Bacaan : Keluaran 12 : 1 – 13, 21 – 28 | Pujian : KJ. 378 : 1 – 6
Nats: “Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang … menyelamatkan… kita” (Ay. 27)
“Sejak manusia jatuh dalam dosa dan dikeluarkan dari Taman Eden, manusia merasa kehilangan jalan keselamatan. Apalagi kehidupan di luar Taman Eden, seringkali membawa manusia semakin menjauh dari Tuhannya. Ketika manusia menyadari segala daya dan upaya yang dilakukannya tidak membuat dirinya semakin yakin dengan arah kehidupannya, manusia membutuhkan pertolongan dari Tuhannya. Hanya satu jalan yang bisa membawa manusia menuju keselamatan yang abadi, yaitu Jalan Keselamatan di dalam Tuhan Yesus.”
Uraian singkat khotbah tersebut tentu sudah sering kita dengarkan dan perdengarkan, namun apakah kita pernah merenungkan apa yang dialami dan dirasakan bangsa Israel dalam cerita di Perjanjian Lama? Mereka tidak sama dengan kita di jaman sekarang yang sudah meyakini Jalan Keselamatan itu di dalam Tuhan Yesus, sehingga kita dengan mudah meyakini dan mengucapkan Tuhanlah Penyelamatku.
Dalam Kitab Keluaran digambarkan bagaimana perjuangan Bangsa Israel untuk sampai kepada keyakinan Tuhanlah Penyelamatku. Bacaan kita hari ini, menggambarkan suasana mencekam yang harus diterima dan dipersiapkan Bangsa Israel bagi karya keselamatan Tuhan melalui tulah kesepuluh untuk membebaskan mereka dari cengkeraman Firaun. Kita dapat membayangkan jika mereka tidak melaksanakan dengan tidak memberi tanda darah pada pintu mereka, maka nasib anak sulung mereka bisa jadi sama dengan nasib anak sulung orang Mesir, yaitu mengalami kematian. Ketaatan dan pengorbanan mereka untuk mengikuti perintah Tuhan itulah yang menentukan arah mereka kepada pengakuan Tuhanlah Penyelamatku.
Sebagai manusia yang dilahirkan pada masa setelah Perjanjian Baru, tetap banyak ujian yang kita hadapi, bahkan bisa dinilai lebih dari yang dialami umat Israel. Sekalipun sudah jelas jalan keselamatan kita di dalam Tuhan Yesus, kita berharap dimampukan untuk tetap berjalan dalam ketaatan dan pengorbanan mengikuti perintah Tuhan Sang Penyelamat kita. (tes).
“Tuhankulah selamanya yang ingin kuandalkan”