Menyukai Kebenaran Tuntunan Ibadah Anak 8 Juni 2025

26 May 2025

Tahun Liturgi: Pentakosta
Judul: Menyukai Kebenaran
Tema: Karakter Kristus dalam Roh Kebenaran

Bacaan Alkitab: Yohanes 14 : 8 – 17
Ayat Hafalan/ Nats: Yohanes 14 : 15

Lagu Tema:

  1. Jalan hidup orang benar
  2. Roh Kudus dib’rikan bagiku

Penjelasan Teks:
Bacaan ini mengungkapkan bahwa seberapa lama kebersamaan para murid dengan Tuhan Yesus itu bukanlah jaminan ia sungguh mengenal pribadi Yesus dengan benar (ayat 8, 9). Hal itu nampak dalam ketidak-pahaman Filipus terhadap keberadaan Bapa melalui pertanyaannya tentang Bapa kepada Yesus di saat Tuhan Yesus mulai menunjukkan kepada para murid tentang kesatuan diri-Nya dengan Bapa. Walaupun sungguh tidak mudah bagi para murid untuk memahaminya, Tuhan Yesus menyatakan kepada Filipus bahwa melihat Tuhan Yesus sama dengan melihat Bapa.

Para murid diajak untuk melihat bahwa semua yang sudah dilakukan oleh Tuhan selama ini adalah wujud kesatuan-Nya dengan Bapa. Bapa melakukan pekerjaan-Nya di dalam Yesus, sehingga melihat Yesus adalah berarti melihat Bapa. Pada akhirnya Yesus juga menunjukkan  kesatuan diriNya dengan Penolong yaitu Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran (ayat 16-17).

Pada ayat 12 – 14,  Tuhan Yesus menyatakan bahwa hal percaya kepada-Nya itu tidak bisa dilepaskan dari hal melakukan kehendak-Nya. Siapapun yang mengatakan percaya kepada Dia, maka mereka juga harus melakukan pekerjaan Yesus dan apa yang Dia kehendaki. Bahkan di ayat 15 ditekankan kembali, bahwa orang yang mengasihi Dia, harus menuruti perintah-perintah-Nya. Mungkin, tidak mudah bagi pengikut Yesus yang tinggal di dunia yang penuh perjuangan dengan hidup setia melakukan kehendak-Nya dan menuruti perintah-perintah-Nya, namun pada setiap orang yang demikian diyakinkan bahwa mereka tidak sendiri. Penolong yang adalah Roh Kebenaran itu akan tinggal di dalamnya dan menyertai sampai selama-selamanya (ayat 17).  Jadi, melakukan kebenaran dengan penyertaan Roh Kebenaran adalah panggilan semua orang yang mengasihi-Nya.

Refleksi Pamong:
Para pamong pastilah seorang yang mengasihi Tuhan Yesus. Kasih kepada Tuhan Yesus itu mewujud dalam kesediaannya untuk melayani dan momong anak-anak. Maka, panggilan sebagai Pamong adalah mengajarkan dan meneladankan kebenaran sebagai wujud melaksanakan firman Tuhan bahwa mereka yang mengasihi-Nya berarti juga menuruti perintah-Nya. Mungkin tidak selalu mudah jalan pelayanan ini, namun para pamong juga diyakinkan bahwa Sang Penolong, yaitu Roh Kebenaran selalu menyertai sampai selama-lamanya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak menandai berbagai contoh perilaku yang benar

Alat Peraga: Kartu bergambar berbagai kegiatan, dapat diunduh di sini.

Pendahuluan:
Anak-anak, tahukah ini apa? Pamong mengacungkan ibu jari. Apakah ini artinya? Iya, ini berarti good, baik, hebat, benar. Tahukah kalian kalau begini apa? Pamong membalikkan ibu jari ke bawah. Iya, ini berarti bad, buruk, salah. Nah, sekarang saya punya gambar-gambar tentang apa yang sering dan kadang dilakukan oleh anak-anak. Jika menurutmu apa yang di gambar ini perilaku yang benar, anak-anak harus mengacungkan ibu jari dan bilang “good”. Jika yang di gambar itu perilaku yang salah, anak-anak membalikkan ibu jari ke bawah dan bilang “bad” ya. (pamong dapat mengulangi ini sampai 2-3 kali sampai anak-anak paham betul mana perilaku yang benar dan salah)

Cerita:
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus mengasihi anak-anak dan semua orang. Buktinya apa? Tuhan Yesus memberkati kita, yang sakit disembuhkan, bisa sehat, bisa makan, bisa beribadah dan bersenang-senang bersama teman. Nah, apakah anak-anak mengasihi Tuhan? Puji Tuhan, anak-anak mengasihi Tuhan.

Sekarang, apa buktinya kalau anak-anak mengasihi Tuhan? bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah dengan menuruti perintah Tuhan untuk melakukan apa yang benar. Perintah Tuhan itu baik, seperti apa yang diperintahkan oleh orang tua kita. Contohnya seperti yang ada di gambar ini. Perintah Tuhan untuk melakukan yang benar adalah dengan membantu sesama, berbagi mainan bersama, memberikan barang ke orang lain, membuang sampah pada tempatnya dan masih banyak lagi. Menurut kalian apa lagi perbuatan yang benar? Pamong dapat menanyakan kepada anak satu persatu. Misalnya : memakai baju sendiri, selalu berdoa, membantu ayah – ibu, dsb.

Hari ini adalah hari Pentakosta. Apa itu? Hari perayaan Roh Kudus turun, Roh Kebenaran yang menyertai manusia selama-lamanya. Roh Kudus juga menyertai anak-anak semuanya untuk melakukan kebenaran. Jadi anak-anak Tuhan yang hebat harus menjadi anak-anak yang menyukai kebenaran. Tuhan mengasihi kita, mengasihi anak-anak, jadi mari mengasihi Tuhan dengan melakukan kebenaran. Itulah cara kita merayakan Pentakosta, yaitu dengan menyukai kebenaran di manapun dan kapanpun.

Aktivitas:
Menempel gambar seperti peraga pada kertas manila yang dibagi dalam 2 kotak : GOOD or BAD. Gambar perilaku benar ditempel di kotak GOOD dan perilaku salah di kotak BAD.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak membedakan perbuatan yang benar dan salah

Alat Peraga : Gambar perilaku benar salah seperti pada balita, dan bisa ditambah lagi sesuai dengan kreativitas pamong.

Pendahuluan:
(Ajak anak-anak untuk bermain “Good” or “Bad”. Cetak kartu sebanyak jumlah anak. Bagikan kartu bergambar pada masing-masing anak. Setelah menerima kartu, anak-anak diminta untuk memperhatikan dan menebak itu termasuk perilaku yang benar atau salah.) Anak-anak, perhatikan kartu bergambar yang kalian terima. Jika menurut itu perbuatan yang benar, sila berkumpul di sebelah kanan. Jika itu perbuatan yang salah, sila berkumpul di sebelah kiri. Kemudian, sebutkan apa perbuatan benar / salah yang ada di gambar itu.

Cerita:
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, kalian sudah dapat membedakan mana perbuatan yang benar dan salah. Kepada kita anak-anak-Nya, Tuhan sangat mengasihi. Tuhan melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan benar supaya kita dibenarkan. Tuhan Yesus memanggil kita untuk percaya kepada-Nya supaya dapat melakukan pekerjaan benar yang dilakukan-Nya.

Siapa yang merasa dikasihi oleh Tuhan?

Siapa yang merasa mengasihi Tuhan? Puji Tuhan jika semua mengasihi Tuhan. Apa buktinya kalau anak-anak mengasihi Tuhan? Menurut ayat 15, bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah dengan menuruti perintah Tuhan untuk melakukan apa yang benar. Perintah Tuhan itu baik, seperti apa yang diperintahkan oleh orang tua kita. Contohnya seperti yang ada di gambar-gambar ini. Perintah Tuhan untuk melakukan yang benar adalah dengan membantu sesama, berbagi mainan bersama, memberikan barang ke orang lain, membuang sampah pada tempatnya dan masih banyak lagi. Menurut kalian apa lagi perbuatan yang benar? Pamong dapat menanyakan kepada anak satu persatu. Misalnya : merapikan baju sendiri, selalu berdoa, membantu ayah – ibu, dsb.

Menurut kalian, sulit nggak melakukan perbuatan benar? Adakah tantangan yang ditemui sehingga kadang keinginan kita melakukan perbuatan yang benar itu menjadi gagal. Hari ini adalah hari Pentakosta. Apa itu? Hari perayaan Roh Kudus turun, Roh Kebenaran yang menyertai manusia selama-lamanya. Roh Kudus juga menyertai anak-anak semuanya untuk melakukan kebenaran. Jadi anak-anak Tuhan yang hebat harus menjadi anak-anak yang menyukai kebenaran. Walau kadang gagal karena tidak selalu mudah berbuat benar, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi kita, mengasihi anak-anak. Karena itu, mari mengasihi Tuhan dengan melakukan kebenaran. Itulah cara kita merayakan Pentakosta, yaitu dengan menyukai kebenaran di manapun dan kapanpun.

Aktivitas:
Bagikan lembar kertas yang terbagi menjadi dua bagian yang harus diisi oleh anak-anak. Perbuatan “BENAR” yang harus dilakukan versus Perbuatan “SALAH” yang harus dihindari.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Dengan berkelompok, Anak mendiskusikan dampak dari melakukan perbuatan yang benar dan salah.

Alat Peraga: Gambar perilaku benar salah seperti pada balita, dan bisa ditambah lagi sesuai dengan kreativitas pamong.

Pendahuluan:
(Ajak anak-anak untuk bermain “Good” or “Bad”. Cetak kartu sebanyak jumlah anak. Bagikan kartu bergambar pada masing-masing anak. Setelah menerima kartu, anak-anak diminta untuk memperhatikan dan menebak itu termasuk perilaku yang benar atau salah.) Anak-anak, perhatikan kartu bergambar yang kalian terima. Jika menurut itu perbuatan yang benar, sila berkumpul di sebelah kanan. Jika itu perbuatan yang salah, sila berkumpul di sebelah kiri. Kemudian, sebutkan apa perbuatan benar / salah yang ada di gambar itu.

Cerita:
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, kalian sudah dapat membedakan mana perbuatan yang benar dan salah. Kepada kita anak-anak-Nya, Tuhan sangat mengasihi. Tuhan melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan benar supaya kita dibenarkan. Tuhan Yesus memanggil kita untuk percaya kepada-Nya supaya dapat melakukan pekerjaan benar yang dilakukan-Nya.

Siapa yang merasa dikasihi oleh Tuhan?

Siapa yang merasa mengasihi Tuhan? Puji Tuhan jika semua mengasihi Tuhan. Apa buktinya kalau anak-anak mengasihi Tuhan? Menurut ayat 15, bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah dengan menuruti perintah Tuhan untuk melakukan apa yang benar. Perintah Tuhan itu baik, seperti apa yang diperintahkan oleh orang tua kita. Contohnya seperti yang ada di gambar-gambar ini. Perintah Tuhan untuk melakukan yang benar adalah dengan membantu bersama, berbagi mainan bersama, memberikan barang ke orang lain, membuang sampah pada tempatnya dan masih banyak lagi. Menurut kalian apa lagi perbuatan yang benar? Pamong dapat menanyakan kepada anak satu persatu. Misalnya : merapikan baju sendiri, selalu berdoa, membantu ayah – ibu, dsb.

Menurut kalian, sulit nggak melakukan perbuatan benar? Adakah tantangan yang ditemui sehingga kadang keinginan kita melakukan perbuatan yang benar itu menjadi gagal. Hari ini adalah hari Pentakosta. Apa itu? Hari perayaan Roh Kudus turun, Roh Kebenaran yang menyertai manusia selama-lamanya. Roh Kudus juga menyertai anak-anak semuanya untuk melakukan kebenaran. Jadi anak-anak Tuhan yang hebat harus menjadi anak-anak yang menyukai kebenaran. Walau kadang gagal karena tidak selalu mudah berbuat benar, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi kita, mengasihi anak-anak. Karena itu, mari mengasihi Tuhan dengan melakukan kebenaran. Itulah cara kita merayakan Pentakosta, yaitu dengan menyukai kebenaran di manapun dan kapanpun.

Aktivitas:
Dengan kelompok benar – salah tadi, usahakan satu kelompok terdiri dari 5-6 anak untuk berdiskusi tentang : apa saja dampak/ akibat melakukan perbuatan tersebut. Contoh kartu perbuatan dan dampaknya dapat diunduh di sini.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak