Tahun Gerejawi: Bulan Budaya
Tema: Budaya Gotong-royong
Judul: Kita Kerja Sama-sama
Bacaan: Nehemia 3:1-32
Ayat Hafalan: “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”( Ibrani10:24-25)
Lagu Tema: Kita Kerja sama-sama
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Nehemia adalah seorang bupati, atau pemimpin daerah di bawah permerintahan Raja Artahsasta I dari Kekaisaran Akhemeniyah di Persia. Kitab ini menceritakan tentang bagaimana kehidupan bangsa Israel ketika kembali ke Yerusalem dari pembuangan Babel.
Ketika Yerusalem runtuh akibat perang, Bait Allah yang dibangun di jaman raja Salomo ikut dihancurkan, semua barang berharga juga diangkut pergi. Puluhan tahun kemudian, kerajaan Persia merebut kekuasaan Babel dan bangsa-bangsa jajahan Babel pun diberi hak untuk kembali ke tanah airnya masing-masing dan melakukan aktivitas sesuai adat dan kepercayaannya. Termasuk di antaranya bangsa Israel. Bangsa Israel mulai membangun dari awal lagi, baik itu tata pemerintahan maupun keagamaan.
Menariknya, di jaman itu mengenal kebersamaan dan kegotongroyongan. Dari ayat pertama hingga akhir di pasal tersebut, dikisahkan bahwa dari ujung daerah hingga ujungnya lagi, mereka bersatu bahu-membahu membenahi bangunan fisik yang tadinya hancur.
Refleksi Untuk Pamong
Gotong royong adalah budaya asli Indonesia yang memiliki arti mengangkat sesuatu secara bersama-sama. Dengan gotong rotong, setiap persoalan dapat cepat teratasi dan tentu saja mempererat persatuan dan kesatuan.
Dewasa ini, kemajuan teknologi sedikit banyak menyumbang kebiasaan anak yang penyendiri dan kurang memiliki aksi sosial. Mereka berinteraksi hanya melalui dunia maya dan kurang mahir atau canggung jika berhadapan langsung dengan sesamanya. Adalah penting untuk menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan mengenalkan kepada anak betapa menyenangkannya membina relasi fisik dengan sesama.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali orang-orang yang terlibat untuk membangun kembali kota Yerusalem.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan kelas sebelum ibadah di mulai. Jika setiap ibadah menggunakan karpet atau alas lebar sebagai tempat duduk, pamong tidak menyiapkan terlebih dahulu (demikian juga dengan penggunaan kursi, tidak disiapkan terlebih dahulu). Tunggulah beberapa saat sampai anak-anak datang lebih banyak. Mintalah anak-anak untuk membantu menyiapkan ruang untuk ibadah minggu.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 1: Budaya gotong royong jaman Nehemia
Gambar 2: Budaya gotong royong di Indonesia
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Duh, senangnya saling membantu. Apakah anak-anak merasa lelah setelah membantu menyiapkan ruang ibadah hari ini? Apakah anak-anak senang bisa membantu? Hari ini kita mau mendengar cerita tentang gotong royong di jaman Nehemia dahulu kala ya. Seperti ini keadaan di jaman itu. (Tunjukkan gambar no 1)
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong tetap menunjukkan gambar 1).
Bangsa Israel menjadi orang buangan di Babel. Saat Babel runtuh, bangsa Israel boleh kembali ke negeri asalnya. Mereka rindu dengan tempat kelahirannya, tapi sekaligus sedih. Yerusalem yang dulu sangat indah, sekarang tinggal puing-puing. Semuanya rusak.
Apakah mereka tidak melakukan apa-apa selain bersedih? Tentu tidak. Mereka bekerjasama membangun dan menata kembali kotanya. Ada imam besar Elyasib dan para imam, lalu ada orang-orang Yerikho, ada Zakur bin Imri (pamong menyebutkan nama-nama pihak yang bekerjasama di Alkitab lebih banyak nama dari yang sudah disebutkan tadi, minta anak-anak untuk mengulang apa yang disebutkan pamong). Apa saja yang dikerjakan? Banyak sekali, di antaranya memperbaiki pintu gerbang, memperbaiki selokan dan juga memperbaiki menara. Semua ikut membantu dengan senang hati. Tidak ada yang duduk diam berpangku tangan, semuanya ikut ambil bagian. Wah senang sekali menjadi orang Israel pada saat itu ya. Mereka bersatu dan bekerjasama.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong menunjukkan gambar 2).
Coba lihat gambar ini. Kalau jaman bapak Nehemia kita kenal gambar yang ini (tunjukkan gambar 1) dan jaman sekarang gambar yang ini (tunjukkan gambar 2). Gambar ini sama dengan apa yang dikerjakan anak-anak tadi sebelum memulai ibadah. Iya, anak-anak bekerjasama. Anak-anak boleh menyebutnya dengan gotong royong.
Apa itu artinya? Gotong royong adalah melakukan sesuatu bersama-sama. Tadi saya tidak bekerja sendirian, ada anak-anak yang ikut membantu. Ada …..(sebutkan nama anak-anak yang membantu sambil menunjukkan letak di mana anak tersebut duduk), saya sangat bangga sekali karena anak-anak walaupun kecil ternyata bisa melakukan gotong-royong.
Gotong royong akan membuat pekerjaan menjadi cepat selesai. Dengan gotong royong, kita tidak terlalu Lelah. Coba bandingkan kalau anak-anak mengerjakan sendiri saja, pasti akan sangat lama dan melelahkan.
Ayo kita berjanji, mulai saat ini kita mau meringankan tangan untuk membantu orang lain atau bergotong-royong. Kalian bisa melakukan di rumah saat membantu membersihkan rumah atau di manapun anak-anak berada. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Aktivitas
Warnailah Gambar tangan-tangan di bawah ini dengan warna berbeda-beda.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali orang-orang yang terlibat untuk membangun kembali kota Yerusalem.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan kelas sebelum ibadah di mulai. Jika setiap ibadah menggunakan karpet atau alas lebar sebagai tempat duduk, pamong tidak menyiapkan terlebih dahulu (demikian juga dengan penggunaan kursi, tidak disiapkan terlebih dahulu). Tunggulah beberapa saat sampai anak-anak datang lebih banyak. Mintalah anak-anak untuk membantu menyiapkan ruang untuk ibadah minggu.
Pamong menyiapan gambar seperti yang terdapat di Jenjang BALITA
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Wah terimakasih ya, kalian sudah membantu menyiapkan ruang ibadah kita. Hari ini kita mau mendengar cerita tentang gotong royong di jaman Nehemia dahulu kala ya. Seperti ini keadaan di jaman itu. (Tunjukkan gambar no 1)
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong tetap menunjukkan gambar 1).
Saat itu bangsa Israel boleh kembali ke Yerusalem. Sebelumnya, mereka ada di daerah pembuangan Babel kurang lebih 70 tahun lamanya. Setelah sampai di Yerusalem, mereka sangat sedih melihat keadaan tidak sama lagi. Semuanya berserakan dan tidak rapi. Padahal dulunya Yerusalem kota yang indah dan menawan. Apakah mereka diam saja?
Tentu tidak. Mereka bekerja sama membangun kembali kotanya. Diceritakan di Alkitab semua nama-nama orang yang ikut membangun. Ada imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya juga ada orang-orang Yerikho, lalu Zakur bin Imri (pamong dapat menyebutkan nama-nama pihak yang bekerjasama seperti yang terdapat di Alkitab, minta anak-anak untuk mengulang apa yang disebutkan pamong), dan masih banyak lagi lainnya. Ada yang memperbaiki pintu gerbang, ada yang bekerjasama memperbaiki selokan dan ada juga yang memperbaiki menara. Semua ikut membantu dengan senang hati.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong menunjukkan gambar 2).
Coba lihat gambar ini. Kalau jaman bapak Nehemia kita kenal gambar yang ini (tunjukkan gambar 1) dan jaman sekarang gambar yang ini (tunjukkan gambar 2). Apakah anak-anak melihat persamaannya? Iya benar. Kedua gambar sama-sama menunjukkan orang-orang banyak yang bekerjasama atau gotong-royong. Apa itu gotong-royong? Gotong-royong adalah suatu cara menyelesaikan pekerjaan yaitu dikerjakan lebih dari satu orang.
Dalam cerita Nehemia, ada para imam, ada orang-orang Yerikho, ada Zakur bin Imri dan lainnya. Mereka tidak sendirian saat bekerja membangun kota. Dengan bersama, pekerjaan membangun kota jadi cepat selesai. Dengan bergotong-royong, mereka tidak terlalu lelah. Coba bandingkan kalau anak-anak mengerjakan sendiri saja, pasti akan sangat lama dan melelahkan.
Apakah anak-anak diam saja ketika melihat ayah atau ibu membersihkan rumah? Tentu tidak ya, anak-anak sudah bisa membantu orangtua. Ayo kita bekerjasama dengan orangtua. Anak-anak berlatih melakukan pekerjaan sederhana seperti menyapu, mengepel lantai, membersihkan debu dengan sulak atau lainnya. Ayah dan ibu pasti bangga melihat anak-anak yang rajin. Jangan lupa mengerjakannya secara konsisten atau terus-menerus ya. Pekerjaan yang dikerjakan dengan terus-menerus akan menjadi kebiasaan, tentu saja akan terbawa sampai anak-anak dewasa nanti.
Aktivitas
Pamong dapat memperbanyak gambar di samping ini
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menunjukkan bahwa pembangunan kota Yerusalem melibatkan banyak orang dan banyak bangsa.
- Anak dapat menunjukkan contoh gotong royong di lingkungan sekitarnya.
Alat Peraga
Pamong dapat menyiapkan Alat Peraga yang terdapat di Jenjang Balita (gambar no. 1) dan unduh link di sini.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum kita mendengarkan firman Tuhan, saya mengajak kalian untuk bernyanyi KITA KERJA SAMA-SAMA, tapi ada aturannya. Saya akan memberi petunjuk dengan mengangkat 1 jari yang artinya anak-anak menyanyikan lagu untuk volume suara kecil, angkat 2 jari untuk volume suara sedang, angkat 3 jari untuk volume suara paling besar, dan jari membentuk angka 0 untuk tanpa suara (anak-anak hanya menggerakkan bibir saja). Kakak memberi contoh sekali ya (silahkan pamong menyanyi dengan ketentuan yang sudah dibuat). Nah, sudah mengerti bukan? Kita mulai sekarang ya? Siap?
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, seru sekali ya menyanyi dengan tantangan tertentu. Hari ini kita mau mendengar kisah di kitab Nehemia. Bagaimana kehidupan orang-orang Israel saat itu.
Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1).
Ini orang-orang Israel sedang sibuk rupanya. Sibuk apa? Sibuk membangun kota. Kenapa mesti dibangun? Lalu siapa saja yang membangun?
Bangsa Israel itu baru pulang dari daerah pembuangan Babel. Kota Yerusalem kesayangan mereka yang ditinggalkan selama 70 tahun lamanya keadaannya sungguh menyedihkan. Rusak parah. Apa yang bisa dilakukan agar kota itu bisa didiami lagi? Ya, tentu mereka harus bekerja membangun kota.
Membangun kota adalah pekerjaan sulit jika dilakukan oleh satu orang saja. Semua orang harus bekerjasama, bahkan dari banyak bangsa. Coba sebutkan siapa saja yang ikut membangun kota pada waktu itu (pamong memberikan waktu untuk anak-anak menemukan teks bacaan di Alkitab siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan Bersama-sama). Benar, pekerjaan membangun kota itu dikerjakan oleh banyak pihak.
Mengapa demikian? Orang dari bangsa yang berbeda tentu punya keahlian yang berbeda pula. Lagipula pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang akan cepat selesai atau hemat waktu. Apakah anak-anak pernah melakukannya? Sebelum anak-anak menjawab, ayo kita menonton video berikut ini (link youtube pada alat peraga madya)
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, apa yang dilakukan orang-orang di video itu disebut dengan gotong royong. Anak-anak di kelas madya pasti bisa menyebutkan apa itu gotong royong. Gotong royong adalah bekerja bersama-sama atau saling menolong. Gotong royong adalah tradisi sejak nenek moyang kita. Sebagai anak-anak Indonesia kita punya kewajiban melestarikan kebiasaan leluhur kita ya. Bagaimana caranya? Kita bisa memulai dari keluarga sendiri. Kalau ibu atau ayah membersihkan rumah, kalian sebaiknya tidak diam saja, namun berusaha ikut membantu.
Lalu, kalau ada kewajiban piket kelas, berusahalah untuk melakukannya. Banyak anak yang tidak melakukan piket kelas dengan alasan malas. Piket kelas selalu dilakukan berkelompok bukan dikerjakan oleh hanya satu atau dua anak saja. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak yang bisa bekerja bersama-sama. Sebagai anak-anak Tuhan kita menunjukkan bahwa kita anak-anak yang menyenangkan.
Aktivitas
Pamong membagi anak-anak yang hadir ke dalam beberapa kelompok. Kita akan melakukan permainan memindahkan karet.
Alat yang dibutuhkan: karet dan sedotan
Petunjuk permainan: anak-anak dalam satu kelompok berdiri berbaris. Setiap anak memegang sedotan, namun tidak dengan tangan melainkan mulutnya. Pamong akan mengulurkan karet ke sedotan yang dipegang anak pertama. Anak berikutnya yang berbaris di sebelahnya menerima karet yang diulurkan dari sedotan dimulut anak pertama, begitu seterusnya sampai karet diterima anak yang berdiri di barisan paling akhir. Kelompok yang menyelesaikan tantangan lebih dulu, yang memenangkan aktivitas hari ini. Bila perlu berikan reward kepada setiap anak sebagai apresiasi bahwa anak-anak dapat bekerjasama dengan temannya.