Judul: Pemberani
Tahun Liturgi: Paskah I
Tema: Berani melawan rasa takut untuk mengatakan kebenaran yang sesungguhnya
Bacaan: Markus 16 : 1 – 8
Ayat hafalan: “Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (I Korintus 15 : 33)
Lagu Tema: Jangan Takut
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Para perempuan membeli rempah-rempah dan melakukan kunjungan ke makam Yesus setelah lewat hari Sabat karena ketaatan mereka terhadap larangan atau peraturan Sabat.
Sebetulnya pada jumat sore, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus sudah melakukan pemberian (mengurapi mayat Yesus) dengan mur, minyak gaharu dan rempah-rempah yang cukup untuk mengeringkan luka-luka dan darah serta mengafaninya. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan tata cara orang Yahudi.
Pada minggu pagi, para perempuan itu ingin melakukannya lagi (mengurapi dengan minyak dan rempah-rempah). Mungkin para perempuan itu menganggap yang dilakukan Yusuf dan Nikodemus itu belum cukup karena dilakukan terburu-buru karena hampir tiba saatnya hari Sabat. Tetapi selain itu, yang dilakukan para perempuan itu lebih didorong karena rasa kasih dan hormat kepada Yesus sebagai Guru mereka. Rasa kasih dan hormat kepada-Nya itu pula yang mengalahkan rasa takut yang luar biasa.
Ketakutan mereka disebabkan oleh :
- Kehilangan panutan
- Jangan-jangan mereka juga akan ditangkap, karena dianggap sebagai pengikut seorang yang dianggap melakukan kejahatan (karena ketakutan akan hal tersebut, Petrus sempat menyangkal Yesus)
- Ada kemungkinan mereka akan diusir oleh para prajurit yang menjaga kubur Yesus. Selain itu mereka juga sempat bingung, siapa nanti yang akan membuka batu penutup gua kubur Yesus. Tapi hal tersebut tidak menghentikan langkah mereka untuk mengurapi tubuh Yesus.
Sesampai di makam, ketakutan dan kebingungan mereka bertambah karena :
- Batu penutup kubur sudah terguling
- Mayat Yesus sudah tidak ada lagi
- Mereka harus menyampaikan berita tentang kebangkitan Yesus kepada para murid yang lain. Padahal dimasa itu, kesaksian perempuan tidak diakui. Namun keyakinan bahwa Yesus sudah bangkit telah membangkitkan harapan dan keberanian mereka.
Refleksi untuk pamong
Kita pasti sudah berkali-kali (bahkan mungkin sudah puluhan kali) merayakan Paskah dan mendengar cerita atau berita kebangkitan Yesus. Namun kadang-kadang kita masih saja mengalami ketakutan-ketakutan, seolah-olah kita tidak percaya bahwa Tuhan Yesus itu sudah bangkit dan hidup serta mampu menjadi “Penolong” yang hidup bagi kita. Sebagai pamong masih adakah “ketakutan” itu. Sudahkah kita melibatkan Tuhan Yesus untuk mengatasi ketakutan kita dan menunjukkan bahwa Ia benar-benar hidup?
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak mengulang cerita kebangkitan Yesus dengan menggunakan alat peraga
Alat Peraga
Pamong bisa menyiapkan gambar dengan sajian semenarik mungkin atau alat peraga yang lain, sesuai dengan kreativitas pamong.
Pendahuluan
Masih ingat cerita hari jumat yang lalu ? (dengan menggunakan alat peraga Jumat yang lalu, ulang cerita “Jumat Agung” yang lalu secara singkat kepada anak-anak). Nah… lanjutannya bagaimana ya ? Kita lihat ya, dari Injil Markus 16:1–8 (meskipun tidak perlu dibacakan, tapi tetap buka Alkitab dan tunjukkan pada anak-anak)
Inti Penyampaian
Yesus wafat dan dimakamkan pada hari Jumat. Lalu hari Minggu, pagi-pagi sekali tiga orang perempuan, yaitu Maria Magdalena Maria Ibu Yakobus dan Salome pergi menuju ke makam Yesus. (ajak anak-anak untuk mengulang nama-nama perempuan tersebut). Mereka membawa minyak dan rempah-rempah untuk mengurapi Tubuh Yesus. Sampai di makam mereka terkejut karena melihat pintu kubur Yesus sudah terbuka. Mereka masuk ke dalam kubur itu dan melihat ada seorang muda yang memakai jubah putih. Orang muda itu mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit dan sudah menunggu mereka di Galilea. Ia berpesan supaya mereka menyampaikannya kepada murid Yesus yang lain. Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan salome pun pergi menjumpai murid-murid yang lain dan menyampaikan berita itu.
Penerapan
Kebangkitan Tuhan Yesus di hari Minggu itu, kita peringati sebagai hari Hari Paskah. Seperti saat ini kita merayakan Paskah. Kita bersukacita karena Yesus sudah bangkit.
Aktivitas
Ajak anak-anak untuk menempelkan gambar “kisah 3 perempuan ke kubur Yesus” kertas karton yang agak tebal, yang sudah dibuat menjadi seperti kalender meja (bisa juga menggunakan kalender bekas). Atau bisa dibuat dalam bentuk yang lain. Kemudian bimbing anak-anak untuk mengulang cerita tersebut dalam bahasa yang sederhana.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menjelaskan keberanian para perempuan untuk menyampaikan kabar kebangkitan Yesus dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
Pendahuluan
Masih ingat cerita hari jumat yang lalu ? (minta pada anak-anak untuk menceritakan peristiwa “Jumat Agung”. Pasang atau tempel kembali alat peraga yang digunakan hari Jumat yang lalu). Nah lanjutannya bagaimana ya ? Kita lihat ya, dari Injil Markus 16:1–8 (jika ada anak-anak yang sudah lancar membaca, bisa diminta untuk membaca dengan cara yang menarik)
Inti Penyampaian
Yesus wafat dan dimakamkan pada hari Jumat. Lalu hari Minggu, pagi-pagi sekali tiga orang perempuan, yaitu Maria Magdalena Maria Ibu Yakobus dan Salome pergi menuju ke makam Yesus. (mereka membawa minyak dan rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Yesus. Di tengah perjalanan, mereka ingat kalau kubur Yesus itu ditutup dengan batu besar. Mereka saling bertanya, ”siapa nanti yang akan menggulingkan batu penutup makam? Sampai di makam mereka terkejut karena melihat pintu kubur Yesus sudah terbuka. Mereka masuk ke dalam kubur itu dan melihat ada seorang muda yang memakai jubah putih. Orang muda itu mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit dan sudah menunggu mereka di Galilea. Ia berpesan supaya mereka menyampaikannya kepada murid Yesus yang lain. Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome pun pergi menjumpai murid-murid yang lain dan menyampaikan berita itu.
Penerapan
Meskipun sebenarnya para perempuan itu masih merasa takut tapi mereka tetap melakukan yang dipesankan kepada mereka.
Aktivitas
Bagilah anak-anak ke dalam beberapa kelompok.
Mintalah pada anak-anak untuk mengulang cerita dengan cara “role play” dengan bahasa dan cara mereka. Jika anak-anak mengalami kesulitan, pamong bisa membimbing.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak mengakui kebohongan–kebohongan yang pernah dilakukan
Pendahuluan
Masih ingat cerita hari jumat yang lalu ? (minta pada anak-anak untuk menjelaskan peristiwa “ Jumat Agung”) Nah lanjutannya bagaimana ya ? Kita lihat ya, dari Injil Markus 16:1–8 (minta pada anak-anak untuk membaca dengan cara yang menarik )
Inti Penyampaian
Yesus wafat dan dimakamkan pada hari Jumat. Lalu hari Minggu, pagi-pagi sekali tiga orang perempuan, yaitu Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome pergi menuju ke makam Yesus. Mereka membawa minyak dan rempah-rempah untuk mengurapi tubuh Yesus. Di tengah perjalanan, mereka ingat kalau kubur Yesus itu ditutup dengan batu besar. Mereka saling bertanya, ”siapa nanti yang akan menggulingkan batu penutup makam ?”
Sampai di makam mereka terkejut karena melihat pintu kubur Yesus sudah terbuka. Mereka masuk ke dalam kubur itu dan melihat ada seorang muda yang memakai jubah putih. Orang muda itu mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit dan sudah menunggu mereka di Galilea. Ia berpesan supaya mereka menyampaikannya kepada murid Yesus yang lain. Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan salome pun pergi menjumpai murid-murid yang lain dan menyampaikan berita itu.
Penerapan
Para perempuan itu sangat berani ketika menyampaikan tentang kebangkitan Yesus. Mengapa ? Karena pada waktu itu perempuan tidak boleh bersaksi. Kalau mereka bersaksipun dianggap kata-katanya tidak bisa dipercaya. Apalagi karena kubur Yesus kosong, bisa saja mereka dituduh sebagai murid Yesus yang mencuri mayat Yesus. Tapi iman para perempuan itu yang yakin bahwa Yesus benar-benar bangkit memberikan mereka kekuatan. Mereka tidak takut karena yang mereka sampaikan adalah kebenaran.
Aktivitas
Sebagai salah satu bentuk keberanian mengungkapkaan kebenaran adalah dengan jujur mengakui kesalahan kita. Nah pagi ini kita akan belajar mengakui bahwa kita pernah berbohong. Minta anak-anak untuk menceritakan salah satu kebohongan mereka.
Caranya :
- buatlah beberapa tulisan dalam kartu atau kertas kecil : di rumah, di sekolah, di gereja, pada orang tua, pada teman, pada guru, pada saudara ( bisa ditambahkan lagi yang lain).
- Masukkan kartu2 tersebut ke dalam kotak atau
- Minta anak-anak mengambil 1 buah kartu, kemudian minta mereka untuk menceritakan kebohongan yang sesuai dengan kartu yang diambil.
Misal : kartu yang diambil “di sekolah”, maka anak-anak harus menceritakan kebohongan yang pernah dia lakukan di sekolah. (jika mengatakan tidak pernah bohong di sekolah tapi pernah bohong di tempat lain, mereka boleh mengganti kartunya)
Catatan :
jika anak-anak mengatakan tidak pernah berbohong di manapun dan kepada siapapun, jangan dianggap mereka sedang berbohong dan dipaksa untuk menceritakan pengalaman berbohong. Hargailah dan berikan apresiasi kepada mereka.