Aku Mau Terus Tumbuh Tuntunan Ibadah Anak 29 Desember 2024

16 December 2024

Judul: Aku Mau Terus Tumbuh
Tahun Liturgi: Minggu Natal 1
Tema: Self Development

Bacaan Alkitab: Lukas 2 : 41-52
Ayat Hafalan: Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Lukas 2 : 52)

Lagu Tema:

  1. Dia harus makin bertambah
  2. Aku Istimewa

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Semua orang yang hidup ini bertumbuh, mulai dari lahir, balita, pratama, madya, remaja, pemuda, dewasa dan lanjut usia. Lukas menceritakan tahap-tahap perkembangan yang juga dialami oleh Yesus, sejak terlahir sebagai bayi yang ditempatkan di palungan, lalu berusia delapan hari dan harus disunat dan kemudian remaja berusia duabelas tahun di bait Allah.

Maria dan Yusuf telah menjadi orang tua terbaik yang mendampingi proses pertumbuhan dan perkembangan Yesus. Sekalipun Yesus terlahir di tempat yang “kurang layak” namun mereka memberikan pendampingan dan pengajaran sebagaimana layaknya orang tua Yahudi. Hal itu tampak dalam kesetiaan mereka menaati hukum Yahudi dalam pengajaran Taurat yang ketat.

Ayat 40 mengungkapkan bahwa Yesus semakin besar dan kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah. Proses yang dijalani dengan setia itu berbuah manis dalam perkembangan diri Yesus yang sangat mencintai Tuhan dan taurat-Nya. Hal itu nampak saat Yesus berumur 12 tahun dan mengikuti orang tuaNya ke Yerusalem ketika paskah. Di saat yang lain pulang kembali ke rumah, Yesus justru betah berada di Bait Allah sedang duduk di tengah-tengah alim ulama untuk mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan (ayat 46). Yesus menampakkan perkembangan yang luar biasa melalui kecerdasan-Nya yang mengherankan banyak orang. Dia berkembang dalam hikmat yang membuat Dia makin dikasihi oleh Allah dan manusia (52).

Refleksi Untuk Pamong
Sebagaimana Yesus kecil sampai dengan remaja yang bertumbuh dan berkembang secara spiritual, maka Pamong juga dipanggil untuk bertumbuh dalam hal ini. Mari setia berproses untuk terus belajar menjadi pelayan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Mari mengembangkan diri melalui pelayanan yang membawa sukacita bagi anak-anak, karena jaman terus bergerak maju dan kitapun perlu menyesuaikan dengan semua itu.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan:
Bersama dengan orang tua atau pendampingnya, anak membuat satu harapan atau pencapaian untuk diri sendiri di tahun depan.

Alat Peraga

  1. Sebelumnya, anak-anak diminta untuk membawa sekitar 5 foto mereka dari bayi sampai dengan sekarang. Atau pamong bisa minta file foto ke orang tua dan pamong yang akan mencetak atau menampilkannya di layar.
  2. Foto Yesus Bayi – remaja.

Pendahuluan
Teman-teman, ada yang kenal foto ini? (tampilkan foto-foto bayi baru lahir. Jika masih sulit dikenali, tampilkan yang lebih besar sampai dengan foto terkini)
Ada wajah kalian di sini? Adakah foto yang kalian sukai? Mengapa? (beri kesempatan anak-anak untuk bercerita tentang foto itu)

Inti Penyampaian
Teman-teman, sama seperti kita, awalnya kecil lalu tumbuh menjadi besar. Yesus pun demikian. Awalnya Yesus bayi, (tanyakan ke anak-anak “lahir dimanakah? – lalu tunjukkan gambar 1 ) Kemudian umur 8 hari, dibawa ke bait Allah untuk disunat (tunjukkan gambar 2). Dan pada umur 12 tahun, ketika hari raya Paskah, Yesus ikut orang tuanya ke Yerusalem (tunjukkan gambar 3).

Ketika sudah selesai, mereka pulang. Tapi.. eits. Ibu Maria dan bapak Yusuf bingung, karena Yesus tidak ada bersama mereka. “Mana Yesus? Lho.. dimana Yesus? Apakah Yesus hilang?” mereka bertanya dan mencari-cari. Setelah dicari ke mana-mana, ternyata Yesus sedang di rumah Tuhan (tunjukkan gambar 4). Apa yang dilakukan Yesus di sana? Yesus bersama dengan guru agama dan mendengarkan mereka berbicara. Yesus berani bertanya kepada guru agama itu, dan kalau guru agama itu bertanya, Yesus juga bisa menjawab dengan baik. Banyak orang heran, karena Yesus makin besar, pintar dan berani. Banyak orang mengasihi-Nya,

Sama seperti Yesus, kalian juga mengalami pertumbuhan. Dulu kecil, sekarang lebih besar. Tahun depan bagaimana? Tambah kecil atau tambah besar? Tambah tinggi atau tambah pendek?
Karena tahun depan tambah tinggi dan besar, harus tambah semangat dan rajin. Tambah baik kepada kepada teman, suka berdoa dan menyanyi juga mandiri. Karena itu, mari kita membuat kartu harapan untuk tahun depan.

Aktivitas
Pamong menyiapkan kartu harapan yang berisi foto anak anak. Dalam membuat harapan, anak-anak dibantu pamong atau orang tua untuk menuliskannya


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:
Anak menentukan satu kemampuan dalam dirinya yang akan mereka kembangkan

Alat Peraga
gambar yang sama dengan Balita

Pendahuluan :
Teman-teman, menurut kalian apa perbedaan kalian sekarang dengan 4-6 tahun lalu? Ya, kira-kira usia kalian masih 3 tahunan. Dorong anak-anak untuk bisa menemukan perbedaan mereka di usia 3 tahun dan sekarang dalam hal kemampuan. Misalnya : 3 tahun belum bisa naik sepeda roda 2, sekarang sudah bisa dan kadang-kadang ngebut. 3 tahun belum bisa main bola, menari, menyanyi, renang dan sekarang bisa.
Contoh-contoh tadi menandakan bahwa kita semua ini bertumbuh, dari kecil menjadi besar, dari tidak mampu menjadi mampu.

Inti Penyampaian
Teman-teman, sama seperti kita, yang awalnya kecil lalu tumbuh menjadi besar, Yesus pun demikian. Awalnya Yesus bayi, Kemudian umur 8 hari, dibawa ke bait Allah untuk disunat. Dan pada umur 12 tahun, ketika hari raya Paskah, Yesus ikut orang tuanya ke Yerusalem (tunjukkan gambar 1-3).

Ketika sudah selesai, mereka pulang. Tapi.. Ibu Maria dan bapak Yusuf bingung, karena Yesus tidak ada bersama mereka. Dipikirnya bersama rombongan yang lain, namun ternyata tidak ada. Ternyata, Yesus masih di rumah Tuhan (tunjukkan gambar 4). Apa yang dilakukan Yesus di sana? Yesus bersama dengan guru agama dan mendengarkan mereka berbicara. Yesus berani bertanya kepada guru agama itu dan kalau guru agama itu bertanya, Yesus juga bisa menjawab dengan baik. Banyak orang heran, karena Yesus makin besar, pintar dan berani. KemampuanNya jauh bertambah banyak dibanding sebelumnya. Banyak orang mengasihi-Nya,

Sama seperti Yesus, kalian juga demikian. Dulu bayi kecil, terus balita, sekarang lebih besar masuk kelas pratama. Tahun depan bagaimana? Tambah kecil atau tambah besar? Tambah tinggi atau tambah pendek?

Tahun depan ada yang masuk kelas madya, semua akan tambah tinggi dan besar. Apa yang harus dilakukan kalau badannya bertambah? Maka, harus bertambah juga semangat dan kemampuannya. Tambah baik kepada teman, suka berdoa dan menyanyi serta mandiri. Tambah trampil dalam melakukan apa yang baik, apa yang menjadi kesukaan.

Nah, tadi di awal teman-teman sudah menemukan kemampuan yang dulu tidak ada dan sekarang menjadi ada. Bagaimana kemampuan itu tahun depan? Mestinya, semakin mampu dan bertambah baik, supaya seperti Yesus kita menjadi anak-anak yang dikasihi Tuhan dan manusia. Karena itu, mari menentukan satu kemampuanmu yang sangat ingin kalian kembangkan dalam setahun ke depan ini.

Aktivitas
Pamong menyiapkan kartu kecil yang dibagikan ke setiap anak. Setelah mereka menemukan kemampuan yang ingin dikembangkan, mereka diajak menuliskan doa supaya setahun ke depan diberkati dalam mengembangkan kemampuan itu. Anak-anak diminta menempelkan kartu itu di tempat yang sering mereka lihat di rumah.
Misalnya:


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:
Anak menuliskan:

  1. Cita-cita atau harapan mereka
  2. Cara menggapainya

Alat Peraga
Video Yesus Mengajar di Usia 12 Tahun

Pendahuluan
Teman-teman, berapakah usia kalian sekarang? Kapan kalian berumur 12 tahun? (karena sekarang mereka di kelas Madya, umur 12 tahun berkisar 1-3 tahun lagi). Kira-kira apa yang kalian harapkan nanti di usia 12 tahun? Apakah cita-cita atau harapan kalian suatu hari nanti? (dorong anak-anak untuk menemukan harapan atau cita-cita baik mereka)

Inti Penyampaian
Teman-teman, kita semua ini awalnya bayi, kecil, balita pratama, sampai di kelas madya dan nanti di kelas remaja. Sama seperti kita, yang awalnya kecil lalu tumbuh menjadi besar, Yesus pun demikian. Awalnya Yesus bayi, Kemudian umur 8 hari, dibawa ke bait Allah untuk disunat. Dan pada umur 12 tahun, ketika hari raya Paskah, Yesus ikut orang tuanya ke Yerusalem. Apa yang terjadi pada waktu itu. Mari kita melihat video singkat ini!

Wah, keren ya! Ketika berumur 12 tahun, kesukaan Yesus adalah berada di Bait Allah. Yesus bersama dengan guru agama dan mendengarkan mereka berbicara. Yesus berani bertanya kepada guru agama itu. Jika guru agama itu bertanya, Yesus juga bisa menjawab dengan baik. Bagaimana Yesus bisa menggapai semua itu ya? Yang pasti, tidak ada yang tiba-tiba, semua ada prosesnya.

Maria dan Yusuf telah menjadi orang tua terbaik yang mendampingi proses pertumbuhan dan perkembangan Yesus. Sekalipun Yesus terlahir di tempat yang “kurang layak” namun mereka memberikan pendampingan dan pengajaran sebagaimana layaknya orang tua Yahudi. Hal itu terlihat dari kesetiaan mereka menaati hukum Yahudi dalam pengajaran Taurat yang ketat. Ayat 40 mengungkapkan bahwa Yesus semakin besar dan kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah.

Proses yang dijalani dengan setia itu berbuah manis dalam perkembangan diri Yesus yang sangat mencintai Tuhan dan taurat-Nya. Itulah mengapa, Yesus yang berumur 12 tahun juga mengikuti orang tuanya ke Yerusalem pada perayaan paskah. Di saat yang lain pulang kembali ke rumah, Yesus justru betah berada di Bait Allah (ayat 46). Kecerdasan Yesus berkembang luar biasa dan mengherankan banyak orang. Seiring dengan pertumbuhanNya yang makin besar, berkembang juga hikmat-Nya yang membuat Dia makin dikasihi oleh Allah dan manusia (52).
Belajar dari Yesus, kita juga harus bertumbuh semakin baik di tahun-tahun ke depan. Pertumbuhan itu mari kita tuangkan dalam harapan atau cita-cita yang ingin kita capai. Mari membayangkan bagaimana cara kita menggapai cita-cita itu.

Aktivitas
Pamong menyiapkan kartu kecil yang dibagikan ke setiap anak. Setelah mereka menemukan cita-cita atau harapan mereka dan cara menggapainya, minta mereka menuliskannya. Anak-anak diminta menempelkan kartu itu di tempat yang sering mereka lihat di rumah.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak