Judul: Yuk Peduli
Tahun Liturgi: Pra Paskah V
Tema: Tidak Egois
Bacaan: Yohanes 12 : 20 – 33
Ayat Hafalan: Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain. (I Korintus 10 : 24)
Lagu Tema: Peduli Itu Tanda Kasih
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Pelayanan dan pengajaran Yesus tidak hanya menarik perhatian orang -orang Yahudi saja. Beberapa orang Yunani yang juga hadir untuk beribadah pada hari raya Paskah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Yesus, melalui Filipus. Dan kemudian Filipus menyampaikannya kepada Andreas. Yesus merespon laporan para murid itu dengan mengatakan, “telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.”
Yesus memberikan gambaran dengan pertumbuhan gandum yang bijinya harus jatuh ke tanah dan mati demi menghasilkan bulir-bulir gandum yang baru dan banyak. Dengan gambaran atau perumpamaan tersebut, Yesus ingin mengatakan bahwa kemuliaan yang akan diterima Yesus bukanlah seperti yang dibayangkan kebanyakan orang (duduk di tahta sebuah kerajaan yang terhormat atau menjadi raja ). Melainkan dalam hidup-Nya, Ia harus menanggung penderitaan bahkan pada puncaknya harus mati demi memberi kehidupan kekal bagi banyak orang. Kematian Yesus tidak dimaknai sebagai sebuah kekalahan tetapi justru dimaknai sebagai kemenangan. Kematian Yesus adalah jalan menuju kemuliaan Anak Allah. Pengorbanan-Nya dilakukan demi menolong manusia. Menebus dosa-dosa manusia.
Refleksi Untuk Pamong
Dari pengorbanan Yesus di kayu salib demi menebus dosa manusia, kita diajak untuk belajar menjadi seseorang yang tidak egois, yang rela berkorban untuk suatu kepentingan yang lebih besar.
Sebagai seorang pamong sudah sejauh apa kita mengalahkan keegoisan dalam melayani anak-anak? Sudahkah kita bekerjasama dengan baik dalam satu tim dengan teman yang lain, meskipun kadang-kadang berbeda ide dan pendapat? Sudahkah kita bertanggungjawab untuk melayani anak-anak sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat dan tidak seenaknya “melemparkan” kepada teman yang lain secara mendadak, sehingga teman yang lain terpaksa melayani tanpa persiapan? Sudahkah kita melakukan persiapan secara pribadi maupun secara bersama-sama dengan baik dan tidak memandang “entheng” pelayanan dalam ibadah anak dan remaja?
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Dengan permainan, anak menunjukkan sikap mau berbagi
Alat Peraga
Pamong menyiapkan :
- Roti
- Boneka (atau bisa juga percakapan dilakukan langsung oleh pamong)
- Gambar biji gandum dan pertumbuhannya sampai siap dipanen.
- Gambar Yesus disalib.
Pendahuluan
(pamong bisa melakukan percakapan ini dengan boneka atau percakapan dengan sesama pamong menjadi seperti drama)
A : Selamat pagi teman-teman semuanya (menyapa anak-anak).
Apakah teman-teman semuanya sudah sarapan? Kalau sudah, sarapannya pakai apa ? (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan berilah respon pada jawaban mereka)
A : kalau aku sarapannya pakai roti. Ini masih ada sisanya (mengeluarkan roti dari tas)
B : pasti enak rotinya. Tapi kamu tahu nggak, roti ini dibuatnya dari apa ?
A : kata ibu sih dari tepung gandum.
B : gandum itu apa sih ?
A: aku punya gambarnya nih (ambil gambar tanaman gandum dari tas). Ini gambar tanaman gandum. Seperti padi ya. Kalau padi menghasilkan beras. Lalu berasnya dimasak sama ibu jadi nasi. Terus kita makan. Kalau gandum ini, diolah terus bisa dibuat jadi roti juga seperti ini
B : o iya, di Alkitab ada juga kan cerita tentang gandum ini
A : betul. Kita lihat yuk di Alkitab (ambil Alkitab dari dalam tas)
Nah, ini Alkitabnya, kita lihat cerita tentang gandum ini dari Injil Yohanes 12:24. Dengar ya ….(bacakan dengan keras Injil Yohanes 12:24)
Inti Penyampaian
B : apa maksudnya ?
A : (dengan menggunakan gambar ceritakan pertumbuhan gandum yang diawali dengan biji yang harus ditaruh di tanah terlebih dahulu sebelum bertumbuh dan prosesnya sampai akhirnya menghasilkan buah atau biji yang banyak)
B : Kalau begitu sama seperti Tuhan Yesus ya
A : kok bisa begitu ?
B : (jelaskan dengan menggunakan gambar ) iya, Tuhan Yesus juga harus disalibkan, lalu mati. Tapi bangkit lagi. Supaya kita semua bisa selamat. Itu karena Tuhan Yesus mengasihi kita.
Penerapan
A : teman- teman, Tuhan Yesus sudah sayang pada kita semua. Apakah teman- teman juga sayang pada Tuhan Yesus ? (Beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan beri respon jawaban mereka).
B : aku juga sayang lho sama Tuhan Yesus.
A : bagaimana caranya kamu menyayangi Tuhan Yesus ?
B : caranya, aku menyayangi teman-temanku. Dengan cara berbagi
A : kalau begitu, aku juga mau membagi rotiku ini (bagilah roti yang tadi dibawa dengan B)
B : Terimakasih ya. Kamu teman yang baik
Aktivitas
A : aku masih punya lagi lho..(keluarkan roti atau permen atau snack dan taruh di atas meja). Siapa yang mau ? Siapa yang membantu membagikan ke teman-teman yang lain?
(siapkan roti atau snack dalam jumlah yang lebih sedikit dari jumlah anak. Kita akan membimbing anak-anak untuk mau berbagi dengan temannya. Atau bisa juga jumlah permen lebih banyak dari jumlah anak. Kita akan membimbing anak-anak untuk tidak egois atau mengambil lebih banyak untuk diri sendiri )
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak membedakan sikap egois dan tidak egois dengan beberapa contoh peristiwa atau kasus
Alat Peraga
Sama dengan jenjang Balita
Pamong menyiapkan :
- Boneka atau percakapan bisa juga dilakukan dengan teman pamong yang lain
- Gambar biji gandum dan pertumbuhannya sampai menghasilkan bulir-bulir biji gandum
- Gambar Yesus disalib
Pendahuluan
A : Selamat pagi teman-teman, siapa yang mengantarkan kalian dari rumah sampai ke gereja ini ? (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab)
Ya, itu adalah bukti kalau mama, papa, kakak (sebutkanlah siapa saja yang disebut oleh anak-anak) menyayangi kita. Jadi kita benar-benar percaya kalau mereka sayang pada kita karena ada buktinya. Siapa lagi yang menyayangi kita ?
B : katanya Tuhan Yesus juga sayang pada kita. Tapi apa buktinya ya ?
A : kalau mau tahu buktinya, coba kamu buka Alkitab kamu
B : nih, ada di mana ?
A : sekarang, buka Injil Yohanes pasal 12:24
B : apakah ada teman-teman yang mau membantu membacakannya? Atau kita baca bersama-sama saja ? (cara yang dipakai disesuaikan dengan kondisi anak-anak di masing–masing jemaat )
Inti Penyampaian
B : kok ceritanya tentang gandum sih ? Katanya tentang Yesus mengasihi kita ?
A : perhatikan ya. Coba didengarkan dulu (dengan menggunakan gambar, pamong menjelaskan tentang proses pertumbuhan gandum yang dimulai dari biji yang harus diletakkan atau jatuh diatas terlebih dahulu sampai akhirnya menghasilkan buah bulir-bulir gandum)
B : apa hubungannya dengan Tuhan Yesus?
A : Tuhan Yesus menggunakan cerita tentang gandum ini sebagai perumpamaan atau gambaran bahwa Yesus juga harus mati di kayu salib supaya dosa-dosa kita semua diampuni. Itu dilakukan karena Yesus mengasihi manusia. Itu bukti kalau Tuhan Yesus mengasihi kita semua
Penerapan
B : jadi Tuhan Yesus itu tidak egois ya, mau berkorban supaya kita semua memperoleh keselamatan.
A : kamu pintar juga ya.
B : kalau begitu, aku juga ingin menjadi anak yang tidak egois, sama seperti Tuhan Yesus.
A : teman-teman tahu nggak sih artinya egois? (Beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab) Ya…egois itu kalau kita hanya memikirkan diri kita sendiri. Kita mengganggap bahwa diri kita yang paling penting dan kita tidak peduli pada teman-teman/orang lain.
Aktivitas
Pamong menempelkan tulisan “ EGOIS” di tembok sebelah kiri dan pasang tulisan “ TIDAK EGOIS” di tembok sebelah kanan. Pamong membacakan cerita atau dongeng (minta anak-anak untuk mendengarkan cerita sambil berdiri). Ketika tokohnya melakukan tindakan egois, anak-anak berdiri ke sisi kiri. Demikian juga sebaliknya ketika tokohnya melakukan tindakan yang tidak egois (peduli) anak-anak berdiri di sisi kanan.
Contoh :
Hari ini, di sekolah Dita akan diadakan ulangan. Karena Dita tidak belajar, maka Dita kebingungan menjawab soal-soal ulangan tersebut. Dita ingin mencotek jawaban Susi. Tapi Susi tidak mengijinkan. Dia menutupi jawabannya. (tanyakan pada anak-anak) apakah Susi Egois? Anak-anak menjawab dengan cara bergeser ke kiri atau ke kanan sesuai tulisan yang ada di tembok. Tanyakan pada anak-anak, apa alasan dari jawaban mereka. Jika anak-anak menjawab bahwa Susi Egois karena tidak menolong mereka, jelaskan bahwa Susi tidak egois, karena menolong teman yang mencontek itu perbuatan yang salah. Justru Susi sedang menolong Dita supaya lain kali Dita belajar sebelum ulangan)
Catatan untuk pamong:
Pamong bisa melanjutkan cerita ini dengan beberapa sikap egois dan tidak egois supaya anak-anak bisa membedakan antara sikap yang egois dan tidak egois. (Pamong juga bisa menggunakan dongeng atau membuat cerita sendiri yang lebih kontekstual atau yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak-anak di jemaat masing-masing )
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak berpendapat pengorbanan Yesus merupakan sikap peduli (tidak egois)
Alat Peraga
Sama dengan jenjang Balita
Pamong menyiapkan :
- Kardus besar dibuat menjadi semacam televisi (pamong nanti akan berperan sebagai seorang penyiar televisi. Atau bisa juga menjadi seorang host podcast atau bisa juga membuat yang lain sesuai kreativitas pamong)
- Gambar atau peralatan untuk menjelaskan tentang proses pertumbuhan gandum. Dari biji sampai tumbuh bulir-bulirnya)
Pendahuluan
(pamong bisa menyapa dengan gaya kekinian sebagai reporter atau penyiar atau vloger atau host dari sebuah televisi atau podcast atau kanal youtube)
A : hai guys atau teman-teman atau bestie semuanya. Pagi ini kita bertemu lagi dichanel ACBY- Anak Ceria Bersama Yesus ( bisa diganti sesuai kreativitas pamong).
Pada acara live kali ini, kita akan bersama-bersama mereview paket yang datang hari ini. Apakah semua yang mengikuti acara live ini bisa mendengar suara kakak dengan jelas ? Jika semuanya bisa mendengar dengan jelas, berikan tanda jempol.
Karena semua bisa mendengar, jadi tidak ada gangguan sinyal ya. Kakak akan lanjutkan acara live pagi ini.
B : tok..tok…tok…selamat pagi kak, ini ada kiriman paket untuk kakak.
A : terimakasih kak. Apa ini ya isinya. Baiklah kita unboxing bareng-bareng ya. (pamong membuka paket). Teman-teman boleh menebak, apa ya kira-kira isi paketnya kalau ukurannya sebesar ini. (anak-anak bisa menebak isinya) Kita perhatikan ya (mengeluarkan satu persatu isinya). Apa ini ya, oh ini ada tanah (tanah dimasukkan dalam wadah plastik supaya bisa terlihat oleh anak-anak). Apalagi ya, masih ada lagi. Oh, ini beras. Apa ya maksudnya ? O…ini ada kertas, mungkin ini petunjuk pemakaiannya. (ambil kertas bertuliskan Yohanes 12:20-33. Lalu tunjukkan pada anak-anak). Kelihatannya ini sebuah clue ya. Yuk kita buka saja Injil Yohanes 12:20-33, sesuai petunjuknya. (minta anak-anak untuk membaca secara bergiliran dengan cara yang kreatif. Misalnya bergantian jika ada kata benda, tanda baca, dsb. uKetika membaca, anak-anak diminta untuk berdiri)
Inti Penyampaian
A : Apakah teman-teman sudah mengerti hubungan antara bacaan kita yang sudah kita baca tadi dengan isi paket ini ? Coba kakak lihat isi kotak ini ya, apakah masih ada isinya. (ambil gambar pertumbuhan gandum) Hmmmm, ternyata ini teman-teman, hubungannya ada di ayat yang ke 24. (minta anak-anak membaca bersama-sama). Beras ini mirip dengan gandum. Dan ini ada tanah ternyata gandum itu ditanamnya diletakkan di lubang atau tanah lalu ditimbun (pamong bisa menjelaskan proses pertumbuhan gandum sampai berbulir dengan menggunakan gambar)
B : kak boleh tanya ya, lalu apa hubungannya gandum itu dengan Tuhan Yesus ?
A : Tuhan Yesus memakai perumpamaan gandum itu untuk menjelaskan bahwa Yesus itu seperti gandum yang harus rela ditimbun ditanah supaya tumbuh tanaman baru. Tuhan Yesus juga rela disalib, mati tapi bangkit lagi ya, itu semua supaya ada keselamatan, ada kehidupan baru bagi kita semua yang percaya pada Tuhan Yesus.
Penerapan
B : O…. begitu ya kak. Jadi Yesus rela berkorban, menderita sampai di kayu salib untuk menebus dosa manusia
A : iya betul kak. Yuk sekarang teman-teman bisa memberikan komennya ya, tentang ceritaku hari ini. Bagaimana menurut kalian tentang yang dilakukan Tuhan Yesus ini dan sikap apa yang bisa kita contoh.
Aktivitas
(Pamong bisa membimbing anak-anak supaya mereka bisa memberikan pendapat tentang pengorbanan Tuhan Yesus dan anak-anak bisa memgambil kesimpulan bahwa pengorbanan Yesus adalah salah satu sikap tidak egois yang bisa diteladani anak-anak)
Catatan untuk pamong:
Cara untuk berdiskusi dengan anak-anak bisa memakai berbagai cara sesuai kreativitas pamong (dengan cara wawancara, menuliskan pendapat di lembar karton yang sudah didesain seperti kolom komentar di youtube)