Judul: Mengasihi dan Berbagi
Tahun Liturgi: Adven 3
Tema: Berbagi dan Mencukupkan diri sebagai Buah Pertobatan
Bacaan Alkitab: Lukas 3 : 7 – 18
Ayat Hafalan/ Nats: Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! (Lukas 3 : 8)
Lagu Tema:
- Aku suka membagi
- Ku kasihi kau dengan kasih Tuhan
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Umat Yahudi adalah keturunan Bapa Abraham pada waktu itu merasa bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan. Namun, situasi yang mereka hadapi justru menekan, tidak nyaman dan menyulitkan karena penjajahan pemerintahan Romawi. Dalam keadaan yang demikian mereka senantiasa merindukan pembebasan dan menantikan dengan penuh harap akan datangnya Sang Mesias. Sayangnya, keyakinan akan datangnya Sang Penyelamat bagi mereka yang mengaku sebagai anak-anak Abraham ini tidak dibarengi dengan tingkah laku dan gaya hidup sehari-hari yang mencerminkan bahwa mereka ini pilihan Allah dan anak-anak Bapa Abraham.
Di tengah kondisi umat yang demikian, Yohanes Pembabtis hadir dan menyerukan pertobatan dan pengampunan dosa. Jika Minggu yang lalu, pertobatan itu pertama-tama berkaitan dengan perubahan pemikiran, kali ini pertobatan harus nampak melalui buah-buah pertobatan itu. Kepada umat, Yohanes mengingatkan bahwa keselamatan itu bukan datang tiba-tiba karena garis keturunan biologis, namun karena sikap hati yang bertobat dan nyata melalui perbuatan yang sesuai dengan pertobatan itu.
Yohanes memberikan nasehat bagaimana buah pertobatan melalui percakapan dengan banyak orang, di antaranya : Hidup yang peduli dan berbagi, mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki, jujur dan hidup yang tidak mendatangkan penderitaan bagi orang lain. Laku hidup yang demikian ini adalah sikap yang siap menyambut hadirnya Sang Mesias, yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Ia akan membawa keselamatan namun juga penghakiman. Kehidupan yang tidak menghasilkan buah-buah pertobatan akan ditebang dan dibuang ke dalam api.
Refleksi Untuk Pamong
Sebagai buah pertobatan maka sikap Pamong akan nampak dalam keseharian melalui sikap yang bersedia peduli, berbagi, mencukupkan diri dengan apa yang ada, hidup jujur dan mendatangkan sukacita bagi siapapun juga, termasuk anak-anak. Karenanya, mari terus bertumbuh dalam buah-buah pertobatan bersama dengan anak-anak yang kita layani.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
Anak menunjukkan sikap mengasihi dengan memberi kue kepada orang tuanya (Kue disiapkan oleh pamong)
Alat Peraga
kue/ biskuit
Pendahuluan
Selamat pagi teman-teman..
Kita akan bermain-main dulu ya. Mari duduk melingkar. Saya akan bertanya pada salah seorang “apakah engkau mengasihi saudaramu?” jika dijawab “iya” maka semua akan berpindah tempat, sehingga masing-masing saling bertukar tempat. Namun, jika jawabnya “tidak” pertanyaan akan dilanjutkan “siapakah yang kamu kasihi?” jawabannya terserah. Misalnya, akan dijawab “yang perempuan” maka teman yang perempuan saja yang akan berpindah. Jika dijawab “yang baju polos” maka yang berbaju polos saja yang pindah. Begitu seterusnya.
Inti Penyampaian
Mengasihi, menyayangi atau mencintai harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Menurut kalian, siapa sih yang harus kita sayangi atau kasihi? Ya, orang tua, kakak atau adik, keluarga, teman atau mungkin hewan piaraan. Kalau kita mengasihi, apa buktinya bahwa kita itu mengasihi? Ya, buktinya kita memeluk, memberikan makanan atau mungkin menawarkan bantuan.
Sebentar lagi merayakan natal. Sikap yang seperti apa ya yang baik untuk menyambut Natal. Maka, salah satu sikap yang baik dan harus dilakukan anak-anak Tuhan adalah dengan mengasihi, mau peduli dan berbagi apa yang kita punyai.
Siapa di antara teman-teman yang pernah diberi sesuatu oleh orang lain? Apakah itu? Siapa yang memberikannya. Atau sebaliknya, siapa di antara teman-teman yang pernah memberi sesuatu? Apakah itu? Siapa yang memberikannya? Yuk, jadi anak baik yang mengasihi semua orang, terutama orang tua kita. Di sini sudah ada roti yang akan kita hias. Mari menghias bersama dan memberikan kepada orang tua kalian sesudah ibadah ini selesai.
Aktivitas
Pamong menyiapkan roti tawar, dan berbagai macam toping. Ajak anak-anak untuk menghias dan setelah ibadah berikan itu pada orang tuamu dan mengatakan “aku mengasihimu”.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
Anak menunjukkan sikap berbagi dengan sukacita kepada sesamanya
Alat Peraga
Video pada Sharing Song | CoComelon Nursery Rhymes & Kids Songs
Pendahuluan
Teman-teman yang hebat, kita akan memulai perenungan hari ini dengan olah tubuh diiringi lagu “Sharing Is Caring” (artinya Berbagi itu peduli). Lagu bisa diputar dua kali dan anak-anak diminta bergerak atau pamong menjadi pemandu geraknya. Sesudah itu anak-anak ditanya:
- Seperti pada video tadi, apakah teman-teman pernah berbagi sesuatu dengan teman? Berbagi apakah itu?
- Bagaimana perasaan kalian ketika harus berbagi sesuatu dengan teman?
- Bagaimana perasaan kalian ketika menerima sesuatu dari teman?
Inti Penyampaian
Sebagai anak-anak Tuhan, berbagi harus menjadi kesenangan atau kesukacitaan bukan memberatkan. Jika Minggu lalu kita belajar bersikap baik kepada teman-teman penyandang disabilitas yang dimulai dari pikiran seperti : “teman-teman itu istimewa, sama seperti kita. Tuhan mengasihi mereka, sama seperti mengasihi kita”, maka hari ini pikiran yang demikian itu harus kita teruskan melalui sikap yang nyata. Tuhan memberi kita berkat-berkat yang cukup, maka sebagai rasa syukur atas berkat itu, kita harus berbagi berkat dengan sesama kita.
Pada jaman dahulu, umat Yahudi merasa bahwa mereka saja yang istimewa dan menjadi pilihan karena mereka keturunan Bapa Abraham. Namun sayang, mereka yang mengaku sebagai anak-anak Abraham ini tidak belajar bersikap yang mencerminkan bahwa mereka ini pilihan Allah dan anak-anak Bapa Abraham. Karena itulah, Yohanes Pembaptis hadir dan menyerukan pertobatan. Buah pertobatan itu harus bisa dirasakan oleh banyak orang melalui perbuatannya.
Apa saja buah pertobatan itu ya? Inilah nasehat Yohanes : Hidup yang peduli dan berbagi, mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki, jujur dan hidup yang tidak mendatangkan penderitaan bagi orang lain. Maka, menyambut Natal yang semakin dekat ini, mari belajar sikap yang baik dengan mau berbagi dengan sesama. Berbagi bukan dengan berat hati atau sedih, tapi dengan semangat dan penuh sukacita.
Aktivitas
- Sebelumnya ada diminta membawa sesuatu yang mereka punya (bisa lebih dari satu), yang dapat dipakai untuk bermain bersama.
- Bagi anak-anak dalam kelompok 3-4 orang, lalu mereka diminta mengeluarkan barang / mainan yang mereka bawa.
- Persilahkan mereka bermain bersama dan saling berbagi dengan sukacita apa yang mereka punya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
Anak menunjukkan sikap berani berbagi pada orang asing.
Alat Peraga
Video Motivasi : Indahnya Berbagi
Pendahuluan
Ajak anak-anak melihat video terlebih dahulu.
Teman-teman, menurut kalian, video tadi bercerita tentang apa? (berbagi, mengasihi, memberi, dsb) Siapa yang memberi atau berbagi? Kepada siapa saja? Apakah kira-kira pemuda (tokoh utama) itu sejak awal mengenal orang-orang yang diberinya sesuatu? Tidak. Rasanya, hampir semua tak dikenalnya sejak awal, baik itu nenek penjual yang mendorong gerobak, nenek yang diberi pisang yang digantungkan di pintu maupun anak perempuan dan ibunya yang mengemis. Namun, meskipun mereka semua orang asing, pemuda tadi tidak berhenti berbuat baik dengan berbagi.
Inti Penyampaian
Sebagai anak-anak Tuhan, berbagi harus menjadi kesenangan atau kesukacitaan bukan memberatkan. Entah itu kepada sesama yang kita kenal maupun oran asing. Jika Minggu lalu kita belajar bersikap baik kepada teman-teman penyandang disabilitas yang dimulai dari pikiran seperti : “teman-teman itu istimewa, sama seperti kita. Tuhan mengasihi mereka, sama seperti mengasihi kita”, maka hari ini pikiran yang demikian itu harus kita teruskan melalui sikap yang nyata. Tuhan memberi kita berkat-berkat yang mencukupkan, maka sebagai rasa syukur atas berkat itu, kita harus berbagi berkat dengan sesama kita, termasuk mereka yang asing.
Pada jaman dahulu, umat Yahudi merasa bahwa mereka saja yang istimewa dan menjadi bangsa pilihan Allah karena mereka keturunan Bapa Abraham. Namun sayang, mereka yang mengaku sebagai anak-anak Abraham ini tidak belajar bersikap yang mencerminkan bahwa mereka ini pilihan Allah dan anak-anak Bapa Abraham. Mereka menjadi orang yang tidak peduli pada sesama. Tidak peduli bahkan cenderung tidak bersahabat dengan orang asing. Karena itulah, Yohanes Pembaptis hadir dan menyerukan pertobatan. Buah pertobatan itu harus bisa dirasakan oleh banyak orang melalui perbuatannya. Ya, semua orang, yang kita kenal maupun belum.
Apa saja buah pertobatan itu ya? Inilah nasehat Yohanes : Hidup yang peduli dan berbagi, mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki, jujur dan hidup yang tidak mendatangkan penderitaan bagi orang lain. Maka, menyambut Natal yang semakin dekat ini, mari belajar sikap yang baik dengan mau berbagi dengan sesama termasukpada orang asing. Berbagi bukan dengan berat hati atau sedih, tapi dengan semangat dan penuh sukacita.
Aktivitas
Anak-anak diminta untuk mengingat-ingat apakah mereka mempunyai pengalaman sendiri maupun bersama teman atau saudara atau keluarga yang berbagi dengan orang asing. Kemudian mereka diminta untuk saling berbagi pengalaman itu.