Allah Hadir Bagi Kita Tuntunan Ibadah Anak 9 Januari 2022

28 December 2021

Tahun Gerejawi: Epifani
Tema: Allah Maha Hadir

Bacaan: 1 Raja-raja 19:9-18
Ayat Hafalan: Mazmur 48:15a – “Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya!”

Lagu: Kudaki-daki Gunung Yang Tinggi

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Tokoh utama dalam cerita kali ini adalah Elia. Elia adalah seorang nabi yang namanya berarti “Tuhan adalah Allahku”. Kehadiran nabi Elia adalah untuk menantang Raja Ahab dan Ratu Izebel yang mengikuti dewa Baal. Dalam perikop-perikop sebelumnya (1 Raja-raja 18:16-19) diceritakan bahwa Nabi Elia bangkit menantang Raja Ahab. Pada waktu itu Raja Ahab dan kaum keluarganya meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan telah mengikuti para Baal. Saat itu, di gunung Karmel, nabi Elia menantang para nabi Baal yang berjumlah empat ratus lima puluh (450) orang dan nabi-nabi Asyera yang berjumlah empat ratus (400) orang. Sementara dia hanyalah seorang diri, nabi Tuhan Allah yang setia sesuai dengan namanya. Nabi Elia menantang para nabi Baal dengan jalan masing-masing mempersipakan korban bakaran berupa lembu jantan (1 Raja-Raja 18:20-40). Namun, baik nabi Elia maupun para nabi Baal, tidak diperkenan untuk menyalakan api sedikitpun. Masing-masing haruslah berdoa dan meminta kepada Tuhannya supaya menurunkan api atas korban bakaran mereka. Hasilnya tentu korban bakaran milik nabi Elia lah yang diperkenan oleh Tuhan. Maka Tuhan menurunkan api dan menyambar habis korban bakaran milik nabi Elia. Setelah umat Israel menyaksikan hal itu, mereka semua berbalik kepada TUHAN, sedangkan para nabi Baal ditumpas habis dari antara mereka.

Setelah peristiwa tersebut, raja Ahab menceritakannya kepada ratu Izebel. Kemudian dengan menyuruh orang, Izebel menyampikan pesan kepada nabi Elia, bahwa ia akan ditumpas sama seperti Nabi Elia menumpas para nabi Baal. Nabi Elia menjadi ketakutan mendengar pesan tersebut (1 Raja-Raja 19:3). Lalu nabi Elia pergi dan menyelamatkan nyawanya. Ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, hingga ia tiba di gunung Allah, yakni gunung Horeb. Gunung Horeb disebut sebagai gunung Allah karena gunung ini dianggap suci. Di gunung Horep inilah Allah telah memberikan hukum, termasuk Sepuluh Firman kepada Musa dan seluruh umat Israel (Keluaran 19-40, Ulangan 5:1-22). Di gunung ini, Nabi Elia masuk ke dalam sebuah goa dan bersembunyi di sana. Saat dalam goa itu, Firman Tuhan datang kepadanya beberapa kali (1 Raja-Raja 19:9,11,13,15). Firman Tuhan yang datang kepadanya itu menunjukkan bahwa Allah hadir dan memperhatikan nabi Elia.

Kehadiran Tuhan dalam narasi I Raja-Raja 19: 9-18 menggambarkan bahwa kehadiran Tuhan tidak hanya melalui kehadiran Tuhan dalam wujud diriNya melainkan kehadiran Tuhan juga melalui alam, ayat 11 dan 12, angin yang memecah belah batu, gempa, api dan angin sepoi-sepoi. Elia dalam narasi ini diingatkan bahwa kehadiran Tuhan tidak bisa dibatasi hanya dalam wujud kehadiran pribadi, melainkan juga kehadiran yang tidak berwujud. Elia diingatkan bahwa kehadiran Tuhan bisa melalui apa yang ada dalam kehidupan keseharian. Baik dalam suasana yang fantastis/luar biasa ataupun yang biasa. Melalui kehadiran Allah yang demikian ini, Elia diutus kembali ke pekerjaannya. Selain itu, Tuhan mengutusnya untuk menjumpai dan mengurapi Hazael, Yehu, dan Elihu.

Sebagai umat yang percaya bahwa kedatangan dan kehadiran Tuhan tidak hanya melalui wujud pribadi melainkan juga melalui keseharian, baik yang luar biasa ataupun yang biasa asalkan semua dilakukan dan berbuah kebaikan.

Refleksi Untuk Pamong
Kemahakuasaan Tuhan tidak bisa dikerangkeng oleh pikiran kita yang terbatas, oleh sebab itu kita tidak bisa menyuruh Allah hadir sesuai dengan keinginan kita. Satu hal yang pasti bahwa Tuhan pasti akan menolong kita, hanya saja cara Tuhan tidak bisa kita prediksi. Tuhan tidak bisa kita perintah hadir sesuai dengan keinginan kita.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kehadiran Allah yang mengingatkan Elia untuk kembali pada pekerjaannya.

Alat Peraga: Pamong menyiapkan :

  1. Film “Kisah Elia ke Gunung Horeb” yang terambil dari tayangan youtube ini.
  2. Gambar Elia

Pendahuluan
Halo anak-anak…. Bagaimana kabar hari ini? Pasti semua dalam kondisi yang baik dan sehat, karena kita semua anak-anak Tuhan yang diberkati oleh Tuhan. Anak-anak kita mau menyanyi dulu. Lagunya adalah “Naik-naik ke puncak gunung” (pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan menggunakan gerakan. Bisa diulang beberapa kali.) Anak-anak, kita baru saja menyanyikan lagu naik-naik ke puncak gunung, karena kita mau mendengar cerita tentang seseorang yang sedang berada di gunung. Wah… kira-kira siapakah dia?

(Pamong menunjukkan gambar Elia)

Dia adalah EL-LIA (ajak anak-anak untuk mengulang beberapa kali menyebutkan nama Elia). Elia ini adalah seorang NA-BI (pamong meunjukkan gambar 1). Apa itu nabi? Nabi adalah orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan tugas khusus. Bagaimana ya kira-kira kelanjutan cerita nabi Elia?

Inti Penyampaian

Okey….sekarang kalian ambil posisi duduk yang nyaman, sebab kita akan menonton film tentang nabi Elia dan apa yang dilakukannya di gunung Horeb.

(Pamong dan anak-anak menonton film. Setelah menonton film, pamong bisa mengajukan beberapa pertanyaan):

  1. Dalam cerita tadi, nabi Elia mau pergi ke gunung apa ya? Yach….betul. Nabi Elia pergi ke gunung HO-REB. Yuk…diulangi lagi. Nabi Elia pergi ke gunung HO-REB
  2. Dalam film tadi, apa ya yang dilakukan nabi Elia di gunung Horeb ? Yach..benar. Di sana nabi Elia bersembunyi di dalam sebuah goa. Di dalam goa ini nabi Elia tinggal untuk beberapa saat.
  3. Saat berada di gunung Horeb, Tuhan Allah berfiman dan hadir menjumpai nabi Elia. Tuhan Allah hadir melalui beberapa tanda. Dalam film tadi, tanda-tanda kehadiran Tuhan berupa apa saja ya? Ya…yang pertama melalui angin yang sangat besar karena besarnya angin tersebut mampu memecah bukit-bukit. Kedua, melalui gempa (praktikkan saat ada gempa dan ajak anak-anak untuk bergerak bersama-sama menirukan pamong). Ketiga, melalui api dan keempat adalah angin yang berhembus atau angin sepoi-sepoi (ajak anak-anak untuk menghembuskan nafas melalui mulut, menggambarkan angin sepoi-sepoi). Saat ada angin sepoi-sepoi itu, nabi Elia menutup mukanya dengan jubahnya (pamong bisa mengajak anak-anak menutup wajahnya dengan tangan mereka) Kemudian, Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk kembali bekerja. Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk bertemu dan memberkati HA-ZA-EL, YE-HU dan EL-LISA (ajak anak-anak untuk mengulangi nama-nama tersebut beberapa kali.)

Penerapan
Anak-anak dari cerita nabi Elia, kita tahu bahwa Tuhan Allah hadir tidak selalu langsung, tapi bisa melalui tanda-tanda seperti yang dialami oleh nabi Elia. Tapi bagi kita saat ini Tuhan Allah hadir bahkan tidak selalu melalui tanda-tanda yang besar, melainkan hal-hal yang sederhana. Seperti kita yang masih bernafas, matahari masih bersinar untuk kita, daun-daun yang bergoyang karena ditiup angin dan masih banyak lainnya. Begitulah cara Tuhan Allah yang tidak kita lihat tapi selalu hadir menemani kita setiap hari.

Aktivitas
Pamong terlebih dahulu menciptakan gerakan :1. Angin yang besar, 2. Gempa bumi, 3. Api,

4. Angin sepoi-sepoi

Setelah Pamong menciptakan gerakan tersebut, Pamong dapat mengajarkan pada ank-anak. Lalu Pamong secara acak membuat gerakan dan minta anaka-anak untuk menyebutkan. Atau Pamong bisa menyebutkan : angin yang besar dan anak-anak membuat gerakannya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali sikap para gembala setelah berjumpa dengan bayi Yesus.

Alat Peraga: Pamong menyiapkan:

  1. Film “Kisah Elia ke Gunung Horeb” yang terambil dari tayangan youtube ini
  2. Gambar Elia seperti diatas.

Pendahuluan
Halo anak-anak…. Bagaimana kabar hari ini? Pasti semua dalam kondisi yang baik dan sehat, karena kita semua anak-anak Tuhan yang diberkati oleh Tuhan. Anak-anak kita mau menyanyi dulu. Lagunya adalah “Naik-naik ke puncak gunung” (pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan menggunakan gerakan. Bisa diulang beberapa kali.) Anak-anak, kita baru saja menyanyikan lagu naik-naik ke puncak gunung, karena kita mau mendengar cerita tentang seseorang yang sedang berada di gunung. Wah… kira-kira siapakah dia?

(Pamong menunjukkan gambar Elia)

Dia adalah EL-LIA (ajak anak-anak untuk mengulang beberapa kali menyebutkan nama Elia). Elia ini adalah seorang NA-BI (pamong meunjukkan gambar 1). Apa itu nabi? Nabi adalah orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan tugas khusus. Bagaimana ya kira-kira kelanjutan cerita nabi Elia?

Inti Penyampaian
Okey….sekarang kalian ambil posisi duduk yang nyaman, sebab kita akan menonton film tentang nabi Elia dan apa yang dilakukannya di gunung Horeb.

(Pamong dan anak-anak menonton film. Setelah menonton film, pamong bisa mengajukan beberapa pertanyaan):

  1. Dalam cerita tadi, nabi Elia mau pergi ke gunung apa ya? Yach….betul. Nabi Elia pergi ke gunung HO-REB. Yuk…diulangi lagi. Nabi Elia pergi ke gunung HO-REB
  2. Dalam film tadi, apa ya yang dilakukan nabi Elia di gunung Horeb ? Yach..benar. Di sana nabi Elia bersembunyi di dalam sebuah goa. Di dalam goa ini nabi Elia tinggal untuk beberapa saat.
  3. Saat berada di gunung Horeb, Tuhan Allah berfiman dan hadir menjumpai nabi Elia. Tuhan Allah hadir melalui beberapa tanda. Dalam film tadi, tanda-tanda kehadiran Tuhan berupa apa saja ya? Ya…yang pertama melalui angin yang sangat besar karena besarnya angin tersebut mampu memecah bukit-bukit. Kedua, melalui gempa (praktikkan saat ada gempa dan ajak anak-anak untuk bergerak bersama-sama menirukan pamong). Ketiga, melalui api dan keempat adalah angin yang berhembus atau angin sepoi-sepoi (ajak anak-anak untuk menghembuskan nafas melalui mulut, menggambarkan angin sepoi-sepoi). Saat ada angin sepoi-sepoi itu, nabi Elia menutup mukanya dengan jubahnya (pamong bisa mengajak anak-anak menutup wajahnya dengan tangan mereka) Kemudian, Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk kembali bekerja. Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk bertemu dan memberkati HA-ZA-EL, YE-HU dan EL-LISA (ajak anak-anak untuk mengulangi nama-nama tersebut beberapa kali.)

Penerapan
Anak-anak dari cerita nabi Elia, kita tahu bahwa Tuhan Allah hadir tidak selalu langsung, tapi bisa melalui tanda-tanda seperti yang dialami oleh nabi Elia. Tapi bagi kita saat ini Tuhan Allah hadir bahkan tidak selalu melalui tanda-tanda yang besar, melainkan hal-hal yang sederhana. Seperti kita yang masih bernafas, matahari masih bersinar untuk kita, daun-daun yang bergoyang karena ditiup angin dan masih banyak lainnya. Begitulah cara Tuhan Allah yang tidak kita lihat tapi selalu hadir menemani kita setiap hari.

Aktivitas

Pamong dapat memperbanyak teka-teki silang di bawah ini. Minta anak-anak unuk menjawab pertanyaan di bawah ini:

Mendatar:

4. Salah satu yang diberkati oleh nabi Tuhan

5. Nabi yang memberkati Elisa

6. yang menimbulkan panas

7. tak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan

Menurun:

1. Angin yang membuat Nabi Elia tertidur

2. Yang mengutus Nabi Elia

3. Yang diurapi nabi Elia

5. Pengganti nabi Elia


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kehadiran Allah yang mengingatkan Elia untuk kembali pada pekerjaannya.

Pendahuluan
Halo anak-anak, sebelum mendengar cerita hari ini, kita akan bermain gerak menirukan beberapa gerak. Sebelumnya kita akan membentuk kelompok (pamong dapat membentuk kelompok, jumlah anak dalam kelompok menyesuaikan jumlah anak dalam kelas) Tugas dari masing-masing kelompok adalah…

  • Kelompok 1: menirukan gerak angin besar (badan digerakkan ke kiri dan ke kanan secara cepat seperti sedang tertiup angin yang sangat besar)
  • Kelompok 2: menirukan gerak api (kedua tangan diangkat setinggi kepala, kemudian telapak tangan di goyang-goyang)
  • Kelompok 3: menirukan gerak gempa (kaki di hentak-hentak sambil berpindah secara perlahan)
  • Kelompok 4: menirukan gerak angin sepoi-sepoi (badan digerakkan ke kiri dan ke kanan secara perlahan-lahan seperti sedang tertiup angin yang kecil)

Anak-anak cara mainnya begini: nanti saya akan menyebutkan nama dari masing-masing kelompok, dan saat nama kelompok disebutkan kalian harus bergerak. Misalnya: saya menyebutkan gerak angin besar… maka kelompok 1 bergerak … kalau saya menyebutkan gerak gempa… maka kelompok 3 yang bergerak..

Bisa ya? Mari kita mulai (permainan ini bisa dimainkan berulang-ulang).

–Setelah Permainan

Anak-anak, pagi ini kita akan mendengar cerita tentang Nabi Elia yang menghadapi situasi-situasi seperti permainan kita. Kira-kira bagaimana ceritanya? Mari kita perhatikan.. Tapi nanti di tengah cerita saat saya menyebutkan kata kunci angin besar, gempa, api dan angin sepoi-sepoi maka anak-anak harus bergerak sesuai kelompoknya. Siap ya?

Inti Penyampaian
Pada suatu hari, nabi Elia naik ke gunung yang bernama gunung Horeb. Di sana nabi Elia bersembunyi di dalam sebuah goa. Mengapa dia bersembunyi? Karena nabi Elia takut dibunuh oleh seorang ratu yang bernama Izebel. Sebab Elia baru saja menumpas atau membunuh nabi-nabi Baal yang disembah dan dipercaya oleh Ratu Izebel. Dengan menyuruh orang, Ratu Izebel menyampaikan pesan kepada nabi Elia, bahwa nabi Elia juga akan dibunuh seperti saat nabi Elia membunuh nabi-nabi ratu Izebel. Lalu apa yang dilakukan oleh nabi Elia di dalam gua? Di dalam gua ini nabi Elia tinggal untuk beberapa saat.

Saat berada di gunung Horeb, Tuhan Allah berfiman dan hadir menjumpai nabi Elia. Tuhan Allah hadir melalui beberapa tanda, yang pertama melalui angin besar (berikan kesempatan kepada anak-anak untuk bergerak) karena besarnya angin tersebut mampu memecah bukit-bukit. Kedua, melalui gempa (berikan kesempatan kepada anak-anak untuk bergerak) Ketiga, melalui api (berikan kesempatan kepada anak-anak untuk bergerak) dan tanda yang terakhir adalah angin sepoi-sepoi (berikan kesempatan kepada anak-anak untuk bergerak). Saat ada angin sepoi-sepoi itu, nabi Elia menutup mukanya dengan jubahnya (pamong juga bisa mengajak anak-anak menutup wajahnya dengan tangan mereka) Kemudian, Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk kembali bekerja. Tuhan Allah mengutus nabi Elia untuk bertemu dan memberkati Hazael, Yehu dan Elisa.

Penerapan
Anak-anak dari cerita nabi Elia, kita tahu bahwa Tuhan Allah hadir tidak selalu langsung, tapi bisa melalui tanda-tanda seperti yang dialami oleh nabi Elia. Namun, bagi kita saat ini Tuhan Allah hadir bahkan tidak selalu melalui tanda-tanda yang besar atau fantastis, melainkan hal-hal yang sederhana. Seperti kita yang masih bernafas, matahari masih bersinar untuk kita, daun-daun yang bergoyang karena ditiup angin dan masih banyak lainnya. Begitulah cara Tuhan Allah yang tidak kita lihat tapi selalu hadir menemani kita setiap hari.

Aktivitas: Pamong dapat memperbanyak Aktivitas yang terdapat di Jenjang Pratama.

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak