Percaya tanpa Ragu-Ragu! Tuntunan Ibadah Anak 7 April 2024

25 March 2024

Judul: Percaya tanpa Ragu-Ragu!
TahunLiturgi: Minggu Paskah 2
Tema: Percaya Melebihi Apa Yang Dilihat

Bacaan: Yohanes 20:19-31
Ayat Hafalan: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”( Yohanes 20:29b)

Lagu Tema:

  1. Tanda Paku
  2. O Sukacitaku

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Setelah menang dari kuasa maut dan bangkit pada hari yang ketiga, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Situasi saat itu begitu mencekam. Guru mereka telah mati secara mengenaskan. Kemudian beredar kabar bahwa tubuh Yesus diambil orang. Mungkin murid-murid saat itu merasa sedang dalam bahaya, takut dan was-was. Oleh karena itu mereka berkumpul di ruang yang tertutup dan mengunci semua pintu. Namun secara tiba-tiba Yesus menampakkan diriNya dan berdiri di tengah-tengah mereka, mengucap salam damai sejahtera. Kemudian Ia menunjukkan tangan dan lambungNya, sehingga para murid pun bersukacita.

Namun sayangnya, pada waktu itu Tomas yang disebut Didimus tidak ada di sana. Ketika para murid menceritakan sukacita mereka bertemu dengan Yesus, Tomas tidak percaya dan menolak pernyataan mereka. Tomas berkata kepada mereka bahwa ia tidak akan percaya pada apa yang mereka katakan kecuali jika ia sendiri dapat melihat dan meraba luka-luka Yesus. Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata, dirasakan dengan panca indra, rasional dan bisa dimengerti oleh akal. Tetapi, sebenarnya iman itu sendiri melampaui akal dan pikiran manusia. Meskipun demikian, Yesus tidak marah. Ia malah berkenan menyatakan diri kepada Tomas. Akhirnya, Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid dan mendekati Tomas supaya ia menyentuh luka-lukaNya. Saat itu juga Tomas langsung mengenali Yesus. Tetapi Yesus berkati kepadanya, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Refleksi Pamong
Pertumbuhan iman seseorang pasti sejalan dengan pertumbuhan pengenalannya akan Tuhan. Semakin intens relasi kita dengan Tuhan, maka semakin dalam kita mengenalNya. Dengan demikian, iman kita pasti juga mempercayai-Nya tanpa syarat apapun. Percaya berarti beriman, sekalipun hidup di ambang ketidakpastian, rasa takut dan pencobaan, orang-orang yang beriman akan percaya bahwa hidup mereka pasti aman dan damai dalam perlindungan Tuhan. Dalam hal ini, mendedikasikan diri sebagai seorang pamong berarti memberi diri untuk menjadi teladan bagi anak-anak kita. Oleh karena itu, kita harus menunjukkan kepada mereka iman yang percaya tanpa rasa ragu sedikitpun. Contoh yang paling sederhana ialah, sekalipun mata kita tidak bisa melihat keberadaan Tuhan Yesus saat ini, namun kita percaya bahwa Ia ada di tengah-tengah kita, Roh-Nya pun tinggal di dalam hati kita. KehadiranNya bisa kita rasakan melalui perlindungan, pemeliharaan serta pertolonganNya setiap waktu. Dan oleh karena rasa percaya itu kita pun berbahagia.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak menjawab pertanyaan tentang kisah Tomas di Alkitab

Alat Peraga
Gambar-gambar dapat diunduh di sini dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.

Pendahuluan
Syalom anak-anak yang manis… Selamat Pagi! Ada sukacita hari ini? Mana nih senyumnya… Wah anak-anak luar biasa sekali! Yuk sambil bangkit berdiri, kita bernyanyi “Tanda Paku”

Tanda paku di kaki dan tangan
Tanda cinta tanda cinta
Tanda tombak menusuk di pinggang
Tanda cintanya Tuhan
Itu semua Tuhan sudah b’rikan
Untuk tebus dosa manusia
S’lamat orang yang tidak melihat
Tapi percaya Tuhan

Inti Penyampaian
Anak-anak yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, siapa yang percaya Tuhan Yesus ada di sini bersama-sama dengan kita? (Sayaaa!) Tapi mana ya… Kok nggak kelihatan? Siapa yang tetap percaya Tuhan Yesus meskipun Ia tidak terlihat? (Sayaaaa dong!!)

Setelah Yesus bangkit, (Gambar 1) pada suatu malam murid-murid Yesus berkumpul bersama di sebuah ruangan dan mengunci pintu (Gambar 2) karena ketakutan dan merasa terancam mendengar bahwa Tuhan Yesus mati secara mengenaskan dan mayatnya diambil orang. Tapi (Gambar 3) tiba-tiba, Tuhan Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah para murid, mengucapkan salam damai sejahtera. Kemudian, Yesus menujukkan kepada murid-murid bekas luka di tangan karena paku dan luka di pinggang karena tusukan tombak. (Gambar 4) Seketika itu juga, para murid yang tadinya ketakutan menjadi bersukacita.

Tapi sayangnya, ada satu murid yang tidak bersama-sama mereka pada saat itu. (Gambar 5) Namanya adalah Tomas. Ketika para murid bercerita kepada Tomas bahwa mereka bertemu Tuhan Yesus, (Gambar 6) Tomas justru tidak percaya karena tidak melihat dengan matanya dan menyentuh langsung dengan tangannya sendiri. Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus telah bangkit dan menemui teman-temannya. Wah… ternyata Tomas belum bisa 100% percaya pada kehebatan Tuhan Yesus. Ia masih ragu-ragu. Tomas baru percaya (Gambar 7) setelah melihat Yesus secara langsung dan (Gambar 8) meraba-raba lukanya. Anak-anak, (Gambar 9) Tuhan Yesus tidak mau bila kita percaya kepadaNya dengan ragu-ragu.

Penerapan
Meskipun saat ini kita tidak bisa melihat Tuhan Yesus secara langsung, anak hebat harus tetap percaya tanpa ragu-ragu bahwa di mana pun kita berada Tuhan Yesus pasti menjaga, melindungi dan menolong kita. Siapa yang bersukacitaaa? (sayaaa!) Percaya Tuhan Yesus selalu ya! Pasti kita Bahagiaa! Nyanyi yuk! “O Sukacitaku”

Aktivitas
Ajaklah anak-anak untuk bermain tebak-tebakan yang menyenangkan, tentang Firman Tuhan hari ini. Bila memungkinkan, siapkan hadiah-hadiah kecil sebagai apresiasi untuk mereka yang berhasil menjawab benar dan mendengarkan dengan seksama. Ide pertanyaan sebagai berikut:

  1. Kenapa murid-murid berkumpul di suatu ruangan dan mengunci pintunya?
  2. Luka apa yang Yesus tunjukkan kepada murid-murid?
  3. Siapa nama murid Yesus yang tidak percaya sebelum melihat dan menyentuh Yesus secara langsung?

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak mengulang cerita murid Yesus bernama Tomas dengan mengurutkan gambar

Alat Peraga
Gambar-gambar dapat diunduh di sini dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.

Pendahuluan
Syalom anak-anak yang manis… Selamat Pagi! Ada sukacita hari ini? Mana nih senyumnya… Wah anak-anak luar biasa sekali! Yuk sambil bangkit berdiri, kita bernyanyi “Tanda Paku”

Tanda paku di kaki dan tangan
Tanda cinta tanda cinta
Tanda tombak menusuk di pinggang
Tanda cintanya Tuhan
Itu semua Tuhan sudah b’rikan
Untuk tebus dosa manusia
S’lamat orang yang tidak melihat
Tapi percaya Tuhan

Inti Penyampaian
Teman-teman, ada yang tahu kenapa ada bekas lubang atau tanda paku di telapak tangan dan juga ada bekas luka tombak di pinggang Tuhan Yesus?  Ya! Karena tangan Tuhan Yesus pernah dipaku, lambungNya pernah ditusuk tombak dan mati di kayu salib. Tapi apakah Tuhan Yesus selamanya mati? Tentu tidak. Ia bangkit pada hari yang ke-3.

Setelah Yesus bangkit, (Gambar 1) pada suatu malam murid-murid Yesus berkumpul bersama di sebuah ruangan dan mengunci pintu (Gambar 2) karena ketakutan dan merasa terancam mendengar bahwa Guru mereka, Yesus, telah mati mengenaskan dan mayatnya diambil orang. Tapi (Gambar 3) tiba-tiba, Tuhan Yesus menampakkan diri, datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, mengucapkan salam damai sejahtera. Kemudian, Yesus menujukkan kepada murid-murid bekas luka di tangan karena paku dan luka di pinggang karena tusukan tombak. (Gambar 4) Seketika itu juga, para murid yang tadinya ketakutan menjadi bersukacita.

Tapi sayangnya, ada satu murid yang tidak bersama-sama mereka pada saat itu. Siapakah dia? Ada yang tahu? Ya, (Gambar 5) namanya adalah Tomas. Ketika para murid bercerita kepada Tomas bahwa mereka bertemu Tuhan Yesus, (Gambar 6) Tomas justru tidak percaya karena tidak melihat dengan matanya dan menyentuh langsung dengan tangannya sendiri. Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus telah bangkit dan menemui teman-temannya.

Wah… ternyata Tomas belum 100% percaya pada kehebatan Tuhan Yesus. Ia masih ragu-ragu. Akhirnya, (Gambar 7) Yesus memilih menampakkan diri lagi. Tomas pun baru percaya setelah melihat Yesus secara langsung dan (Gambar 8) meraba-raba lukanya.

Penerapan
Teman-teman, (Gambar 9) Tuhan Yesus tidak mau bila kita percaya kepadaNya dengan ragu-ragu. Meskipun saat ini kita tidak bisa melihat Tuhan Yesus secara langsung, kita harus percaya bahwa di mana pun kita berada Tuhan Yesus pasti menjaga, melindungi dan menolong kita. Siapa di sini yang penakut? Kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus menjaga kita walaupun Ia tidak kelihatan, Tuhan Yesus akan menghapuskan rasa takut kita dan membuat kita berani serta bersukacita! Siapa yang mauuu? Sayaaaa!!! Berbahagialah kita yang tidak melihat namun percaya teman-teman! Amin.

Aktivitas
“Mengurutkan Gambar Cerita Kisah Tomas”

Beri tantangan anak-anak untuk mengurutkan kembali gambar peraga yang dipakai oleh Pamong untuk menceritakan kisah Tomas. Pamong harus mengacak gambar-gambar tersebut dalam urutan yang berbeda, kemudian ajak anak-anak untuk menebak urutannya. Bila ada yang bisa menceritakan ulang menggunakan bahasa mereka sendiri, berilah apresiasi berupa hadiah (bila memungkinkan).


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan : Anak menyampaikan pendapat tentang sikap Tomas yang baru percaya setelah mencucukkan jarinya pada bekas luka di perut Yesus.

Alat Peraga
Gambar-gambar dapat diunduh di sini dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.

Pendahuluan
Syalom anak-anak yang manis… Selamat Pagi! Ada sukacita hari ini? Mana nih senyumnya… Wah anak-anak luar biasa sekali! Yuk sambil bangkit berdiri, kita bernyanyi “Tanda Paku”

Tanda paku di kaki dan tangan
Tanda cinta tanda cinta
Tanda tombak menusuk di pinggang
Tanda cintanya Tuhan
Itu semua Tuhan sudah b’rikan
Untuk tebus dosa manusia
S’lamat orang yang tidak melihat
Tapi percaya Tuhan

Inti Penyampaian
Teman-teman, ada yang tahu kenapa ada bekas lubang atau tanda paku di telapak tangan dan juga ada bekas luka tombak di pinggang Tuhan Yesus?  Ya! Karena Tuhan Yesus pernah mati disalib. TanganNya dipaku dan lambungNya ditikam menggunakan tombak. Waaaahhh pasti sakit sekali. Tapi semua itu dilakukan karena Tuhan Yesus sayang kita semua. Tapi apakah Tuhan Yesus selamanya mati? Tentu tidak. Ia bangkit pada hari yang ke-3.

Setelah Yesus bangkit, (Gambar 1) pada suatu malam murid-murid Yesus berkumpul bersama di sebuah ruangan dan mengunci pintu (Gambar 2) karena ketakutan dan merasa terancam mendengar bahwa Guru mereka, Yesus, telah mati mengenaskan dan mayatNya diambil orang. (Gambar 3) Tiba-tiba, Tuhan Yesus menampakkan diri, datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, mengucapkan salam damai sejahtera. Kemudian, Yesus menujukkan kepada murid-murid bekas luka di tangan karena paku dan luka di pinggang karena tusukan tombak. (Gambar 4) Seketika itu juga, para murid yang tadinya ketakutan menjadi bersukacita.

Tapi sayangnya, ada satu murid yang tidak bersama-sama mereka pada saat itu. Siapakah dia? Ada yang tahu? Ya, (Gambar 5) namanya adalah Tomas. Ketika para murid bercerita kepada Tomas bahwa mereka bertemu Tuhan Yesus, (Gambar 6) Tomas justru tidak percaya karena tidak melihat dengan matanya dan menyentuh langsung dengan tangannya sendiri. Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus telah bangkit dan menampakkan diri pada teman-temannya. Wah… ternyata Tomas belum 100% percaya pada kehebatan Tuhan Yesus. Ia masih ragu-ragu. Tetapi Tuhan Yesus tidak marah pada Tomas, 8 hari kemudian (Gambar 7) Yesus justru memilih menampakkan diri lagi dihadapan murid-muridNya termasuk Tomas. Tomas pun baru percaya setelah melihat Yesus secara langsung dan (Gambar 8) meraba-raba lukanya.

Teman-teman, sebetulnya (Gambar 9) Tuhan Yesus tidak menghendaki kita percaya kepadaNya dengan ragu-ragu. Meskipun saat ini kita tidak bisa melihat Tuhan Yesus secara langsung, kita harus percaya bahwa di mana pun kita berada Tuhan Yesus pasti menjaga, melindungi dan menolong kita. Siapa di sini yang penakut? Kalau kita percaya bahwa Tuhan Yesus menjaga kita walaupun Ia tidak kelihatan, Tuhan Yesus akan menghapuskan rasa takut kita dan membuat kita berani serta bersukacita! Dia sendiri yang berkati bahwa “Berbahagialah setia kita yang tidak melihat namun percaya!” Yuk percaya 100% pada Tuhan Yesus, percaya pada kehebatanNya, pemeliharaanNya dan pertolonganNya tanpa ragu-ragu! Amin.

Aktivitas
Tanyakan pada anak-anak pendapat mereka tentang Sikap Tomas yang baru percaya setelah melihat Yesus dan meraba luka-lukaNya. Berikan kesempatan anak-anak untuk menjawab sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing.

Saran pertanyaan pemantik:

  1. Menurut teman-teman, apa ya yang seharusnya Tomas lakukan sebagai Murid Yesus ketika mendengar cerita dari teman-temannya bahwa mereka melihat Tuhan Yesus?
  2. Bagaimana cara Tuhan Yesus menyikapi sikap Tomas yang tidak percaya pada cerita/kesaksian para Murid yang lain?
  3. Apa yang teman-teman pelajari dari Kisah Yesus dan Tomas dalam Firman Tuhan hari ini?

Renungan Harian

Renungan Harian Anak