Aku Suka Berterima Kasih Tuntunan Ibadah Anak 23 Juli 2023

10 July 2023

Tahun Gerejawi: Hari Anak Nasional
Tema: Karakter Moral-Tokoh
Judul: Aku Suka berterimakasih

Bacaan: Lukas 17 : 11-19
Ayat Hafalan: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (1 Tawarikh 16:34)

Lagu Tema: Sgala Puji Syukur

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Penyakit kusta dikenal juga dengan lepra. Penyakit yang ada sejak jaman dulu ini memang menular. Ketika seseorang menderita sakit ini, ia wajib diasingkan, tinggal jauh dari lingkungan rumah. Setiap ada orang yang lewat, mereka harus berteriak,”Najis najis” dengan suara nyaring, agar jarak mereka tetap terjaga.

Pada penderita kusta yang telah parah, beberapa anggota tubuh mereka terlepas tanpa terasa. Tiba-tiba saja jarinya putus, bayangkan saja betapa takutnya mereka. Sungguh senang ketika melihat Yesus melewati tempat dimana mereka diasingkan. Yesus yang memang populer sebagai pembuat mujizat adalah harapan mereka saat ini. “Yesus, guru..kasihanilah kami” begitu penderita kusta meminta disembuhkan oleh Yesus.

Mereka takut Yesus tertular, jadi mereka tidak berani mendekat. Sebaliknya Yesus berkata,”Pergilah, perlihatkanlah diri kalian kepada para imam!”

Seseorang yang dinyatakan sembuh dari kusta, harus menemui para imam. Merekalah yang berhak menyatakan kesembuhan. Tanpa bertanya mereka melakukan apa yang diperintahkanNya.

Ditengah perjalanan, mereka bisa melihat perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka, mereka sembuh dari kusta. Betapa senangnya! Salah seorang kembali dan ingin mengucapkan terimakasih kepada Yesus, sedangkan Sembilan lainnya tetap melanjutkan perjalanan untuk bertemu para imam. Yang satu itu  tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.

Refleksi untuk Pamong
Dari satu penderita kusta yang sembuh dan kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terimakasih itulah kita dapat mempelajari banyak hal. Tanpa dinyana, ia orang Samaria, kaum yang dianggap nista oleh para orang saleh.

Mungkin sebagian besar kita hidup dengan pandangan yang berbeda dari golongan yang berbeda pula. Kita sering tidak sepaham dengan mereka yang bukan golongan kita. Namun satu hal yang sama, betapa menanamkan rasa bersyukur itu adalah hal yang utama. Orang Samaria yang tidak mempelajari  hukum Allah saja tahu bagaimana cara berterimakasih, bagaimana dengan kita?

Lagi-lagi pamong punya dua beban, sebelum mencontohkan kepada anak-anak, sebaiknya pamong ‘selesai’ dengan dirinya dahulu. Pamong yang baik adalah pamong yang tahu cara bersyukur, sebelum mengajarkan bagaimana hidup dengan penuh syukur.


BAHASA INDONESIA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan:  Anak dapat menceritakan kembali kisah sepuluh orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus.

Alat Peraga
Selain gambar-gambar dibawah ini, pamong mempersiapkan kertas berbentuk lingkaran berwarna merah. Sisipkan dobel selotip dibelakang kertas tersebut. Kertas lingkaran berbagai ukuran itu ditempel di kulit pamong, menggambarkan kondisi orang yang sakit kusta.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini kita mau mendengar kisah kesepuluh orang yang sakit kusta. Sakit kusta itu apa? Apakah mereka tidak bisa berjalan? Apakah mereka tidak bisa bicara? Bukan, bukan seperti itu ya sakitnya. Lalu, seperti apa sakitnya?Yuk, disimak dengan baik ya!

Inti Penyampaian
(Dari awal penyampaian, pamong memakai sudut pandang orang kusta yang yang kembali untuk mengucap terimakasih kepada Yesus)

Lihatlah kulitku ini(tunjuk lingkaran-lingkaran merah dikulit). Rasanya mati rasa. Dicubit tidak sakit, menyentuh air panas aku tidak kepanasan. Ini Namanya sakit kusta! Kalau bertambah parah, jari-jari tanganku akan terlepas. Orang tidak boleh dekat-dekat denganku, mereka bisa tertular! Aku harus tinggal dengan orang sakit kusta lainnya, mereka semua diasingkan diujung kota.

(Gambar 1)

Ini semua temanku. Mereka sakit parah, bahkan ada yang sudah kehilangan jari kakinya. Bagaimana ini, kami mungkin tidak bisa sembuh.

Lho…lho…lihatlah, siapa yang lewat itu? Bukankah itu Yesus? Dia yang terkenal membuat banyak mujizat itu bukan?

Aku akan meminta disembuhkan. Yesus pasti bisa menyembuhkan kami. Yesus, guru…kasihanilah kami!

Yesus kemudian menyuruh kami untuk bertemu dengan para imam. Karena hanya mereka yang mengijinkan kami berkumpul dengan keluarga, setelah kami dinyatakan sembuh!

(Gambar 2)

Kami berjalan ke kota untuk bertemu para imam dan aku melihat keajaiban terjadi. Luka-luka sembuh dan menghilang. Wahhhhh!!! Puji Tuhan, aku akan kembali menghadap Yesus. Dia harus tahu kalau aku sembuh.

(Gambar 3)

Hai Yesus, lihatlah aku, aku sudah sembuh dari kusta. Trimakasih ya Yesus!

Aku mengucapkan terimakasih kepadaNya, sementara semua temanku yang lainnya melanjutkan perjalanan untuk bertemu para imam.

 

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, sungguh baik cerita hari ini. Satu orang kusta yang tidak lupa mengucapkan terimakasih setelah mendapat kesembuhan dari Yesus. Bagaimana dengan anak-anak semua, apakah kalian selalu ingat untuk mengucapkan terimakasih?

Terimakasih itu apa sih? Terimakasih adalah ucapan syukur karena sudah mendapat bantuan, mendapat kesembuhan atau kebaikan yang lainnya. Lalu, bagaimana caranya berterimakasih? Iya, berterimakasih bisa diucapkan kepada seseorang yang membantu kita. Kalau anak-anak mau berterimakasih kepada Yesus, anak-anak bisa berdoa dan mengucap syukur. Mengucapkan terimakasih itu penting agar orang yang membantu kita tahu bahwa bantuan itu berguna. Orang yang mengucapkan terimakasih dan mau bersyukur akan merasakan hati yang tenang dan damai.

Aktivitas
Ayo kita berdiri dan membentuk barisan satu lajur ya, seperti bermain ular naga panjangnya, tapi melingkar dan tidak putus. Jadi ada teman yang berdiri didepan dan belakang kalian. Setelah berbaris rapi, ulurkan kedua tangan ke atas bahu teman didepan kalian. Sudah? Yuk, memijat bahu teman kalian dengan pelan dan lembut.

Kakak hitung sampai sepuluh ya. Nah, sekarang ucapkan terimakasih kepada teman yang ada dibelakang kalian. Wah, kalian memang benar anak yang pintar! Sebagai hadiah, kakak akan memberikan gelang bertuliskan: Aku suka berterimakasih.

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:  

  1. Anak dapat menyebutkan alasan seorang kusta berterima kasih kepada Yesus.
  2. Anak dapat menyebutkan alasan ia berterima kasih.
  3. Anak dapat membiasakan diri mengucapkan terimakasih ketika mendapat pertolongan.
  4. Anak dapat membuat kartu ucapan untuk menyatakan terimakasih kepada para orangtua atau orang-orang di sekitarnya.

 

Alat Peraga: Sama dengan alat peraga pada balita

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Siapa yang tahu keadaan orang yang sakit kusta? Iya, kakak akan menempelkan kertas merah ini ke seluruh tubuh kakak ya. Orang sakit kusta punya bercak luka di kulitnya. Luka ini sulit sembuh dan mudah menular. Kalau kita bersin atau batuk, orang yang berada di dekat kita akan tertular penyakit kusta. Nah, inilah cerita tentang orang yang sakit kusta. Tubuh mereka luka-luka seperti kakak sekarang ini.

Inti Penyampaian
(Dari awal penyampaian, pamong memakai sudut pandang orang kusta yang yang kembali untuk mengucap terimakasih kepada Yesus)

Lihatlah kulitku ini(tunjuk lingkaran-lingkaran merah dikulit). Rasanya mati rasa. Dicubit tidak sakit, menyentuh air panas aku tidak kepanasan. Ini Namanya sakit kusta! Kalau bertambah parah, jari-jari tanganku akan terlepas. Orang tidak boleh dekat-dekat denganku, mereka bisa tertular! Aku harus tinggal dengan orang sakit kusta lainnya, mereka semua diasingkan diujung kota.

(Gambar 1)

Ini semua temanku. Mereka sakit parah, bahkan ada yang sudah kehilangan jari kakinya. Bagaimana ini, kami mungkin tidak bisa sembuh.

Lho…lho…lihatlah, siapa yang lewat itu? Bukankah itu Yesus? Dia yang terkenal membuat banyak mujizat itu bukan?

Aku akan meminta disembuhkan. Yesus pasti bisa menyembuhkan kami. Yesus, guru…kasihanilah kami!

Yesus kemudian menyuruh kami untuk bertemu dengan para imam. Hanya mereka yang mengijinkan kami berkumpul dengan keluarga, setelah kami dinyatakan sembuh!

(Gambar 2)

Kami berjalan ke kota untuk bertemu para imam dan aku melihat keajaiban terjadi. Luka-luka sembuh dan menghilang. Wahhhhh!!! Puji Tuhan, aku akan kembali menghadap Yesus. Dia harus tahu kalau aku sembuh.

(Gambar 3)

Hai Yesus, lihatlah aku, aku sudah sembuh dari kusta. Trimakasih ya Yesus!

Aku mengucapkan terimakasih kepadaNya, sementara semua temanku yang lainnya melanjutkan perjalanan untuk bertemu para imam.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertemu dengan orang-orang baik. Orang yang memberikan pertolongan saat kita membutuhkan. Seorang bapak yang membantu kita bangun saat terjatuh dari sepeda, teman yang mau membagi bekalnya disekolah, kakak yang membantu merapikan kamar sehabis tidur. Banyak sekali orang-orang baik itu. Perbuatan baik haruslah dipuji. Orang baik yang melakukan kebaikan akan terus bersemangat berbuat baik, jika orang yang dibantunya mau berterimakasih. Berbuat baik itu menyenangkan, akan menyenangkan juga kalau kita suka berterimakasih ya! Terimakasih anak-anak sudah mau mendengarkan dengan baik cerita hari ini. Mulai saat ini, ayo kita suka berterimakasih.

Aktivitas
Ayo kita membuat kartu ucapan untuk orang yang sudah membantu kita. Anak-anak boleh memilih kepada siapa kartu diberikan. Tuliskan nama orang yang menerima kartu, dan ucapkan sesuatu. Misalnya: terimakasihku kepada: ibu. Karena masakan ibu yang enak.

 

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:  

  1. Anak dapat menyebutkan alasan seorang kusta berterima kasih kepada Yesus.
  2. Anak dapat menyebutkan alasan ia berterima kasih.
  3. Anak dapat membiasakan diri mengucapkan terimakasih ketika mendapat pertolongan.
  4. Anak dapat membuat kartu ucapan untuk menyatakan terimakasih kepada para orangtua atau orang-orang di sekitarnya.

Alat Peraga: Sama dengan alat peraga pada balita.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang sepuluh orang yang menderita sakit menular. Kalau tahu ada orang yang mengidap penyakit menular berada didekat kita, apa yang biasanya kita lakukan? Iya betul, kita pasti menjauh. Kita menjaga jarak agar tidak mudah tertular. Sama juga dengan penderita kusta di cerita kita hari ini. Mereka diasingkan ke luar kota.

Inti Penyampaian
(Dari awal penyampaian, pamong memakai sudut pandang orang kusta yang yang kembali untuk mengucap terimakasih kepada Yesus)

(gambar 1)

Inilah kami. Sakit kusta ditandai dengan bercak-bercak dikulit, jika sudah parah, ada penderita kusta yang sampai kehilangan jari-jari tangan dan kakinya. Sakit kusta ini akan sulit disembuhkan. Lho! Siapa itu yang lewat didepan kami? Bukankah dia Yesus, orang terkenal itu? Dia sering membuat mujizat. Dia dapat menyembuhkan orang sakit, dia pasti bisa menyembuhkan kita juga.

“Yesus, guru…kasihanilah kami!”

Yesus berkata dari jauh, agar kami menemui para imam. Dengan berkata seperti itu, kami tahu kami bisa sembuh.

(gambar 2)

Lalu kami berjalan menuju kota untuk bertemu para imam. Benar saja, aku melihat kulitku kembali sehat, ajaib! Bercak-bercak itu berangsur menghilang! Puji Tuhan, aku sembuh!

(gambar 3)

Aku begitu gembira, aku berlari kembali kepada Yesus, aku ingin berterimakasih karena Dia menyembuhkan aku.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Satu orang yang sakit kusta itu mau kembali kepada Yesus, ia sangat bersyukur sakitnya bisa disembuhkan. Bagaimana mungkin? Sakit yang ia derita adalah sakit yang tidak bisa sembuh, ia juga sedih karena selama sakit ia tinggal jauh dari keluarga. Sedihnya orang yang sakit kusta itu ganda ya, sudah sakit tapi juga harus rela berjauhan dengan orang yang disayanginya.

Tentu saja, ketika tahu ia sembuh gembiranya tidak terkira. Walaupun sudah diperintahkan untuk pergi kepada imam, ia tetap ingin kembali kepada Yesus, ia sangat berterimakasih karena sudah disembuhkan.

Bagaimana dengan anak-anak? Apakah anak-anak selalu ingat untuk berterimakasih jika sudah mendapat bantuan dari orang lain? Berterimakasih itu penting agar orang yang sudah membantu kita tahu bahwa bantuannya berguna bagi kita. Ayo kita tunjukkan bahwa anak-anak Tuhan tahu berterimakasih ya, anak-anak Tuhan adalah anak yang sopan dan baik hatinya.

Aktivitas
Ayo kita membuat komik yang bercerita tentang anak yang berterimakasih kepada bapaknya. Anak-anak bebas menuliskan ucapan para tokoh di komik tersebut ya!


BAHASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pendahuluan
Sugeng injing para putrane Allah ingkang kinasih. Dina iki kita padha mirengake carita bab sepuluh wong lara kusta. Sapa tha, wong lara kusta kuwi?

Inti Penyampaian
Coba padha ndeleng kulitku iki (Pamong nunjukake kulit kang wus ditempeli kertas warna abang). Rasane kaya mati rasa. Dijiwit ora krasa, kena banyu panas uga ora krasa babar blas. Iki jenenge lara kusta. Yen saya parah, driji bisa ucul mbaka siji.

Wong liya ora kena cedhak aku, amarga bisa ketularan. Biasane aku dikumpulke padha wong lara kusta liyane. Kabeh diasingke neng ujung kutha.

(Gambar 1)

Iki kabeh kancaku. Deweke lara parah, apa maneh ana kang wus kilangan driji sikil. Kepriye ngana kuwi, aku susah amarga mikir mesti ora bakalan waras maneh.

Lho…lho… sapa kae kang liwat dalan kono? Apa kuwi Yesus? Dewek e  kang terkenal agawe akeh mujizat kan? aku arep njaluk diwaraske karo Gusti Yesus. Yesus mesti wae bisa agawe waras. Yesus, guru…saakenono kami!

Banjur Yesus mrentahke kabeh ngadep para imam. Sebab para imam kuwi kang ditunjuk ngewehi ijin kumpul keluarga maneh yen wes waras.

(Gambar 2)

Kita padha mlaku menyang kutha. Ajaib, cathu-cathu ing kulit iki padha ilang lan waras. Wahhhh!!! Pamuji dening Gusti, aku arep bali maneh ngadep Gusti Yesus. Gusti kedah sumerap yen aku wus waras.

(Gambar 3)

Hai Yesus, delengen aku iki, aku wus waras tekan kusta. Maturnuwun Gusti! Aku ngucapke maturnuwun marang Gusti Yesus, nanging para kancaku liyane isih tetap malaku menyang kutha marani para imam.

Penerapan
Bocah-bocah ingkang ditresnani Gusti, apik banget carita dina iki ya. Wong lara kusta kang ora lali ngucapake maturnuwun sakwise diparingi waras dening Gusti Yesus. Kepriye karo bocah-bocah? Apa bocah-bocah ora lali ngucapake maturnuwun?

Maturnuwun iku penting amarga wong kang wus mbiyantu kita kuwi weruh yen bantuan kuwi migunani. Wong kang ngucapake maturnuwun lan syukur kuwi bakal diparingi           tentrem rahayu dening Gusti Allah.

Aktivitas
Ayo padha ngadeg lan mbentuk lingkaran ya. Kabeh duwe kang nagdeg ing ngarep lan mburi. Sakwise baris rapi,  wehno tanganmu banjur ana nduwur pundak konco ngarepmu, ayo padha mijet kancamu! Alon-alon wae ya. Yen wus rampung, ojo lali maturnuwun marang kanca kang ana mburimu. Wah, pancen bocah pinter kabeh ya!

Iki hadiah amarga bocah-bocah gelem maturnuwun marang kanca. Iki gelang kang ana tulisane: aku seneng ngucap maturnuwun. (contoh gambar ada di paragraf berbahasa Indonesia)

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pendahuluan
Sugeng injing para putrane Allah kang kinasih. Sapa kang weruh kepiye wong kang lara kusta kuwi? Wong kang lara kusta nduweni catu kaya ngene( pamong nunjukake bunderan abang kang ditempel ana kulit). Catu iki angel waras lan gampang nulari. Yen watuk apa wahing kaya ngana kae, bisa nular marang wong ana cedhak e.

Inti Penyampaian
Coba padha ndeleng kulitku iki (Pamong nunjukake kulit kang wus ditempeli kertas warna abang). Rasane kaya mati rasa. Dijiwit ora krasa, kena banyu panas uga ora krasa babar blas. Iki jenenge lara kusta. Yen saya parah, driji bisa ucul mbaka siji.

Wong liya ora kena cedhak aku, amarga bisa ketularan. Biasane aku dikumpulke padha wong lara kusta liyane. Kabeh diasingke neng ujung kutha.

(Gambar 1)

Iki kabeh kancaku. Deweke lara parah, apa maneh ana kang wus kilangan driji sikil. Kepriye ngana kuwi, aku susah amarga mikir mesti ora bakalan waras maneh.

Lho…lho… sapa kae kang liwat dalan kono? Apa kuwi Yesus? Dewek e  kang terkenal agawe akeh mujizat kan? aku arep njaluk diwaraske karo Gusti Yesus. Yesus mesti wae bisa agawe waras. Yesus, guru…saakenono kami!

Banjur Yesus mrentahke kabeh ngadep para imam. Sebab para imam kuwi kang ditunjuk ngewehi ijin kumpul keluarga maneh yen wes waras.

(Gambar 2)

Kita padha mlaku menyang kutha. Ajaib, cathu-cathu ing kulit iki padha ilang lan waras. Wahhhh!!! Pamuji dening Gusti, aku arep bali maneh ngadep Gusti Yesus. Gusti kedah sumerap yen aku wus waras.

(Gambar 3)

Hai Yesus, delengen aku iki, aku wus waras tekan kusta. Maturnuwun Gusti! Aku ngucapke maturnuwun marang Gusti Yesus, nanging para kancaku liyane isih tetap malaku menyang kutha marani para imam.

Penerapan
Ing urip mbendinane, kita asring panggih wong-wong kang apik. Wong kang maringi pitulungan marang sapa wae kang mbutuhake. Bapak kang mbiyantu bocah  tiba saka sepeda, kanca kang maringi maeman bontot saka ngomah, mbakyu kang ngrewangi resik-resik kamar. Akeh banget wong apik kuwi. Laku kang apik kudu diparingi ucapan maturnuwun. Sebab, wong apik bakalan terus laku apik. Laku apik iku nyenengake, nanging nyenengake uga yen kita seneng ngucapake maturnuwun. Maturnuwun bocah-bocah wus gelem ngrungokke carita kanti manut dina iki. Mulai dina iki, ayo padha seneng maturnuwun.

Aktivitas
Ayo padha nggawe kartu ucapan maturnuwun kanggo wong kang wus tetulung kita. Bocah-bocah bisa milih marang sapa wong kang diparingi kartu kuwi. Coba tulis jeneng wong kuwi ya lan ucapke uga alasane. Tuladha: maturnuwunku marang ibu amarga masakan ibu enak. (gambar ana ing paragraf kang katulis dening Bahasa Indonesia)

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pendahuluan
Sugeng injing, para putrane Allah kang kinurmatan,

Dina iki kita kabeh padha mirengake carita bab sepuluh wong lara kusta. Yen ana wong kang lara penyakit menular, biasane kaya ngapa kedadeyane? Iya, bener. Kita mesthi wae ngadoh. Ana jarak kita karo wong lara kae, kareben ora katularan. Wong lara kusta ing carita iki uga ngana, dewek e ora pareng manggon ing kutha, nanging kudu urip adoh saka omah.

Inti Penyampaian
Coba padha ndeleng kulitku iki (Pamong nunjukake kulit kang wus ditempeli kertas warna abang). Rasane kaya mati rasa. Dijiwit ora krasa, kena banyu panas uga ora krasa babar blas. Iki jenenge lara kusta. Yen saya parah, driji bisa ucul mbaka siji.

Wong liya ora kena cedhak aku, amarga bisa ketularan. Biasane aku dikumpulke padha wong lara kusta liyane. Kabeh diasingke neng ujung kutha.

(Gambar 1)

Iki kabeh kancaku. Deweke lara parah, apa maneh ana kang wus kilangan driji sikil. Kepriye ngana kuwi, aku susah amarga mikir mesti ora bakalan waras maneh.

Lho…lho… sapa kae kang liwat dalan kono? Apa kuwi Yesus? Dewek e  kang terkenal agawe akeh mujizat kan? aku arep njaluk diwaraske karo Gusti Yesus. Yesus mesti wae bisa agawe waras. Yesus, guru…saakenono kami!

Banjur Yesus mrentahke kabeh ngadep para imam. Sebab para imam kuwi kang ditunjuk ngewehi ijin kumpul keluarga maneh yen wes waras.

(Gambar 2)

Kita padha mlaku menyang kutha. Ajaib, cathu-cathu ing kulit iki padha ilang lan waras. Wahhhh!!! Pamuji dening Gusti, aku arep bali maneh ngadep Gusti Yesus. Gusti kedah sumerap yen aku wus waras.

(Gambar 3)

Hai Yesus, delengen aku iki, aku wus waras tekan kusta. Maturnuwun Gusti! Aku ngucapke maturnuwun marang Gusti Yesus, nanging para kancaku liyane isih tetap malaku menyang kutha marani para imam.

Penerapan
Bocah-bocah kang ditresnani dening Yesus Kristus,

Wong lara kusta siji kae gelem mbalik maneh menyang Gusti Yesus. Dewek e bungah larane bisa waras. Geneya? Lara kusta kuwi kelebu lara kang angel waras, uga sedih banget amarga kudu urip adoh saka dulur kabeh. Wong lara kusta kuwi sedih mergo lara lan sedih amarga kudu pisah karo wong kang ditresnani.

Mesthi wae, dadi waras kuwi bungah e sansaya nemen. Gusti Yesus ngutus wong-wong kae nadep marang imam, ananging wong Samaria mau panggah kepingin mbalik menyang Gusti Yesus. Dewek e, ngucap syukur sampun diparingi kesarasan.

Kepriye bocah-bocah kabeh? Apa bocah-bocah padha eling ngucap syukur kaya dene wong Samaria kae? Apa bocah-bocah ora lali maturnuwun marang sapa wae sing maringi pitulungan? Maturnuwun kuwi apik sebab wong kang maringi pitulungan mangertos yen pitulungan kuwi ana gunane. Ayo padha saguh ngucap maturnuwun amarga kita putrane Allah kang sopan lan apik atine.

Aktivitas
Ayo agawe carita bergambar bab anak kang maturnuwun marang bapak. Bocah-bocah bisa nulis apa wae kang kudune diucapake dening anak lan bapak kuwi ya!(Gambar ada di paragraf yang memakai Bahasa Indonesia diatas)

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak