Tahun Gerejawi: Bulan Keluarga
Tema: Tokoh Wanita
Judul: Aku Berani Membela Orang Lain
Bacaan: Ester 7 : 1-10
Ayat Hafalan: “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan” (Mazmur 31:25)
Lagu Tema: Jangan Takut Pada Apapun
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Adalah mordekhai, seorang keturunan dari suku Benyamin yang mengasuh keponakannya, Esther karena bapak ibunya telah tiada. Pada masa tujuh tahun pemerintahannya, raja Ahasyweros mengadakan kontes untuk memilih ratu yang diikuti oleh perempuan-perempuan pilihan dari tiap penjuru negeri. Esther dengan hikmat dari Tuhan berhasil terpilih sebagai ratu. Walaupun Esther menjadi ratu, bukan berarti hidupnya mudah. Berbagai daya Mordekhai dan Esther untuk mempertahankan diri juga kaumnya mengingat keberadaan bangsa Yahudi saat itu adalah kaum buangan.
Mereka harus berhadapan dengan banyak orang jahat dan punya rencana buruk terhadap raja. Suatu kali, Mordekhai menolak untuk tunduk menyembah Haman, orang kepercayaan raja. Hingga Haman menjadi panas hatinya. Ia pun mencoba membujuk raja untuk menghukum kaum Yahudi. Haman mengirim kurir yang membawakan berita untuk membunuh dan merampas harta seluruh bangsa Yahudi tanpa terkecuali.
Mordekhai yang mendengarnya segera memberitahu Esther. Ratu itu mengundang raja dan Haman kedalam jamuan makannya. Jamuan itu menyenangkan hati raja hingga raja bersedia mengabulkan apapun permintaan sang ratu. Dengan kehati-hatian, ratu memberitahukan keadaan bangsa Yahudi karena ulah Haman. Raja pun murka dan menjatuhkan hukuman kepada Haman.
Refleksi untuk Pamong
Bersikap berani membela yang benar adalah salah satu sikap dasar yang ingin kita bangun sejak anak berusia dini. Dengan bekal itu, anak akan tumbuh sebagai anak yang tangguh menghadapi banyak masalah disekitarnya, tahu memihak mana yang benar dan mampu memperjuangkan kebenaran itu. Sekali lagi, pamong adalah sebuah role model. Anak kerap tidak mendapatkan role model yang ideal ketika berada dalam lingkungan dimana ia tinggal dan dibesarkan. Bukan berarti pamong adalah yang paling benar. Setidaknya dengan tahu bahwa kita akan menjadi teladan, maka seyogyanya kita menjadi pamong yang setia membela apa yang benar.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah Ester memperjuangkan kelangsungan hidup bangsanya.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar di bawah ini:
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Senangnya bertemu anak-anak hari ini, minggu kemarin kita mendengar cerita tentang Yesus yang sayang dengan anak-anak kecil kan? bagaimana kalau kita bernyanyi lagu: Sayang Disayang Tuhan
Melalui lagu ini, kita mengingat betapa Tuhan sangat menyayangi kita para anaknya, Tuhan akan melindungi, tinggal kita yang harus berjuang dengan berani. Sama dengan kisah kita minggu ini ya, ayo kita simak dengan baik.
Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Ratu Esther itu baru saja mendapat kabar dari pamannya, bapak Mordekhai bahwa bangsa Yahudi akan dimusnahkan. Waduh gawat, ratu Esther harus berpikir dengan keras. Dia harus memutuskan dengan cepat, apa yang harus dilakukan. “Ya!!! Aku harus mengundang raja untuk makan, aku akan menjamu raja dengan makanan enak sehingga hatinya senang.”
Betul saja, raja senang sekali. Ia berjanji untuk memenuhi apapun permintaan ratu.
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Ratu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ratu bercerita bahwa bangsa Yahudi dalam bahaya. Mereka akan dibunuh dan hartanya dirampas. Raja pun bertanya,”Siapa yang melakukan semua itu?”
“Dia adalah Haman, ya Raja”
(Pamong menunjukkan gambar 3)
Raja marah mendengar cerita ratu Esther, raja tidak tahan hingga meninggalkan ruangan.
(Pamong menunjukkan gambar 4)
Sebaliknya Haman, apa yang dilakukannya? Ia mendekat kepada Esther dan memohon pengampunannya. Namun malangnya, raja kembali ke ruangan dan kembali melihat Haman. Raja marah dengan luar biasa.
(Pamong menunjukkan gambar 5)
Tiada ampun lagi, Haman lalu dihukum mati.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Berkata dengan berani seperti ratu Esther terkadang tidak mudah ya. “Jangan-jangan aku nanti malah dimarahi?” “Jangan-jangan aku nanti malah dihukum!”.
Kalau sudah begitu biasanya kita tidak berani berkata benar. Kita memilih untuk diam saja. Supaya diri sendiri selamat.
Tahukah kalian, bagaimana caranya menjadi anak yang berani?yuk, latihan melakukan yang paling sederhana.
- Pertama, cobalah memberi salam kepada teman disebelahmu.
- Kedua, cobalah mengajak bicara teman disebelahmu.
- Ketiga, cobalah bernyanyi didepan teman-teman.
- Keempat, cobalah maju kedepan untuk berdoa.
Wah, sudah mencoba keempatnya ya, sekarang cobalah yang lainnya. Kalau perlu sampai seratus, selamat ya, kalian sudah menjadi anak yang berani.
Aktivitas
Pamong memberikan keempat tantangan diatas, kalau perlu tambahkan tantangan yang lainnya. Berikan medali kertas ini kepada anak-anak yang berani, tidak lupa memberikan dobel selotip dibelakangnya ya, agar mudah ditempelkan di pakaian yang mereka kenakan.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Ester memperjuangkan kelangsungan hidup bangsanya.
- Anak dapat menunjukkan berani membela orang yang membutuhkan.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga yang ada dikelas balita.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Pagi ini kakak mau menantang anak-anak untuk maju kedepan. Silahkan bergantian bercerita, apa saja yang membuat anak-anak takut?
(berikan kesempatan kepada setiap anak untuk maju satu-persatu)
Hebat!!! Anak-anak ternyata berani bercerita, menceritakan sesuatu yang membuat kita takut itu tidak mudah ya. Karena tidak mudah, anak-anak sebentar lagi akan tahu, bagaimana beratnya perjuangan Esther jaman itu.
Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Ratu Esther itu baru saja mendapat kabar dari pamannya, bapak Mordekhai bahwa bangsa Yahudi akan dimusnahkan. Waduh gawat, ratu Esther harus berpikir dengan keras. Dia harus memutuskan dengan cepat, apa yang harus dilakukan. “Ya!!! Aku harus mengundang raja untuk makan, aku akan menjamu raja dengan makanan enak sehingga hatinya senang.”
Betul saja, raja senang sekali. Ia berjanji untuk memenuhi apapun permintaan ratu.
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Ratu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ratu bercerita bahwa bangsa Yahudi dalam bahaya. Mereka akan dibunuh dan hartanya dirampas. Raja pun bertanya,”Siapa yang melakukan semua itu?”
“Dia adalah Haman, ya Raja”
(Pamong menunjukkan gambar 3)
Raja marah mendengar cerita ratu Esther, raja tidak tahan hingga meninggalkan ruangan.
(Pamong menunjukkan gambar 4)
Sebaliknya Haman, apa yang dilakukannya? Ia mendekat kepada Esther dan memohon pengampunannya. Namun malangnya, raja kembali ke ruangan dan kembali melihat Haman. Raja makin marah dengan luar biasa.
(Pamong menunjukkan gambar 5)
Tiada ampun lagi, Haman lalu dihukum mati.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Bagaimana gawatnya keadaan waktu itu? Iya, semua orang Yahudi ketakutan, mereka terancam dibunuh! Ratu Esther bercerita kepada raja, kalau dihukum menjadi budak sih tidak apa-apa. Tapi ini dibunuh ya raja, semua bangsa Yahudi yang dibunuh. Bayangkan, betapa sedihnya. Sebagai sesama bangsa Yahudi, ratu ingin memperjuangkan hak-hak mereka. Ratu ingin berbuat benar. Apalagi mereka yang mau dibunuh ini tidak bersalah.
Makanya, ratu memikirkan rencana dengan matang. Ia mengundang raja untuk makan enak. Ratu juga bicara yang baik-baik sehingga raja akhirnya suka. Karena raja senang hatinya, ia berjanji mengabulkan permintaan ratu.
Ratu tahu ia orang Yahudi, bangsanya tidak disukai di negara itu. Tapi ratu tetap berani memperjuangkan kebenaran. Bagaimana dengan anak-anak? Apakah sehari-hari kalian adalah anak-anak yang berani?
Ada beberapa pertanyaan:
- Kalau melihat teman yang membuang sampah sembarangan, apakah kalian berani menegur?
- Kalau melihat teman yang mencuri, apakah kalian berani menegurnya?
- Kalau melihat teman yang tidak disukai teman lain, kemudian mereka menjauhinya tanpa alasan, apakah kalian masih mau berteman dengannya?
Beranilah berbuat yang benar. Banyak kejadian disekitar kita yang terkadang berlawanan dengan kebenaran. Kalian ada di pihak yang mana? apakah kalian berani membela yang benar seperti Esther?
Ayo ditunggu aksimu ya!
Aktivitas
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menunjukkan sikap Ester yang memperjuangkan kelangsungan hidup bangsanya.
- Anak dapat menunjukkan sikap beraninya membela teman yang membutuhkan pertolongan.
- Anak dapat melatih diri bersikap berani kepentingan orang lain.
Alat Peraga
Ajaklah anak-anak untuk membaca firman hari ini terlebih dahulu. Lalu tunjuklah tiga anak untuk memerankan raja, ratu dan Haman. Ketiganya akting sesuai dengan cerita minggu ini.
(Persiapkan 3 kursi yang mengelilingi meja, diletakkan didepan ruangan, dimana anak-anak dapat melihat dengan jelas)
Ratu :Silahkan masuk, raja..trimakasih sudah datang ke jamuan makan ini, silahkan masuk tuan Haman.
(Raja dan Haman, masuk dan duduk dikursi)
Raja : Wah, semua makanan ini terlihat sangat enak dan lezat, wahai ratu Esther.
Ratu : Betul raja, saya menyiapkan semua makanan kesukaan raja, silahkan dinikmati ya raja dan tuan Haman.
(Raja dan Haman makan dengan lahap sampai kenyang, raja terlihat senang)
Raja : Sungguh lezat makanan ini, aku sangat menikmatinya. Wahai ratu, aku sangat senang dengan semua perhatianmu, sebagai gantinya aku akan mengabulkan permintaanmu!
Ratu : Duhai raja, sebenarnya hati hamba sedang sedih. Ini semua tentang nasib bangsa hamba, yaitu bangsa Yahudi. Bagaimana tidak sedih, semua orang Yahudi akan dihukum mati.
Raja : Hah!!! Apa??? Aku tidak pernah memerintahkan menghukum mati bangsa Yahudi, lalu siapa yang melakukannya?
Ratu : Dia orangnya raja!(Esther menunjuk kepada Haman), tuan Haman yang melakukannya!
Raja : Apa yang kamu lakukan Haman? Kenapa kamu melakukannya??
Haman : Ampun raja, ampuni hamba!(Haman menjatuhkan diri, tersungkur didepan raja)
Raja : (Berdiri dan marah) Prajurit, tangkap dan hukum dia!!
Selesai.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Setelah melihat teman-teman memerankan raja, ratu dan Haman, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab:
- Mengapa ratu Esther mengadakan jamuan makan dengan raja dan Haman?
- Bagaimana respon raja setelah mendapat jamuan makan?
- Apakah ada sesuatu yang dijanjikan raja kepada Esther?
- Apa yang dilakukan Esther?
- Apa yang terjadi atas Haman?
Inti Penyampaian
Wah luar biasa sekali hari ini ya, anak-anak dapat berperan dengan baik, anak-anak yang menyimak pun dapat menjawab pertanyaan kakak dengan baik pula. Itu artinya anak-anak memperhatikan cerita kita hari ini. Namun, memperhatikan saja ternyata tidak cukup ya, kita juga harus berbuat juga. Kalau pun anak-anak belum punya sikap seperti Esther, ayo mulai sekarang kita menirunya.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Berbeda dengan temannya itu tidak masalah. Esther mungkin bukan bangsa asli dimana dia tinggal. Dia orang Yahudi, orang buangan. Hidupnya mungkin terancam, dia bisa tidak selamat. Tapi bukan itu saja masalahnya. Ini berurusan dengan orang banyak, seluruh orang Yahudi akan dibunuh. Esther tidak diam saja dan mau membela bangsanya. Tanpa keraguan ia berbicara kepada Raja betapa jahatnya Haman. Meskipun Esther tahu Haman adalah orang kepercayaan raja. Bisa saja raja tidak percaya kepadanya atau lebih membela Haman.
Puji Syukur, raja percaya dengan perkataan Esther lalu menghukum Haman.
Apakah anak-anak pernah memiliki pengalaman yang sama dengan Esther? Ketika melihat ketidakadilan, sering hati kita ingin memberontak. Tidak perlu ragu untuk berbicara yang benar ya. Yakini saja, Tuhan pasti menyertai. Tuhan akan menuntun kita melakukan yang benar.
Aktivitas