Berusaha Dengan Tekun Tuntunan Ibadah Anak 26 November 2023

13 November 2023

Tahun Gerejawi: Kristus Raja
Tema: Mujizat Yesus
Judul: Berusaha Dengan Tekun

Bacaan: Lukas 18:1-8
Ayat Hafalan: Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.(Amsal 8:17)

Lagu Tema: Hanya Dekat Allah Saja

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Yesus sering menggunakan perumpamaan saat memberitakan Firman Tuhan. Artinya, beberapa Firman digambarkan dalam sebuah cerita yang sederhana namun lugas dengan tujuan semua yang mendengarnya dapat lebih mengerti dan mengingatnya. Oleh karena sederhana dan dapat diingat itulah, perumpamaan-perumpamaan itu dapat diceritakan dari mulut ke mulut hingga beberapa waktu kemudian.

Perumpamaan kali ini tentang seorang janda yang selalu datang kepada hakim agar memperjuangkan haknya. Janda itu selalu datang tanpa lelah dan putus asa hingga hakim memutuskan untuk mengabulkan permintaannya. Hal ini menunjukkan bahwa betapa usaha gigih yang dilakukan pada akhirnya akan membuahkan hasil.

Perumpamaan di atas dianalogikan dengan doa yang bila dilakukan dengan setia, akan didengar oleh Tuhan yang siap  memberi.

Refleksi Untuk Pamong
Perikop ini murni mengajarkan kesetiaan dan ketekunan seorang janda. Ia yang pantang putus asa sangat baik menjadi teladan kita sebagai pamong. Pamong yang setia dan tekun mendidik anak dan remaja di gereja tidak peduli apapun rintangannya. Kondisi geografis beberapa tempat di beberapa GKJW tergolong sangat sulit untuk melakukan pelayanan, namun alangkah mulia para pamong yang dengan setia mengusahakannya. Sungguhpun demikian tantangan pamong tidak berhenti pada hal tersebut saja, ada banyak permasalahan kompleks yang terkadang menyurutkan pelayanan. Tetap semangat rekan pamong, Tuhan kita siap ‘memberi’ pada kita yang setia ‘dekat’.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kisah seorang janda yang memperjuangkan haknya kepada hakim yang tak benar.

Alat Peraga

 

https://teologiareformed.blogspot.com/2018/01/doa-perumpamaan-seorang-janda-dan-hakim.html

Gambar 1: Janda yang bersedih

Gambar 2: Janda itu menghadap kepada hakim

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, apakah hari ini semua gembira? Apakah anak-anak senang? Puji syukur, Tuhan memberikan kepada kita banyak berkat. Tapi hari ini ternyata tidak semua hatinya senang. Ada satu orang yang sedang sedih, siapa dia?

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

(Pamong menunjukkan gambar 1). 

Dialah yang sedang sedih. Dia seorang janda, tidak punya suami dan dibuang keluarganya. Jaman dahulu kalau ada perempuan yang menikah maka dianggap sudah bukan keluarganya lagi. Kalau suaminya meninggal, keadaannya akan lebih menyedihkan lagi. Tidak ada orang atau keluarga yang mau menerima dia. Janda itu bingung, apa yang harus aku lakukan?

(pamong menunjukkan gambar 2).

Janda itu memberanikan diri menghadap kepada hakim. Sebenarnya hakim itu bukan orang yang baik, dan ibu janda itu tidak pernah ditemuinya. Tapi apa yang dilakukan ibu janda tersebut? Dia tetap datang. Dia tidak pernah patah semangat meskipun pak hakim tidak peduli padanya. Ia tetap datang hari demi hari. Hingga suatu hari, hakim itu mau bertemu dengannya dan mengabulkan permintaannya.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Ibu Janda berjuang datang setiap hari, sama dengan jika kita datang setiap hari kepada Tuhan dalam doa. Apakah anak-anak suka berdoa? Apakah anak-anak berdoa setiap hari? Doa adalah waktu kita bertemu dengan Tuhan. Saat bertemu dengan Tuhan, biasanya kita bercerita apa saja. Tuhan akan tahu bagaimana keadaan kita jika kita setia berdoa.

Oleh karena itu, sama seperti dengan ibu janda di cerita Yesus, kita sebaiknya berdoa setiap hari dengan setia. Tuhan akan tahu bagaimana kabar kita, Tuhan akan menjadi penolong anak-anak baik dalam suka maupun duka.

Aktivitas
Warnailah gambar berikut ini


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kisah seorang janda yang memperjuangkan haknya kepada hakim yang tak benar.

Alat Peraga

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Ayo kita main tebak-tebakan. Anak-anak silahkan melihat gambar-gambar ini ya (Tunjukkan gambar pada alat peraga). Anak yang berani bercerita silahkan maju ke depan, kira-kira apa maksud dari gambar itu, tolong ceritakan kepada teman-teman kalian.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

(Pamong tetap menunjukkan gambar). 

Bagus sekali tadi teman kita berani bercerita, kira-kira apa yang terjadi di dalam gambar kita ini? Maju ke depan untuk bercerita selain melatih keberanian juga bermanfaat melatih kreatifitas kita ya. Terima kasih keberanian dan kreatifitasnya ya…(Pamong menyebutkan nama dan mengapresiasi anak yang berani maju kedepan)

Walaupun sedikit berbeda, namun saya akan bercerita kejadian sebenarnya dalam perumpamaan Yesus ini.

Lihatlah di gambar pertama, seorang perempuan pergi ke Gedung yang megah dan besar. Gedung apakah itu? Itu Gedung pengadilan, tempat hakim bekerja. Apa tujuannya? Perempuan itu adalah seorang janda. Artinya dia sudah tidak bersuami. Jaman dulu, jika ada perempuan yang ditinggal mati suaminya, hidupnya menyedihkan. Tidak ada orang yang mau menerimanya sebagai keluarga. Itulah kenapa, ia datang kepada hakim, agar hidupnya diberi kemudahan, dibantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Hari pertama ia datang ke pengadilan, ia tidak dihiraukan. Hakim menolak bertemu. Demikian juga hari-hari berikutnya. Kalau di gambar hanya 3 hari, kemungkinan bisa lebih. Namun suatu hari hakim itu berpikir, kalau ia tidak menuruti keinginan perempuan itu, perempuan itu akan terus datang. Akhirnya, hakim itu mau bertemu dan mengabulkan permintaan janda tersebut.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Sungguh baik kisah hari ini. Janda itu tidak pernah sedikitpun ingin menyerah. Ia tetap menghadap kepada hakim sampai dikabulkan permintaannya. Apakah anak-anak mengerti apa sebutan untuk orang yang terus menerus melakukan sesuatu? Iya, Namanya TEKUN.

Untuk menjadi TEKUN, anak-anak harus punya tekad yang kuat. Janda itu bertekad, sebelum bertemu dan dikabulkan hakim, ia akan terus datang. Apakah anak-anak pernah melakukan ketekunan? Tekun belajar, tekun berdoa, tekun berlatih sepakbola, tekun berlatih menyanyi. Banyak sekali ketekunan yang bisa dilakukan, asal anak-anak punya tekad yang kuat.

Ayo kita mulai melatih TEKUN sejak sekarang ya, segala sesuatu yang dikerjakan dengan tekun, pasti akan membuahkan hasil yang baik. Untuk pertama, cobalah TEKUN BERDOA. Anak yang tekun berdoa pasti akan selalu disertai Tuhan,

Aktivitas

Pamong menyiapkan gambar di bawah ini sejumlah anak yang hadir :


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menunjukkan sikap seorang janda yang memperjuangkan haknya kepada hakim yang tak benar.
  2. Anak dapat menyadari bahwa orang yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil.
  3. Anak dapat melatih diri untuk memperjuangkan masa depannya dengan sungguh-sungguh.

 

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, Saya mau mengajak anak-anak untuk bermain peran ya. Saya minta ada 4 orang anak yang memerankan. Ada yang berperan sebagai ibu janda, bapak Hakim dan 2 prajurit, dan saya yang membacakan narasinya. Ayo kita mulai!

Inti Penyampaian 

Ibu janda     : hu hu hu (menangis) malangnya nasibku, suamiku sudah meninggal dunia, kini aku hidup sebatang kara. Tidak ada orang yang mau memperhatikan aku, aku ditinggal oleh keluargaku. (setelah menangis beberapa saat, kemudian ibu janda berekspresi teringat sesuatu)

Ibu janda     : kenapa aku tidak datang saja kepada bapak hakim? Ia orang yang berkuasa, ia pasti mau menolongku! (ibu janda berjalan ke kota yang jauh dan sampai ketempat pak hakim bekerja)

Prajurit 1     : stop! Siapa kamu? Kenapa kamu ke sini?

Ibu janda     : aku seorang janda pak, kasihanilah aku, aku ingin bertemu pak hakim.

Prajurit 2     : tunggulah di sini, aku akan tanyakan kepada bapak hakim dahulu.

(prajurit 2 masuk dan menghadap kepada bapak hakim)

Prajurit 2     : pak hakim, diluar ada seorang janda yang ingin bertemu bapak.

Hakim         : alahhhh, biarkan saja, aku malas bertemu dengannya!

Prajurit 2     : baik pak

(prajurit itu menceritakan kepada ibu janda, ibu janda menjadi sedih, lalu ia pulang. Keesokan harinya, ibu janda itu datang lagi, dan pak hakim tetap tidak mau bertemu)

Hakim         : suruh dia pergi, menjengkelkan sekali, aku tidak mau bertemu dengannya!

(setiap hari janda itu datang dan kecewa, karena hakim itu selalu menolak bertemu dengannya, hingga suatu hari janda itu tetap datang dan pak hakim itu semakin kesal)

Hakim         : kalau lama dibiarkan, ia semakin mengganggu saja. Baiklah, aku akan pergi menemuinya. Aku juga akan mengabulkan permintaannya. Supaya ia tidak perlu datang lagi kesini. (ibu itu pulang dengan hati senang, karena keinginanya dikabulkan)

Ibu janda     : Puji Tuhan, Tuhan telah mendengar doaku.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, bagaimana rasanya menjadi ibu janda di cerita tersebut, ayo angkat tangan yang ingin berpendapat? Iya terimakasih untuk responnya. Saya senang anak-anak berani berpendapat, terimakasih juga anak-anak sudah setia menyimak cerita.

Menjadi janda dalam cerita tersebut hidupnya sangat menyedihkan. Siapa yang tidak sedih kalau hidup sendiri dan tidak punya siapa-siapa? Selain tidak punya siapa-siapa ia juga tidak punya apa-apa. Kedatangannya kepada hakim adalah agar beban hidupnya berkurang. Ia ingin  dibantu dan diberikan keringanan dalam memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari. Demi itulah ia rela datang setiap hari kepada hakim. Ia tidak peduli walaupun ia selalu ditolak. Hakim itu tidak mau bertemu dengannya.

Suatu hari hakim itu berpikir untuk mengabulkan saja permintaan ibu janda, agar laki-laki itu tidak perlu lagi bertemu dengan ibu janda. Walaupun bukan atas niat baik, akhirnya hakim mau bertemu dan mengabulkan permintaan ibu janda.

Hari ini kita belajar bukan dari bapak hakim. Kita fokus pada ibu janda yang tidak putus asa dan datang setiap hari. Ia yakin, suatu saat kelak bapak hakim mau bertemu dan mengabulkan permintaannya.

Apakah ada di antara anak-anak yang melakukan sesuatu dan mulai bosan? Misalnya: belajar tiap hari. Mungkin ada yang berpikir, kenapa harus belajar? Apa sih manfaatnya? Dari tekun belajar setiap hari, anak-anak akan mudah saat mengerjakan ulangan di sekolah. Kalau tidak kesulitan saat mengerjakan, bisa dipastikan nilai raport kalian hasilnya bagus.

Lihatlah juga para atlit Indonesia kita. Apakah mereka berlatih saat mau kejuaraan saja? Tentu tidak, mereka berlatih setiap hari. Mereka tidak mengenal kata bosan. Mereka yakin jika konsisten atau terus-menerus berlatih, pastilah permainan mereka saat kejuaraan akan baik adanya.

Masih banyak contoh yang lainnya. Anak-anak pasti tahu apa dan bagaimana manfaat ketekunan setelah mendengar cerita kita hari ini. Bersiaplah untuk menjadi tekun ya, anak-anak Tuhan selalu bersemangat.

Aktivitas
Pamong dapat memperbanyak gambar di bawah ini :

 


BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pendahuluan
Sugeng injing para putrane Allah ingkang kinasih,

Apa padha bungah atine? Puji syukur amarga Gusti Yesus paring berkat marang kita kabeh. Nanging ana kang susah dina iki, sapa ya kuwi?

Inti Penyampaian
Bocah-bocah kang ditresnani dening Gusti Yesus,

(Pamong nunjukake gambar nomer 1). 

Dewekke kang atine susah. Wong wadon kuwi arane ibu randha. Nalika jaman mbiyen, wong wadon wes duwe garwa kuwi kaanggep dudu keluarga maneh. Nanging yen garwane wus sedha, tansaya susah maneh. Ora ana wong utawa keluarga kang pareng nulungi. Ibu randha kuwi bingung, kudu kepriye? 

(pamong nunjukake gambar 2).

Ibu randha kuwi banjur lunga menyang hakim. Sakjane pak hakim kuwi dudu priyayi sae lan ibu randha kuwi ora ditemoni. Nanging ibu randha kuwi tetep wae menyang pak hakim. Dewekke ora patah semangat lan tetep teka dina-dina sakwise.

Ing dinten nembe, hakim iku gelem ketemu ibu randha lan ngabulake apa panyuwune.

Penerapan
Para putrane Allah ingkang kinasih,

Apa bocah-bocah seneng ndedonga? Apa bocah-bocah ndedonga sabendina? Donga kuwi wektu kita ketemu Gusti. Yen ketemu Gusti, kita bisa carita apa wae. Gusti bakal weruh kepriye uripe bocah-bocah yen padha sregep ndedonga.

Bab kuwi padha karo carita ibu randha kae, ibu randha kang panggah pingin ketemu pak hakim. Bocah-bocah kudu tekun kaya ibu randha. Bocah-bocah kudu tekun ndedonga saben dina. Gusti bakal weruh lan dadi tetulung kanggone bocah-bocah ing wayah susah ugi wayah bungah.

Maturnuwun ya wus gelem tekun ngrungokke Firman Tuhan. Gusti Yesus paring berkat dening kita sedaya. Amin.

Aktivitas
Padha ana ing terjemahan basa Indonesia.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pendahuluan
Sugeng injing para putrane Allah ingkang kinasih,

Ayo badek-badekan. Bocah-bocah padha ndeleng gambar iki ya(pamong nunjukake gambar ing alat peraga). Yen ana bocah wani maju ing ngarep carita bab gambar, ayo maju! Carita apa wae miturut kreatifitas bocah-bocah ya, aja wedi salah!

Inti Penyampaian
Bocah-bocah kang ditresnani dening Gusti Yesus,

(Pamong panggah nunjukake gambar). 

Wah, apik banget caritane si….(pamong nyebutake jeneng bocah kang wani maju ing ngarep) maju ing ngarep iku sakliyane nglatih kewanenan uga nglatih kreatifitas bocah-bocah ya! Maturnuwun kanggo bocah-bocah kang wani maju ing ngarep, minggu-minggi ing ngarep, mbak/mas kepingin bocah-bocah gentian maju ya. Ben padha wani kabeh.

Yen carita asline bedha karo kang dicaritaake kancamu mau, ora apa-apa. Mbak/mas carita kedadeyan ing perumpamaan Yesus kuwi.

Ing gambar nomer siji, ana wong wadon lunga menyang Gedung dhuwur lan apik kuwi. Gedung apa ya kuwi? Gedung kuwi arane Gedung pengadilan, panggonane hakim. Ana perlu apa ibu kuwi mrana? Wong wadon kuwi wus randha, garwane wus sedha. Yen kahanane kaya ngana, ibu randha bakalane urip dewe lan ora duwe sanak kadang kang iso mbiyantu uripe.

Ibu randha teka menyang pak hakim duweni maksud nyuwun bantuan pak hakim. Nanging, deweke ora direken. Ibu randha kuwi ora patah semangat, terus wae teka mrana. Terus wae teka menyang pak hakim, deweke percaya yen usahane kuwi mesthi ana hasile.

Penerapan
Bocah-bocah kinasih,

Apik banget carita dina iki, ibu randha sithik wae ora nyerah. Deweke tetap menyang pak hakim senajan ora tau ketemu dening pak hakim. Sikap apa jenenge yen terus wae ngampahi? Iya, kuwi arane TEKUN.

Supaya TEKUN, kabeh bocah kudu nduweni tekad sing kuat. Randha kuwi nduweni tekad sakdurunge pak hakim gelem ketemu, deweke terus wau teka mrana. Apa bocah-bocah tau ngampahi tekun? Tekun sinau, tekun ndedonga, tekun latihan bal-balan, tekun latihan nyanyi. Akeh banget ketekunan yen bocah-bocah duwe tekad kuat.

Ayo padha tekun mulai saiki! Apa wae kang dilakoni sarwa tekun mesthi ana hasil kang apik.

Aktivitas
Padha ana ing terjemahan basa Indonesia.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pendahuluan
Sugeng injing para putrane Allah ingkan Kinasih,

Ayo padha main drama ya, ana 4 bocah kang meranake. Ana kang dadi bapa hakim lan prajurit cacahe loro banjur ana bocah kang dadi ibu randha lan mbak/mas kang maca narasi.

Inti Penyampaian
Ibu randha    : hu hu hu(nangis) angel tenan uripku, garwaku wus sedha, lan saiki aku urip dewe. Ora ana wong kang wigata marang aku.

(sakwise nangis, ibu randha banjur kelingan)

Ibu randha    : ngapa aku ora teka menyang bapak hakim wae? Bapak hakim wong kang nduweni kuasa, deweke mesti gelem nulungi!

(ibu randha mlaku menyang kutha kang adoh lan tekan ing panggonane bapak hakim)

Prajurit 1       : mengko dhisik! Kowe kuwi sapa? Ana perlu apa?

Ibu randha    : aku kuwi ibu randha pak, mesakke aku iki, kepingin ngadep pak hakim!

Prajurit 2       : entenono kene wae, aku arep takon dhisek marang pak hakim.

(prajurit 2 melbu lan ngadep pak hakim)

Prajurit 2       : pak hakim, wonten njawi wonten ibu randha ajenge kepanggih bapak.

Hakim          : alahhhh, ora usah, wegah aku ketemu!

Prajurit 2       : nggih pak

(prajurit  iku banjur carita marang ibu randha, ibu randha banjur susah atine lan kundur)

(dina sesuk, ibu randha teka maneh lan tetep wae pak hakim ora gelem ketemu)

Hakim          : usir wae, nganyelke tenan, aku ora sudi ketemu deweke!

(saben dina ibu randha kuwi teka lan gela, bapak hakim kuwi terus wae ora gelem ketemu)

(ibu randha tetep teka lan pak hakim saya anyel)

Hakim          : yen panggah kaya ngene, deweke saya ngganggu wae. Yo wes, aku nuruti karepe supaya ibu randha kuwi ora teka maneh menyang kene.

(ibu kuwi mulih kanthi bungah amarga ana hasile)

Ibu janda      : Puji Gusti, maturnuwun mirengake dongaku.

Penerapan
Bocah-bocah kinasih dening Gusti Yesus,

Piye rasane dadi ibu randha kuwi, ayo sapa gelem nggagas? Angkat tangan ya! Iya, maturnuwun gagasane. Mbak/mas bungah yen bocah-bocah gelem nyimak carita kae.

Dadi ibu randha ing carita kae urip e angel lan susah. Sapa sing ora susah yen urip dewe, ora duwe sapa-sapa lan ora duwe apa-apa? Ibu randha lunga menyang bapak hakim nduweni karep supaya bapak hakim gelem mbiyantu uripe.

Amarga kuwi deweke gelem teka mbendina lan ora nggagas yen nerimo penolakan. Bapak hakim ora tau gelem ketemu ibu randha. Lan ana dina ing nembe bapak hakim kuwi mikir yen arep ngabulake apa panyuwune si ibu. Bapak hakim kang ala atine mikir yen ibu randha dituruti, mesthi wae ora bakal teka maneh menyang kana.

Dina iki kita sinau dudu tekan pak hakim. Dina iku kita nuladhani marang ibu kang tetep teka mbendina, ora putus harapan babar pisan. Deweke nduweni keyakinan yen nembe bapak hakim gelem ketemu lan ngabulake panyuwune.

Apa ana bocah-bocah kang ngelakoni apa wae lan saiki mundhak bosen? Tuladha: sinau mbendina lan bosen? Jane, sinau iku kanggo apa? Manfaat e apa? Padahal yen sregep sinau mbendina bocah-bocah bakale gampang yen nggarap ulangan. Yen ora kangelan nggarap ulangan iku mesthi raport e apik.

Coba delengan atlit Indonesia. Apa deweke latihan yen ana kejuaraan wae? Mesti wae ora. Deweke latihan saben dina. Deweke ora kenal ukara bosen. Deweke yakin yen terus-terusan latihan, tampil ing kejuaraan mesthi apik.

Isih akeh tuladha liyan. Bocah-bocah mesthi ngerti sakwise nyimak carita iki. Ayo padha tekun ya! Bocah-bocah kang ditresnani Gusti mesthi semangat ngupayake apa kang dadi gegayuhan! Gusti Yesus amberkahi kita sadaya, amin.

Aktivitas
Padha ana ing terjemahan basa Indonesia.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak