Berlomba Dalam Menolong Tuntunan Ibadah Anak 2 Juni 2024

20 May 2024

Judul: Berlomba Dalam Menolong
Tahun Liturgi: Pekan UEM
Tema: Suka Menolong

Bacaan: Markus 2 : 23 – 3 : 6
Ayat Hafalan: Bertolong-tolonganlah kamu menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus (Galatia 6 : 2)

Lagu Tema:

  1. Kidung Ria 6 “Allah kita Ajaib dan Besar”
  2. Kidung Ria 28 “Yesus Harapan Jiwaku”

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Aturan hari Sabat melarang orang bekerja yang didefinisikan dengan rinci, rumit, tepat dan benar. Beberapa di antaranya adalah larangan menuai, menampi, menumbuk, menyiapkan hidangan bahkan memberikan pertolongan kepada yang lain. Dalam konteks ini, di mata orang Farisi, kesalahan para murid Yesus bukan pada memetik gandum, melainkan karena mereka melakukan itu pada hari Sabat.  Hal yang sama dilakukan juga terhadap Yesus yang masih pada hari Sabat masuk ke rumah ibadat dan menolong seorang yang mati sebelah tangannya. Sejak awal, yang mereka lakukan turut masuk ke rumah ibadat bukan untuk ibadat, melainkan mengamat-amati Yesus, kalau-kalau ia melakukan pekerjaan yang dilarang sama seperti para murid-Nya (ayat 2). Dengan demikian, Yesus bisa mereka persalahkan sama seperti para murid-Nya bukan karena kebaikannya yang menolong dengan menyembuhkan orang, tapi melakukannya pada hari Sabat.

Apa yang dilakukan Yesus ini merupakan kritik terhadap aturan Taurat yang menumpulkan hati mereka dan menghambat mereka untuk berbuat baik. Mereka rela tidak menolong orang lain demi supaya memenuhi aturan Taurat mengenai hari Sabat. Markus menulis dalam ayat 27 “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat” yang semakin menerangkan bahwa manusia bukanlah budak hari Sabat; ia adalah tuan atas hari Sabat, sehingga harus memakainya demi kebaikan. Menolong mereka yang membutuhkan adalah kebaikan.

Tangan adalah bagian tubuh yang penting untuk bekerja dan hidup dengan baik. Maka, jika Yesus menolong dengan menyembuhkan seorang yang sebelah tangannya mati, agar orang itu tetap dapat hidup dan bekerja. Kita juga dipanggil menjadi anak-anak-Nya yang suka menolong seperti Yesus. Menolong bukan karena ada aturan orang harus saling menolong, terlebih karena itulah hal terbaik yang bisa dilakukan sebagai anak Tuhan.

Refleksi Pamong:
Seperti halnya Tuhan Yesus, sebagai pamong anak-anak, kita diajak untuk memiliki hati yang rindu melakukan kebaikan dengan berlomba dalam menolong orang lain. Bukan karena seharusnya atau aturannya, seorang pamong itu harus menolong orang lain, namun sebagai anak Tuhan kita perlu melatih hati kita suka menolong.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Dengan menggunakan gambar anak dapat mengulang cerita tentang Tuhan Yesus yang menolong seorang yang mati sebelah tangannya.

Alat Peraga
Gambar tangan, atau boneka yang ada tangan yang bisa digerakkan.

Pendahuluan
Ajak anak-anak untuk bermain.
Angkat tangan dua!
Tangan kanan diangkat, tangan kiri di pinggang!
Kedua tangan dilipat di depan dada!

Wah…luar biasa. Kalian semua hebat. Tangannya sehat, bisa melakukan gerakan yang diperintahkan.

Anak-anak, siapa yang tangannya pernah sakit? (tanyakan kepada anak-anak, sakit apakah tangannya?” Apa yang terjadi jika tangan kita sakit?  Iya, kita tidak bisa bergerak dengan bebas. Tidak bisa bermain boneka, mobil-mobilan,… tidak bisa apa lagi ya? (tanyakan kepada anak, dan untuk membantu anak-anak Balita menjawab, sebaiknya pamong membuat gerakan, misalnya : memasukkan tangan ke mulut (makan),  seperti mengayuh (bersepeda) dsb. Pamong juga bisa dibantu dengan boneka yang mempunyai tangan yang bisa digerak-gerakkan). Iya, ketika tangannya sakit, sulit digerakkan, maka kita tidak bisa bekerja  atau melakukan apapun dengan baik. Kasihan ya..!

Inti Penyampaian
Anak-anak, pada jaman dahulu, ketika Yesus masuk ke rumah ibadat, Yesus bertemu dengan seorang yang sebelah tangannya mati, tidak bisa digerakkan. (tunjukkan gambar 1, atau pamong memeragakan 1 tangan bergerak, tangan yang lain kaku). Kira-kira, dia bisa nggendhong anak kecil nggak kalau tangannya mati sebelah? Pasti TIDAK.   Apakah ia bisa bekerja dengan baik? Pasti TIDAK. Kasihan ya..! Melihat orang itu, Yesus tidak diam, tapi menolongnya. (Tunjukkan gambar 2) Yesus berkata pada orang itu “Ulurkanlah tanganmu!” (ajak anak-anak Balita mengulurkan tangannya, dan pamong memegang tangan anak-anak secara bergantian seperti pada gambar). Dan sungguh Ajaib. Tangan orang itu sembuh. Tangannya tidak sakit lagi, bisa bergerak, bisa bekerja dan bisa menolong orang lain juga.

Hebat ya Tuhan Yesus kita. Dia suka menolong dan selalu bisa menolong orang yang membutuhkan. Maka, kalau kita sakit seperti orang yang sebelah tangannya mati tadi, kita harus mengulurkan tangan dan meminta tolong kepada Yesus. Kalau sekarang kita sehat, tangan kita tidak sakit, kita harus menolong orang lain yang kesulitan. 

Aktivitas
Anak-anak diajak untuk membuat boneka dari plastisin atau clay atau malam lengkap dengan kedua tangannya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak menyebutkan bentuk pertolongan yang bisa dilakukan sesuai dengan isi firman Tuhan tentang Tuhan Yesus yang menolong seorang yang mati sebelah tangannya.

Alat Peraga:
Video pendek berjudul: Jesus Heals The Withered Hand (The Chosen Scene)

Pendahuluan
Ajak anak-anak untuk bermain. “Pamong Berkata”. Jika ada kata pamong.
Pamong berkata Angkat tangan dua!
Angkat Tangan kanan, tangan kiri di pinggang! (tidak ada kata pamong)
Pamong berkata : Angkat Tangan kiri, tangan kanan di pinggang!
Kedua tangan dilipat di depan dada! Dst…

Wao…sungguh luar biasa. Tangan kalian sehat, sehingga bisa melakukan gerakan seperti yang diperintahkan. Adakah di antara kalian yang tangannya pernah sakit? (tanyakan kepada anak-anak, sakit apakah tangannya?” Apa yang terjadi jika tangan kita sakit?  Iya, kita tidak bisa bergerak dengan bebas. Tidak bisa bermain boneka, mobil-mobilan,… tidak bisa apa lagi ya? (tanyakan kepada anak, dan untuk membantu anak-anak menjawab, sebaiknya pamong membuat gerakan, misalnya : memasukkan tangan ke mulut (makan),  seperti mengayuh (bersepeda) dsb. Pamong juga bisa dibantu dengan boneka yang mempunyai tangan yang bisa digerak-gerakkan). Iya, ketika tangannya sakit, sulit digerakkan, maka kita tidak bisa bekerja  atau melakukan apapun dengan baik. Kasihan ya..!

Inti Penyampaian
Anak-anak yang terkasih, apa yang dibutuhkan ketika seseorang sakit? Pasti kesembuhan. Ya, itulah yang dilakukan Yesus ketika ada seorang yang tangannya sakit, yaitu mati sebelah tangannya.
Ajak anak-anak Pratama melihat Video tentang Yesus menyembuhkan seorang yang tangannya mati sebelah pada alat peraga.

Ajak anak-anak untuk melakukan aktivitas : menuliskan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang kedua tangannya sehat dan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang sebelah tangannya sakit. Sesudah itu, pamong membahasnya.

Iya, seorang yang kedua tangannya sehat pasti bisa bekerja dengan baik, bersepeda dan mengangkat barang. Hal itu tentu tidak bisa dilakukan oleh seorang yang ditemui Yesus di rumah ibadat tadi. Jika ia tidak bisa bekerja, maka ia hanya bisa meminta-minta.

Melihat orang itu, Yesus tidak diam, tapi menolongnya. Yesus berkata pada orang itu “Ulurkanlah tanganmu!” (ajak anak-anak mengulurkan tangannya, dan pamong memegang tangan anak-anak secara bergantian). Sungguh Ajaib. Tangan orang itu menjadi sembuh. Tangannya tidak sakit lagi, bisa bergerak, bisa bekerja dan bisa menolong orang lain juga.

Anak-anak yang terkasih, Tuhan Yesus kita penuh kasih. Dia suka menolong dan selalu bisa menolong orang yang membutuhkan. Maka, kalau kita sakit seperti orang yang sebelah tangannya mati tadi, kita harus mengulurkan tangan dan meminta tolong kepada Yesus. Kalau sekarang kita sehat, tangan kita tidak sakit, kita harus menolong orang lain yang kesulitan. Mari berlomba dalam menolong orang lain, selagi kita memiliki tubuh yang sehat.

Aktivitas:
Anak-anak diberi lembar untuk diisi dan dipakai dalam pengajaran.

  1. Anak-anak menuliskan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang kedua tangannya sehat dan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang sebelah tangannya sakit.
  2. Anak diajak mendaftar di papan mengenai perbuatan apa yang bisa mereka lakukan sebagai bentuk pertolongan kepada orang lain.

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menjelaskan arti dari hari Sabat sesuai dengan isi Firman Tuhan tentang murid-murid yang memetik gandum pada hari sabat dan Yesus yang menyembuhkan seorang yang mati sebelah tangannya. 

Alat Peraga
Pamong dapat menyiapkan alat media untuk melihat video tentang Jesus Heals The Withered Hand (The Chosen Scene)

Pendahuluan
Anak-anak, siapa yang tangannya pernah sakit? (tanyakan kepada anak-anak, sakit apakah tangannya?)Apa yang terjadi jika tangan kita sakit?  Iya, kita tidak bisa bergerak dengan bebas. Tidak bisa bermain, bersepeda, menulis dan makan dengan baik. Apa yang kalian lakukan ketika tangan sakit dan tidak bisa beraktivitas dengan baik? Berobat, minta bantuan, dsb.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang terkasih, apa yang akan dibutuhkan ketika seseorang sakit? Pasti kesembuhan. Ya, itulah yang dilakukan Yesus ketika ada seorang yang tangannya sakit, yaitu mati sebelah tangannya.

Ajak anak-anak Madya melihat Video tentang Yesus menyembuhkan seorang yang tangannya mati sebelah pada alat peraga.

Ajak anak-anak untuk melakukan aktivitas : menuliskan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang kedua tangannya sehat dan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang sebelah tangannya sakit. Sesudah itu, pamong membahasnya.

Seorang yang kedua tangannya sehat pasti bisa bekerja dengan baik, bersepeda atau mengangkat barang. Hal itu tentu tidak bisa dilakukan oleh seorang yang ditemui Yesus di rumah ibadat tadi. Jika ia tidak bisa bekerja, maka ia hanya bisa meminta-minta.

Melihat orang itu, Yesus tidak diam, tapi menolongnya. Yesus berkata pada orang itu “Ulurkanlah tanganmu!” kemudian ia menjadi sembuh. Tangannya tidak sakit lagi, bisa bergerak, bisa bekerja dan bisa menolong orang lain juga.

Ternyata ada masalah lain setelah orang itu sembuh ditolong oleh Tuhan Yesus. Orang Farisi tidak menyukai peristiwa baik yang terjadi pada hari Sabat itu, sama seperti ketika murid Yesus memetik bulir gandum pada hari Sabat. Ada apa dengan hari Sabat? Orang Yahudi, apalagi orang Farisi sangat menghormati hari Sabat dengan beribadah dan melarang melakukan pekerjaan seperti : menuai, menampi, menumbuk, menyiapkan hidangan bahkan memberikan pertolongan kepada yang lain.

Ketika Yesus menyembuhkan, dianggap Yesus sedang bekerja. Apa yang dilakukan Yesus ini sebenarnya kritik terhadap aturan Taurat yang menumpulkan hati dan menghambat banyak orang untuk berbuat baik. Mereka rela tidak menolong orang lain demi supaya memenuhi aturan Taurat mengenai hari Sabat. Ungkapan dalam ayat 27 “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat” semakin menerangkan bahwa manusia bukanlah budak hari Sabat; ia adalah tuan atas hari Sabat, sehingga harus memakainya demi kebaikan. Menolong mereka yang membutuhkan adalah kebaikan.

Anak-anak, Tuhan Yesus kita penuh kasih. Dia suka menolong dan selalu bisa menolong orang yang membutuhkan. Maka, kalau kita sakit seperti orang yang sebelah tangannya mati tadi, kita harus mengulurkan tangan dan meminta tolong kepada Yesus. Kalau sekarang kita sehat, tangan kita tidak sakit, kita harus menolong orang lain yang kesulitan. Mari berlomba dalam menolong orang lain, selagi kita memiliki tubuh yang sehat, kapanpun dan di manapun.

Aktivitas
Anak-anak diberi selembar kertas untuk menjawab :

Siapa yang pernah menolongmu?
Apa bentuk pertolongannya?
Kapan kamu ditolongnya
Siapa yang pernah kamu tolong
Apa bentuk pertolonganmu?
Kapan kamu menolongnya?

Renungan Harian

Renungan Harian Anak