Tuhan Menyediakan Berkatnya Pancaran Air Hidup 6 Februari 2022

6 February 2022

Bacaan: Lukas 5: 1 11 | Pujian: KJ. 431
Nats: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.(Ayat 4b)

Tidak menangkap seekor ikan pun adalah suatu hal biasa yang dialami oleh seorang nelayan. Setidaknya itu yang pernah saya lihat dari para nelayan, saat menjalani masa vikariat di Jemaat Sendangbiru. Mereka sadar betul bahwa setiap usaha menangkap ikan tidak selalu membuahkan hasil. Jika beruntung, mereka pulang dengan membawa penuh hasil tangkapan. Tetapi ada kalanya mereka pulang dengan tangan hampa tanpa seekor ikan pun yang tertangkap mata kail.

Hal yang sama dialami Simon Petrus dan teman-temannya pada saat itu. Sepanjang malam mencari ikan, tidak seekor ikan pun tertangkap jala mereka. Mungkin hari itu cuaca sedang tidak mendukung dan keberuntungan tidak memihak kepada mereka. Tentu untuk kembali berlayar menangkap ikan pada saat itu, perlu pertimbangan yang lebih. Tetapi saat Tuhan Yesus memerintahkan Simon untuk kembali pergi bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala, dia melakukannya. Ujarnya,karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.Simon Petrus percaya bahwa dibalik perintah itu ada sesuatu yang bermakna bagi hidupnya. Sebagaimana mujizat kesembuhan yang diterima oleh ibu mertuanya (Luk. 4:38-41).

Memperhatikan respon Simon Petrus atas perintah Tuhan Yesus merupakan hal yang menarik. Karena tidak banyak orang yang bersedia merespon perintah Tuhan dalam hidupnya. Saat Simon Petrus merespon perintah Tuhan, ia menangkap banyak ikan dan mendapatkan berkat yang luar biasa dalam kehidupannya. Begitulah kehidupan orang yang mau merespon dengan sungguh perintah Tuhan. Tetapi, berkat yang sejati bukanlah banyaknya ikan yang berhasil ditangkapnya, melainkan saat ia ditangkap Tuhan Yesus, diampuni dosanya, dipanggil, dan diutus menjadi rekan sekerja-Nya, “Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia. Bagaimana dengan hidup kita? Marilah kita merespon panggilan Tuhan dengan sungguh-sungguh, karena iman adalah respon kita atas panggilan dan penyataan Tuhan dalam hidup kita. Amin. [mere].

 “Iman adalah respon kita atas panggilan dan penyataan Tuhan.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak