Kerendahan hati Tuntunan Ibadah Anak 24 Maret 2024

11 March 2024

Judul: Kerendahan hati
Tahun Liturgi: Pra Paskah VI (Palmarum )
Tema: Rendah hati

Bacaan: Markus 11 : 1 – 11
Ayat hafalan: Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya. Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan. (Mazmur 149 : 4)

Lagu tema: Sorak Hosana

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, banyak orang menyambutNya dengan melambaikan daun-daun palem (di daerah tersebut pada masa itu, daun palem digunakan untuk menyambut tamu sebagai simbol  harapan dan pohon palem sebagai simbol kemenangan dan kehidupan), menghamparkan ranting-ranting dan daun palem serta pakaian mereka di jalan serta diiringi  sorak sorai dan teriakan Hosana (selamatkanlah kami). Hal tersebut dilakukan karena mereka menduga bahwa Yesus adalah calon raja bagi mereka yang akan membebaskan mereka. Keyakinan itu disebabkan karena mereka telah mendengar dan melihat banyak mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Mereka juga mendengar pengajaran tentang kerajaan yang akan didirikan oleh Yesus. Namun mereka salah memahami konsep dan misi kedatangan Yesus.

Yesus tidak datang dengan tampilan fisik yang gagah dengan kuda besar untuk melakukan tindakan perang dengan revolusi militer untuk melawan pemerintahan yang ada, kemudian membangun kerajaan dan pemerintahan yang baru. Padahal kerajaan Allah yang dimaksudkan adalah melalui pembaharuan kerohanian. Yesus justru datang dengan menaiki seekor keledai (seperti yang dibuatkan Zakaria dalam kitab Zakaria 9:9 ) sebagai simbol kedatangan-Nya adalah dengan cara yang damai, tanpa kekerasan dan penuh dengan kerendahan hati.

Refleksi Untuk Pamong
Bagaimanakah kita memahami panggilan kita sebagai rekan kerja Allah ? Dalam masa-masa Pra-Paskah ini kita sedang dalam masa menghayati penderitaan Kristus. Sudahkah kita juga sudah siap utk melalui masa dan situasi yang seringkali tidak mudah kita jalani selama kita berproses sebagai seorang pamong ?


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Dengan menggunakan alat peraga, anak mengulang cerita tentang Yesus masuk ke Yerusalem mengendarai keledai

Alat Peraga

Pamong menyiapkan :

  1. Gambar atau boneka atau diorama tentang Yesus masuk ke Yerusalem dengan naik keledai.
  2. Daun palem atau bahan-bahan lain sebagai pengganti daun palem.

Pendahuluan
Ssst…., coba dengarkan ada suara apa itu ya…(pamong bisa menirukan atau memutarkan beberapa suara binatang dan minta anak-anak menebak). Ya benar itu adalah suara …… ( tunjukkan gambar binatang yg tadi suaranya diperdengarkan. Ulang sampai beberapa binatang). Nah kalau ini suara apa ya…( tirukan suara keledai). Betul.. itu tadi adalah suara keledai…… ( tunjukkan gambar keledai). Di dalam Alkitab ini ada juga lho cerita tentang seekor keledai ( tunjukkan Alkitab pada anak-anak )nCeritanya ada di Injil Markus 11:1–11. Bagaimana ya ceritanya …

Inti Penyampaian
(Cerita ini bisa disampaikan dengan menggunakan alat peraga sesuai pilihan yang sudah disiapkan pamong )

Tik..tak..tik…tuk…(tirukan suara langkah keledai). Apa itu….Ada seekor keledai yang sedang berjalan… masuk ke kota Yerusalem.  Keledainya tidak sendirian. Ada yang duduk di atas punggungnya. Siapa itu ? Benar…Yesus naik seekor keledai masuk ke kota Yerusalem.

Kresek.. kresek…kresek.. suara apa itu ? Ternyata kaki keledai yang dinaiki Yesus menginjak daun-daun palem. Wah ternyata banyak orang yang menyambut Tuhan Yesus. Mereka meletakkan daun-daun palem dan baju mereka di jalan yang dilalui Tuhan Yesus. Mereka juga berteriak , ”Hosana ! Hosana !” sambil melambai-lambaikan daun palem (ajak anak-anak untuk menirukan berseru, ”Hosana ! Hosana !“ dengan membawa daun palem yang sudah disiapkan sebelumnya atau “replika” daun palem dari kertas atau bahan lain )

Penerapan
Pagi ini kita semua sudah mendengarkan cerita tentang Yesus yang dielu-elukan di Yerusalem. (minta anak-anak untuk mengulang kalimat Yesus dielu-elukan di Yerusalem)

Aktivitas
Siapa yang ingat tentang Yesus tadi ? (bimbing anak-anak untuk mengulang cerita Yesus dielu-elukan di Yerusalem dengan alat peraga atau bahan- bahan yang sudah disiapkan pamong )


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak membedakan sikap sombong dan rendah hati

Alat Peraga
Sama seperti jenjang balita

Pamong menyiapkan :

  1. Gambar/ boneka/ diorama tentang Yesus masuk ke Yerusalem dengan naik keledai
  2. Kartu dengan huruf – A – B – C- D – K ( jumlah huruf bebas tetapi harus ada huruf K)

Pendahuluan
Ada berapa jenis binatang yang kalian ketahui ? (Beri kesempatan anak-anak menjawab). Yuk sekarang kita main tebak nama binatang. Di sini kakak punya kartu dengan huruf-huruf. Kartu ini akan dikocok. Kartu yang paling atas akan kita balik. Lalu kalian sebutkan nama binatang yang huruf depannya ada dikartu ini. (misal kartunya berhuruf  B,  maka anak-anak diminta untuk menyebutkan binatang dengan huruf B :buaya, bangau, bebek. Usahakan permainan ini berhenti setelah huruf K dan ada yang menyebutkan binatang Keledai). Ya, keledai ini seperti kuda tetapi lebih kecil ya (bisa tunjukkan gambar keledai). Keledai ini ada ceritanya atau tertulis di dalam Alkitab. Siapa yang tahu atau ingat, di cerita atau peristiwa apa ? Kita lihat bersama-sama ya di Injil Markus 11:1–11 (jika anak-anak sudah lancar membaca, bisa diminta untuk membaca secara bergiliran secara perorangan atau perkelompok.)

Inti Penyampaian
Dari cerita yang sudah kita bersama-sama tadi, kata keledai ada diayat berapa (beri kesempatan anak-anak mencarinya kata keledai tersebut dari perikop yang sudah dibaca)

Keledai di dalam cerita tersebut berperan sebagai apa ya ? Iya sebagai alat transportasi. Keledai itu dinaiki oleh siapa ? Ya Yesus yang naik atau duduk di atas keledai itu, menuju ke kota Yerusalem.

Banyak sekali orang yang mengelu-elukan Yesus. Mereka menyambut Yesus dengan melambai-lambaikan daun palem. Mereka juga meletakkan daun-daun itu di jalan. Tidak hanya daun, tetapi mereka juga meletakkan baju atau jubahnya di jalan yang akan dilewati Yesus. Wah, semua orang menghormati Yesus dan menyambut-Nya dengan sukacita. Tetapi Yesus tidak menjadi sombong. Yesus lebih memilih naik keledai yang kecil daripada naik kuda yang besar.

