Saksi dan Pelayan Kecil bersemangat Besar Tuntunan Ibadah Anak 9 Juni 2024

27 May 2024

Judul: Saksi dan Pelayan Kecil bersemangat Besar
Tahun Liturgi: Penutupan Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Tema: Bersaksi dan Melayani

Bacaan Alkitab: Markus 3 : 20 – 35
Ayat Hafalan: “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Kuperempuan, dialah ibu-Ku” (Markus 3 : 35)

Lagu Tema:

  1. Kidung Ria 83 “Maukah  Kau Jadi Roti”
  2. Melayani, melayani lebih Sungguh
  3. ‘Ku Menang-‘Ku Menang

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Setiap orang mungkin pernah berada dalam situasi terpojok atau terjepit, diserang dari berbagai pihak dan difitnah dari berbagai sudut. Situasi itu pernah dialami Yesus sebagaimana dalam bacaan kita. Keluarga-Nya sedang berjarak dengan-Nya. Menganggapnya kelelahan sampai hilang kewarasan dan tidak sehat secara mental, sehingga mencegah-Nya melakukan terlalu banyak pelayanan dan mengajak-Nya pulang. Sementara itu, para ahli Taurat dari Yerusalem yang tidak suka Yesus semakin populer dan dicari orang banyak, mengatakan bahwa Ia kerasukan Beelzebul dan menuduh-Nya mengusir setan dengan pertolongan setan, penghulunya setan malah!

Menghadapi situasi itu, respon Tuhan Yesus cukup menarik :

  1. Terhadap sikap ahli Taurat, Yesus menentang. Masakan sesuatu yang jahat diusir dengan yang jahat juga. Jika itu terjadi, maka kerajaan kejahatan akan hancur dan pecah, karena ada perang sendiri dalam kerajaan itu. Jika direfleksikan, maka sejatinya gambaran itu mengena pada semua bentuk relasi dan persekutuan yang selalu berhadapan dengan potensi untuk pecah. Persekutuan keluarga, gereja dan bangsa sekalipun. Rusaknya relasi itu bukan karena badai kencang dari luar yang keras menerjang, namun kegagalan untuk menenangkan badai kencang dari dalam sendiri. Ketika masing-masing dalam persekutuan itu saling menolak dan meniadakan, perang sendiri maka perpecahan di dalam itu adalah akhir dari semuanya.
    Dalam bahasa lain Yesus hendak mengungkapkan : setan itu tidak suka kebaikan tumbuh subur sebagai buah dari persekutuan yang kuat. Yang ia sangat suka adalah jika banyak orang tidak berjalan di jalan Tuhan, menjauh dan tersesat dari kebenaran. Atas dasar itu, Yesus memberikan pengharapan bagi orang percaya, melalui gambaran orang yang merampas harta benda milik seorang yang kuat. Hal itu hanya akan terjadi jika menundukkan pemiliknya, mengikatnya terlebih dahulu. Kekuatan jahat, yang menjadi harta iblis itu sebenarnya juga telah diikat oleh Kuasa Tuhan. Ketika Tuhan Yesus tidak bisa dicobai dan digoda oleh iblis. Itu adalah pertama kali iblis menemukan pribadi yang tidak tunduk dan dikuasai olehnya. Sejak saat itu, kekuatan iblis tidak pernah sama lagi dengan sebelumnya, sehingga kehadiran Yesus dalam pelayanan berikutnya adalah membebaskan orang dari kuasa iblis sebagaimana diri-Nya juga bebas dan menang atas kuasa iblis itu. Pelayanan Yesus adalah pelayanan menuju pemulihan relasi yang makin kuat dan tangguh melakukan kebaikan, cinta, kedamaian, ketulusan, pengampunan dan penerimaan.
  2. Bagaimana Sikap Yesus terhadap keluargaNya? Yang utama bagi Yesus adalah mendedikasikan diri untuk melakukan kehendak Allah sehingga, pada akhirnya kita tahu, respon manakah yang paling tepat. Tuhan Yesus secara tegas mengatakan dengan : mereka yang melakukan kehendak BapaKu yang benar-benar dapat dianggap sebagai saudara, sebagai keluarga.
    Orang banyak yang berkumpul itu pada akhirnya dibawa menuju pengertian bahwa : jika di antara kerumunan orang banyak itu ada yang sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya untuk melayani kehendak Allah, maka sebenarnya mereka sedang meneladani Sang Kristus. Dan Yesus menyebutnya sebagai inilah keluarga.

Menjadi keluarga Tuhan mensyaratkan hidup yang melayani dan menjadi berkat bukan hidup yang memikirkan diri sendiri. Hidup yang terus bersaksi dan melayani berapapun usianya. Karena itu, pada penutupan bulan kesaksian dan pelayanan kali ini anak-anak diajak untuk terus semangat dalam menyaksikan kasih Tuhan dalam keseharian. Tidak mengapa usia mereka kecil, tapi semangatnya besar untuk menjadi saksi dan pelayan Tuhan.

Refleksi Pamong:
Seperti halnya Tuhan Yesus, pamong kadang berada dalam situasi yang terpojok dan tidak nyaman. Ada berbagai tantangan yang menghadang pelayanannya. Dalam situasi yang demikian, kita diajak untuk terus bertumbuh dalam sikap hidup yang terus bersaksi dan melayani dengan sungguh-sungguh. Maka, jika kita memilih mendedikasikan diri melayani Tuhan sebagai pamong, maka kita telah menjadi bagian dari keluarga Allah.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak menghafal urutan cerita tentang Yesus dan keluarga-Nya sesuai dengan cerita dalam bacaan.

Alat Peraga

  1. Foto-foto keluarga (jika memungkinkan foto keluarga anak-anak Balita)
  2. Gambar-gambar dapat diunduh di sini.

Pendahuluan
Anak-anak yang terkasih, di rumah kalian ada siapa saja? Ibu, ayah, kakek, nenek, om, tante, kakak atau adik  (beri kesempatan anak-anak untuk menjawab lalu tunjukkan foto keluarga mereka)

Anak-anak, coba kalian perhatikan gambar ini (Pamong menunjukkan foto keluarga). Ini disebut keluarga. Yang ada di foto ini saling mengenal. Mereka tahu siapa nama masing-masing (tunjuk salah seorang dan tanyakan kepada anak yang ada dalam foto itu), mereka kadang tahu apa yang disukai oleh saudaranya (tanyakan apa makanan kesukaan kakak atau kakeknya), atau kegiatan apa yang paling disukai (ibu atau neneknya). Orang-orang dalam keluarga itu saling peduli, jika ada yang belum pulang maka keluarga kitalah yang kuatir dan mencari kita.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang terkasih, demikian juga dengan keluarga-Nya Yesus. Waktu itu, Yesus melayani dan mengajar banyak orang, ke banyak tempat dan rumah, berkeliling dan diikuti banyak orang sampai makanpun tidak sempat. (tunjukkan gambar). Keluarganya mencari Dia. Pada waktu itu, mereka ini menguatirkan Yesus, sehingga mereka datang untuk menjemput Yesus supaya pulang.

Yesus sedang mengajar dalam sebuah rumah, karena orang sangat banyak, mereka tidak bisa masuk ke rumah itu (tunjukkan gambar). Siapakah keluarga yang mencarinya itu? Mereka adalah ibu dan saudara-saudara Yesus (tunjukkan gambar). Mereka meminta tolong orang untuk memanggil Yesus. “Yesus, dipanggil ibu dan saudara-saudara-Mu!” kata orang itu. Lalu, Yesus menjawab “Siapa Ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?”  Siapa ya teman-teman? Mau tahu siapa?

Ternyata bagi Yesus, keluarganNa itu bukan hanya ibu dan saudara yang tinggal di rumah-Nya, namun mereka yang melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu adalah baik, benar, manis dan senang. Jadi, setiap orang atau setiap anak yang baik, yang manis, melakukan yang benar dengan senang sebenarnya adalah keluarganya Tuhan Yesus. Wah, senang sekali kalau kita ini menjadi keluarganya Tuhan ya. Sebagai keluarga Tuhan, mari terus semangat melakukan yang baik dan benar.

Aktivitas:
Anak-anak diajak untuk mewarnai gambar Yesus dan anak-anak.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak menunjukkan contoh kesaksian yang disalah artikan dalam cerita Yesus dan Beelzebul sesuai dengan isi bacaan. 

Alat Peraga
Pamong dapat memutar video ini.

Pendahuluan
Anak-anak, apakah kalian tahu yang dimaksud dengan kata salah sangka? Melakukan A dikira B atau sebaliknya. Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab. Sekarang kita akan melihat video, setelah itu kita akan berdiskusi.

  • Apa yang teman-teman sukai dari video tadi?
  • Menurut teman-teman, siapa yang salah sangka / paham? (nelayan dan anjing)
  • Siapa yang disalahpahami? (anjing dan burung) percakapan bisa dikembangkan lagi

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, sama seperti kita kadang disalahpahami oleh orang lain, Tuhan Yesus juga pernah mengalami hal yang sama. Pelayanan Tuhan Yesus diartikan salah oleh para ahli Taurat. Yesus yang selama ini berkeliling menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, sebagai wujud melayani Tuhan, justru dituduh kerasukan setan, bahkan penghulu atau pemimpinnya setan yaitu Beelzebul.

Bagaimana sikap Yesus saat tindakan-Nya disalahartikan demikian? Apakah Yesus menyerah dan berhenti? Ataukah Yesus melawan sambil marah-marah? TIDAK. Yesus memanggil mereka yang salah sangka itu dan memberikan penjelasan melalui perumpamaan. Masak sih sesuatu yang jahat diusir dengan yang jahat juga. Jika itu terjadi, maka kerajaan kejahatan akan hancur dan pecah, karena ada perang sendiri dalam kerajaan itu. Iya kan?

Tuhan Yesus mau menjelaskan bahwa setan itu tidak suka yang baik terjadi. Dia nggak suka kalau ada kebaikan di persekutuan anak-anak Tuhan. Yang ia sangat suka jika banyak orang tidak berjalan di jalan Tuhan, menjauh dan tersesat dari kebenaran. Wah… bagaimana ya, kita sebagai anak Tuhan ini? Kalau kita menjadi anak-anak yang melayani Tuhan dan bersaksi akan Tuhan, berarti iblis nggak suka dong?

Iya, karena itu, Yesus memberikan pengharapan melalui gambaran orang yang merampas harta benda milik seorang yang kuat. Hal itu hanya akan terjadi jika menundukkan pemiliknya, mengikatnya terlebih dahulu. Kekuatan jahat, yang menjadi harta iblis itu sebenarnya juga telah diikat oleh Kuasa Tuhan. Ingat nggak cerita Yesus dicobai Iblis? Yesus menang, Dia tidak tidak bisa dicobai.  Yesus menang, sehingga kehadiran Yesus dalam pelayanan berikutnya adalah membebaskan orang dari kuasa iblis sebagaimana diri-Nya juga telah bebas dan menang atas kuasa iblis itu.

Jadi, mari belajar seperti Tuhan Yesus. Sekalipun kadang perbuatan  baik kita itu disalah artikan, jangan menyerah untuk melakukan kebaikan dan kebenaran di manapun juga. Itulah contoh menjadi saksi dan pelayan Tuhan.

Aktivitas
Anak-anak diajak untuk bemain Yesus Vs Beelzebul. Siapkan koin, satu sisi ditulisi Yesus, sisi lain ditulisi Beelzebul. Koin dilempar lalu ditutup. Ketika yang di atas kata Yesus, anak-anak diminta menyebutkan 1 kata tentang perbuatan baik. Ketika yang nampak Beelzebul diminta menyebutkan 1 kata  tentang perbuatan jahat. Tekankan untuk melakukan yang baik dengan semangat meskipun kita ini masih kecil.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Dalam kelompok-kelompok, anak mendiskusikan contoh kegiatan bersaksi dan melayani yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
  2. Anak mendiskusikan sikap yang bisa mereka lakukan ketika menghadapi penolakan saat bersaksi atau melayani di sekolah.

Alat Peraga
Pamong dapat memutar video ini.

Pendahuluan
Anak-anak yang terkasih, ketika berada di sekolah, saat bermain atau belajar, apakah pernah terjadi salah sangka atau salah paham?  Apa yang kalian ketahui tentang salah sangka? Melakukan A dikira B dsb. Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab. Sekarang kita akan melihat video, setelah itu kita akan berdiskusi.

  • Apa yang teman-teman sukai dari video tadi?
  • Menurut teman-teman, siapa yang salah sangka / paham? (nelayan dan anjing)
  • Siapa yang disalahpahami? (anjing dan burung) percakapan bisa dikembangkan lagi

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, sama seperti kita kadang disalahpahami oleh orang lain, Tuhan Yesus juga pernah mengalami hal yang sama. Pelayanan Tuhan Yesus diartikan salah oleh para ahli Taurat. Yesus yang selama ini berkeliling menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, sebagai wujud melayani Tuhan, justru dituduh kerasukan setan, bahkan penghulu atau pemimpinnya setan yaitu Beelzebul.

Bagaimana sikap Yesus saat tindakan-Nya disalahartikan demikian? Apakah Yesus menyerah dan berhenti? Ataukah Yesus melawan sambil marah-marah? TIDAK. Yesus memanggil mereka yang salah sangka itu dan memberikan penjelasan melalui perumpamaan. Masak sih sesuatu yang jahat diusir dengan yang jahat juga. Jika itu terjadi, maka kerajaan kejahatan akan hancur dan pecah, karena ada perang sendiri dalam kerajaan itu. Iya kan?

Tuhan Yesus mau menjelaskan bahwa setan itu tidak suka yang baik terjadi. Dia tidak suka kalau ada kebaikan di persekutuan anak-anak Tuhan. Yang ia sangat suka jika banyak orang tidak berjalan di jalan Tuhan, menjauh dan tersesat dari kebenaran. Bagaimana ya, kita sebagai anak Tuhan ini? Kalau kita menjadi anak-anak yang melayani Tuhan dan bersaksi akan Tuhan atau jika di sekolah kita jadi anak yang rajin, jujur, baik hati, iblis tidak suka dong? Iya, karena itu, Yesus memberikan pengharapan melalui gambaran orang yang merampas harta benda milik seorang yang kuat. Hal itu hanya akan terjadi jika menundukkan pemiliknya, mengikatnya terlebih dahulu. Kekuatan jahat, yang menjadi harta iblis itu sebenarnya juga telah diikat oleh Kuasa Tuhan. Apakah kalian ingat cerita Yesus dicobai Iblis? Apakah Iblis menang? Tidak, Yesus menang, Dia tidak bisa dicobai.  Yesus menang, sehingga kehadiran Yesus dalam pelayanan berikutnya adalah membebaskan orang dari kuasa iblis sebagaimana diri-Nya juga telah bebas dan menang atas kuasa iblis itu.

Jadi, mari belajar seperti Tuhan Yesus. Sekalipun di sekolah kadang perbuatan baik kita itu disalah artikan, jangan menyerah untuk melakukan kebaikan dan kebenaran dimanapun juga. Itulah contoh menjadi saksi dan pelayan Tuhan. Mari semangat melakukan yang baik dengan semangat meskipun kita ini masih kecil.

Aktivitas
Anak-anak diajak untuk berdiskusi tentang Yesus Vs Beelzebul. Yesus mewakili semua tindakan baik sebagai sarana melayani dan bersaksi, sementara Beelzebul adalah tindakan sebaliknya.

Buatlah tabel di papan / manila. (contoh seperti di bawah)

Yesus Beelzebul
Berkata jujur Bohong
Mengasihi semua teman Pilih-pilih teman
   
   
   
   
   

Renungan Harian

Renungan Harian Anak