Bacaan : Yesaya 9 : 1 – 6 | Pujian : KJ. 107
Nats: “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.” (ayat 1)
Richard David Bach, seorang penulis Amerika yang hidup sampai usia 83 tahun pernah menuliskan, ”anda tidak pernah diberi harapan tanpa diberi kekuatan untuk membuatnya nyata sekaligus. Namun bagaimanapun anda harus mengupayakannya”. Ungkapan Richard Bach ini memberikan oase ditengah padang gurun dan kekuatan dalam menjalani realitas di tengah dunia ini. Konteks Bangsa Israel terkait suasana yang mencekam akibat ancaman kerajaan Asyur (700 SM). Lalu, nubuatan Yesaya menyatakan akan kedatangan Mesiah-juru selamat yang akan memberi terang dan jalan baru untuk umatNya. Hal inilah yang membawa harapan atau Hope. Kekristenan lahir, 800 thn setelah catatan Yesaya itu dan mengulang harapan Mesianik yang merujuk pada Yesus sebagai terang.
Korelasi harapan atau hope dengan realitas kehidupan saat ini sangat nyata. Dalam realitas masih banyak dijumpai hidup dalam “kegelapan” seperti : konsumerisme (modern), egosentrisme, hedonisme, korupsi, dls. Ditengah realitas hidup itu apakah masih ada harapan? Tentu ada! Leibniz, seorang filsuf berkata, ”Tuhan memberi manusia “dunia yang terbaik dari yang mungkin ada” (ditengah absurditas dan nestapa hidup), maka semangat dan harapan yang baru hadir dalam hidup melalui sapaan Allah kepada manusia. Sebagai manusia, kita harus berani jujur bahwa kita tidak dapat atau tidak mampu menyelesaikan semua pergumulan di tengah realitas hidup tersebut. Niebuhr, seorang filsuf berkata dalam hidup tidak ada yang sungguh berharga yang dapat dicapai, perlu adanya harapan! ‘’ kata “Hope”, Harap, berharap, mengharap : sesuatu yang dapat tercapai secara realistis jika ada usaha melakukan sesuatu untuk mencapainya. Bukan kata “Wish” (mimpi), sesuatu yang tidak mudah dicapai atau secara realistis tidak dapat tercapai. Jadi, kehadiran Mesias merupakan harapan yang nyata karena Allah menyapa manusia dengan kasihNya. (Kulz)
“TUHAN adalah terangku dan keselamatanku” (Maz.27:1a)