Penerapan
Dengan naik keledai menunjukkan bahwa Yesus itu rendah hati. Dan kita harus mencontoh Yesus yang rendah hati. Apa sih rendah hati itu (beri kesempatan anak -anak menjawab) Ya, Rendah hati adalah sikap tidak sombong. Contohnya : kita mau menyapa orang lain terlebih dahulu, kita mau menolong siapa saja, tidak merasa paling pintar atau paling hebat. Kalau kita melakukan kesalahan, kita juga mau minta maaf. Kalau ada teman atau orang lain yang melakukan kesalahan, kita juga harus mau memaafkan. Kalau ada teman yang bertanya atau minta diajari sesuatu dari kita, kita dengan senang hati menolongnya. Nah itu yang disebut rendah hati. Tidak sombong

Aktivitas
Tanyakan pada anak-anak, apakah di sekitar mereka baik di rumah maupun di sekolah  ada teman atau orang yang sombong dan  adakah orang yang rendah hati . Mintalah pada anak-anak untuk menjelaskan mengapa mereka menganggap (sikap) teman mereka itu sombong dan mengapa mereka menganggap (sikap) seseorang itu rendah hati


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menunjukkan perilaku atau sikap rendah hati dalam kehidupan sehari- hari

Alat Peraga
Sama dengan jenjang Balita

Pamong menyiapkan gambar atau boneka atau diorama tentang Yesus masuk ke Yerusalem dengan naik keledai

Pendahuluan
(catatan untuk pamong : supaya lebih menyenangkan atau menarik bagi anak-anak, siapkan spidol warna-warni atau pensil warna supaya anak-anak bisa menulis jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan dikertas karton yang sudah ditempelkan di depan)

Anak-anak, bagaimana cara kalian bisa sampai di gereja ini ? Apakah berjalan kaki atau naik kendaraan? (beri kesempatan pada anak -anak untuk menjawab dan responlah jawaban mereka dan beri pertanyaan lanjutan, misalnya apa kendaraan mereka, sepeda motor atau mobil). Kalau di jaman sekarang alat transportasinya itu bermacam-macam ya (sebutkan jawaban anak-anak). Kalau perginya jauh bisa naik pesawat, kapal, kereta api, dsb. Kalau jaman dahulu, apa ya alat transportasi yang digunakan oleh orang-orang untuk bepergian ? (Anak-anak menjawab ) Nah, kalau alat transportasi yang ada tertulis di Alkitab apa ya? Yuk kita lihat dari Injil Markus 11:1-11 (minta pada anak-anak untuk membaca bergiliran dengan kreatif. Misalnya : pergantiannya setiap ada tanda baca, kata benda, dsb)

Inti Penyampaian
Ternyata alat transportasi yang dipakai Yesus untuk masuk ke Yerusalem adalah keledai ya. Mengapa ya kok Yesus naik keledai dan bukan naik kuda yang besar, yang gagah. Padahal waktu itu orang-orang yang menyambut Yesus dengan sorak sorai itu berharap Yesus akan menjadi seorang raja besar, mendirikan kerajaan dan akan membebaskan mereka dari pemerintahan yang sekarang. Makanya mereka berseru “Hosana” , “Hosana”

Hosana artinya adalah “tolong, selamatkan kami”. Daun palem yang dipakai juga melambangkan sebuah harapan.

Mungkin kita bisa membayangkan seperti kita bangsa Indonesia jaman dahulu ketika masa penjajahan. Jadi orang-orang berharap akan ada pahlawan yang berperang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah. Kemudian pahlawan itu menjadi presiden negara Indonesia. Tetapi Yesus tidak datang untuk berperang seperti itu ya. Yesus datang dengan damai, dengan rendah hati. Makanya Yesus tidak datang dengan naik kuda besar, tetapi naik keledai muda yang kecil. Karena Yesus juga tidak akan menjadi raja dari sebuah kerajaan atau negara. Tetapi yang dimaksud adalah kerajaan Allah.

Penerapan
Dari kisah Yesus yang dielu-elukan di Yerusalem tadi, kita bisa belajar untuk bersikap rendah hati seperti Yesus. Rendah hati itu apa ya ? (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab ). Ya..rendah hati itu tidak sombong.

Kalau dalam sikap hidup sehari-hari misalnya kita mau menyapa siapapun terlebih dahulu meskipun kita lebih besar dari yang kita sapa, tidak merasa paling pintar dan paling hebat meskipun kita menjadi juara dan mau menolong siapa saja (pamong bisa melanjutkan bersama anak-anak)

Aktivitas
Berikan pada anak-anak kertas dengan kolom–kolom atau kotak-kotak (buatlah dengan tampilan yang menarik). Mintalah anak-anak untuk mengisi kotak atau kolom tersebut dengan perbuatan rendah hati yang sudah mereka lakukan selama 1 minggu yang lalu. Kemudian mintalah anak-anak untuk mengisinya setiap hari pada kotak atau kolom berikutnya dengan sikap rendah hati yang mereka lakukan (menjadi semacam PR. Jadi kertas tersebut dibawa pulang dan diisi setiap hari). Pada ibadah minggu, kertas yang sudah diisi tersebut harus dibawa dan diserahkan pada pamong untuk dilihat atau diperiksa. (untuk menambah semangat anak-anak, bagi yang mengerjakan dengan baik bisa diberikan “hadiah”)

Catatan untuk pamong :
jumlah hari atau kotaknya bebas. Bisa hanya 1 minggu saja atau sampai kenaikan Tuhan Yesus ke sorga atau sampai Pentakosta. Pamong harus konsisten setiap minggu menanyakan pada anak-anak, kertas yang sudah diisi tersebut.


BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Dengan menggunakan alat peraga, anak mengulang cerita tentang Yesus masuk ke Yerusalem mengendarai keledai

Pendahuluan
ssst…., coba saiki dirungokake ana  suwara apa ? (pamong saged nuladhakaken utawi memutarkan pinten-pinten suwanten kewan lan nyuwun lare-lare mbedek suwanten kewan punika ) iya bener iki  suwarane …… (tedahaken gambar kewan ingkang kala-wau suwantenipun dipunpirengaken).  Nah yen saiki suwarane kewan  apa( nirokaken suwanten keledai). Bener iki mau suwarane keledai atawa jaran sing awake cilik (tedahaken gambar keledai). Ing sajroning  Alkitab iki ana uga lho crita bab keledai (tedahaken alkitab ing lare-lare) critane ana ing injil Markus pasal 11:1–11. Yuk saiki dirungokake critane.

Inti Penyampaian
(criyos punika  saged dipunaturaken kaliyan ngagem pirantos peraga ingkang cocog kaliyan kreatifitasipun pamong utawi ingkang sampun dipunsiyapaken pamong) tik.. tak.. tik… tuk…(pamong nirokaken suwanten lampahan keledai).

Ana  keledai sing lagi mlaku mlebu menyang kutha Yerusalem. Keledai kui  ora mlaku dewe. Nanging ana sing   lenggah[PINARAK] ing  gegere.  Sapa ya ?  Bener…. Yesus sing nitih  keledai tindak kutha Yerusalem. kresek.. kresek… kresek.. suwara apa ya? O…kui suwarane sikil keledai mau sing  ngidak godhong palem. Wong akeh sing  nyambut Gusti Yesus iku pada nyelehake godhong-godhong palem lan jubah ing dalan sing dilewati Gusti Yesus.  Wong–wong mau pada ngucapake,” hosana ! hosana !” sinambi “melambai-lambaikan” godong palem (ajak lare-lare kangge nuladhakaken ngucap,” hosana! hosana!“ kaliyan mbekta ron palem ingkang sampun dipunsiyapaken saderengipun utawi “replika” ron palem ingkang dirancang saking  bahan sanes.

Penerapan
Nah, iki mau crita bab Yesus tindak menyang kutha Yerusalem.

Aktivitas
Sapa sing isih kelingan crita bab  Yesus tindak Yerusalem ? ( bimbing lare-lare kangge mengulang criyos Yesus dielu-elukan wonten Yerusalem kaliyan pirantos peraga utawi bahan-bahan ingkang sampun dipunsiyapaken pamong )


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak membedakan sikap sombong dan rendah hati

Pendahuluan
Ana pira jinising kewan sing sampeyan ngerteni ? (Paringi kesempatan dateng lare–lare kangge mangsuli). Ayo saiki awake dewe dolanan “tebak arane kewan”.  Iki ana kartu sing ana aksara utawa huruf. Kartu iki dikocok, banjur sampeyan njupuk salah sijining kartu. Sak wuse njupuk,  sebutno arane kewan sing  aksara ngarep atawa huruf awalnya ana ing kartu iku. (upami kartunipun gadhah aksara b, mila lare-lare dipunsuwun kangge nyebat kewan kaliyan aksara b (buaya, bangau).  Dolanan punika mendel sasampunipun aksara lan wonten ingkang nyebat kewan keledai. Keledai iki kaya jaran nanging luwih cilik (saged tedahaken gambar keledai) . Keledai iki  ana critane ing Alkitab. Sapa sing eling, ana ing  crita apa? Ayo saiki sampeyan  waca bareng-bareng  saka injil Markus 11:1–11 (bilih lare-lare sampun lancar maos, saged dipunsuwun maos)

Inti Penyampaian
Saka  crita sing wus sampeyan waca mau  tembung keledai utawa belo,  ana ing ayat piro? (paringi kesempatan dateng lare-lare kangge madosini tembung keledai kasebat saking perikop ingkang sampun dipunwaos) keledai ing crito iki  duwe peran dadi  apa ? Dadi alat  transportasi.

Keledai iki ditumpaki sapa  ? Bener..Gusti Yesus sing  lenggah utawa pinarak ing keledai kui tumuju tindak menyang  kutha Yerusalem. Akeh banget wong  kang mengelu-elukan Yesus. Wong-wong akeh iku nyambut yesus kanthi melambai-lambaikan godong palem. Lan uga nyelehake godong-godong ana ing ratan. Ora mung godong-godongan, nanging  uga nyelehake  jubahe ana ing ratan sing arep dilewati Yesus. Kabeh pada ngurmati Yesus lan menyambut kanthi bungah . nanging Yesus ora dadi sombong. Yesus  milih nitih keledai  cilik tinimbang nitih jaran sing gede.

Penerapan
Kanthi nitih keledai iku mujudake  menawa Yesus iku lembah manah (rendah hati). Dadi awake dewe kudu  nuladhani Yesus sing lembah manah. Apa tegese lembah manah iku ? (paringi kesempatan dateng lare- lare mangsuli)  Nggih lembah manah iku sikap sing ora sombong. Contone : awake dewe gelem aruh-aruh menyang wong  liya luwih disik,  gelem  nulungi sopo bae, ora rumangsa paling pinter utawa paling hebat. Yen awake dewe nduweni kaluputan , ya kudu wani njaluk ngapura (minta maaf).  Yen ana kanca utawa wong liya  sing  nglakoni kaluputan, ya kudu menehi pangapura (memberi maaf) .

Menawa ana kanca sing  takon bab pelajaran lan liya-liyane, utawa njaluk tulung awake dewe yo kudu  menehi pitulungan kanthi ati kang bungah. Nah iku sing diarani lembah manah (rendah hati). Ora sombong

Aktivitas
Nakekaken dateng  lare-lare punapa wonten ing antawising lare-lare sedaya , ingkang kagungan sederek utawi rencang wonten sekolah wonten  ingkang sombong, lan napa wonten  ingkang lembah manah.

Lare-lare dipunsuwun njlentrehaken kenging punapa piyambakipun nganggep ( sikap ) kancanipun   punika sombong lan kenging punapa piyambakipun  nganggep ( sikap ) salah setunggaling kanca punika lembah manah.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menunjukkan perilaku atau sikap rendah hati dalam kehidupan sehari- hari

Pendahuluan
(cathetan kangge pamong : supados nyiapaken spidol warni-warni/ pensil warni supados lare-lare saged nyerat wangsulan saking saben pitakenan ingkang dipunajengaken wonten dlancang/ kertas karton ingkang sampun ditempelkan wonten ngajeng).

Bocah-bocah, kepiye carane sampeyan bisa tekan  greja kene ?  Mlaku utawa numpak kendaraan ? (Lare-lare dipun paringi kesempatan  kangge mangsuli lan pamong saged maringi “respon” tumrap  wangsulanipun lare-lare.  Upaminipun punapa kendaraanipun motor utawi mobil).

Jaman  saiki alat transportasi ana maneka warna . Yen sing dituju adoh, bisa numpak pesawat, kapal, sepur, dsb. Yen jaman biyen apa alat transportasi kanggo lelungan ?  (lare-lare mangsuli) nah, yen alat transportasi kang  ana ing  Alkitab apa bae ya? Ayo diwaca saka Injil Markus 11:1-11 (lare-lare  maos gantosan kanthi cara ingkang kreatif. upaminipun : pergantianipun saben wonten tanda baca, tembung benda)

Inti Penyampaian
Alat transportasi kang diagem Gusti Yesus tindak kutha  Yerusalem yaiku keledai.  Apa sebabe  kok Gusti  Yesus nitih keledai/belo lan ora numpak nitih  jaran sing gede,  sing gagah. Padahal wektu iku wong akeh sing nyambut Yesus duwe pangarep-arep yen Yesus arep dadi  raja sing nduweni kerajaan gede.  Lan mbebasake saka penjajah.  mulane wong akeh iku pada ngucapake  “ hosana” , “hosana” hosana tegese yaiku “ tulung, slametake aku”. Godong palem kang digawa uga melambangkan pangarep-arep/pengharapan. Awake dewe bisa mbayangake nalika  bangsa indonesia ana ing  jaman penjajahan. Rakyat Indonesia duwe pangarep-arep/berharap ana pahlawan kang bisa  membebaskan bangsa Indonesia saka penjajah. Sak banjure pahlawan iku dadi presiden negara Indonesia.

Nanging Gusti Yesus ora rawuh kanggo perang. Yesus rawuh  kanthi lembah manah/ rendah hati. Mulane Yesus rawuh ora nitih jaran sing gede, nanging nitih keledai enom sing  cilik . Amarga Yesus ora  arep dadi  raja salah sijining kerajaan ing donya.  Nanging maaksud e dadi raja ing  kratone Allah.

Saka crita Yesus kang dielu-elukan ing  Yerusalem,  awake dewe bisa  sinau supaya nduweni sikap lembah manah / rendah hati kaya  Yesus.

Apa tegese lembah manah iku ? (paringi kesempatan dateng lare- lare mangsuli )  Nggih lembah manah iku sikap sing ora sombong. Contone : awake dewe gelem aruh-aruh menyang wong  liya luwih disik,  gelem  nulungi sopo bae, ora rumangsa paling pinter utawa paling hebat. Sanadyan awake dewe dadi juara. Yen awake dewe nduweni kaluputan , ya kudu wani njaluk ngapura (minta maaf).  Yen ana kanca utawa wong liya  sing  nglakoni kaluputan, ya kudu menehi pangapura (memberi maaf) .

Menawa ana kanca sing  takon bab pelajaran lan liya-liyane, utawa njaluk tulung awake dewe yo kudu  menehi pitulungan kanthi ati kang bungah. Nah iku sing diarani lembah manah (rendah hati). Ora sombong

Aktivitas
Lare-lare dipun suwun  ngiseni kotak / kolom : lampahan lembah manah ingkang sampun dipun tindakaken dening lare-lare lampahaken sakdangune 1 minggu kepengker.(1 minggu yang lalu)

Lajeng lare-lare dipun paringi PR kangge ngisi kolom-kolom bab tumindak  lembah manah ingkang dipun lampahi sak dangune 1 minggu ingkang bade kelampahan (1 minggu yang akan datang, utawi saged ugi ngantos mengeti mekradipun Gusti Yesus) .

Pamong sampun kesupen niti priksa wonten ing wancinipun lare-lare ngempalaken PR.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak