Biasa Kumpul

13 April 2017

Bacaan : Yohanes 18 : 1 – 11 | Pujian: KJ 158
Nats: “…karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.” [ayat 2]

Ruang makan adalah tempat yang sangat favorit bagi banyak orang. Bukan karena di sana tersedia banyak makanan, tetapi karena di sana semua anggota keluarga bisa berkumpul saat makan. Menyediakan diri untuk dapat berkumpul bersama keluarga adalah sesuatu yang menggembirakan, walaupun pada saat berkumpul tidak hanya tawa yang dibagikan, karena kadang justru masalah malah amarah dibagikan juga.

Berkumpul dengan Tuhan Yesus tentu sebuah kebahagiaan bagi para murid. Namun kita bisa melihat tidak hanya kebahagian semata yang dirasa, tetapi juga amarah dan kebencian juga dirasakan oleh para murid. Setidaknya Yudas Iskariot adalah yang merasakan amarah dan kebencian itu, sehingga dia tega berkhianat kepada Tuhan Yesus. Paling mudah kemudian kita menyebut bahwa Tuhan Yesus ditangkap oleh para prajurit Bait Allah karena pengkhianatan itu. Jangan terburu berkesimpulan demikian sebab dalam Yohanes 18:1-11 kita tahu fakta sebenarnya. Memang Yudas Iskariot yang memberitahukan tempat di mana Tuhan Yesus berada. Ini karena Yudas biasa berkumpul dengan Tuhan Yesus sehingga dia tahu di mana Dia berada.

Namun penangkapan Tuhan Yesus bukan semata karena pengkhiatan Yudas Iskariot, sebab penangkapan tersebut atas kehendak Tuhan sendiri. Bahkan Petrus yang berupaya menghalangi penangkapan itu pun tidak berdaya justru malah diminta Tuhan Yesus untuk tidak menghalangi. Tuhan Yesus ditangkap sebab memang itulah kehendak-Nya. Lihatlah ketika berhadapan muka pun para prajurit itu tidak kuasa menangkap Tuhan Yesus jikalau bukan karena Tuhan Yesus yang menyerahkan diri. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus ditangkap semata karena kehendak-Nya sendiri bukan karena pihak lain.

Dari bacaan hari ini kita dapat merenungkan: berapa sering kita berkumpul dengan Tuhan dalam doa dan ibadah kita? Namun apakah kebahagiaan semata yang kita rasakan? Jika tidak, ingatlah bahwa Tuhan berkuasa dan Ia menyediakan diriNya didera supaya kita memiliki kehidupan yang bersukacita. [to2k]

“Persekutuan dengan Tuhan membawa jiwa kita merasakan keabadian.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak