Judul: Menjadi pelaku bukan sekedar pembaca firman Tuhan!
Tahun Liturgis: Pekan Budaya
Tema: Menjadikan hal-hal baik sebagai Gaya Hidup anak-anak Tuhan Yesus.
Bacaan Alkitab: Markus 12:28-34
Ayat Hafalan: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Markus 12:30-31)
Lagu Tema: Kukasihi Kau dengan kasih Tuhan
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Bagian bacaan hari ini saling terkait dengan perikop sebelumnya, yang mana di sana dijelaskan bahwa Yesus sedang melakukan percakapan dengan orang-orang Saduki. Orang Saduki adalah orang-orang Yahudi yang kaya, terpandang serta berpendidikan. Mereka adalah sekumpulan imam, yang hanya mau menerima ajaran-ajaran yang terdapat dalam lima kitab Taurat yakni: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Mereka tidak mau menerima ajaran-ajaran yang mereka anggap tidak ada dalam kelima kitab Taurat tersebut, seperti tentang kebangkitan. Dalam percakapan itu Yesus berhasil menjelaskan tentang kebangkitan dengan tepat. Pada saat percakapan itu terdapat juga ahli Taurat, seorang yang mengerti betul tentang Taurat turut bertanya kepada Yesus tentang hukum yang utama.
Dengan cermat dan teliti Yesus menjawab pertanyaan ahli Taurat tersebut. Mengingat mereka adalah orang-orang yang mengerti tentang hukum Taurat, maka Yesus pun menggunakan hukum Taurat sebagai dasar jawabannya. Bagi Yesus hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan seluruh kehidupan. Sementara hukum yang kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti mereka mengasihi dirinya sendiri (Bdk. Imamat 19:18). Kedua hal ini sudah ada dalam hukum Taurat dan tentunya mereka sudah mengerti betul. Hanya saja maksud pertanyaan mereka adalah untuk menjebak dan menjatuhkan Yesus di hadapan banyak orang. Dengan demikian mereka menjadi puas, jika seandainya Tuhan Yesus salah memberikan jawaban dan tidak sesuai dengan apa yang mereka pahami selama ini. Setelah Yesus menjawab pertanyaannya, ahli Taurat itu menyetujui apa yang Yesus katakan dan kemudian tidak ada lagi seorang pun yang berani mengajukan pertanyaan kepada Yesus.
Saat merespon ahli Taurat itu Tuhan Yesus justru menggunakan hukum kasih sebagai inti dari hukum Taurat. Sebenarnya mereka sudah tahu tentang hukum kasih tersebut. Mereka paham bahwa ada bagian dari hukum Taurat yang menyatakan bahwa mereka diminta untuk mengasihi Tuhan Allah dengan seluruh aspek kehidupan mereka. Mereka mengerti betul kalau dalam hukum Taurat itu mereka diminta untuk juga mengasihi orang lain seperti mereka mengasihi diri mereka sendiri. Sayangnya mereka tidak benar-benar mewujudkan dan melakukan kedua hal ini dalam praktek nyata hidup keseharian mereka. Mereka justru mengembangkan kedua hukum tersebut sesuai dengan pemahaman mereka yang salah, bahkan mereka melakukan yang sebaliknya. Mereka mendustai Tuhan Allah dengan melakukan kecurangan-kecurangan serta mereka menindas sesamanya. Oleh sebab itu, Yesus menengaskan kembali akan pentingnya mengasihi Tuhan Allah dan orang lain. Dengan harapan mereka bukan hanya mengerti akan isi hukum Taurat tapi juga benar-benar melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Hukum kasih ini menjadi sebuah budaya atau kebiasaan yang baik untuk terus diterapkan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak ada lagi orang yang mendustai Tuhan Allahnya serta orang yang menindas sesamanya. Semua orang bisa hidup dengan penuh kasih dan damai sejahtera.
Refleksi Untuk Pamong
Seorang pamong adalah seorang yang terus belajar akan kebenaran firman Tuhan, supaya apa yang disampaikan kepada anak-anak sesuai dengan kebenaran firman-Nya dan bukan atas pemahamannya sendiri yang bisa jadi salah. Seiringan dengan proses belajar yang terus dilakukan, hendaknya para pamong juga belajar untuk merealisasikan apa yang dipelajari tersebut. Dalam hal ini kaitannya dengan hukum kasih. Seorang pamong juga perlu belajar untuk benar-benar menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari dan dalam pelayanannya. Sekalipun hukum kasih bukanlah hukum yang mudah untuk dilakukan namun pamong harus terus berproses untuk mewujudkannya sehingga ketika menyampaikan kepada anak-anak firman itu menjadi firman yang hidup karena pamong sudah lebih dulu melakukannya. Pamong sudah mengasihi Tuhan Allah dengan seluruh kehidupannya dan mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya sendiri. Kemudian ini menjadi budaya atau kebiasaan yang baik yang sedang diturunkan kepada generasi penerusnya yakni anak-anak yang mereka layani.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak menghafalkan lagu “Kukasihi Kau dengan KAsih Tuhan” dengan gerakan (koreografi)
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar-gambar berikut ini :
- Gambar anak sedang berdoa
- Gambar anak sedang memuji Tuhan.
- Gambar anak sedang merangkul pundak orang lain.
- Gambar anak sedang berbagi makanan.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak! Apakah hari ini semuanya sehat? JIka sehat coba tunjukkan senyum terbaik kalian kepada teman samping kanan dan kiri kalian! Puji Tuhan jika semuanya sehat, kalau ada yang sedang sakit tidak mengapa mari tetap semangat supaya lekas pulih. Karena firman Tuhan katakan: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur!”
Mengawali renungan firman Tuhan hari ini, saya mau mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu “Kukasihi Kau dengan Kasih Tuhan!”. Kira-kira apakah ada yang sudah tahu? (beri kesempatan kepada anak untuk menjawab) Baik kalau begitu marilah kita nyanyikan bersama-sama. (sebelumnya pamong telah berlatih untuk menyanyikannya dengan menggunakan gerakan atau koreografi yang umum atau bisa dikembangkan sendiri sesuai kreativitas pamong)
Kukasihi Kau Dengan Kasih Tuhan
Kukasihi kau dengan kasih Tuhan (2x)
Kulihat diwajahmu kemuliaan Raja.
Kukasihi kau dengan kasih Tuhan.
Inti Penyampaian
(setelah menyanyi, ajaklah anak-anak untuk berdiskusi) Anak-anak setelah kita menyanyi, mari coba kita pahami arti dari lagunya. Coba perhatikan setiap bagian dari lagu ini! Lirik pertama: “Kukasihi kau dengan kasih Tuhan”, siapa yang dimaksud dengan “ku”? (beri kesempatan kepada anak untuk merespon) Yaa.. kata “ku” ini merujuk pada diri kita masing-masing (pamong bisa menyebutkan nama-nama anak untuk menegaskan kata “ku”) Setelah itu, apa yang dimaksud dengan kata “kasih” (beri kesempatan kepada anak untuk merespon) kasih adalah ungkapan sayang. Sayang kepada siapa? Perhatikan kata-kata selanjutnya! Kata selanjutnya yakni “kau”, siapa yang dimaksud dengan “kau”? kata “kau merujuk pada orang lain, yakni siapa saja selain diri kita sendiri (pamong bisa menyebutkan kembali nama-nama anak yang belum disebutkan atau mengulangi yang sudah disebutkan ditambahi dengan kata “selain”). Selanjutnya kata “Dengan kasih Tuhan”, apa artinya? Artinya bahwa kita menyayangi orang lain sama seperti kasih sayang Tuhan Yesus kepada kita. Bagaimana kasih sayangnya Tuhan Yesus kepada kita? Apakah memilih dan membedakan? TIDAK. Tuhan Yesus menyayangi semua anak-anak-Nya tanpa terkecuali. Semua disayangi oleh Tuhan Yesus. Siapa yang tidak merasa disayangi oleh Tuhan Yesus, angkat tangan! (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon)
Apa kata-kata selanjutnya? “kulihat diwajahmu”, apa artinya? Kita melihat diwajah teman-teman yang kita sayangi ada sesuatu. Apa itu? “Kemuliaan Raja” siapa yang dimaksud “Raja”? Yakni Tuhan Yesus. Apa yang dimaksud “Kemuliaan”? Kebesaran dan kehebatan Tuhan Yesus dalam menyayangi anak-anak-Nya. Kehebatan Tuhan Yesus yang menyayangi tanpa memilih dan membedakan. Kalau begitu kalau dibaca semua, apa artinya ya? “Kulihat diwajahmu, kemuliaan Raja”, artinya bahwa ketika kita menyayangi orang lain, kita seperti sedang melihat Tuhan Yesus yang sedang menyayangi anak-anak-Nya, yakni penuh dengan damai sejahtera. Kira-kira kalau penuh damai sejahtera wajahnya cemberut (pamong menunjukkan ekspresi atau gerakan wajah cemberut) atau sukacita dan senang? (pamong menunjukkan ekspresi atau gerakan wajah yang penuh sukacita). Tentu yang sukacita dan senang. Jadi kalau kita menyayangi orang lain dan orang lain menjadi senang itu kita sedang melihat wajah Tuhan Yesus yang menyayangi anak-anak-Nya. Siapa di sini yang mau menyayangi orang lain? Menyayangi temannya? Orangtuanya? Pamongnya? Guru-guru di sekolah? Ingat bahwa setiap kita kita menyayangi orang lain dan mereka senang serta bersukacita, pada saat itu kita sedang melihat wajah Tuhan Yesus yang menyayangi anak-anak-Nya.
Penerapan
Anak-anak dari lagu tadi ada kata-kata “dengan kasih Tuhan” kita sudah tahu bahwa Tuhan Yesus mengasihi atau menyayangi anak-anak-Nya dengan tulus dan tanpa memilih, maka kita pun diminta oleh Tuhan Yesus untuk mengasihi-Nya, menyayangi-Nya dengan segenap hati kita dan seluruh kehidupan. Kira-kira bagaimana ya caranya? (tunjukkan gambar 1 dan 2) kira-kira ini gambar apa ya? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon) ya tepat sekali! Ini adalah gambar anak yang sedang berdoa dan memuji TUhan. Dengan dua hal inilah kita bisa mengasihi Tuhan Yesus. Lalu di awal lagunya dikatakan: “kukasihi kau” artinya apa tadi ya? Kita diminta untuk menyayangi orang lain, tentu seperti kasih sayangnya Tuhan Yesus yang tidak pilih-pilih. Kira-kira bagaimana ya, caranya kita mengasihi orang lain? (tunjukkan gambar 3 dan 4) Inilah yang bisa kita lakukan untuk dapat mengasihi dan menyayangi orang lain, yakni dengan? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon!) mau menerima semua orang yang dikenal sebagai teman serta mau berbagi apa saja yang kita miliki. Anak-anak jika kita berhasil melakukan keduanya maka kita berhasil mengasihi Tuhan Yesus dan mengasihi sesama kita. Siapa di sini yang mau mengasihi Tuhan Yesus? Angkat tangan! Siapa yang mau mengasihi sesama? Angkat tangan! Anak-anak meskipun menyayangi keduanya bukan hal yang mudah untuk dilakukan tapi mari terus dan terus belajar melakukannya, maka kita pasti bisa.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menyebutkan jawaban Ahli Taurat yang terdapat pada ayat 32 dan 33
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar berikut ini :
- Gambar anak sedang berdoa
- Gambar anak sedang memuji Tuhan.
- Gambar anak sedang merangkul pundak orang lain.
- Gambar anak sedang berbagi makanan.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak! Bagaimana kabar hari ini? Pasti semua sehat ya? Kalau ada yang sakit, mari tetap bersemangat, karena firman Tuhan katakana: “Hati yang gembira adalah obat!”. Sebelum kita merenungkan firman Tuhan hari ini, kita mau bermian tebak gerakan. Saya punya 4 gerakan yang harus kalian tebak. (pamong memperagakan gerakan dari 4 gambar sesuai dengan gambar-gambar dalam alat peraga yang disiapkan) Coba kalian tebak satu persatu ya!
- Berdoa (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang berdoa)
- Memuji Tuhan (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang memuji Tuhan)
- Mengasihi teman (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang merangkul temannya)
- Berbagi makanan (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang berbagi makanan)
Waah… ternyata anak-anak pandai sekali bisa menebak semua gerakan dengan benar. Tapi kira-kira apa ya kaitannya dengan renungan firman Tuhan hari ini? Mari kita perhatikan bersama-sama!
Inti Penyampaian
Anak-anak perhatikan cerita firman Tuhan ini! Waktu itu ada seorang yang disebut ahli Taurat. Siapa? Ah-li Ta-u-rat! Siapakah Ahli taurat itu? Apakah anak-anak ada yang tahu? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon) Namanya juga ahli berarti orangnya bukan orang biasa tapi orang yang betul betul mengerti. Tentang apa? Ya tentang Taurat. Apa itu Taurat? Taurat adalah firman Tuhan yang ditulis dalam Perjanjian Lama yang terdiri dari kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan dalam kitab kita sekarang. Di dalamnya berisi tentang beragai aturan tentang cara hidup umat dalam Tuhan Allah. Si ahli Taurat itu mengajukan pertanyaan kepada Tuhan Yesus tentang hukum yang utama. Maksudnya hukum mana yang paling penting dari semua isi hukum Taurat. Tuhan Yesus pun menjawab mereka bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Bisa dimengerti juga dengan seluruh kehidupannya.
Selain itu, hukum yang utama adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kedua hukum ini sebenarnya sudah mereka ketahui, karena memang sudah ada dalam hukum Taurat yang mereka pelajari. Sayangnya mereka belum benar-benar melakukannya dalam hidup keseharian mereka. Tanda bahwa mereka tahu tentang kedua hukum tersebut adalah dari bagaimana cara mereka merespon jawaban Tuhan Yesus. Mereka menyetujui apa yang Tuhan Yesus ungkapkan tentang hukum utama. Mereka menjawab: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Dari jawaban ini menandakan bahwa mereka meng”iya”kan apa yang dikatakan oleh Yesus. Menandakan bahwa sebenarnya mereka sudah tahu tentang kedua hal yang disampaikan oleh Yesus sebagai bagian yang utama dari seluruh isi hukum Taurat. Maksud pertanyaan mereka memang bukan karena mereka tidak tahu, tetapi karena mereka ingin menjebak Tuhan Yesus dan mempermalukan-Nya di depan orang banyak. Dengan harapan orang banyak yang selama ini mengikuti Tuhan Yesus dan mendengar pengajarannya akan pergi dan meninggalkan Tuhan Yesus sehingga tidak banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya.
Penerapan
Anak-anak, kita juga sedang belajar firman Tuhan. Mari belajar dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya membacanya tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Hari ini kita belajar tentang hukum yang utama, yakni kita diminta untuk mengasihi Tuhan dengan seluruh kehidupan kita dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kira-kira dari keempat gerakan tadi yang juga ada dalam keempat gambar ini (tunjukkan gambar kepada anak) mana saja bentuk mengasihi Tuhan dan mana saja bentuk mengasihi sesama? (pamong menunjukkan masing-masing gambar sambil mengajak anak untuk berdiskusi!) Ya berdoa dan memuji Tuhan adalah bentuk kasih dan sayang kita kepada Tuhan, sementara merangkul dan berbagi adalah bentuk kasih dan sayang kita kepada sesama. Apakah kita mau melakukan dan mewujudkan firman Tuhan hari ini? Apakah kita bersedia mengasihi Tuhan dengan seluruh kehidupan kita? Apakah kita bersedia mengasihi sesama seperti diri kita sendiri? Anak-anak marilah terus belajar untuk melakukan setiap kebenaran firman Tuhan. Meskipun tidak mudah tapi mari terus belajar dan berusaha, kita pasti bisa!
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak menyebutkan jawaban Ahli Taurat yang terdapat pada ayat 32 dan 33
- Anak menjelaskan sikap Yesus atas jawaban Ahli Taurat
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar berikut ini :
- Gambar anak sedang berdoa
- Gambar anak sedang memuji Tuhan.
- Gambar anak sedang merangkul pundak orang lain.
- Gambar anak sedang berbagi makanan.
Selamat pagi anak-anak! Bagaimana kabar hari ini? Pasti semua sehat ya? Kalau ada yang sakit, mari tetap bersemangat, karena firman Tuhan katakana: “Hati yang gembira adalah obat!”. Sebelum kita merenungkan firman Tuhan hari ini, kita mau bermian tebak gerakan. Saya punya 4 gerakan yang harus kalian tebak. (pamong memperagakan gerakan dari 4 gambar sesuai dengan gambar-gambar dalam alat peraga yang disiapkan) Coba kalian tebak satu persatu ya!
- Berdoa (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang berdoa)
- Memuji Tuhan (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang memuji Tuhan)
- Mengasihi teman (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang merangkul temannya)
- Berbagi makanan (pamong membuat gerakan yang menunjukkan orang yang sedang berbagi makanan)
Waah… ternyata anak-anak pandai sekali bisa menebak semua gerakan dengan benar. Tapi kira-kira apa ya kaitannya dengan renungan firman Tuhan hari ini? Mari kita perhatikan bersama-sama!
Inti Penyampaian
Anak-anak perhatikan cerita firman Tuhan ini! Waktu itu ada seorang yang disebut ahli Taurat. Siapa? Ah-li Ta-u-rat! Siapakah Ahli taurat itu? Apakah anak-anak ada yang tahu? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon) Namanya juga ahli berarti orangnya bukan orang biasa tapi orang yang betul betul mengerti. Tentang apa? Ya tentang Taurat. Apa itu Taurat? Taurat adalah firman Tuhan yang ditulis dalam Perjanjian Lama yang terdiri dari kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan dalam kitab kita sekarang. Di dalamnya berisi tentang beragai aturan tentang cara hidup umat dalam Tuhan Allah. Si ahli Taurat itu mengajukan pertanyaan kepada Tuhan Yesus tentang hukum yang utama. Maksudnya hukum mana yang paling penting dari semua isi hukum Taurat. Tuhan Yesus pun menjawab mereka bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Bisa dimengerti juga dengan seluruh kehidupannya.
Selain itu, hukum yang utama adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kedua hukum ini sebenarnya sudah mereka ketahui, karena memang sudah ada dalam hukum Taurat yang mereka pelajari. Sayangnya mereka belum benar-benar melakukannya dalam hidup keseharian mereka. Tanda bahwa mereka tahu tentang kedua hukum tersebut adalah dari bagaimana cara mereka merespon jawaban Tuhan Yesus. Mereka menyetujui apa yang Tuhan Yesus ungkapkan tentang hukum utama. Mereka menjawab: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Dari jawaban ini menandakan bahwa mereka meng”iya”kan apa yang dikatakan oleh Yesus. Menandakan bahwa sebenarnya mereka sudah tahu tentang kedua hal yang disampaikan oleh Yesus sebagai bagian yang utama dari seluruh isi hukum Taurat. Maksud pertanyaan mereka memang bukan karena mereka tidak tahu, tetapi karena mereka ingin menjebak Tuhan Yesus dan mempermalukan-Nya di depan orang banyak. Dengan harapan orang banyak yang selama ini mengikuti Tuhan Yesus dan mendengar pengajarannya akan pergi dan meninggalkan Tuhan Yesus sehingga tidak banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya.
Penerapan
Anak-anak, kita juga sedang belajar firman Tuhan. Mari belajar dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya membacanya tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Hari ini kita belajar tentang hukum yang utama, yakni kita diminta untuk mengasihi Tuhan dengan seluruh kehidupan kita dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kira-kira dari keempat gerakan tadi yang juga ada dalam keempat gambar ini (tunjukkan gambar kepada anak) mana saja bentuk mengasihi Tuhan dan mana saja bentuk mengasihi sesama? (pamong menunjukkan masing-masing gambar sambil mengajak anak untuk berdiskusi!) Ya berdoa dan memuji Tuhan adalah bentuk kasih dan sayang kita kepada Tuhan, sementara merangkul dan berbagi adalah bentuk kasih dan sayang kita kepada sesama. Apakah kita mau melakukan dan mewujudkan firman Tuhan hari ini? Apakah kita bersedia mengasihi Tuhan dengan seluruh kehidupan kita? Apakah kita bersedia mengasihi sesama seperti diri kita sendiri? Anak-anak marilah terus belajar untuk melakukan setiap kebenaran firman Tuhan. Meskipun tidak mudah tapi mari terus belajar dan berusaha, kita pasti bisa!