Tuhan Hadir Dalam Kepedulianku Tuntunan Ibadah Anak 12 Januari 2020

2 January 2020

Tahun Gerejawi : Epifani
Tema : Allah Maha Hadir
Bacaan Alkitab: Matius 25:31-46
Ayat Hafalan : “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)
Lagu Tema : “Kudaki-daki”

Penjelasan Teks

Epifani adalah salah satu peristiwa penting dalam kalender gerejawi. Epifani berasal dari bahasa Yunani epiphaneia yang berarti penampakan jelas, manifestasi atau yang biasa disebut dengan istilah perwujudan. Istilah ini mirip dengan istilah theophaneia (Theofani) yang dalam bahasa Yunani kuno, secara lebih spesifik memiliki maksud yaitu penampakan Ilahi. Salah satu contoh peristiwa Theofani dalam Perjanjian Lama adalah ketika Tuhan Allah menampakkan diri kepada Musa dalam semak belukar yang menyala (Keluaran 3:2).

Secara singkat, penghayatan Epifani dalam Kekristenan mengarah kepada penyataan Allah bagi manusia melalui Yesus Kristus: diawali baik dengan kelahiran-Nya lalu dengan pelayanan-Nya, serta dalam baptisan yang menegaskan dan memproklamirkan penyataan Allah di dalam diri Yesus. Maksudnya supaya manusia melihat, menyadari dan merasakan keberadaan Allah.

Penghayatan Epifani hari ini didasarkan pada Matius 25:31-46. Cerita dalam perikop ini menunjukkan betapa manusia memiliki keterbatasan untuk menyadari kehadiran Tuhan. Keterbatasan manusia menyadari kehadiran Tuhan ini membuat mereka gagal menyambut kehadiran-Nya dengan baik. Ternyata, kegagalan itu berakibat fatal yaitu tidak diterima dalam Kerajaan Sorga.

Tuhan dapat menunjukkan wujud kehadiran-Nya pada segala hal yang tidak terbatas, sebab Ia memang Allah yang Tidak Terbatas. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk memiliki kepekaan dalam merasakan dan menghayati kehadiran Tuhan, sehingga mampu menyambut-Nya dengan layak.

Tak terkecuali dalam diri anak-anak yang kita layani, Allah pun dapat mewujud di sana. Bagaimanakah selama ini cara dan sikap hati kita menyambut kehadiran Tuhan di dalam mereka? Apakah pelayanan yang kita lakukan kepada anak-anak telah sungguh-sungguh dan sepenuh hati sebagaimana kita melayani Tuhan sendiri? Demikian juga sebaliknya, apakah melalui pelayanan kita ini, anak-anak telah dapat merasakan kehadiran Tuhan? Merasakan kasih Tuhan melalui perbuatan dan teladan kita? Semoga kita dimampukan untuk senantiasa menghayati dan mewujudkan kehadiran Allah di tengah-tengah anak-anak yang kita layani.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menyebutkan orang yang kelaparan, haus, orang asing, telanjang, sakit dan di penjara melalui media gambar.

Alat Peraga

Untuk bercerita :

  1. Pamong menyiapkan gambar orang yang lapar dan haus, orang yang tidak punya rumah, orang yang sakit, orang yang dipenjara. (gambar terdapat pada CD)
  2. Pamong menyiapkan gambar makanan dan minuman, baju dan rumah, obat, orang berkunjung (gambar terdapat pada CD)

Pendahuluan

Selamat Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini? Apakah sudah makan? Apakah sehat semuanya? (Tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Puji Tuhan semuanya sehat, bisa makan, bisa ke Gereja, punya teman dan orang tua. Oleh sebab itu kita bersyukur kepada Tuhan.

Inti Penyampaian

Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, tahukah kalau ada orang lain yang tidak seperti kita. (pamong mengeluarkan gambar 1) Ada yang tahu kira-kira orang ini sedang bagaimana ya? (pancinglah anak-anak untuk berkomentar) Betul! Orang ini sedang lapar dan haus. Anak-anak tahu, orang yang lapar dan haus itu membutuhkan apa? (sambil mengeluarkan gambar 2) Betul. Membutuhkan makanan dan minuman. Apa saja contohnya? (biarkan anak-anak menjawab dan jangan lupa mengapresiasi jawaban mereka)

(Pamong mengeluarkan gambar 3) Nah kalau yang ini, kira-kira dia membutuhkan apa ya? Coba kita lihat, bagaimana ya bajunya? Bagus atau jelek? Penuh lubang ya? Berarti dia butuh apa? (pamong mengeluarkan gambar 4) Betul. Membutuhkan baju yang baik, yang layak, yang tidak kotor dan berlubang-lubang. Orang ini juga tidak punya tempat tinggal. Ada yang pernah lihat orang-orang yang tidur di jalan? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong mengeluarkan gambar 5) Selanjutnya gambar ini, kira-kira orang ini sedang bagaimana ya? Iya betul, sedang sakit. Kalau sakit, butuh apa anak-anak? (sambil menunjukkan gambar 6) Betul. Butuh obat. Juga butuh didoakan, dijenguk. Siapa yang pernah menjenguk teman yang sakit? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong menunjukkan gambar 7)  Anak-anak siapa yang pernah ke penjara? Ada yang tahu seperti apa penjara? Penjara memang tempat orang-orang yang pernah melakukan kesalahan dan dihukum. Tetapi orang-orang di penjara juga harus dikasihi. (sambil menunjukkan gambar 8) Bisa dengan kita doakan, bisa juga dijenguk bersama-sama dengan orang dewasa yang lain.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, bacaan Firman Tuhan dalam MATIUS 25:40 demikian Dan Raja itu akan menjawab mereka : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”

Tuhan ingin supaya kita menjadi anak-anak yang baik dan peduli kepada semua orang.

Aktivitas

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, apakah semuanya sudah membawa makanan dan minuman? Kita akan mengumpulkan makanan dan minuman itu dan akan kita berikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

(Pamong membantu anak untuk mengumpulkan makanan dan minuman, ditempatkan di tengah ruangan kemudian anak-anak diajak untuk berdoa)

Sebelum menyerahkan makanan dan minuman ini, mari kita Bersama-sama mendoakannya terlebih dahulu. Tirukan kakak berdoa ya..

“Tuhan Yesus terima kasih untuk berkatmu kepada kami. Kami ingin berbagi dengan orang lain. Semoga makanan dan minuman ini menjadi berkat. Amin”

(Jika keadaan memungkinkan, pamong dapat mengajak anak-anak untuk ikut dalam proses membagikan makanan dan minuman tersebut. Tetapi jika tidak, pamong dapat melakukannya sendiri, atau digabungkan dalam aktivitas jenjang madya)


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali kehadiran Allah melalui orang lapar, haus, orang asing, telanjang, sakit dan di penjara.
  2. Anak dapat menyebutkan sikap untuk menolong orang yang kelaparan, haus, sakit, orang asing dan dipenjara.

Alat Peraga

Untuk bercerita :

  1. Pamong menyiapkan gambar orang yang lapar dan haus, orang yang telanjang (gelandangan), orang yang sakit, orang yang dipenjara. (Gambar tersedia di CD. Sama dengan Balita)
  2. Pamong menyiapkan gambar makanan dan minuman, baju dan rumah, obat, orang berkunjung (Gambar tersedia di CD. Sama dengan Balita)

Untuk aktivitas :

  1. Pamong menyiapkan gambar yang sama seperti gambar-gambar untuk bercerita dengan ukuran lebih kecil, ditata dalam 1 lembar hvs. Anak bertugas untuk menghubungkan keadaan dan kebutuhan.
  2. Pamong menyiapkan pensil warna/ krayon dan spidol/pulpen/pensil.

Pendahuluan

Selamat Pagi anak-anak, hari ini kita akan bermain terlebih dahulu. Kita akan bermain tebak ekspresi.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

  1. Pamong menyiapkan kertas yang telah ditulis macam-macam ekspresi (Misalnya: marah, sedih, senang, kecewa, bingung, takut, malu, terkejut) lalu dilipat di dalam wadah.
  2. Satu anak maju dan mengambil 1 kertas dari wadah, lalu memeragakannya.
  3. Anak-anak yang lain harus menebak dengan benar ekspresi yang diperagakan.
  4. Usahakan semua anak mendapat giliran untuk maju memeragakan ekpresi. Namun jika terlalu banyak dan waktu tidak memungkinkan, dapat dilakukan secukupnya.

