Tahun Gerejawi : Tahun Baru
Tema : Tahun Baru
Bacaan Alkitab: Roma 15:1-13
Ayat Hafalan : “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.” (Roma 15:1)
Lagu Tema : Kidung Ria no 42 “Oh Betapa Indahnya”
Penjelasan Teks
Pada jaman Paulus, Roma adalah ibu kota kekaisaran Romawi sehingga kota tersebut adalah kota yang dibangun dengan sangat megah dan indah. Pada kota yang besar ini, perkembangan ekonomi dan kebudayaan berkembang pesat. Juga dalam hal penyebaran informasi. Informasi dapat tersebar dengan mudah, sehingga membuat kota tersebut menjadi pusat segala sesuatu. Begitu juga dengan Injil dan Kekristenan dapat masuk dengan mudah di kota Roma.
Jemaat di Roma terdiri dari orang bukan Yahudi yang baru menjadi Kristen dan orang Kristen Yahudi yang kembali ke Roma setelah mengalami pengusiran oleh Kaisar Klaudius beberapa tahun sebelumnya. Karena adanya perbedaan latar belakang antar warga jemaat, membuat ada banyak cara yang berbeda dalam memaknai Injil dan Kekristenan di tengah jemaat itu sendiri. Hal ini sangat mungkin menjadi pemicu permasalahan di dalam gereja. Saat muncul konflik atau permasalahan, jemaat mudah saling menghakimi dan menilai mana yang benar dan mana yang salah, mana yang lebih dan mana yang kurang menurut ukuran pemahaman mereka masing-masing. Hal tersebut justru membuat suasana semakin keruh.
Padahal, sebuah jemaat tidak hanya terdiri dari orang-orang yang “kuat” saja atau orang-orang yang “lemah” saja. Selalu ada yang kuat dan yang lemah. Oleh sebab itu, Paulus mengingatkan supaya jemaat bersatu dengan meneladani Kristus. Caranya ialah dengan berpikir positif, bahwa keadaan jemaat yang terdiri dari orang-orang yang kuat dan orang-orang yang lemah adalah kesempatan untuk hidup dengan saling menopang dan menolong dalam menjalankan dan menuruti kehendak Tuhan. Maka, setiap orang harus memiliki kerelaan untuk mau menerima, menolong dan melayani satu sama lain. Kesempatan untuk mewujudkan sebuah persekutuan yang indah demi kemuliaan Allah.
Hal ini kadangkala juga terjadi dalam pelayanan para pamong di jemaat atau lingkup tertentu. Ada menganggap diri ‘lebih’ dan lainnya ‘kurang’, entah itu dalam hal kemampuan, motivasi, kesetiaan, keteladanan dan lain sebagainya sehingga menimbulkan masalah. Jika perbedaan justru dipandang sebagai sumber masalah, bagaimana mungkin bisa mewujudkan persekutuan dan pelayanan kepada anak dengan baik? Maka, ajakkannya pun sama seperti jemaat di Roma, yaitu untuk belajar meneladani Kristus yang hidup tidak untuk kesenangan dan kepuasannya sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Tuhan.
Dengan demikian, walaupun merasa lebih dari yang lain, itu tidak semata-mata dipandang sebagai kebanggaan untuk menyalahkan yang lain, tetapi beban dan tanggung jawab yang Tuhan berikan untuk berbagi lebih banyak kepada yang lain. Sehingga dapat terwujud persekutuan dan pelayanan yang baik, (khususnya) oleh para pamong kepada anak. Pelayanan yang meneladan kepada Kristus yang rendah hati.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menirukan pamong mengucapkan Roma 15:1
Alat Peraga
- Untuk bercerita :
- Pamong menyiapkan wayang monyet dan kancil. (Gambar terdapat di CD, pamong dapat menambah dengan memasang tongkat dibelakang gambar)
- Pamong menyiapkan tulisan ROMA 15:1 ukuran besar supaya semua anak dapat melihat dengan jelas
- Untuk aktivitas :
- Pamong menyiapkan sebanyak jumlah anak-anak tulisan ROMA 15 : 1 dengan garis putus-putus. (gambar terdapat di CD.)
- Pamong menyiapkan spidol dan pensil warna.
- Pamong menyiapkan tulisan ROMA 15 : 1 dengan sisi luar yang telah dilubangi dengan pelubang kertas sebanyak 2x jumlah anak-anak.
- Pamong menyiapkan benang wol.
Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
(Pamong menunjukkan gambar Monyet)
Ada yang tahu ini gambar apa?
(Pamong menunjukkan gambar Kancil)
Kalau yang ini, tahu tidak gambar apa?
Betul.. Monyet dan Kancil ! Hari ini kakak akan bercerita tentang monyet dan kancil. Siapa yang sudah siap mendengar cerita??
(Pamong dapat bercerita sambal menggerak-gerakkan wayang sesuai dengan ceritanya)
Pada suatu hari di sebuah hutan besar, hiduplah seekor monyet yang lincah. Dia bergelantungan dengan riang gembira dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Tapi, karena terlalu bersemangat, dia pun akhirnya terjatuh.. Bruak…
Si monyet kesakitan.. “Aduh sakit sekali kakiku.. Aku tidak bisa berdiri, apalagi berjalan dan bergelantungan lagi di atas pohon..hu..hu..hu..” kata monyet dengan sedih dan tangisnya.
Lalu tiba-tiba, ada suara sesuatu menabrak di balik semak-semak.. bruk..bruk..bruk.. “Tolong..tolong.. apakah ada hewan lain yang bisa menolongku.. hu..hu..hu..”
Si monyet yang mendengar suara itu berhenti menangis lalu berkata : “Siapa itu yang meminta tolong?”
“Aku kancil.. mataku terkena tetesan buah beracun.. Aku tidak bisa melihat jadi aku berjalan menabrak-nabrak.. badanku sakit semua.. hu..hu..hu”
“Oh kancil.. aku monyet.. aku juga baru saja jatuh dari pohon tinggi itu.. Aku tidak bisa berjalan, apalagi bergelantungan.. bagaimana kita bisa makan kalau begini.. kita bisa mati.. hu..hu”, kata monyet. Mereka lalu menangis bersama-sama.
Si kancil kemudian terdiam dan berkata : “ Hei monyet.. yang sakit tadi kakimu kan? Matamu sehat kan?”. “Iya”, kata monyet. Lalu kancil menyambung : “Aku yang sakit mata. Tetapi kakiku sehat. Bagaimana kalau kita saling membantu saja. Kita bisa mencari makan bersama-sama jika aku membantumu berjalan dan kamu membantuku melihat”.
“Wah iya.. betul juga kamu kancil! Oke kalau begitu, aku akan naik ke punggungmu. Aku akan memberitahukan kepadamu, kita harus lewat mana, supaya kau tidak menabrak-nabrak lagi!”
Demikian akhirnya, si monyet dan kancil pergi bersama-sama. Karena mau saling membantu, merekapun akhirnya mendapatkan makanan dan tidak kelaparan lagi.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Kita juga harus seperti monyet dan kancil yang mau saling membantu. Kalau ada teman yang membutuhkan pertolongan dan kita bisa menolong, kita harus bagaimana yaa? Diam saja atau menolong? (Tunggulah anak-anak untuk menjawab)
Betul.. Kalau kita bisa, kita memang harus menolong siapapun yang membutuhkan. Supaya kita bisa hidup bersama-sama dengan baik.
Penerapan
Sama juga seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat Roma. Begini bunyinya.. “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri”. (Pamong dapat membaca ayat ini disertai dengan gerakan yang cocok dan mendukung)
Firman ini ada di dalam ROMA 15 : 1.. Ayo Bersama-sama ucapkan setelah kakak yaa..
R – O – M – A : ROMA. 15 ayat 1. (dengan menunjukkan tulisan ROMA 15: 1 yang telah dipersiapkan)
Aktivitas
(Terdapat dua variasi aktivitas yang dapat dilakukan oleh balita. Pamong dapat memilih melakukan yang cocok dengan keadaan serta kemampuan anak-anak di kelas balita masing-masing.)
- Untuk anak-anak yang belum bersekolah, bisa melakukan aktivitas 1, yaitu menghubungkan garis putus-putus pada tulisan ROMA 15:1 yang telah dibagikan, setelah itu diwarnai sesuai kreasi anak-anak.
- Untuk anak-anak yang telah bersekolah TK, bisa melakukan aktivitas 2, yaitu menjahit dengan benang wol, tulisan ROMA 15:1 yang telah dilubangi. Sebelum dijahit, tulisan bisa diwarnai dan dihias sesuai kreasi anak-anak. (catatan : 1 anak mendapat 2 tulisan untuk dijahit menjadi satu)
CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020.
PENGUMUMAN : Untuk minggu depan, anak-anak diharapkan membawa makanan dan minuman ringan, akan digunakan dalam aktivitas.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menunjukkan orang yang kuat .
- Anak dapat memberikan contoh sikap saling menguatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga:
Untuk aktivitas :
- Pamong menyiapkan ayat hafalan yang telah dipotong-potong sesuai kata, sebanyak sejumlah anak.
- Pamong menyiapkan kertas warna warni dan lem.
- Pamong menyiapkan crayon/ pensil warna dan alat menghias yang lain.
Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
Sebelum kita membaca Firman Tuhan, bagaimana kalau hari ini kita mulai dengan permainan? Setuju?
Hari ini kita akan bermain suit(Gajah-orang-semut), tetapi sedikit berbeda dari yang biasa kita lakukan. Kita akan melakukannya di dalam kelompok.
Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :
- Membagi kelas menjadi dua kelompok besar.
- Menentukan dan menyepakati gerakan yang akan mewakili gajah, orang dan semut. Semua gerakan, baik itu gajah, orang atau semut dilakukan oleh semua anggota kelompok. Misalnya : Gajah : semua anggota kelompok membentuk gerakan tangan seolah seperti belalai. Orang : semua anggota kelompok mengepalkan tangan di kanan dan kiri kepala. Semut : semua anggota kelompok berjongkok dan meringkuk.
- Mintalah anak-anak untuk berbaris berbanjar dalam kelompoknya. Tempatkanlah kelompok 1 dan 2 berhadap-hadapan.
- Mintalah anak-anak saling membelakangi antar kelompok, lalu berilah waktu 30 detik, untuk menyepakati akan menjadi apa (gajah/orang/semut) di masing-masing kelompok.
- Berikan aba-aba kepada anak-anak untuk berbalik dengan serentak, sembari memperagakan gerakan yang dipilih dan meneriakkannya (gajah/orang/semut).
- Seperti suit pada umumnya, gajah menang dari orang, tetapi kalah dari semut. Orang menang dari semut, tetapi kalah dari gajah. Semut menang dari gajah, tetapi kalah dari orang.
(Permainan dapat dilakukan berulang sampai poin tertentu yang disesuaikan dengan waktu dan keadaan masing-masing)
Anak-anak terkasih..
Gajah, orang dan semut, dari ketiga ini siapa yang paling kuat? (biarkan anak-anak menjawab) Gajah dengan orang lebih kuat siapa? Gajah dengan semut? Orang dengan gajah lebih kuat siapa? Orang dengan semut? Semut dengan orang lebih kuat siapa? Semut dengan gajah? Berarti, semua punya kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri yaa..
Setelah bermain, ajaklah anak-anak untuk membaca Roma 15 : 1-13
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan belajar tentang kekuatan.
Menurut anak-anak, siapa sih orang yang paling kuat di dunia ini? Apa buktinya? (Tunggulah anak-anak untuk menjawab dan menjelaskan alasan mereka)
Inti Penyampaian
Kalau begitu, kuat itu maksudnya apa ya? Ada yang tahu?
Kuat itu berarti dapat melakukan sesuatu lebih dari pada yang lainnya. Jadi, kuat bukanlah sekedar tentang fisik atau badan saja. Maksudnya, orang yang disebut kuat bukan hanya mereka yang dapat mengangkat benda-benda berat saja, atau yang tubuhnya besar. Tetapi mereka yang memiliki kemampuan. Misalnya, bisa bermain musik, bisa memahami matematika, bisa bermain sepak bola lebih dari pada yang lain.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, biasanya kalau merasa lebih kuat dari pada yang lain bisa menjadi sombong. Padahal sombong itu tidak baik. Apalagi kalau kekuatannya digunakan untuk mengejek dan mem-bully orang lain yang lebih lemah. Tidak boleh begitu yaa..
Jadi, kalau Andre (sebutkan nama anak) pintar matematika dan melihat adik yang tidak bisa, kira-kira harus bagaimana? Mengajari atau membiarkan? Kalau Ira (sebutkan nama anak) pandai menggambar dan melihat teman yang tidak bisa, mengejek atau membantu? (bisa disebutkan contoh-contoh lain yang dilihat pamong dalam kehidupan anak-anak jemaatnya)
Seperti kata Paulus di Roma 15:1 (bisa dibacakan kembali), jika kita merasa kuat, seharusnya kita membantu yang lemah. Sebab itulah yang dikehendaki Tuhan Yesus. Ia ingin supaya kita hidup dengan kasih dan rukun satu sama lain. Jadi, yang kuat harusnya menjadi berkat dengan saling menolong dan membantu.
Aktivitas
(Sebelum melakukan aktivitas, ajaklah anak-anak untuk membaca dan menghafal Roma 15:1)
Aktivitas hari ini adalah menyusun potongan-potongan kata menjadi kalimat yang utuh dalam Roma 15:1. Usahakanlah ketika menyusun, anak tidak lagi melihat ke dalam Alkitab. Di dalam proses ini, ajaklah anak-anak untuk membantu satu dengan yang lain. Setelah itu ajaklah anak-anak untuk menghiasnya sesuai dengan kreativitas masing-masing.
CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menyebutkansikap saling menguatkan.
- Anak dapat memberikan contoh sikap saling menguatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga
Untuk aktivitas :
- Kertas hvs putih atau warna warni.
- Pulpen / Spidol / Crayon.
- Gunting dan penggaris.
- Stapler / Pelubang kertas dan pita.
Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
Sebelum membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita akan bermain terlebih dahulu. Hari ini kita akan bermain suit(Gajah-orang-semut), tetapi sedikit berbeda dari yang biasa kita lakukan. Kita akan melakukannya di dalam kelompok.
Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :
- Membagi kelas menjadi dua kelompok besar.
- Menentukan dan menyepakati gerakan yang akan mewakili gajah, orang dan semut. Semua gerakan, baik itu gajah, orang atau semut dilakukan oleh semua anggota kelompok. Misalnya : Gajah : semua anggota kelompok membentuk gerakan tangan seolah seperti belalai. Orang : semua anggota kelompok mengepalkan tangan di kanan dan kiri kepala. Semut : semua anggota kelompok berjongkok dan meringkuk.
- Mintalah anak-anak untuk berbaris berbanjar dalam kelompoknya. Tempatkanlah kelompok 1 dan 2 berhadap-hadapan.
- Mintalah anak-anak saling membelakangi antar kelompok, lalu berilah waktu 30 detik, untuk menyepakati akan menjadi apa (gajah/orang/semut) di masing-masing kelompok.
- Berikan aba-aba kepada anak-anak untuk berbalik dengan serentak, sembari memperagakan gerakan yang dipilih dan meneriakkannya (gajah/orang/semut).
- Seperti suit pada umumnya, gajah menang dari orang, tetapi kalah dari semut. Orang menang dari semut, tetapi kalah dari gajah. Semut menang dari gajah, tetapi kalah dari orang.
(Permainan dapat dilakukan berulang sampai poin tertentu yang disesuaikan dengan waktu dan keadaan masing-masing)
Anak-anak terkasih..
Gajah, orang dan semut, dari ketiga ini siapa yang paling kuat? (biarkan anak-anak menjawab) Gajah dengan orang lebih kuat siapa? Gajah dengan semut? Orang dengan gajah lebih kuat siapa? Orang dengan semut? Semut dengan orang lebih kuat siapa? Semut dengan gajah? Berarti, semua punya kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri yaa..
Setelah bermain, ajaklah anak-anak untuk membaca Roma 15 : 1-13
Hari ini kita akan belajar tentang kekuatan. Kalau berbicara tentang kuat, menurut anak-anak, siapa orang yang paling kuat yang kalian kenal? Apa yang membuat mereka kuat? (Tunggulah sampai beberapa anak menjelaskan jawabannya)
Inti Penyampaian
Menurut anak-anak, kuat itu apa sih? Apa kuat itu hanya tentang fisik? (ajaklah anak-anak untuk sedikit berdiskusi dan arahkanlah pengertian anak-anak bahwa kekuatan itu bukan sekedar masalah fisik). Tentu tidak! Kuat itu berarti mampu! Bisa melakukan sesuatu yang lebih daripada yang lain. Kalau begitu berarti kita semua ini sebetulnya adalah orang-orang yang kuat.
Rani misalnya, pandai menggambar. Rendi pandai bermain musik dan lain-lain. (dalam bagian ini, ajak anak-anak untuk melihat bahwa dirinya memiliki kekuatan. Usahakanlah untuk membahas kekuatan masing-masing anak, seluruhnya yang berada di dalam kelas. Pamong bisa bertanya kepada anak yang bersangkutan, bisa juga bertanya kepada teman-temannya untuk menambahkan. Sebutkanlah nama mereka satu-persatu)
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, ternyata Tuhan menciptakan kita semua dengan kekuatan kita masing-masing ya.. Biasanya ketika melihat yang lebih lemah, kalian lebih sering membantu atau mengejek?
Seperti kata Paulus kepada jemaat di Roma, yang kuat harusnya menjadi berkat. Bukan menjelekkan yang lemah. Bukan mem-bully yang lemah, tetapi menguatkan yang lemah. Membantu dan menolong yang lemah supaya bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan. Dengan begitu akan tercipta kehidupan yang baik, seperti yang dikehendaki Tuhan.
Aktivitas
Ajak anak-anak untuk membuat buku kecil (10cmx10cm sebanyak 8 lembar) dari kertas hvs atau kertas warna warni yang telah disiapkan pamong. Anak-anak diminta untuk menghias dengan kreasi masing-masing.
- Buku tersebut diberi judul “Diary Ira (tulis nama masing-masing anak) Menjadi Berkat”.
- Pada halaman pertama, ajak anak-anak untuk menuliskan “kekuatannya” masing-masing. Boleh dari yang telah dibahas bersama-sama di awal kelas, bisa juga ditambahkan sendiri oleh anak-anak.
- Pada halaman kedua, ajaklah anak-anak untuk menuliskan siapa saja yang akan mereka tolong dan pertolongan seperti apa yang ingin mereka lakukan, sesuai dengan kekuatan mereka (batasilah maksimal 3 orang terlebih dahulu). Yang ditolong haruslah orang yang sering mereka temui. Contoh : Aku ingin menolong adik supaya bisa membaca.
- Pada halaman-halaman berikutnya, minta anak-anak untuk menuliskan hari Senin-M Minta anak-anak untuk setiap hari mencatatkan apa saja yang telah mereka lakukan pada halaman-halaman tersebut. Apakah berhasil melakukan yang telah dirancang atau tidak? Minta juga kepada anak-anak untuk menuliskan perasaan mereka pada saat itu.
- Minggu depan, diary dapat dibawa kembali untuk di-sharing–kan bersama dengan pamong. Jangan lupa berikan apresiasi atas usaha anak dan semangati kembali jika masih ada yang belum melakukannya dengan maksimal. (Misalkan sebelum minggu depan pamong berkesempatan bertemu dengan anak, ingatkan dan berilah semangat kepada anak untuk tetap setia memberikan bantuan-bantuan sebagaimana yang telah dibahas dalam minggu ini.)
- Jika memungkinkan diary dapat diteruskan dalam minggu-minggu selanjutnya.
CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020.
PENGUMUMAN : Untuk minggu depan, anak-anak diharapkan membawa makanan dan minuman ringan, akan digunakan dalam aktivitas.