Saya mengawali tulisan ini dengan mengutip bagian paling akhir dari khotbah pak pdt Suko Tiyarno dalam ibadah rabu abu 17 Februari 2021 di Majelis Agung yang dilakukan secara online dengan menggunakan media Youtube. Demikian kutipannya, “Saudara-saudara semua yang sangat dikasihi disayangi oleh
Undang-undang Cipta Kerja terus menjadi materi perbincangan yang hangat di hampir semua kalangan masyarakat sejak pengesahannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu. Ada banyak topik yang diperbincangkan dan respon masyarakat tentang undang-undang ini. Pro dan kontra
Adalah sebuah kebiasaan bahwa di bulan Oktober tepatnya di minggu terakhir merupakan acaranya para pemuda se-GKJW yaitu Pekan Pemuda GKJW. Dimana untuk tahun 2020 ini tema yang diambil oleh Dewan Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa adalah “BERGAS – Berkarya, Bergaya, Ber-asa di dalam
Sesuai dengan kalender gerejawi GKJW, bulan Kitab Suci sudah dimulai pada 3 September 2020 ini. Dan melalui Panduan Bulan Kitab Suci, Dewan Pembinaan Teologi (DPT) Majelis Agung mengajak segenap warga GKJW untuk mau “membaca, merenungkan serta melakukan Firman Tuhan” sebagaimana yang ada
Dengan berakhirnya bulan Kesaksian dan Pelayanan, maka kita warga jemaat GKJW segera memasuki bulan Keluarga, dimana di tahun 2020 ini yang mengambil tema “Keluarga yang lestari dan ikut serta dalam karya Tuhan Allah”. Diharapkan keluarga-keluarga warga jemaat GKJW tetap senantiasi utuh, mampu
GKJW sebagai Gereja yang terus bertumbuh dan berkarya ditengah-tengah masyarakat Jawa Timur tidak lepas dari pergumulan Covid-19 ini. Oleh karena itu GKJW dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini haruslah bersikap tenang, waspada dan terbuka.
Sesuai dengan kalender GKJW, mulai 21 Mei 2020 ini kita bersama akan memasuki Bulan Kesaksian dan Pelayanan (Kespel). Untuk tahun 2020 ini, dari buku panduan bulan Kespel yang diterbitkan oleh DPK, DPP dan KAUM Majelis Agung di bagian pengantar menekankan pada aspek
“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu… Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Yesus Kristus merindukan kamu sekalian”. Filipi 1: 1,8 diatas adalah ayat-ayat yang melintas di pikiran saya ketika membaca “Sebuah Refleksi Teologis Yang Belum