Yang Lemah Dikuatkan Tuntunan Ibadah Remaja 5 Januari 2020

30 December 2019

Tahun Gerejawi : TAHUN BARU
Tema                   : TAHUN BARU
Bacaan Alkitab   : ROMA 15: 1-13
Ayat Hafalan : “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” (Ibrani 13: 16)

Lagu Tema :

  1. Kidung Ria 105  “Hari Ini Kurasa Bahagia”
  2. KJ 338 “Marilah, Marilah, Hai Saudara”
  3. KJ 184 “Yesus Sayang Padaku”

Tujuan

  1. Remaja dapat menjelaskan maksud Paulus dalam bacaan orang yang kuat dan orang yang lemah.
  2. Remaja dapat memberikan contoh sikap saling menguatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)

Bacaan hari ini hendak mengingatkan kita kepada teladan Tuhan Yesus. Paulus mengulangi keyakinannya bahwa Tuhan Yesus telah datang ke dunia untuk memenuhi janji Allah bahwa seorang Mesias akan diutus untuk menyelamatkan semua orang beriman. Keselamatan datang bagi mereka yang beriman kepada Yesus sebagai Anak Allah dan sebagai Juruselamat dunia. Keselamatan adalah apa yang telah dan sedang dikerjakan Allah untuk membebaskan manusia dari dosa, penderitaan, kematian, dan kuasa kejahatan. Dalam perikop ini Rasul Paulus memaparkan bahwa ada kewajiban bagi orang Kristen yang kuat untuk peduli dan menolong mereka yang lemah.

Orang yang lemah dalam bacaan kita menunjukkan kepada orang yang lemah dalam hal pengetahuan atau karunia dan iman kepada Tuhan. Secara khusus ini mengarah kepada orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih menuruti peraturan-peraturan hukum Taurat dan adat-istiadat Yahudi.  Paulus menggunakan istilah “kuat” dan “lemah” untuk menggambarkan keadaan rohani orang percaya. Istilah “kuat” menunjuk pada iman orang yang telah dewasa dalam Kristus sehingga harusnya peka terhadap masalah orang lain. Orang yang “kuat” adalah orang yang memahami kebebasan rohani mereka di dalam Kristus dan tidak mau lagi diperbudak oleh dosa dan kebiasaan buruk. Sedangkan istilah “lemah” mengacu pada orang percaya imannya, ini meripakan orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih menuruti peraturan-peraturan hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi, bukan sebagai cara untuk dibenarkan di hadapan Allah, tetapi hanya karena mereka betah dengan peraturan lama tersebut.

Nasehat ini mengingatkan kepada yang merasa kuat iman agar peka terhadap pergumulan saudara seiman  yang lemah. Memakai kekuatan yang dimiliki untuk kepentingan mereka yang lemah, dan bukan demi kepentingan diri sendiri. Dalam contoh konkret, misalnya dengan cara mendampingi atau mendoakan ketika mereka jatuh atau dalam pencobaan. Orang Kristen-Yahudi di Roma merasa diri lebih kuat dari orang Kristen non-Yahudi. Sikap ini melahirkan tindakan yang menimbulkan perpecahan. Paulus mengajak mereka untuk memanfaatkan kelebihan atau kekuatan mereka secara positif. Pertama, mereka seharusnya membantu yang lemah; kedua, tidak mencari kesenangan sendiri dan ketiga, berusaha untuk saling membangun.

http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=45&chapter=15&verse=1

Pendahuluan

  1. Ajak Remaja membaca secara bergantian Roma 15: 1-13
  2. Minta Remaja menjawab pertanyaan berikut ini:
    1. Sebutkan 2 kelemahan dan kelebihan kalian!
    2. Apakah kita pernah ditolong orang lain?
    3. Bagaimana perasaan kita ketika ada yang menolong?

Cerita

Setiap kita pasti memiliki bayangan yang berbeda-beda tentang orang yang kuat dan orang yang lemah. Ada yang menggambarkan bahwa orang yang kuat adalah yang badannya tinggi, besar dan bisa melakukan apa saja. Lalu orang yang lemah adalah orang yang kecil, kurus dan tidak bisa diandalkan dalam berbagai kegiatan. Mungkin ini hanya sebagian gambaran yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata kuat dan lemah. Namun hari ini kita belajar arti “kuat” dan “lemah” dari apa yang dinyatakan dalam kesaksian Rasul Paulus. Orang yang lemah pada bacaan kita tidak hanya menunjuk kepada fisik akan tetapi dalam urusan iman (kepercayaan) kepada Tuhan Yesus. Mereka mengatakan bahwa mereka beriman dan menaati apa yang menjadi adat istiadat bangsanya, tetapi mereka masih melakukan apa yang tidak baik dan tidak mau menolong orang yang tertindas, kesusahan dan hidup dalam kekurangan.

Tahukah kita kalau iman yang kuat akan membawa dampak yang besar bagi kehidupan sehari-hari. Orang yang beriman dan percaya penuh kepada Tuhan, pasti akan melakukan kebaikan sama seperti yang telah Tuhan lakukan bagi kita semua yang dikasihiNya. Tuhan Yesus tidak mencari kesenangan-Nya sendiri. Pengorbanan Tuhan Yesus adalah alasan terbaik untuk menyadarkan kita anak-anaknya, tentang sikap orang-orang Kristen yang mementingkan diri mereka sendiri. Ia tidak mencari pujian, kenyamanan, keamanan, ataupun kesenangan duniawi-Nya sendiri. Ia menanggung kelemahan-kelemahan orang yang tidak kuat. Kita diajak untuk memiliki sikap peduli, dan tidak mencari kesenangan sendiri.

Saat ini, Tuhan yang mengasihi anak-anakNya, juga merindukan kita bisa melakukan berbagai kebaikan. Tentunya dalam mewujudnyatakan hal itu diperlukan komunikasi yang baik dan hubungan yang saling memperhatikan. Dalam membangun relasi dengan orang lain dalam rangka saling menguatkan diperlukan adanya dasar kasih yang tidak pura-pura. Sehingga Paulus dengan tegas menyampaikan jika memang kita kuat, pakailah kekuatan/kelebihan kita demi kepentingan mereka yang lemah dan bukan demi kepentingan sendiri.

Teladan sudah diberikan oleh Tuhan Yesus yang mau berkorban untuk menyelamatkan dan menguatkan kita yang lemah, demikian saat ini kita pun dipanggil untuk saling menguatkan dan melakukan kebaikan sebagai wujud iman (kepercayaan) kita kepada Tuhan. Di Tahun yang baru ini tentunya kita telah merasakan banyak berkat dan pertolongan Tuhan Yesus, saat ini marilah kita juga mau menjadi sumber berkat dan pertolongan bagi semua orang.

Aktivitas

  1. Diskusikanlah dengan kelompok (tiap kelompok terdiri dari 3 Remaja). Apa yang kalian lakukan jikalau menjumpai beberapa peristiwa seperti di bawah ini:
    • Kekerasan pada anak-anak
    • Korban bencana alam (gunung meletus, banjir, tanah longsor)
    • Menjumpai pengemis yang memerlukan makanan
    • Anak-anak terlantar yang tidak mempunyai tempat tinggal
    • Orang yang sakit dan tidak kunjung sembuh.
  2. PR untuk dikumpulkan pada Minggu, 12 Januari 2020. Tuliskan perbuatan menolong orang lain yang kalian lakukan selama satu Minggu!

Renungan Harian

Renungan Harian Anak