Saling Mengasihi Tuntunan Ibadah Anak 4 Oktober 2020

21 September 2020

Bacaan Alkitab      : Kisah Para Rasul 2:41-47
Tahun Gerejawi    : Bulan Ekumene
Tema : Ekumene: definisi membentuk persekutuan
Ayat Hafalan : “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13 : 34 – 35)
Lagu Tema : Kucinta keluarga Tuhan

Penjelasan Teks
Kita seringkali membicarakan tentang jemaat mula-mula ini dan memakainya sebagai patokan / contoh untuk hidup dalam persekutuan yang baik. Melalui perikop ini kita mengetahui bahwa sesungguhnya para rasul melanjutkan pelayanan Kristus yang dihayati sebagai anugerah sekaligus juga karya Roh Tuhan. Maka semakin lama banyak yang menyerahkan dirinya untuk dibaptis, kira-kira berjumlah tiga ribu orang.

Sedangkan orang-orang yang telah dibaptis ini kemudian selalu bersekutu,  dan kemudian disebut sebagai jemaat mula-mula. Apa yang selalu dilakukan oleh jemaat mula-mula ini menarik perhatian banyak orang disekitarnya bahkan sampai saat ini karena :

  1. Tekun dan setia memperhatikan pengajaran tentang sabda Tuhan yang dilakukan oleh para rasul. Mereka juga rajin berdoa dan memuji Tuhan.
  2. Tekun dalam persekutuan. Mereka bergaul dan mengasihi satu sama lain, saling peduli, saling berbela rasa dan dengan sepenuh hati membela kepentingan satu sama lain (tidak mementingkan diri sendiri).
  3. Sering mengadakan pertemuan-pertemuan, tidak hanya di tempat ibadah tapi juga di rumah-rumah dan mengadakan perjamuan makan.
  4. Belajar selalu murah hati. Mereka menjual harta milik mereka untuk dibagikan pada yang membutuhkan.

Demikianlah Roh Allah bekerja di dalam jemaat. Tuhan terus memberi pertumbuhan dan membuat bertambah banyak orang percaya kepada Kristus melalui pengajaran para rasul juga melalui cara hidup jemaat mula-mula yang mencerminkan kasih Tuhan.

Refleksi untuk pamong :
Pada masa ini, apakah kita bersedia untuk dipakai Tuhan menjadi sarana pertumbuhan jemaat dengan melakukan cara hidup seperti jemaat mula-mula ?

Bagi kita sebagai pamong, apakah kita sudah saling memperhatikan dan membantu kesulitan teman-teman kita sesama pamong ? Apakah kita sudah kompak, sehati dan sepikir dalam pelayanan, sehingga dapat diteladani oleh orang lain, bahkan ingin bergabung menjadi pamong seperti kita ? Dan apakah cara hidup kita layak diteladani oleh anak-anak ?


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali tentang cara hidup jemaat yang pertama.

Alat Peraga (Gambar tersedia pada CD)

  1. Gambar warga jemaat mula-mula beribadah di bait Allah
  2. Gambar warga jemaat mula-mula berkumpul di rumah salah seorang warga mengadakan perjamuan makan bersama

Persiapan
Tempelkan gambar-gambar alat peraga tersebut pada piring kertas / plastik (atau bahan lain yang tidak mudah pecah ).
Catatan : Tujuan gambar ditempel pada piring selain sebagai variasi penyajian gambar, piring juga menyimbolkan perjamuan kasih yang akan dilakukan bersama-sama pada akhir ibadah.

Aturlah / tata ruangan untuk mengadakan perjamuan kasih /makan bersama. Misalnya dengan meletakkan meja dan ditambahkan juga beberapa gelas dan piring plastik/kertas sejumlah anak. Jika memungkinkan anak-anak bisa duduk melingkari meja tersebut.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…..,

Hari ini hari apa ? (setelah anak-anak menjawab, ajak anak-anak untuk menyanyi lagu “hari ini harinya Tuhan”). Setiap hari Minggu pagi seperti sekarang ini, kita berada di Gereja untuk beribadah bersama-sama.

Inti Penyampaian
Nah anak-anak, orang-orang Kristen sejak jaman dulu juga selalu berkumpul untuk beribadah seperti kita sekarang ini (tunjukkan gambar 1). Selain beribadah di gereja, mereka juga berkumpul dan beribadah di rumah-rumah (tunjukkan gambar 2). Ini seperti kalau kita mengadakan ibadah KRW/ Patuwen/ Kemisan (jelaskan pada anak-anak dengan sebutan ibadah yang sesuai dengan kondisi atau yang biasa dilakukan di masing-masing jemaat supaya anak-anak lebih mudah memahami. Beri penjelasan singkat bahwa selain ibadah, mereka juga makan bersama meskipun sederhana). Mereka saling berbagi. Mereka saling mengasihi, saling menyayangi.

Penerapan
(Dengan menggunakan gambar, ajak anak-anak mengulang hal-hal apa saja yang dilakukan oleh jemaat mula-mula)

Kita juga anak-anak Tuhan yang baik. Kita selalu beribadah di Gereja. Kita juga ikut kebaktian KRW/Patuwen/Kemisan (sesuaikan dengan kondisi jemaat masing-masing). Kita juga mengasihi teman-teman kita, senang berbagi dengan teman-teman.

Aktivitas
Ajak dan bimbing anak-anak untuk menyiapkan makanan (yang dibawa sendiri oleh anak-anak dari rumah / yang disiapkan pamong). Kemudian membagi-bagi / memotong-motong makanan tersebut sehingga semua mendapatkan bagian, lalu bersama-sama berdoa kemudian bersama-sama menikmati makanan yang ada.

Catatan : jika jumlah anak cukup banyak, bisa dibagi dalam beberapa kelompok.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali tentang cara hidup jemaat yang pertama.

Alat Peraga

  1. Peta / gambar Yerusalem (pamong bisa mengusahakan untuk mencari gambar peta)
  2. Gambar warga jemaat mula-mula beribadah di bait Allah (Ada di CD)
  3. Gambar warga jemaat mula-mula berkumpul di rumah salah seorang warga mengadakan perjamuan makan bersama (Ada di CD)

Persiapan
Pamong menyiapkan  :

  1. Gambar (alat peraga)
  2. Papan tulis / karton untuk menulis jawaban anak-anak.

Pendahuluan
Anak-anak, sebagai orang Kristen apa saja yang harus kita lakukan ?
(pamong membantu anak-anak untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan petunjuk-petunjuk)

  1. Apa yang kita lakukan setiap hari Minggu ? ( beribadah)
  2. Dimana kita beribadah ? ( gereja )
  3. Selain di gereja, biasanya kita juga mengadakan persekutuan/kebaktian di mana? (dirumah warga untuk patuwen.)
  4. Apa yang kita baca untuk mempelajari Firman Tuhan ? (Alkitab)
  5. Bagaimana sikap kita terhadap teman kita ? ( mengasihi, menolong)

(tulis jawaban-jawaban tersebut di papan tulis/karton)

Inti Penyampaian
Wah, jadi orang Kristen itu harus seperti itu ya? Rajin beribadah, mempelajari Firman Tuhan, mengunjungi (patuwen) ke warga jemaat, juga saling memperhatikan, menolong dan mengasihi. Apakah orang-orang Kristen jaman dahulu juga melakukan hal yang sama dengan kita ya?

(Tunjukkan gambar 1/ peta atau gambar kota Yerusalem)
Jemaat mula-mula atau jemaat pertama itu berada di Yerusalem.

(Tunjukkan gambar 2)
Orang-orang Kristen di Yerusalem ini rajin sekali beribadah di Bait Allah. Mereka juga belajar Firman Tuhan.

(Tunjukkan gambar 3)
Tetapi mereka tidak hanya berkumpul di Bait Allah saja, melainkan juga di rumah-rumah. Mereka juga mengadakan perjamuan dengan memecah-mecah roti. Setelah itu mereka makan bersama-sama dengan gembira. Penuh sukacita. (Berikan penjelasan kegiatan ini semacam KRW/Patuwen/Kemisan)

Mereka juga saling mengasihi. Cara mereka mengasihi adalah dengan membantu jika ada teman yang membutuhkan atau kekurangan. Nah, orang-orang yang kaya atau mempunyai harta berlebih, menjual harta miliknya, lalu membagikannya kepada yang membutuhkan.

Wah…, menyenangkan sekali ya cara hidup orang-orang Kristen yang mula-mula atau pertama. Mereka tidak hanya rajin berdoa, beribadah dan belajar Firman Tuhan saja. Tetapi juga mempraktekkan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama. Jadi mereka semua selalu penuh sukacita. Akhirnya banyak orang yang belum mengenal Kristus menjadi tertarik dan ingin bergabung dan dibaptis. Wah luar biasa ya….

Penerapan
Nah, sekarang kita semua sudah mengenal atau tahu bagaimana cara hidup jemaat mula-mula. Jadi kita juga harus mencontoh mereka. Bukan hanya rajin berdoa, baca Alkitab, beribadah saja, tapi juga mempraktekkan cinta kasih. Sehingga kita bisa jadi saksi Kristus. Banyak orang akan melihat kebaikan Tuhan melalui perbuatan kita.

Aktivitas
Dengan menggunakan gambar, anak-anak menceritakan ulang cara hidup jemaat mula-mula.

Catatan : supaya mudah diingat anak-anak, disarankan gambar-gambar tersebut “disajikan” secara menarik sesuai kreativitas pamong.

 Setelah anak-anak tahu cara hidup jemaat mula-mula, sekarang kita juga akan melakukan seperti yang mereka lakukan. Yaitu kita akan melakukan perjamuan kasih. Kita akan berbagi bekal yang sudah kita bawa dari rumah.

(Dengan bimbingan pamong, anak-anak mengadakan perjamuan kasih. Diusahakan agar mereka saling berbagi makanan yang mereka bawa)

Catatan : jika jumlah anak cukup banyak, bisa dibagi dalam beberapa kelompok.

Persiapan untuk aktivitas minggu depan :
Anak-anak akan membuat kartu pos dengan foto anak-anak dan gereja yang akan dikirimkan ke teman-teman yang ada di gereja lain. Oleh karena itu, bisa diumumkan pada anak-anak untuk membawa foto atau bisa juga hari ini pamong memfoto anak-anak.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali tentang cara hidup jemaat yang pertama
  2. Anak dapat membiasakan diri untuk menerapkan “rasa memiliki” dalam persekutuan.

Alat Peraga

  1. Peta / gambar Yerusalem ( pamong mengusahakan gambar peta/ kota Yerusalem)
  2. Gambar warga jemaat mula-mula beribadah di bait Allah
  3. Gambar warga jemaat mula-mula berkumpul di rumah salah seorang warga mengadakan perjamuan makan bersama

Persiapan

  1. Persiapkan alat peraga/gambar (“sajikan” dengan menarik sesuai dengan kreativitas pamong dan kondisi jemaat masing-masing)
  2. Pamong mempersiapkan diri menyambut anak-anak hadir ( jika memungkinkan menggunakan kostum untuk menggambarkan jemaat mula-mula)

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak……., selamat datang di  jemaat Yerusalem !

Mengapa kita saat ini berada di Yerusalem ? Karena pagi ini kita akan mempelajari tentang cara hidup jemaat mula-mula.

Apa hubungannya Yerusalem dengan cara hidup jemaat mula-mula ? Supaya tidak tambah bingung, kita mulai ya perjalanan kita.

Inti Penyampaian

(Tunjukkan gambar 1)
Jemaat mula-mula itu berada di Yerusalem. Pada waktu itu ada tiga ribu orang bertobat dan dibaptis. Setelah  mengetahui lokasinya,  kita akan melanjutkan perjalanan kita untuk melihat bagaimana cara hidup mereka sehari-hari.

(Tunjukkan gambar 2)
Mereka sangat tekun mengadakan pertemuan di Bait Allah. Untuk apa? Tentu saja untuk berdoa, memuji Tuhan, mendengarkan dan belajar Firman Tuhan, juga perjamuan memecah-mecah roti.

(Tunjukkan gambar 3)
Pertemuan tidak hanya dilakukan di Bait Allah saja, tetapi juga di rumah-rumah. Mereka mengadakan ibadah juga. Lalu dilanjutkan dengan mengadakan perjamuan makan bersama (berikan penjelasan kegiatan ini semacam KRW/Patuwen/Kemisan). Karena sering berkumpul mereka menjadi sangat akrab, saling memperhatikan. Jika ada di antara mereka yang kekurangan, yang lainnya akan membantu. Orang yang mempunyai harta berlebih akan menjual miliknya kemudian hasil penjualannya akan dibagikan kepada yang membutuhkan. Karena cara hidup mereka yang baik, rukun, saling memperhatikan dan saling mengasihi itulah yang membuat banyak orang tertarik. Sehingga setiap hari selalu bertambah orang yang bergabung dengan mereka.

Penerapan
Nah, sekarang kita tahu betapa hebatnya cara hidup jemaat mula-mula. Apa yang mereka lakukan bisa menjadi saksi tentang kasih Kristus, tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Nah, kita sebagai orang Kristen yang hidup di jaman sekarang seharusnya juga bisa menjadi saksi seperti mereka. Mempraktekkan perintah Tuhan untuk mengasihi sesama. Terutama dengan teman satu persekutuan atau satu gereja. Hubungan yang kita miliki bukan hanya sebagai teman tetapi sebagai sahabat dan saudara.

Mulai saat ini apa yang akan kalian lakukan supaya bisa menjadi seperti jemaat mula-mula? (anak-anak bisa menjawab secara lisan atau tertulis)

Aktivitas
Anak-anak “menceritakan” kembali cara hidup jemaat mula-mula dalam bentuk sebuah drama singkat / sederhana. Lalu juga mempraktekkan berbagi dalam perjamuan kasih dengan bekal yang mereka bawa.

Catatan : jika jumlah anak cukup banyak, bisa dibagi dalam beberapa kelompok.

Persiapan untuk aktivitas minggu depan :
Anak-anak akan membuat kartu pos dengan foto anak-anak dan gereja yang akan dikirimkan ke teman-teman yang ada di gereja lain. Oleh karena itu, bisa diumumkan pada anak-anak untuk membawa foto atau bisa juga hari ini pamong memfoto anak-anak.

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak