Tetap Setia Mengikut Yesus Tuntunan Ibadah Anak 25 Agustus 2024

12 August 2024

Judul: Tetap Setia Mengikut Yesus
Tahun Liturgi: Penutupan Bulan Pembangunan GKJW
Tema: Berani Berbeda

Bacaan Alkitab: Yohanes 6:60-69
Ayat Hafalan/ Nats: Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yohanes 6: 68-69)

Lagu Tema: Mengikut Yesus Keputusanku

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Setelah mendengar perkataan dan pengajaran Tuhan Yesus, banyak pengikut Tuhan Yesus yang mengundurkan diri. Mereka menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak akan memenuhi permintaan mereka yang hanya mementingkan diri sendiri. Tuhan Yesus tidak akan menjadi Mesias yang seperti mereka harapkan. Pengajaran Tuhan Yesus terlalu sulit untuk dimengerti dan beberapa kata-kataNya menjadi peringatan keras bagi para pengikutNya.

Kemudian Tuhan Yesus bertanya kepada dua belas muridNya, apakah mereka juga akan meninggalkanNya. Jawaban Petrus merupakan jawaban murid-murid Tuhan Yesus yang setia pada waktu itu. Tidak ada lagi tempat yang dituju selain kepada Tuhan Yesus. Tidak ada cara lain bagi mereka selain setia kepada Tuhan Yesus karena mereka sadar bahwa Tuhan Yesus adalah yang Kudus dari Allah.

Refleksi Untuk Pamong
Mengikut Tuhan Yesus dengan setia tentu tidak hanya dalam pikiran atau perkataan saja, tetapi juga dalam perbuatan yang kita lakukan sehari-hari. Pengorbanan Yesus bagi kita adalah teladan yang harus kita jalankan di dalam kehidupan kita. Yesus rela berkorban bagi kehidupan manusia. Maka di dalam kehidupan kita sehari-hari kitapun juga harus rela berkorban demi kebaikan semua orang. Apa yang kita lakukan mungkin kurang menyenangkan bagi diri sendiri, tetapi jika itu membawa kebaikan dan damai sejahtera bagi semua orang maka kita tidak perlu ragu untuk melakukannya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan:

  1. Anak menyebutkan siapa nama murid Yesus yang mau mengikut Yesus sesuai dengan isi Firman Tuhan.
  2. Dengan Gambar, anak menunjukkan apa yang telah dilakukan Yesus demi berkorban bagi manusia.

Alat Peraga

Pendahuluan
Teman-teman, di minggu lalu kita sudah mendengar bahwa Tuhan Yesus menjadi roti hidup bagi manusia. Tentu roti hidup adalah roti untuk tubuh rohani kita. Ia menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Ternyata untuk menjadi makanan dan minuman rohani bagi kita semua Tuhan Yesus melakukan pengorbanan yang begitu besar. Yuk kita lihat apa saja sih pengorbanan yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita sehingga memiliki hidup?

Inti Penyampaian
Tuhan Yesus sangat mengasihi manusia, sehingga Ia ingin manusia dapat hidup terlepas dari dosa. Karena itu Ia menanggung semua dosa manusia sehingga manusia dapat diampuni.

Di gambar 1 terlihat bahwa Tuhan Yesus memikul salib yang berat. Ya, untuk menebus dosa manusia Ia harus disalib. Bahkan sebelumnya Tuhan Yesus disiksa dulu, dicambuk dan dipaksa untuk memakai mahkota duri. Di gambar ini terlihat Tuhan Yesus memikul salib dengan memakai mahkota duri di kepalanya. Ia harus memikul salib, berjalan jauh menuju Bukit Golgota. Tentu sakit sekali ya.

Di gambar 2 kita lihat tangan Tuhan Yesus dipaku di kayu salib. Ya, untuk menyalib Tuhan Yesus, tanganNya dipaku di kayu salib yang dipikulNya. Wow, sakit sekali tentu ya. Setelah itu di gambar 3 Tuhan Yesus disalib. Tuhan Yesus harus berdiri menahan sakit di kayu salib, sampai Ia mati. Tentu penderitaanNya yang ditanggung berat sekali ya.

Nah, teman-teman. Itu tadi pengorbanan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Besar sekali pengorbananNya ya. Tentu kita harus bersyukur karena Tuhan Yesus telah berkorban bagi kita, sekarang kita dapat diampuni dari dosa. Karena itu kita harus mengikut Tuhan Yesus dan hidup di dalamNya. Caranya adalah dengan rajin berdoa, rajin mendengar Firman Tuhan, dan rajin memuji Nama Tuhan. Seperti murid Tuhan Yesus yang berani untuk terus mengikut Tuhan Yesus meskipun banyak orang meninggalkan Dia. Murid itu bernama Simon Petrus yang tetap teguh untuk terus percaya dan mengikut Tuhan Yesus apapun yang terjadi. Yuk kita juga setia untuk percaya dan mengikut Tuhan Yesus apapun yan terjadi di dalam kehidupan kita.

Aktivitas
Membuat mahkota salib

Siapkan bahan dan alat:

  1. Kertas karton
  2. Kertas lipat berwarna
  3. Gunting
  4. Lem kertas

Cara membuat:

  1. Supaya anak lebih mudah membuatnya, siapkan kertas karton dengan pola di bawah ini kurang lebih sepanjang 60 cm atau seukuran kepala anak.
  2. Buat pola salib dari kertas lipat berwana (warna bebas)
  3. Ajak anak-anak untuk mengukur mahkota di kepalanya. Dapat dibantu oleh pamong.
  4. Setelah itu ajak anak-anak untuk memasang salib di bagian depan mahkota
  5. Ajak anak-anak menghias mahkota dengan membuat pola bebas dari kertas lipat berwarna dan ditempel di mahkota.
  6. Contoh mahkota salib menjadi seperti di bawah ini. Mahkota salib merupakan simbol kesetiaan anak-anak kepada Tuhan Yesus

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:
Anak menjelaskan sikap para pengikut Yesus yang tidak bersedia mencontoh pengorbanan Yesus.

Alat Peraga
Menggunakan gambar yang sama dengan balita

Pendahuluan
Teman-teman, di minggu lalu kita sudah mendengar bahwa Tuhan Yesus menjadi roti hidup bagi manusia. Tentu roti hidup adalah roti untuk tubuh rohani kita. Ia menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Ternyata untuk menjadi makanan dan minuman rohani bagi kita semua Tuhan Yesus melakukan pengorbanan yang begitu besar. Yuk kita lihat apa saja sih pengorbanan yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita sehingga memiliki hidup?

Inti Penyampaian
Tuhan Yesus sangat mengasihi manusia, sehingga Ia ingin manusia dapat hidup terlepas dari dosa. Karena itu Ia menanggung semua dosa manusia sehingga manusia dapat diampuni. Di gambar 1 terlihat bahwa Tuhan Yesus memikul salib yang berat. Ya, untuk menebus dosa manusia Ia harus disalib. Bahkan sebelumnya Tuhan Yesus disiksa dulu, dicambuk dan dipaksa untuk memakai mahkota duri. Di gambar ini terlihat Tuhan Yesus memikul salib dengan memakai mahkota duri di kepalanya. Ia harus memikul salib, berjalan jauh menuju Bukit Golgota. Tentu sakit sekali ya.

Di gambar 2 kita lihat tangan Tuhan Yesus dipaku di kayu salib. Ya, untuk menyalib Tuhan Yesus, tanganNya dipaku di kayu salib yang dipikulNya. Wow, sakit sekali tentu ya. Setelah itu di gambar 3 Tuhan Yesus disalib. Tuhan Yesus harus berdiri menahan sakit di kayu salib, sampai Ia mati. Tentu penderitaanNya yang ditanggung berat sekali ya.

Nah, teman-teman. Itu tadi pengorbanan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Besar sekali pengorbananNya ya. Tentu kita harus bersyukur karena Tuhan Yesus telah berkorban bagi kita, sekarang kita dapat diampuni dari dosa. Karena itu kita harus mengikut Tuhan Yesus dan hidup di dalamNya.

Tetapi di dalam bacaan Alkitab yang kita baca hari ini ternyata banyak orang yang mengikut Tuhan Yesus tidak mengerti apa yang dimaksudkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia adalah roti hidup, artinya Ia telah berkorban untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani manusia. Tuhan Yesus telah berkorban bagi banyak orang lain. Karena itu, siapa yang mau mengikut Dia harus rela berkorban juga demi kebaikan orang lain. Ternyata banyak orang yang awalnya mengikut Yesus beralih untuk meninggalkan Tuhan Yesus. Mereka mengikut Tuhan Yesus hanya karena ingin dikenyangkan oleh Tuhan Yesus. Mereka lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mau berkorban bagi orang lain.

Tetapi berbeda dengan kedua belas murid Tuhan Yesus. Simon Petrus mewakili teman-temannya berkata kepada Tuhan Yesus bahwa mereka tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus. Kedua belas murid Tuhan Yesus berani untuk berbeda dengan banyak orang yang meninggalkan Tuhan Yesus. Tidak hanya ikut-ikutan mencari keuntungan diri sendiri. Mereka dengan teguh percaya kepada Tuhan Yesus dan mau berkorban untuk kebaikan orang lain seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Yuk kita meneladan kedua belas murid Tuhan Yesus yang berani untuk berbeda dan tidak mementingkan diri sendiri. Berani untuk terus setia dan percaya kepada Tuhan Yesus dan hidup di dalamNya.

Aktivitas
Membuat pembatas alkitab yang berisi janji untuk terus setia dan percaya kepada Tuhan Yesus.

Siapkan bahan dan alat

  1. Kertas lipat berwarna
  2. Lem kertas
  3. Gunting

Cara membuat:

  1. Bentuk pola pada kertas lipat berwarna dengan bentuk bebas. Dapat berbentuk linkaran, pesegi, hati atau yang lain. Buat beberapa potong, bisa bentuk yang sama atau berbeda.
  2. Sambungkan dan tempel dengan lem dengan posisi memanjang.
  3. Ajak anak untuk menulis janjinya di atas kertas yang sudah disambung.
    “Aku …(Nama Anak)… berani untuk setia dan percaya kepada Yesus dan hidup di dalamNya”

  4. Supaya lebih indah anak dapat menambahkan hiasan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak mengusulkan contoh pengorbanan yang membawa berkat dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
  2. Anak menyebutkan contoh pengorbanan yang pernah orang lain lakukan untuk mereka (dari orang tua, teman, saudara)

Alat Peraga
Menggunakan gambar yang sama dengan balita

Pendahuluan
Teman-teman, di minggu lalu kita sudah mendengar bahwa Tuhan Yesus menjadi roti hidup bagi manusia. Tentu roti hidup adalah roti untuk tubuh rohani kita. Ia menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Ternyata untuk menjadi makanan dan minuman rohani bagi kita semua Tuhan Yesus melakukan pengorbanan yang begitu besar. Yuk kita lihat apa saja sih pengorbanan yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita sehingga memiliki hidup?

Inti Penyampaian
Tuhan Yesus sangat mengasihi manusia, sehingga Ia ingin manusia dapat hidup terlepas dari dosa. Karena itu Ia menanggung semua dosa manusia sehingga manusia dapat diampuni. Di gambar 1 terlihat bahwa Tuhan Yesus memikul salib yang berat. Ya, untuk menebus dosa manusia Ia harus disalib. Bahkan sebelumnya Tuhan Yesus disiksa dulu, dicambuk dan dipaksa untuk memakai mahkota duri. Di gambar ini terlihat Tuhan Yesus memikul salib dengan memakai mahkota duri di kepalanya. Ia harus memikul salib, berjalan jauh menuju Bukit Golgota. Tentu sakit sekali ya.

Di gambar 2 kita lihat tangan Tuhan Yesus dipaku di kayu salib. Ya, untuk menyalib Tuhan Yesus, tanganNya dipaku di kayu salib yang dipikulNya. Wow, sakit sekali tentu ya. Setelah itu di gambar 3 Tuhan Yesus disalib. Tuhan Yesus harus berdiri menahan sakit di kayu salib, sampai Ia mati. Tentu penderitaanNya yang ditanggung berat sekali ya.

Nah, teman-teman. Itu tadi pengorbanan Tuhan Yesus untuk menjadi makanan dan minuman bagi tubuh rohani kita. Besar sekali pengorbananNya ya. Tentu kita harus bersyukur karena Tuhan Yesus telah berkorban bagi kita, sekarang kita dapat diampuni dari dosa. Karena itu kita harus mengikut Tuhan Yesus dan hidup di dalamNya.

Untuk mengikut Tuhan Yesus kita juga diajak untuk mau berkorban bagi kebaikan orang lain. Tidak sperti orang banyak yang berbalik meninggalkan Tuhan Yesus karena tidak mau berkorban bagi orang lain. Mereka lebih mementingkan diri mereka sendiri. Mereka mengikut Tuhan Yesus hanya karena ingin dikenyangkan oleh Tuhan Yesus, tetapi tidak mau berkorban bagi orang lain.

Simon Petrus mewakili kedua belas murid Tuhan Yesus menyatakan bahwa mereka berbeda dengan banyak orang yang meninggalkan Tuhan Yesus. Mereka menyatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan Yesus dan siap mengikut Tuhan Yesus apapun yang terjadi. Itu artinya mereka mau berkorban bagi kebaikan orang lain seperti Tuhan Yesus telah berkorban bagi manusia. Melakukan kasih, menolong atau membantu orang lain, mengampuni orang yang bersalah, tentu dibutuhkan pengorbanan baik materi, tenaga, maupun waktu, tidak hanya mementingkan diri sendiri. Tuhan telah melakukukan pengorbanan yang begitu besar supaya kita memiliki hidup. Karena itu, yuk kita juga mengikut Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh, mau berkorban, melakukan kasih kepada sesama dengan sepenuh hati.

Aktivitas

  1. Siapkan:
    1. beberapa kertas lipat berwarna
    2. kertas karton atau kardus bekas untuk menempel kertas lipat berwarna
    3. lem kertas
  2. Ajak anak untuk berdiskusi tentang pentingnya pengorbanan untuk seusatu yang baik.
  3. Ajak masing-masing anak untuk menuliskan di selembar kertas lipat berwarna, beberapa contoh pengorbanan yang membawa berkat dan kebaikan bagi diri sendir dan orang lain. Kemudian kertas lipat berwarna tersebut ditempel di kertas karton atau kardus bekas yang sudah disiapkan.
  4. Ajak masing-masing anak untuk menuliskan di selembar kertas lipat berwarna, contoh pengorbanan yang pernah orang lain lakukan untuk mereka. Kemudian kertas lipat berwarna tersebut ditempel di kertas karton atau kardus bekas yang sudah disiapkan.
  5. Jika memungkinkan kertas karton atau klardus yang sudah ditempeli kertas lipat berwarna dapat dipajang di dinding kelas untuk mengingatkan pada tulisan mereka tentang pengorbanan.

BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pambuka
Kanca-kanca, minggu kepungkur uwis sinau bab Gusti Yesus iku roti kanggo manungsa. Roti kang urip kanggo karohanen kita. Gusti dadi panganan lan ombenan rohani kanggo kita kabeh. Gusti Yesus uwis paring pangorbanan kang gedhe banget. Ayo, kita deleng apa wae pangorbanan kang wus katindakake Gusti Yesus minangka tetedhan lan ombenan karohanen murid manungsa nduweni urip.

Inti Penyampaian
Gusti Yesus nresnani banget marang manungsa, mulane ngersakake manungsa iku uwal saka dosa. Mulane, Panjenengane nanggung dosane manungsa lan paring pangapura. Ana ing gambar 1 cetha yen Gusti Yesus mikul salib kang abot. Ya, kanggo nebus dosaning manungsa, Panjenengane kudu kasalib. Malah, sakdurunge, Gusti Yesus ngalami panyiksa. Kacambuk lan ngagem makutha eri. Lumantar  gambar iki katon Gusti Yesus mikul salib ngagem makutha eri lan kudu mikul salib lumampah adoh tumuju Bukit Golgota. Mestine lara banget ya.

Ana ing gambar 2 katon yen astaNe Gusti Yesus kapaku ing kayu salib. Ya, kanggo nyalib Gusti Yesus, astaNe kapaku ing kayu salib kang kapikul. Wow, mestine uga lara banget. Ing gambar 3 katon yen Gusti Yesus sinalib. Gusti Yesus kudu jumeneng ngampet lara ing kayu salib, nganti tekan sedaNe. Tamtu kasangsaran kang katanggung iku abot banget.

Nah, kanca-kanca. Iku mau pangorbanane Gusti Yesus murih dadi panganan lan ombenan kango badan karohanen kita. Gedhe banget pangorananNe Gusti ya. Mulane kita kudu saos sokur amarga Gusti Yesus wus ngurbanake sariraNe kanggo kita, supaya dosa kita kabirata. Mulane awake dhewe kudu ndherek Gusti Yesus lan urip ana ing panjenenganNe kanthi cara sregep ndedonga, sregep ngrungokake Sabda, lan sregep ngluhurake asmaNe. Kayadene muride Gusti Yesus kang wani terus ndherek Gusti sanajan akeh wong kang nyelaki . Murid iku yaiku Simon Petrus kang tetep teguh anggone pracaya lan nderek gusti Yesus ing samubarang kaanan. Payo awake dhewe uga setya lan pracaya ndherek Gusti.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pambuka
Kanca-kanca, minggu kepungkur uwis sinau bab Gusti Yesus iku roti kanggo manungsa. Roti kang urip kanggo karohanen kita. Gusti dadi panganan lan ombenan rohani kanggo kita kabeh. Gusti Yesus uwis paring pangorbanan kang gedhe banget. Ayo, kita deleng apa wae pangorbanan kang wus katindakake Gusti Yesus minangka tetedhan lan ombenan karohanen murid manungsa nduweni urip.

Inti Penyampaian
Gusti Yesus nresnani banget marang manungsa, mulane ngersakake manungsa iku uwal saka dosa. Mulane, Panjenengane nanggung dosane manungsa lan paring pangapura. Ana ing gambar 1 cetha yen Gusti Yesus mikul salib kang abot. Ya, kanggo nebus dosaning manungsa, Panjenengane kudu kasalib. Malah, sakdurunge, Gusti Yesus ngalami panyiksa. Kacambuk lan ngagem makutha eri. Lumantar  gambar iki katon Gusti Yesus mikul salib ngagem makutha eri lan kudu mikul salib lumampah adoh tumuju Bukit Golgota. Mestine lara banget ya.

Ana ing gambar 2 katon yen astaNe Gusti Yesus kapaku ing kayu salib. Ya, kanggo nyalib Gusti Yesus, astaNe kapaku ing kayu salib kang kapikul. Wow, mestine uga lara banget. Ing gambar 3 katon yen Gusti Yesus sinalib. Gusti Yesus kudu jumeneng ngampet lara ing kayu salib, nganti tekan sedaNe. Tamtu kasangsaran kang katanggung iku abot banget.

Nah, kanca-kanca. Iku mau pangorbanane Gusti Yesus murih dadi panganan lan ombenan kango badan karohanen kita. Gedhe banget pangorananNe Gusti ya. Mulane kita kudu saos sokur amarga Gusti Yesus wus ngurbanake sariraNe kanggo kita, supaya dosa kita kabirata. Mulane awake dhewe kudu ndherek Gusti Yesus lan urip ana ing panjenenganNe.

Nanging miturut wacan Kitab Suci dina iki, nyatane akeh wong kang ndherek Gusti Yesus ora mangerti apa kang didawuhke Gusti Yesus. Gusti Yesus dawuh yen PanjenengaNe iku roti urip, tegese PanjenenganNe wus masrahake sarira lan rahe dadi panganan lan ombenan badan karohanening manungsa. Gusti Yesus uga uwis paring pangorbanan tumraping wong akeh. Mulane sapa kang gelem ndherek Gusti kudu sumadya aweh pangorbanan uga murih kabecikane wong liya. Nyatane akeh wong kang wiwitane ndherek Gusti dadi malih nyelaki Gusti. Wong-wong iku ndherek Gusti Yesus mung amarga kepingin wareg lan luwih nengenake awake dewe lan ora gelem aweh pangorbanan tumrap wong liya.

Bab kang beda tumraping murid rolas. Simon Petrus matur marang Gusti Yesus yen ora bakal nilar Gusti. Murid rolas iku wani nglakoni kang beda karo akeh wong kang nilar Gusti. Kang ora mung melu-melu golek kepenake dhewe. Para murid yakin teguh marang Gusti Yesus lan sumadya tumrap kabecikane wong liya kaya kang katindakake dening Gusti Yesus. Payo padha nulad murid rolas kang wani tumindak beda lan ora nengenake awake dhewe. Wani tetep setya lan pracaya marang Gusti Yesus lan urip ana ing Panjenengane.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pambuka
Kanca-kanca, minggu kepungkur uwis sinau bab Gusti Yesus iku roti kanggo manungsa. Roti kang urip kanggo karohanen kita. Gusti dadi panganan lan ombenan rohani kanggo kita kabeh. Gusti Yesus uwis paring pangorbanan kang gedhe banget. Ayo, kita deleng apa wae pangorbanan kang wus katindakake Gusti Yesus minangka tetedhan lan ombenan karohanen murid manungsa nduweni urip.

Inti Penyampaian
Gusti Yesus nresnani banget marang manungsa, mulane ngersakake manungsa iku uwal saka dosa. Mulane, Panjenengane nanggung dosane manungsa lan paring pangapura. Ana ing gambar 1 cetha yen Gusti Yesus mikul salib kang abot. Ya, kanggo nebus dosaning manungsa, Panjenengane kudu kasalib. Malah, sakdurunge, Gusti Yesus ngalami panyiksa. Kacambuk lan ngagem makutha eri. Lumantar  gambar iki katon Gusti Yesus mikul salib ngagem makutha eri lan kudu mikul salib lumampah adoh tumuju Bukit Golgota. Mestine lara banget ya.

Ana ing gambar 2 katon yen astaNe Gusti Yesus kapaku ing kayu salib. Ya, kanggo nyalib Gusti Yesus, astaNe kapaku ing kayu salib kang kapikul. Wow, mestine uga lara banget. Ing gambar 3 katon yen Gusti Yesus sinalib. Gusti Yesus kudu jumeneng ngampet lara ing kayu salib, nganti tekan sedaNe. Tamtu kasangsaran kang katanggung iku abot banget.

Nah, kanca-kanca. Iku mau pangorbanane Gusti Yesus murih dadi panganan lan ombenan kango badan karohanen kita. Gedhe banget pangorananNe Gusti ya. Mulane kita kudu saos sokur amarga Gusti Yesus wus ngurbanake sariraNe kanggo kita, supaya dosa kita kabirata. Mulane awake dhewe kudu ndherek Gusti Yesus lan urip ana ing panjenenganNe.

Minangka wujud ndherek gusti Yesu awake dhewe kaajak gelem aweh pangorbanan kanggo kabecikane wong liya. Ora kaya wong akeh kang nilar Gusti Yesus amarga ora gelem aweh pangorbanan kanggo wong liya. Wong-wong iku luwih nengenake awake dhewe. Ndherek Gusti Yesus amarga mung kepingin kawaregake nanging ora gelem aweh pangorbanan.

Simon Petrus lan murid rolas nduweni iku beda karo akeh wong kang nilar Gusti Yesus. Dheweke tetep pracaya marang Gusti Yesus lan sumadya ndherek Gusti ing samubarang kaanan. Tegese dheweke gelem pangorbanan kanggo kabecikane wong liya kaya kang katindakake dening Gusti Yesus. Tumindak tresna, paring pitulungan lan pambiyantu marang wong liya, paring pangapura tumrap wong kang luput, iku kabeh butuh pangorbanan sacara materi, tenaga lan wektu kang ora mung nengenake awake dhewe. Gusti wus paring pangorbanan kang gedhe banget murih awake dhewe nduweni urip. Mulane payo kita uga ndherek Gusti kanthi tumemen, aweh pangorbanan lan tumindak tresna marang sapa wae kanthi tulusing ati.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak