Judul: Bersama Yesus, Ku Pasti Bisa
Tahun Liturgi: Hari Syukur YK
Tema: Menghadapi tantangan dan kesulitan bersama Yesus
Bacaan Alkitab: Markus 4 : 35 – 41
Ayat Hafalan: Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5 : 7)
Lagu Tema:
- Aku Istimewa
- Kidung Ria 98 “Yesus Sobat Kita”
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Bacaan kali ini membawa kita berjumpa dengan pelayaran Tuhan Yesus dengan para murid, orang terdekat-Nya. Pelayaran itu dilakukan setelah seharian berkarya. Pelayaran perahu di danau bukan hal baru tentunya, namun saat itu mereka tengah berhadapan dengan taufan yang sangat dahsyat, bahkan ombak yang menyembur masuk perahu sehingga air memenuhinya. Apa yang mereka rasakan dan lakukan?
Melalui pertanyaan Yesus di ayat 40, Markus menggambarkan perasaan para murid yang begitu takut. Bahkan ketakutan itu sampai membuat mereka tidak percaya. Para murid memang sudah menjadi saksi mata mujizat demi mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebagaimana diceritakan dalam pasal-pasal sebelumnya. Mereka selalu dekat dengan Yesus yang penuh kasih bertindak dengan cepat menjawab kebutuhan mereka: menyembuhkan yang sakit, lumpuh dan mengusir setan. Namun kali ini situasinya berbeda. Yesus begitu dekat dengan mereka, namun Dia sedang tidur. Pada awal pasal 4 diceritakan bahwa di perahu itu Yesus mengajar banyak orang, sehingga kemungkinan Yesus kelelahan dan kemudian tidur.
Taufan yang sangat dahsyat dan ombak yang menyemburkan air ke dalam perahu menjadi sinyal bahaya : kita akan binasa dan kenyataannya Yesus tidur; sungguh Dia tidak peduli dengan masalah dahsyat yang menimpa sehingga cara para murid membangunkan “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” rasanya cara membangunkan yang sangat kasar. Tidak minta tolong, tapi langsung menuduh atau menghakimi : tidak peduli. Dalam kondisi genting ini kita melihat Tuhan Yesus “gercep” atau gerak cepat dalam merespon dengan menghardik angin itu sehingga taufan menjadi reda dan danau menjadi teduh sekali.
Apa artinya kisah ini untuk kita? Pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan dari itu adalah dengan adanya Tuhan Yesus di sana, maka sebenarnya gelora dan angin ribut kehidupan yang melanda pasti akan bisa kembali tenang dan teduh. Di mana ada Tuhan Yesus yang tinggal di situ, maka ketenangan dan kedamaian juga tinggal di sana. Jadi, jika ada masalah berat seperti taufan dahsyat sedang menerpa kehidupan kita sekarang, kita yakin bersama Yesus kita pasti bisa melewatinya.
Refleksi Pamong
Pelayanan menjadi pamong seperti halnya pelayaran menghadapi angin dan taufan yang bisa jadi membuat kita merasa lelah dan takut. Mari terus mengandalkan Tuhan dan mengijinkanNya tinggal dalam hidup kita, supaya bersama Tuhan kita bisa melakukan panggilan ini dengan setia.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Dengan menggunakan gambar atau peraga lain, anak dapat mengulang cerita tentang angin ribut diredakan secara berurutan sesuai dengan isi cerita Alkitab.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan perahu kertas atau plastik, gambar Yesus dan para murid serta bak berisi air.
Pendahuluan
Anak-anak yang terkasih, siapa yang pernah naik perahu atau kapal? Bagaimana perasaanmu Ketika naik kapal laut atau perahu? Senang atau takut? Mengapa? Apakah kapalnya melaju dengan tenang atau pernah miring-miring? Beri kesempatan anak-anak bercerita.
Inti Penyampaian
Hari ini, saya akan bercerita tentang satu perahu yang sedang berlayar di danau. Perahu itu dinaiki oleh Tuhan Yesus (letakkan gambar Yesus dalam perahu bagian belakang atau buritan) “Ayo kita berlayar ke seberang danau!” Yesus mengajak murid-muridnya. (letakkan gambar para murid di dalam perahu bagian depan lalu jalankan perahu kertasnya)
Ketika perahu mulai berlayar, tiba-tiba datang angin yang keras. Wuuussshhh… (pamong meniup perahu. Bisa juga mengajak anak-anak meniupnya) Angin mengenai perahu dan air mulai masuk ke perahu (masukkan sedikit air). “Aduh.. bagaimana ini. Kenapa anginnya besar. Lho.. lho…kenapa airnya masuk ke perahu. Lho..lho.. nggak bahaya ta?”
Anak-anak, pura-puranya kita ada di dalam perahu. Kalau ada angin besar yang membuat perahu miring, kita bagaimana ya? (ajak anak-anak memeragakan naik perahu yang oleng ke kanan dan kiri). Lalu, murid-murid mendekati Tuhan Yesus yang sedang tidur di belakang “Tuhan Yesus, bangun.. kita dalam bahaya ini. Tuhan Yesus, Tolonglah..” (ajak anak-anak mengulangi kembali “Tuhan Yesus, tolonglah”)
Akhirnya, Tuhan Yesus bangun dan bilang ke angin dan danau “Diam, tenanglah” yuk kita ulangi “Diam, tenanglah” Puji Tuhan, akhirnya anginnya reda dan danau kembali tenang. Wah, Tuhan Yesus kuat dan hebat ya. Maka, anak-anak Tuhan Yesus di sini kalau sedang kesulitan, mari minta tolong. Ingatlah untuk mengatakan “Tuhan Yesus, tolong” selanjutnya, kita juga bisa meminta tolong kepada orang besar yang ada di dekat kita.
Aktivitas
Anak-anak diajak membuat perahu dari kertas HVS, kemudian dinamai dan diwarnai. Perahu kertas dijalankan sembari berbicara menceritakan ulang kisah angin ribut diredakan.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan Alkitab tentang angin ribut diredakan.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan kertas HVS sejumlah anak yang hadir.
Pendahuluan
Anak-anak, siapa yang pernah naik perahu atau kapal? Bagaimana perasaannya? Senang atau takut? Mengapa? Apakah kapalnya melaju dengan tenang atau pernah miring-miring? Adakah yang ingin bercerita?
Inti Penyampaian
Sekarang kita akan membuat perahu terlebih dahulu. (setelah semua perahu sudah jadi, lanjutkan dengan cerita)
Setelah membaca bacaan hari ini, saya mengajak kalian untuk berdiskusi. Jawablah pertanyaan berikut dan tuliskanlah pada bagian luar perahu.
- Menurut kalian, seperti apa perahu yang diterpa taufan? Oleng, miring-miring.
- Apa bedanya perahu yang melaju saat air danau tenang dan ketika ombak menerjang? Saat air danau tenang, perahu juga melaju dengan tenang. Saat ombak menerjang, perahu terombang-ambing.
- Bagaimana perasaan para murid ketika perahunya hampir penuh dengan air? Takut, panik, bingung.
- Di mana Yesus saat angin kencang itu terjadi? Yesus tidur di buritan.
- Apa yang Yesus lakukan saat muridNya membangunkanNya? Menghardikatau membentak angin dan berkata kepada danau untuk diam dan tenang.
Dalam kondisi genting ini kita melihat Tuhan Yesus “gercep” (gerak cepat) dalam menanggapi seruan para murid-Nya dengan menghardik angin itu. Akibatnya, taufan menjadi reda dan danau menjadi teduh sekali. Pelajaran berharga apa yang bisa kita dapatkan dari kisah itu? Di mana Tuhan Yesus ada, maka sebenarnya masalah yang seperti angin ribut itu bisa reda. Masalah yang membuat kita panik dan takut, jika kita hadapi bersama dengan Tuhan Yesus, maka ketenangan dan kedamaian akan datang. Jadi, mari yakin bersama Yesus kita pasti bisa melewati kesulitan apapun dalam hidup kita.
Siapa di antara kalian yang pernah mengalami kesulitan? Mari seperti para murid, kita ingat Tuhan dan meminta tolong karena bersama Yesus, kita pasti bisa.
Aktivitas
(dilakukan di awal, sebelum cerita)
Anak-anak diajak membuat perahu dari kertas HVS. Pada bagian luar yang kosong ditulisi jawaban pertanyaan.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak mengusulkan hal-hal baik yang didapat dari cerita tentang angin ribut diredakan.
Alat Peraga
Pamong memperbanyak teka teki silang yang telah disediakan
Pendahuluan
Siapa yang pernah naik perahu atau kapal? Bagaimana perasaannya? Senang atu takut? Mengapa? Apakah kapalnya melaju dengan tenang atau pernah miring-miring? Adakah yang ingin bercerita?
Inti Penyampaian
Anak-anak, setelah membaca bacaan hari ini, saya mengajak kalian untuk berdiskusi bermain TTS. Silahkan diisi dengan berkelompok, 2-3 orang.
Anak-anak yang terkasih, taufan dan angin kencang itu seperti masalah yang membuat kita panik dan merasa takut. Tapi, masalah itu bisa ditenangkan dan semua berjalan baik kembali ketika ada Tuhan yang hadir bersama kita. Dia sungguh peduli dengan masalah dahsyat yang menimpa. Tuhan Yesus “gercep” (gerak cepat) dalam merespon dengan menghardik angin itu sehingga taufan menjadi reda dan danau menjadi teduh sekali.
Pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan adalah di mana ada Tuhan Yesus maka ketenangan dan kedamaian juga tinggal di sana. Mari yakin bersama Yesus kita pasti bisa melewati hal-hal sulit.
Menurut kalian, apa kesulitan yang sering kalian temui? Ajak anakanak sharing tentang kesulitannya. Dalam situasi yang demikian, ingatlah bahwa Tuhan tidak membiarkan kita berlayar sendirian. Dia menyediakan pertolongan bagi setiap orang. Mari seperti para murid, kita ingat Tuhan dan meminta tolong karena bersama Yesus, kita pasti bisa.
Aktivitas
Anak-anak diajak untuk menuliskan pada selembar kertas berisi kalimat yang harus mereka lanjutkan agar menjadi lengkap sesuai lembar yang mereka dapat. Sesudah itu minta mereka untuk membacakan secara bergantian.
Tenanglah, karena ……………………………………………………………………. |
Jangan takut, karena…………………………………………………………………. |
Percayalah, karena ……………………………………………………………………. |
Jangan panik, karena…………………………………………………………………. |
BASA JAWA
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak menyebutkan tokoh yang memiliki peran paling penting dalam cerita Yesus membangkitkan anak Yairus.
Pendahuluan
Kanca-kanca, sapa sing nate numpak perahu utawa kapal? Piye rasane? Seneng apa wedi? Apa alesane? Perahu / kapal iku lajune tenang apa miring-miring? Wenehi wektu para bocah padha crita.
Inti Penyampaian
Dina iki, aku arep crita bab siji prau kang lagi layar ing danau. Ing prau iku ana Gusti Yesus, banjur dhawuh “Ayo awake dhewe layar menyang sebrang danau!” Yesus ngajak para murid.
Nalika prahu lagi layar, ujug-ujug ana angin banter banget. Wuuussshhh… Angine ngantem prahu, nganti banyune uga mlebu neng prau. “Adhuh.. piye iki. Angine gedhe banget. Lho.. lho…kok banyune mlebu prahu. Lho..lho.. nggak bahaya ta?”
Penerapan
Kanca-kanca, ayo padha apen-apen yen kita ana ing njero prau. Yen mara-mara ana angin gedhe banget ngantep praune awake dhewe, kira-kira kepriye ya? Wektu kuwi, para murid nyedhaki Gusti Yesus kang lagi sare ana ing mburi, banjut matur “Gusti Yesus, ayo wungu.. bahaya iki. Tulung Gusti Yesus, praune miring-miring..”
Gusti Yesus wungu banjur pitutur marang angin lan danau “Menenga lan dadia anteng” yuk dibaleni “Menenga lan dadia anteng” Puji Gusti, angin gedhe iku banjur mendha lan segarane bali anteng maneh. Wah, Gusti Yesus kuat lan hebat ya. Mulane, kanca-kanca kabeh yen lagi kangelan, ayo nyuwun tulung neng Gusti. Dieling-eling, ayo matur “Gusti Yesus, tulung” banjur ayo uga nyuwun tulung neng bapak ibu utawa wong gedhe sing ana neng cedhake awake dhewe ya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menyebutkan peran penting orangtua dalam bacaan dan peran penting orangtua mereka bagi mereka.
Pendahuluan
Kanca-kanca, sapa sing nate numpak perahu utawa kapal? Piye rasane? Seneng apa wedi? Apa alesane? Perahu / kapal iku lajune tenang apa miring-miring? Sapa sing gelem crita, ayo crita yo.
Inti Penyampaian
Saiki ayo padha nggawe perahu kertas dhisik ya.
Kanca-kanca, sawuse maca kita, ayo rembugan kanthi mangsuli pitakonan kang jawabane ditulis ana ing njabane perahu kertas yo..
- Miturut awakmu, kaya apa prau kang kena prahara? Oleng, miring-miring.
- Apa bedane prau kang layar nalika segara anteng lan nalika ombak ngantem prau? Segara anteng, prau layar anteng. Ombak ngantem, prau mobat mabit
- Kepriye perasaane para murid nalika praukebak banyu? Wedi lan bingung
- Gusti Yesus ana ing endi nalika prahara? Yesus sare ana ing buritan.
- Apa kang katindakake Gusti Yesus nalika diwungu para murid ? ndukani angin lan ngandika marang segara supaya anteng.
Penerapan
Kanca-kanca, ing satengahing prahara awake dhewe ngerti yen Gusti Yesus “gercep” (gerak cepat) anggone nanggapi ature para murid. Angin didukani, segarane dadi anteng. Prastawa iku ngatag awake dhewe sinau yen Gusti Yesus ana lan ngancani, mulane masalah gedhe kaya angin taufan iku iya bakal anteng kok. Masalah kadhang marakake panik lan wedi, mula ayo kaadhepi bareng Gusti Yesus, supaya tenang lan tentrem sakabehe. Mula ayo yakin yen dikancani Gusti Yesus kita mesti bakal isa ngadhepi samubarang.
Sapa sing nate ngadhepi kangelan?ayo kaya para murid, kita eling karo Gusti lan nyuwun pitulungan, kita mesti bakal isa.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak menyebutkan peran penting orangtua dalam bacaan dan peran penting orangtua mereka bagi mereka.
- Anak menentukan suatu kegiatan yang dilakukan bersama orangtua (tidak terbatas orang tua secara biologis) dalam rangka pekan keluarga.
Pendahuluan
Kanca-kanca, sapa sing nate numpak perahu utawa kapal? Piye rasane? Seneng apa wedi? Apa alesane? Perahu / kapal iku lajune tenang apa miring-miring? Sapa sing gelem crita, ayo crita yo.
Inti Penyampaian
Kanca-kanca, sawuse maca kita, ayo padha ngisi TTS bareng kanca sakelompok.
Kanca-kanca, prahara utawa taufan lan angin gedhe iku kaya masalah kang marakake panik lan wedi. Nanging, masalah iku bisa dadi anteng maneh nalika ana Gusti kang ngancani kita. Panjenengane nggatekake kita nalika ngadhepi masalah gedhe. Gusti Yesus “gercep” (gerak cepat) nulungi para murid lan ndukani segara kang kebak prahara nganti anteng maneh.
Penerapan
Saka carita iku awake dhewe isa sinau yen ana Gusti Yesus ing urip kita, mesth bakal tenang lan tentrem kabeh. Ayo yakin yen bareng karo Gusti Yesus, awake dhewe bakal isa nglewati kangelan.
Kira-kira apa kangelanmu saiki? Ayo critaa. Ing kaanan kaya mangkono, elinga yen Gusti ora negakake awake dhewe ijenan. Panjenengane bakal nulungi saben wong. Ayo kaya para murid, tansah eling Gusti lan nyuwun tulung amarga yen bareng Gusti, kita bakal isa ngadhepi apa wae.