Pendamai Tuntunan Ibadah Anak 15 September 2024

2 September 2024

Judul: Pendamai
Tahun Liturgi: Hari Perdamaian Internasional
Tema: Peacemaker

Bacaan Alkitab: Roma 12: 9 – 21
Ayat Hafalan: Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang (Roma 12: 18)

Lagu Tema: Rukun cinta satu sama lain

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Jemaat di Roma adalah campuran dari orang-orang Yahudi dan non Yahudi (bangsa-bangsa lain). Dengan semakin banyak perbedaan, maka akan semakin rawan konflik.  Paulus memahami hal ini dan memberikan nasihat kepada jemaat bagaimana membangun kebersamaan sebagai anggota tubuh Kristus.

Paulus menasihatkan bahwa hendaklah kasih yang dilakukan itu tidak pura-pura atau kita janganlah menjadi orang yang munafik. Jika terjadi konflik hendaklah tetap bertekun dan terus mengupayakan perdamaian dengan tetap berdoa, bersabar dan berpengharapan. Masing-masing hendaknya juga mengutamakan persatuan dan kesehatian. Bahkan kepada orang yang menganiaya kita, tetap kita harus menunjukkan kebaikan. Rendah hati, simpati dan empati adalah tiga hal  yang amat dalam dan penting di dalam memelihara kesatuan. Dan tentu saja kita juga harus berusahalah hidup damai dengan semua orang.  Jika terjadi konflik, hendaknya kita bisa menjadi pendamai.

Refleksi Untuk Pamong
Di jemaat kita masing-masing, pasti juga ada banyak perbedaan yang menjadikannya rawan konflik. Sudah bisakah kita melakukan seperti yang dinasihatkan Paulus seperti Jemaat di Roma ?


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: anak mengulang contoh tindakan damai yang sudah dijelaskan pamong

Alat Peraga

  1. Gambar Paulus
  2. Gulungan surat
  3. Boneka / gambar untuk cerita

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Apakah semua yang ada disini saling menyayangi ? siapa yang pernah berkelahi/ ribut/ berebut sesuatu dengan temannya /saudaranya ( beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan respon lah jawaban anak-anak. Pertanyaan bisa dilanjutkan / dikembangkan : apa penyebab mereka berkelahi, berapa lama marahan, dsb )

Lebih senang ribut-ribut dengan saudara / teman, atau lebih senang kalau damai, tenang seperti sekarang ? Lebih enak kalau suasananya tenang seperti sekarang ya….. kita bisa bersama-sama mendengarkan cerita dengan baik.  Nah….begini ceritanya.

Inti Penyampaian
Dinda berangkat ke sekolah dengan bersemangat. Dinda selalu senang bertemu dengan teman-temannya. Bisa bermain bersama, saling bercerita, dan belajar bersama-sama. Sampai di sekolah, Dinda melihat ada seorang anak yang duduk sendirian di dalam kelas. Padahal pelajaran belum dimulai. Semua anak masih asyik bermain di halaman sekolah.

“Hai ,” sapa Dinda
Anak itu tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan menunduk malu.
“Kamu anak baru ya, namaku Dinda, kamu siapa?” Dinda mengulurkan tangannya.
“Ningrum”, jawabnya sambil berjabatan tangan dengan Dinda.

Kemudian Dinda memperkenalkan Ningrum kepada teman-temannya yang lain. Ningrum senang sekali karena teman-temannya ternyata ramah-ramah, baik. Ningrum tidak takut lagi. Mereka bermain bersama dengan gembira.

Eh, tapi kok ada yang cemberut ya …. Siapa itu ? O… ternyata Doni kesal karena dia merasa ditinggalkan teman-temannya. Semua anak memperhatikan amak baru.  Doni kesal pada Dinda yang memperkenalkan Ningrum pada teman-temannya. Sepanjang hari itu Doni tidak mau berbicara pada Dinda. Biasanya pulang sekolah mereka jalan bersama. Tapi hari ini tidak.

Keesokan harinya, Tama mendekati Doni dan bertanya,”kok kamu kemarin tidak pulang sekolah bareng Dinda?”

“Iya , aku marah sama Dinda. Dia main terus sama Ningrum, aku tidak diajak,” kata  Doni.
“ o….begitu ya….,” jawab Tama.

Tama lalu berlari menghampiri Dinda dan berbisik-bisik. Doni makin kesal melihat mereka.
Tapi tidak lama kemudian Dinda dan Tama menghampiri Doni.

“maaf ya Don, kalau aku sudah membuat kamu marah, tapi Ningrum itu kan anak baru di sekolah kita. Jadi kita harus membuat dia merasa senang dan betah disini”, kata Dinda sambil mengulurkan tangannya.
Doni menjabat tangan Dinda sambil berkata,” aku juga minta maaf Din, aku pikir kamu tidak mau lagi main sama aku”.
“Yuk, kita kesana , main sama Ningrum”, ajak Tama.
Tama, Dinda dan Doni berlari, berlomba siapa yang paling cepat sampai ke tempat Ningrum. Mereka bermain, bercerita dan tertawa bersama-sama lagi.
Wah…suasana yang menyenangkan ya..

Penerapan
Kalau kita dengan teman tidak ribut-ribut, mau saling memaafkan itu disebut damai. Semuanya saling menolong, berbagi. Di dalam Alkitab ini ada juga lho nasihat untuk hidup damai, saling mengasihi. Ada di kitab  Roma 12 : 9 – 21 ( tunjukkan Alkitab dan bukalah ). Nasihat itu ditulis oleh Paulus untuk jemaat di Roma. ( bukalah surat yang sudah disiapkan oleh pamong ). Ternyata Paulus berpesan: “hendaklah kamu saling mengasihi, tekunlah berdoa, jangan membenci, lakukanlah yang baik, hiduplah dalam damai dengan orang lain, berbagilah,…”.

Aktivitas
Mintalah anak-anak mengulang kalimat tentang hidup damai

Damai itu berarti  :
kita saling mengasihi (tunjukkan gambar anak yang saling bergandengan)
kita saling memaaafkan (tunjukkan gambar anak saling berjabat tangan)
kita saling peduli dan berbagi (tunjukkan gambar anak membagi makanan)
(Ajaklah anak mengulang beberapa kali)


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: anak memberi contoh sikap yang membawa damai

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Apakah semua yang ada disini saling menyayangi ? siapa yang pernah berkelahi/ ribut/ berebut sesuatu dengan temannya /saudaranya ( beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan respon lah jawaban anak-anak. Pertanyaan bisa dilanjutkan / dikembangkan : apa penyebab mereka berkelahi, berapa lama marahan, dsb )

Lebih enak kalau ribut atau kalau damai ? pasti lebih enak kalau damai ya .

Tapi mengapa ya kok kita kadang-kadang ribut sama orang lain ?

Inti Penyampaian
Anak-anak, setiap orang pasti berbeda satu sama lainnya.  Apa perbedaan kalian dengan dengan teman yang lain (bimbing anak-anak untuk menyebutkan perbedaan dirinya dengan temannya).

Kita mempunyai perbedaan secara fisik (beri contoh). Kita juga punya perbedaan hobi, perbedaan makanan kesukaan, perbedaan cita-cita (sebutkan beberapa perbedaan yang lain).

Nah, perbedaan itu yang kadang-kadang membuat kita ribut, marah, berkelahi.

Misalnya beda keinginan. Kalau kakak ingin main game, tapi adik ingin nonton upin ipin. Padahal hpnya cuma satu, pinjam Hp ayah. Nah…akhirnya kakak dan adik berebut, saling marah, terus adik sama kakak saling cubit, saling pukul. Terus akibatnya apa? badan sakit karena dicubit, dipukul, semuanya nangis, Hp diminta lagi sama ayah. Yah…adik tidak jadi nonton upin ipin, dan kakak juga tidak jadi main game. Wah….semuanya rugi ya…  (ajak anak-anak untuk mencari contoh yang lain, tentang perbedaan yang mengakibatkan pertengkaran atau ketidaknyamanan)

Penerapan
Kalau perbedaan itu bisa menyebabkan pertengkaran, tidak nyaman, lalu bagaimana caranya supaya kita bisa hidup damai meskipun kita semua berbeda-beda . Yuk kita lihat Nasihat Paulus yang ada di kitab Roma 12 : 9-21 (ajak anak-anak membaca dengan cara yang kreatif). Nah, apa saja yang harus kita lakukan (ajak anak-anak mengulang nasihat Paulus)

Aktivitas
Pamong memperagakan (pantomin) beberapa situasi/peristiwa (orang berkelahi, lapar, bertengkar, saling diam, berebut, dsb) yang tidak menyenangkan atau menyebabkan situasi menjadi tidak nyaman.
Mintalah anak-anak untuk menjelaskan, jika terjadi situasi yang seperti itu apa yang akan mereka lakukan supaya tercipta suasana yang damai / menyenangkan.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menggambar suasana damai di rumah/sekolah/gereja

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Apakah semua yang ada disini saling menyayangi? siapa yang pernah berkelahi/ribut/berebut sesuatu dengan temannya/saudaranya (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan respon lah jawaban anak-anak. Pertanyaan bisa dilanjutkan/dikembangkan; apa penyebab mereka berkelahi; berapa lama marahan; dsb)

Sebenarnya kalau disuruh memilih ribut atau damai, kalian lebih memilih yang mana?
Lebih senang damai ya . Mengapa (beri kesempatan pada anak-anak untuk memberi penjelasan). Tapi mengapa ya masih sering kita melihat orang yang bertengkar atau berkelahi?

Inti Penyampaian
Anak-anak, setiap orang pasti beda satu sama lainnya.  Apa perbedaan kalian dengan dengan teman yang lain. sebutkan perbedaan dengan teman di sebelahmu. (bimbing anak-anak untuk menyebutkan perbedaan dirinya dengan temannya).

Kita mempunyai perbedaan secara fisik (beri contoh). Kita juga punya perbedaan hobi, perbedaan makanan kesukaan, perbedaan cita-cita (sebutkan beberapa perbedaan yang lain).

Nah, perbedaan itu yang kadang-kadang membuat kita ribut, marah, berkelahi.

Misalnya beda keinginan. Kalau kakak ingin main game, tapi adik ingin nonton upin ipin. Padahal hpnya cuma satu, pinjam Hp ayah. Nah, akhirnya kakak dan adik berebut, saling marah, terus adik sama kakak saling cubit, saling pukul. Terus akibatnya apa? Pasti badan sakit karena dicubit, dipukul, semuanya nangis, Hp diminta lagi sama ayah. Yah, adik tidak jadi nonton upin ipin, dan kakak juga tidak jadi main game. Wah….semuanya rugi ya (ajak anak-anak untuk mencari contoh yang lain, tentang perbedaan yang mengakibatkan pertengkaran atau ketidaknyamanan)

Penerapan
Kalau perbedaan itu bisa menyebabkan pertengkaran, tidak nyaman, lalu bagaimana caranya supaya kita bisa hidup damai meskipun kita semua berbeda-beda. Yuk kita lihat Nasihat Paulus yang ada di kitab Roma 12 : 9-21 (ajak anak-anak membaca dengan cara yang kreatif) Nah, apa saja yang harus kita lakukan (ajak anak-anak mengulang nasihat Paulus)

Aktivitas
Mintalah anak-anak untuk menggambarkan suasana damai di rumah/sekolah/gereja.
(pamong bisa mendorong anak-anak untuk menggambarkan dengan cara yang kreatif, terlebih bagi anak yang mengatakan tidak pandai menggambar. Misalnya suasana damai bisa digambarkan dengan ruangan yang terang, bersih, ada emoticon senyum, dsb)
Jika memungkinkan, pasanglah gambar-gambar tersebut dan mintalah anak-anak untuk menceritakan gambarnya.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak