Tahun Gerajawi : Bulan Keluarga
Tema : Karakter Kristiani dalam Keluarga
Bacaan Alkitab : Hakim-Hakim 7 : 1 – 8 : 3
Ayat Hafalan : “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” Yesaya 55 : 8
Tujuan
- Anak dapat menjelaskan cara Allah memilih orang-orang yang akan maju berperang bersama Gideon melawan bangsa Midian.
- Anak dapat menerima dengan lapang hati keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya seperti cara Allah yang unik memilih prajurit Gideon.
Penjelasan Teks
Data Diri Gideon
Nama : Gideon (arti: pahlawan perkasa, si penghancur, penebang (pohon))
Julukan : Zerubaal, Yerubeset (2 Sam. 11 :21)
Ayah : Yoas
Bani : Abiezer
Suku : Manasye
Gideon segera tergerak hatinya ketika mendapati orang Midian mencoba menaklukan Israel. Ia kemudian mengerahkan suku-suku Manasye, Asyer, Zebulon dan Naftali. Sehingga keluarlah ia dengan 32.000 pasukan. Allah memerintahan Gideon untuk mengurangi Jumlah Pasukan itu. Akhirnya 22.000 pasukan pulang karena gentar. Namun, jumlah 10.000 masihi dianggap terlalu besar olah Allah, sehingga Gideoan diperintahkan untuk menguranginya lagi.
Namun, kali ini caranya sedikit unik. Pasukan itu kemudian disuruh turn minum. Siapapun yang minum air dengan berlutut dan menjulurkan lidah adalah orang yang harus pulang. Cara ini dipakai Tuhan untuk memilih pasukan yang akan berjuang bersama Gideon mengalahkan Midian. Sebab jika cara minum yang demikian seperti halnya anjing yang sedang minum, nampak bernafsu sekali. Orang-orang bernafsu ini dapat berujung pada ego. Sehingga seandainya menang, ia akan menganggap ini adalah kemengan karena dirinya, bukan demi kemuliaan Allah. Dengan demikian 9.700 orang harus rela pulang.
Akhirnya tersisa 300 orang bersama Gideon yakni yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya (ayat 6). Dengan dahsyat, Allah membuat mereka menunggangbalikkan orang Midian. Orang Efraim yang tidak diajak berperang pun turut membantu dengan menghabisi raja orang Midian, Oreb dan Zeeb. Yang kemudian dengan murka mendatangan Gideon sebab tidak diajak berperang (8:1). Namun, Gideon menunjukkan kebijaksanaanya dan dapat menenangkan orang Efraim dengan perkataannya (8:3).
Dengan demikian, Gideon senantiasa mendahulukan kehendak Allah dalam setiap langkah hidupnya. Sebab Allah telah merancang kehidupan manusia sedemikian rupa. Dengan demikian ia turut memenangkan pertempuran dan menjadi bagian dalam karya nyata Allah atas umat Israel
Pendahuluan
Langkah – langkah penyampaian :
- Pamong mengajak remaja membaca bahan bacaaan
- Pamong mengajak remaja berbagi pendapat mereka tentang proses seleksi tersebut. Beberapa pertanyaan pendukung:
- Berapa jumlah pasukan Gideon?
- Berapa jumlahnya setelah terseleksi?
- Bagaimana perasaan remaja, bila termasuk dalam 300 orang yang lolos seleksi?
- Bagaimana perasaan remaja, bila termasuk dalam pasukan yang harus pulang?
- Pamong menyampaikan “ILUSTRASI” atau kisah yang serupa
- Pamong menjelaskan tokoh Gideon (mengacu pada PENJELASAN TEKS dan CERITA”
- Remaja diajak untuk melakukan AKTIVITAS.
- Remaja diajak membaca ayat hafalan, sebagai motivasi melakukan pesan renungan hari ini.
- Ajak remaja berdoa dengan pokok doa: bersyukur atas setiap proses yang telah dilewati yang merupakan bagian dari rancangan Damai sejahtera Allah”
Ilustrasi
“Thomas Alva Edison Sang Penemu Lampu Pijar”
Thomas Alva Edison (lahir 11 Februari 1847 – meninggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun) adalah salah satu ilmuwan paling masyhur di dunia. Hasil-hasil temuannya mencatatkannya sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia. Salah satu temuannya yang paling terkenal adalah lampu pijar.
Pada tahun 1877, Thomas mencurahkan tenaga, waktu, dan uangnya untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya adalah ia harus bisa menemukan bahan yang bisa berpijar, tetapi tidak terbakar ketika dialiri arus listrik. Thomas telah melakukan percobaan dengan 6.000 bahan berbeda. Akhirnya, pada 21 Oktober 1879, terciptalah lampu listrik pertama yang dapat menyala selama 40 jam. Pada tahun 1890, ia mendirikan perusahaan General Electric.
Mengenai pecobaannya ini, Edison pernah memprotes surat kabar yang menuliskan berita utama berjudul “Setelah 9.955 Kali Gagal Menemukan Bola Lampu Pijar, Edison Akhirnya Berhasil Menemukan Lampu yang Menyala.” Thomas pun meminta judulnya diubah menjadi “Setelah 9.955 Kali Berhasil Menemukan Lampu yang Gagal Menyala, Edison Akhirnya Berhasil Menemukan Lampu yang Menyala.”
Dan, satu kalimat bijak dari beliau yang selalu menjadi penyemangatnya, “Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal.”
Sumber : http:/Nowitby.blogspot.com
diakses pada Minggu, 19 Agustus 2018, 11.00 WIB
Penerapan
Apakah di antara kita ada yang tidak pernah merasakan kegagalan? Atau sebaliknya, ada yang merasakan tidak pernah berhasil? (beri kesempatan anak-anak mersepon).
Kisah (ilustrasi) diatas menampikan orang-orang yang telah berhasil mengatasi kegagalannya. Tetapi ia dapat menerimanya sebagai bagian dalam kehidupannya, dan kemudia mengolahnya menjadi semangat baru.
Kegagalan dan keberhasilan adalah hal yang umum dalam hidup ini. Kita perlu menerimanya sebagai bagian dalam hidup kita. Kegagalan 31.700 orang untuk turut tampil dalam medan pertempuran, mengharuskan mereka pulang. Terseleksi.
Karena itu kegagalan dan keberhasilan kita harus kita terima sebagai bagian dalam hidup kita yang fana ini. Berusaha memberikan yang terbaik bagi Tuhan, itulah target kita. Jika dalam prosesnya terjadi kegagalan dan juga keberhasilan, kita harus menerima. Ini adalah wahana bagi Allah untuk menyeleksi dan menentukan arah perjalanan hidup kita. Mari kita yakini rancangan Allah adalah yang terbaik bagi kita. Amin
Aktivitas
“Berhasil dan Gagal”
- Alat dan Bahan:
– Kertas seukuran kartunama (pastikan kedua sisinya kosong)
– Alat Tulis - Petunjuk Kegiatan:
– Pamong membagikan alat tulis dan secarik kertas berukuran kartunama.
– Ajak remaja menuliskan beberapa keberhasilan yang telah mereka capai selama ini. (dapat pula dibatasi waktu satu atau dua tahun yang telah dilewati)
– Kemudian, di balik kertas tersebut, remaja menuliskan kegagalan-kegagalan yang pernah mereka alami dalam mencapai keberhasilan yang tadi.
– Beri pernekanan bahwa, “Keberhasilan dan kegagalan itu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Adalah bagian dari rancangan Tuhan yang akan menuntun kita menuju kemenangan”.
– Ajak mereka berdoa.
Lagu Tema
- “Ku Tak Akan Menyerah” (Jeffry S Tjandra)
- Kidung Kontekstual 88 “Hari-hari Kami”