Bagaimana tadi permainannya? Kira-kira apa yang harus kita lakukan supaya bisa menebak dengan benar? (Tunggulah jawaban anak-anak) Betul! Kita harus memperhatikan dengan baik, sehingga mengerti dan dapat menebak dengan benar.

Ajaklah anak-anak membaca Matius 25:31-46

Inti Penyampaian

Sekarang kakak punya gambar, coba diperhatikan kira-kira orang-orang di gambar ini orang-orang yang bagaimana ya? (sambil memperlihatkan gambar 1) (pancinglah anak-anak untuk berkomentar) Betul! Orang ini sedang lapar dan haus. Anak-anak tahu, orang yang lapar dan haus itu membutuhkan apa? (sambil mengeluarkan gambar 2) Betul. Membutuhkan makanan dan minuman. Apa saja contohnya? (Biarkan anak-anak menjawab dan jangan lupa mengapresiasi jawaban mereka)

(Pamong mengeluarkan gambar 3) Nah kalau yang ini, kira-kira dia membutuhkan apa ya? Coba kita lihat, bagaimana ya bajunya? Bagus atau jelek? Penuh lubang ya? Berarti dia butuh apa? (pamong mengeluarkan gambar 4) Betul. Membutuhkan baju yang baik, yang layak, yang tidak kotor dan berlubang-lubang. Orang ini juga tidak punya tempat tinggal. Ada yang pernah lihat orang-orang yang tidur di jalan? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong mengeluarkan gambar 5) Selanjutnya gambar ini, kira-kira orang ini sedang bagaimana ya? Iya betul, sedang sakit. Kalau sakit, butuh apa anak-anak? (sambil menunjukkan gambar 6) Betul. Butuh obat. Juga butuh didoakan, dijenguk. Siapa yang pernah menjenguk teman yang sakit? (biarkan anak-anak berbagi cerita)

(Pamong menunjukkan gambar 7)  Anak-anak siapa yang pernah ke penjara? Ada yang tahu seperti apa penjara? Penjara memang tempat orang-orang yang pernah melakukan kesalahan dan dihukum. Tetapi orang-orang di penjara juga harus dikasihi. (sambil menunjukkan gambar 8) Bisa dengan kita doakan, bisa juga dijenguk bersama-sama dengan orang dewasa yang lain.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, walaupun orang-orang yang kita lihat tadi hidup di dalam kesusahan, kira-kira Tuhan mengasihi mereka atau tidak ya? Tuhan mengasihi mereka. Ia menyayangi mereka sama seperti Ia menyayangi kita.

Kalau anak-anak, mengasihi Tuhan atau tidak?

Kalau iya, apa buktinya?

Firman Tuhan hari ini mengajar kita bahwa ketika kita peduli dan menolong orang-orang yang membutuhkan seperti tadi, kita juga telah menunjukkan bukti kasih kita kepada Tuhan. Dan melalui kepedulian kita, Tuhan dirasakan oleh mereka.

Aktivitas

Ajaklah anak-anak untuk memasangkan keadaan yang sesuai dengan kebutuannya. Setelah itu dapat mereka hias sesuai kreasi, serta menuliskan ayat hafalan (Matius 25:40) di bawah/baliknya.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali tentang kehadiran Allah melalui orang lapar, haus, orang asing, telanjang, sakit dan di penjara.
  2. Anak dapat menunjukkan sikap peduli kepada sesama yang menderita sebagai wujud kehadiran Allah dalam dirinya.

Alat Peraga

Untuk aktivitas :

  1. Kertas hvs putih atau warna warni.
  2. Kertas kado.
  3. Pulpen / Spidol / Crayon.
  4. Gunting, penggaris dan lem.
  5. Makanan/minuman yang dibawa oleh anak-anak.

Pendahuluan

Selamat Pagi anak-anak..

Sebelum masuk ke dalam pembacaan Alkitab, kita akan bermain terlebih dahulu. Hari ini kita akan bermain tebak ekspresi.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut :

  1. Pamong menyiapkan kertas yang telah ditulis macam-macam ekspresi (Misalnya: marah, sedih, senang, kecewa, bingung, takut, malu, terkejut) lalu dilipat di dalam wadah.
  2. Satu anak maju dan mengambil 1 kertas dari wadah, lalu memeragakannya.
  3. Anak-anak yang lain harus menebak dengan benar ekspresi yang diperagakan.
  4. Usahakan semua anak mendapat giliran untuk maju memeragakan ekpresi. Namun jika terlalu banyak dan waktu tidak memungkinkan, dapat dilakukan secukupnya.

Bagaimana tadi permainannya? Kira-kira apa yang harus kita lakukan supaya bisa menebak dengan benar? (Tunggulah jawaban anak-anak). Betul! Kita harus memperhatikan dengan baik, sehingga mengerti dan dapat menebak dengan benar.

Ajaklah anak-anak membaca Matius 25:31-46

Inti Penyampaian

Anak-anak di sini pernah merasa lapar dan haus? Adakah yang ingin menceritakan pengalamannya? Kenapa bisa lapar dan haus? Apa yang dilakukan? Ketika mendapatkan makanan dan minuman, apa yang dirasakan? (ajak anak untuk belajar berbagi cerita)

Kalau sakit? Ada yang pernah merasakannya? Bagaimana pengalamannya waktu sakit? Apa yang dilakukan orang tua dan teman-teman saat itu? Bagaimana perasaan anak-anak ketika dirawat dan dijenguk? (ajak anak untuk belajar berbagi cerita)

Menurut anak-anak, orang yang di penjara dan para gelandangan itu bagaimana? Apa anak-anak takut? Adakah yang pernah memiliki cerita mengenai orang yang dipenjara dan gelandangan? (ajak anak untuk berbagi cerita dan jika memungkinkan, ajak anak untuk menonton video https://www.youtube.com/watch?v=cWDBkYrGEEs

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, manusia pasti pernah mengalami saat-saat yang tidak menyenangkan atau kesulitan karena permasalah di dalam hidupnya. Seperti beberapa yang disebutkan di dalam bacaan kita tadi. Orang yang lapar, orang yang haus, orang asing, orang sakit, dan orang yang dipenjara. Keadaan-keadaan yang tidak baik tadi kadang membuat manusia yang mengalaminya merasa bahwa Tuhan tidak menyayanginya lagi.

Padahal Tuhan selalu mengasihi dan hadir bersama-sama dengan kita di dalam keadaan apapun. Baik ketika kita sedang senang, sehat, juga ketika kita sedang sedih, kecewa, takut dan lain sebagainya.

Penerapan

Selain itu, seperti yang tadi sudah kita sharingkan bersama-sama. Ketika sedang mengalami hal-hal yang buruk, perhatian dan pertolongan dari orang lain itu sangat menghibur kita. Kita menjadi kuat menghadapi permasalahan dan bahkan dapat melewatinya dengan baik karena ada orang-orang yang mau peduli dan menolong kita.

Maka, seperti pesan dari perikop yang telah kita baca bersama-sama tadi, Tuhan juga menginginkan kita mejadi orang-orang yang peduli dengan kesulitan orang lain dan bahkan mau membantu mereka. Sebab, kepedulian kita itu dapat menolong mereka untuk merasakan kasih Tuhan. Tuhan memakai kita untuk menunjukkan kasih dan berkat-Nya kepada mereka.

Jadi, siapa yang mau dipakai Tuhan untuk menunjukkan kasih dan berkat-Nya?

Jika mau, mari kita mulai dengan peduli. Mempedulikan orang-orang di sekitar kita. Apa yang mereka alami dan apa yang mereka butuhkan.

Aktivitas

  1. Ajaklah anak untuk memikirkan, kepada siapa mereka akan memberikan makanan dan minuman mereka. (Apakah itu orang yang mereka kenal atau orang yang mereka lihat di jalan)
  2. Ajak anak-anak untuk membungkus makanan dan minuman yang telah mereka bawa dengan sebaik mungkin.
  3. Ajaklah anak-anak untuk membuat kartu ucapan kecil, dengan tulisan singkat yang dihias sendiri yang akan ditempelkan pada makanan yang telah mereka bungkus. (misalnya : Selamat menikmati makanan dan minuman, semoga menjadi berkat, atau yang lain).
  4. Beritahukan kepada anak-anak untuk melakukannya sepulang dari gereja.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 19 Januari 2020

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak