Tahun Liturgi: Baptisan Tuhan
Tema: Yesus Dibaptis
Judul: Yesus Adalah Mesias
Bacaan: Markus 1:1-11
Ayat Hafalan: Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi , kepada-Mulah Aku berkenan. “ (Markus 1:11)
Lagu Tema: Aku Berubah
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Sejak kitab Perjanjian Lama, telah ada nubuat atau ramalan akan kedatangan mesias. Mesias memiliki arti ‘Yang Diurapi’. Pengurapan adalah tradisi jaman Israel kuno di mana calon raja, nabi, imam akan dituangi minyak wangi di kepalanya. Jadi selain untuk pelantikan raja baru, istilah diurapi juga diperuntukkan bagi mereka yang ditunjuk dan mendapat tugas khusus oleh Allah.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah mesias digunakan untuk raja keselamatan yang akan dating yaitu sebagai pengharapan bangsa Israel yang lama mengalami tekanan dari bangsa lain. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, gelar Mesias hanya disematkan kepada Yesus dari Nazaret, karena nubuat tentang kedatangan mesias telah digenapi dalam diri Yesus.
Ia atau Yesus yang ‘Diurapi’ yang disebut oleh Yohanes membuka kasutnyapun aku tidak layak, malah datang kepadanya memberi diri dibaptis. Peristiwa itu dipertegas dengan terkoyaknya langit dan turunnya burung merpati yang hinggap kepada Yesus dan terdengar suara “Engkaulah anakku yang kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”. Yesus memberi teladan dan ingin menyatakan bahwa dibaptis itu sesuai dan benar. Baptisan harus dilakukan oleh siapapun yang percaya kepada Yesus sebagai bentuk komitmen untuk meninggalkan kehidupan yang lama selanjutnya ‘tinggal’ didalam Yesus.
Refleksi Untuk Pamong
Anak-anak yang dijumpai setiap minggu oleh pamong di gereja, belumlah sepenuhnya dianggap mengikuti Tuhan. Karena iman anak-anak masih dalam perwalian orangtuanya. Sungguhpun demikian, peristiwa baptisan ini baik diperkenalkan, apalagi dengan kedalaman pemahaman bahwa babpis adalah sebuah kesungguhan hati untuk hidup dalam Yesus. Mereka adalah jiwa yang murni, tanpa cela dan alangkah baik dalam bimbingan kebenaran. Anak-anak juga peniru yang ulung, apapun yang mereka lihat dan dengar akan mudah mereka tiru dengan sama persisnya. Pamong yang baik akan konsisten berkata dan berbuat baik dalam keseharian, yang tentu saja akan menjadi teladan terbaik bagi anak-anak.
Karena sebutan pamong seringkali membuat kita lupa, membuat kita menganggap diri lebih baik ketimbang orangtua yang dihadapi anak-anak di rumah. Pilihan hidup menjadi pamong tentu saja menjadi konsekuensi diri untuk hidup berkomitmen ‘tinggal’ di dalam Yesus senantiasa.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak mengulang suara dari sorga yang berbunyi “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga dibawah ini, juga kertas tebal yang dibentuk corong, dengan lubang dibagian ujung yang lancip, agar menyerupai pengeras suara.
Gambar 1 | Gambar 2 |
Gambar 3 | Gambar 4 |
Gambar 1: Yohanes Pembaptis berseru kepada orang banyak
Gambar 2: Yesus datang kepada Yohanes
Gambar 3: Yesus memberi diri dibaptis
Gambar 4: langit terkoyak dan turunlah Roh Kudus berbentuk seperti burung merpati
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Bagaimana kabar hari ini? Ada yang sudah sarapan? Sarapan dengan apa? (Biarkan anak-anak bergantian menyebutkan apa yang dimakannya pagi itu). Ada yang minum susu, ada yang sarapan pisang rebus, ada yang suka nasi goreng. Wah jadi kenyang mendengar macam-macam makanan. Anak-anak yang sudah sarapan pasti bisa bersuara dengan keras dan semangat ya kan? coba tirukan: ENGKAULAH ANAKKU YANG KUKASIHI, KEPADAMULAH AKU BERKENAN! (Pamong menyuarakan kalimat tersebut dengan volume besar dan kuat dengan bantuan corong kertas yang sudah dipersiapkan)
Wah, semuanya pintar, sebenarnya itu suara siapa? Suara besar dan menggelegar itu suara siapa ya? Nah, anak-anak simak dengan baik ya, cerita kita hari ini.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong menunjukkan gambar 1).
Ini adalah Yohanes. Masih ingat siapa dia? Yohanes adalah anak ibu Elisabeth dan bapak Zakaria. Bapak Zakaria adalah seorang imam, sedangkan ibu Elisabeth masih bersaudara dengan Maria ibu Yesus. Dulu waktu Maria sedang berkunjung ke rumah Elisabeth, bayi dalam kandungan Elisabeth melonjak-lonjak senang. Dalam kitab Yesaya juga tertulis kalau akan ada orang yang mempersiapkan kedatangan Mesias. Apakah benar orang yang dimaksud itu Yohanes ini?
Yohanes suka makan belalang dan madu hutan, ia berpakaian dari bahan kulit unta. Setiap hari ia mengajar dan memberitakan kabar baik. Orang yang percaya dengan ajarannya akan ia baptis.
(Pamong menunjukkan gambar 2).
Suatu hari, datanglah Yesus, ia hendak dibaptis. Yohanes pun berkata, “Kalau aku membaptis dengan air, orang ini akan membaptis kamu dengan Roh Kudus! Ia lebih berkuasa daripada aku!”
(Pamong menunjukkan gambar 3).
Yohanes membaptis Yesus di sungai Yordan.
(Pamong menunjukkan gambar 3).
Tiba-tiba terkoyaklah langit dan turun Roh Tuhan berbentuk burung merpati hinggap kepada Yesus. Ada suara besar menggema, “Engkaulah Anakku yang kukasihi, kepadaMulah aku berkenan”
Nah, sudah mengerti kan suara siapa yang besar dan menggema tadi? Apakah anak-anak mau mengulangi meniru suara itu? Ayo kita bersuara Bersama-sama (Pamong mengucapkan, diikuti anak-anak)
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Dalam cerita hari ini, kita sudah mengenal berapa tokoh? Ayo siapa yang bisa silahkan mengangkat tangannya dan menjawab. Ya benar, ada Yohanes Pembaptis, ada juga Yesus. Tapi jangan dilupakan tokoh lainnya lagi ya. Ia tidak kelihatan, kadang ia berbentuk seperti merpati, kadang ia seperti angin yang hanya bisa kita rasakan kehadirannya. Iya, Ia adalah Roh Tuhan atau Tuhan sendiri.
Tuhan hadir dalam hidup kita setiap saat. Tuhan menyertai kita walaupun kita sering tidak menyadarinya. Ia hadir saat kita sedang senang, tapi juga hadir saat sedih. Jadi kita tidak perlu kuatir, Tuhan akan selalu menjaga. Teruslah menjadi anak-anak yang menurut orangtua dan guru di sekolah. Ingatlah selalu suara besar yang menggema, “ ENGKAULAH ANAKKU YANG KUKASIHI, KEPADAMULAH AKU BERKENAN!”
Apapun perbuatan baik kita akan mendapat penyertaan Tuhan. Amin
Aktivitas
Roh Tuhan dalam cerita hari ini mirip dengan burung merpati. Apakah anak-anak mengenal, manakah hewan dibawah ini yang disebut burung merpati? Silahkan dilingkari ya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menggabungkan kata-kata “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” yang tidak beraturan menjadi kalimat yang benar
Alat Peraga: Pamong dapat mempersiapkan kondisi yang sama dengan kondisi di Jenjang Balita.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Senangnya berjumpa kembali di minggu pertama tahun 2024. Apa ada yang mau bercerita pengalaman akhir tahun kemarin? Yuk, saya berikan kesempatan ya! (Berikan kesempatan anak-anak bergantian bercerita, hal ini membantu anak-anak untuk dekat dan percaya kepada pamongnya). Wah, seru sekali kegiatan anak-anak kemarin ya. Sekarang giliran saya yang bercerita, ayo anak-anak menyimak!
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong tetap menunjukkan gambar 1).
Apakah anak-anak tahu…siapa dia? Dia adalah orang yang disebut-sebut sejak jaman Yesaya. Dia ini yang katanya mempersiapkan jalan untuk Tuhan. Mempersiapkan jalan untuk Tuhan itu melakukan apa saja?
Namanya Yohanes. Dia adalah putra dari imam Zakaria dan ibu Elisabeth. Iya benar, ibu Elisabeth adalah saudara sepupu dari Maria ibu Yesus. Saat Yohanes masih dalam perut ibunya, ia sangat senang ketika Maria berkunjung, ia melonjak-lonjak dalam perut ibunya. Dari respon janin dalam perutnya itulah Elisabeth langsung tahu kalau Maria sedang mengandung seseorang yang istimewa.
Berpuluh tahun kemudian mereka berdua tumbuh dewasa.
(Pamong tetap menunjukkan gambar 2).
Yohanes mengajar di banyak tempat, dia juga membaptis orang-orang yang percaya dengan ajaran kabar baiknya. Inilah yang disebut mempersiapkan jalan untuk Tuhan. Ketika suatu hari Yesus mendatanginya, Yohanes tidak kaget, ia bahkan berkata bahwa” Dia Yesus yang membaptis dengan Roh Kudus, sedangkan ia hanya membaptis dengan air” itu artinya Yesus lebih berkuasa daripada dirinya.
(Pamong tetap menunjukkan gambar 3).
Yesus meminta dibaptis oleh Yohanes.
(Pamong tetap menunjukkan gambar 4).
Ketika Yohanes sedang membaptis Yesus di sungai Yordan itulah, langit di atas seolah terkoyak dan turunlah burung merpati. Terdengar suara, “Engkaulah anakku yang kukasihi, kepadaMulah aku berkenan.”
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Apakah anak-anak mengerti arti mesias? Iya, mesias adalah yang diurapi. Yesus yang disebut mesias berarti telah dipilih melakukan pekerjaan khusus dan amat penting. Karena amat penting inilah tidak sembarang orang bisa dipilih. Hanya Yesus saja yang bisa melakukannya. Yesus tahan menderita, Yesus juga sangat sabar dan penuh kasih…ayo siapa lagi yang dapat menyebutkan apa saja kelebihan Yesus? Banyak sekali ya ternyata. Maka dari itu tidak sembarangan orang mendapat tugas penting seperti Yesus.
Mungkin tidak semua bisa kita tiru, kita yang sering berbuat dosa ini mungkin hanya bisa meniru beberapa kebaikan yang Yesus lakukan. Namun jangan sampai anak-anak lelah berbuat baik ya. Anak-anak Tuhan akan selalu setia meneladani perbuatan baik Tuhan Yesus kapanpun dan di manapun berada. Siapa yang selama 1 minggu kemarin sudah melakukan perbuatan baik? Perbuatan baik apa yang dilakukan?
Dengan berbuat baik, berarti kita sudah berusaha meneladani kehidupan Yesus. Tuhan akan berkenan kepada anak yang tidak jemu berbuat baik, ayo tirukan,” Engkaulah anakku yang kukasihi, kepadaMulah aku berkenan”
Aktivitas
Guntinglah kata-kata dibawah ini, kemudian acaklah urutannya. Berikan tugas kepada anak-anak untuk menyusunnya menjadi kalimat yang benar.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak menghafalkan perkataan yang berbunyi: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”
Alat Peraga
Pamong menyiapkan berbagai property dibawah ini.
- Tali raffia
- Selendang
- Audio bapak bersuara berat, bisa direkam di voice note handphone, “Engkaulah anak yang kukasihi, kepadaMulah aku berkenan”
Mintalah beberapa anak untuk bermain peran. Seorang menjadi Yohanes, seorang lagi menjadi Yesus dan beberapa orang atau semua anak sisanya menjadi kerumunan orang yang mendengar Yohanes mengajar.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum kita mendengarkan firman Tuhan, saya mengajak anak-anak untuk bermain games ya. Saya mau membagi anak-anak menjadi 2 kelompok. Anak-anak yang huruf depan namanya adalah huruf vocal adalah kelompok pertama, sedangkan mereka yang konsonan adalah kelompok kedua.
Ya, perintahnya adalah mengurutkan diri dalam masing-masing kelompok. Jadi setiap ada perintah, silahkan anak-anak berdiskusi dengan kelompoknya. Jika sudah, bisa mengurutkan diri. Oke, apakah siap?
Perintah:
- Berdirilah berurutan, anak-anak dengan dengan nama yang sesuai urutan abjad, misal anak yang bernama Ana akan berdiri paling depan, diikuti Budi lalu Cikko dst, silahkan berdiskusi
- Berdirilah berurutan, yang memiliki tanggal lahir angka terkecil hingga angka terbesar, misalkan: anak yang terlahir di tanggal 1 berdiri paling depan, angka lebih besar berdiri di belakangnya
- Berdirilah berurutan, yang paling banyak mengerjakan pekerjaan rumah, misalkan Anna membantu 5 pekerjaan (menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju, memasak) akan berdiri paling depan dibandingkan Budi yang hanya menyapu saja setiap harinya
(Jumlah pertanyaan dan macamnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan antusiasme anak-anak)
Wah senang ya, anak-anak jadi bisa mengenal lebih dekat dengan teman-temannya satu gereja. Biasanya Cuma tahu nama adan alamatnya saja, sekarang jadi tahu kapan ulang tahunnya juga. Lebih seru lagi ternyata kita jadi tahu kalau anak-anak ternyata senang membantu dirumahnya ya.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini kita mau belajar tentang kebaikan Tuhan. Anak-anak yang sudah ditunjuk berperan silahkan maju ke depan.
Inti Penyampaian
Tali rafia yang sudah disiapkan dibentuk lingkaran dan diletakkan di lantai, katakan lingkaran itu seumpama sungai Yordan. Lalu perintahkan Yohanes memakai selendang, katakan itu seumpama kulit unta, pakaian yang dipakai Yohanes.
Yohanes: kenalkan, namaku Yohanes Pembaptis.
Orang banyak: (Serentak menjawab) hai Yohanes. Oke, kamu siapa sih?
Yohanes: Aku adalah anak Imam Zakaria dan ibu Elisabeth. Aku dilahirkan saat kedua orangtuaku sudah lanjut usia. Mereka tidak percaya dengan kabar malaikat bahwa aku akan dilahirkan. Karena tidak percaya inilah, bapakku menjadi bisu sampai aku lahir. Oh ya, setelah dewasa pekerjaanku adalah mengajar. Aku berkeliling memberitakan kabar baik. Setiap orang yang percaya, akan aku baptis. Suatu hari, datanglah DIA!
(Yesus masuk)
Orang banyak: Siapa dia? Apakah dia orang penting?
Yohanes: Namanya Yesus. Ibunya dan ibuku adalah saudara sepupu. Kami lahir hanya selang beberapa bulan. Ketika kami masih dalam perut ibu masing-masing, anehnya aku melonjak-lonjak dalam perut ibu setelah tahu ibunya datang berkunjung ke rumah kami.
Orang banyak: apakah itu artinya kamu senang bertemu dengannya?
Yohanes: Tentu saja aku senang. Karena dia seorang mesias. Tahukah kalian siapa itu mesias?
Orang banyak: apakah dia bintang film terkenal? Apa mesias itu?
Yohanes: Mesias lebih dari itu. Mesias adalah orang yang diurapi, orang yang dipilih. Siapapun dapat menjadi bintang film, tapi tidak bisa sembarang orang menjadi mesias.
Orang banyak: apa pentingnya Mesias bagi semua orang?
Yohanes: tentu Ia penting. Ia menyelamatkan umat manusia dari kejatuhan dosa. Aku membabtisnya di sungai ini (mengajak Pemeran Yesus masuk kedalam lingkaran tari rafia), saat Ia dibabtis, langit terkoyak dan muncullah roh Tuhan serupa burung merpati. Tentu kalian tahu, suara apa yang kemudian muncul setelah itu…
(pamong memutar audio)
Tirukanlah dengan nyaring apa perkataan Roh Tuhan itu (semua anak mengulang menirukan audio)
Yohanes: hanya kepada Dia saja (menunjuk pemeran Yesus) Tuhan berkenan mengasihi, dan kita yang meniru hidupnya akan mengalami damai sejahtera. Amin.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Demikian jelasnya perkataan Roh Tuhan akan Yesus. “Engkaulah anakku yang kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”. Anak-anak tidak perlu bimbang lagi kepada siapa menyerahkan harapan. Harapan yang diserahkan kepada Yesus adalah yang paling tepat.
Apakah ada di antara anak-anak yang masih percaya dengan kancing baju saat mengerjakan ujian? Ataukah anak-anak lebih percaya dengan jawaban teman saat mengerjakan soal ujian ketimbang jawabannya sendiri? Apakah ada anak yang takut gelap, tidak berani pergi kekamar mandi sendiri? Apakah ada anak yang grogi maju kedepan kelas? Ayo, serahkan kepada Yesus, berdoa terlebih dahulu. Apapun masalahmu, pasti bisa dihadapi. Yesus yang kita sembah itu adalah orang yang diurapi, hanya kepada Dia, Tuhan berkenan mengasihi!
Aktivitas
Perhatikan gambar di samping ini. Lakukan perintah yang diberikan. Selamat mengerjakan.