Maria dan Elisabeth Tuntunan Ibadah Anak 23 Desember 2018 (Adven IV)

12 December 2018

Bacaan Alkitab: Lukas 1:39-45
Tahun Gerajawi :
Advent 4
Tema : Pemberitaan Kelahiran Tuhan Yesus
Ayat Hafalan : “dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Lukas 1:47)
Lagu Pendukung : Kidung Ria 125 “I Love You Lord”

Penjelasan Teks

Maria dan Elisabet adalah wakil dari orang-orang yang terpinggirkan dalam kehidupan bermasyarakat. Mengapa dikatakan sebagai orang-orang yang dipinggirkan? Ini alasannya.

Maria adalah seorang perempuan yang belum bersuami tetapi telah mengandung. Keadaan ini tentu saja sangat memalukan. Bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keluarganya. Bisa dibayangkan betapa tertekannya batin Maria dengan keadaan ini. Apalagi pandangan masyarakat yang sangat tidak berpihak pada perempuan. Tetapi pertemuannya dengan malaikat membuat Maria berani mengambil resiko untuk mengandung sebelum resmi menikah dengan Yusuf.

Demikian juga dengan Elisabet. Sebagai perempuan yang bertanggungjawab melanggengkan keturunan dengan hadirnya seorang anak, ternyata ia tidak bisa mengandung atau mandul. Bisa dibayangkan betapa menderitanya Elisabet karena ia dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat karena ketidakmampuannya melahirkan seorang anak. Apakah Elisabet menyerah dengan keadaan itu? Sepertinya tidak. Hal ini nampak dari semangatnya untuk tetap tekun beribadah kepada Tuhan. Hal ini dicatat dalam Lukas 1:6 “Keduanya (Zakharia dan Elisabet) adalah benar di hadapan Allah…”.

Meskipun Maria dan Elisabet disebut sebagai perempuan-perempuan yang beruntung karena menjadi perantara kehadiran Allah di dunia melalui Yesus, tetapi sesungguhnya mereka adalah perempuan-perempuan yang terpinggirkan. Perempuan-perempuan yang tersingkir dalam komunitas masyarakat. Dan Tuhan berpihak pada orang-orang yang demikian.

Melihat keadaan mereka yang demikian, maka dapat dipahami bahwa pertemuan Maria dan Elisabet bukan hanya sekedar Maria ingin mengunjungi Elisabet, tetapi lebih pada perjumpaan yang saling menguatkan. Maria yang muda membutuhkan teman untuk menumpahkan kegelisahan hatinya. Dan orang yang tepat bagi Maria adalah Elisabet, karena Elisabat yang juga pernah berada di posisi sebagai perempuan yang dikucilkan karena mandul. Saling mendukung itulah pertemuan yang nampak antara Maria dan Elisabat.

Setiap manusia diciptakan sebagai makhluk sosial sehingga manusia tidak bisa hidup seorang diri. Kita selalu membutuhkan orang lain dan orang lain selalu membutuhkan kita. Oleh sebab itu kita perlu selalu menjalin relasi dengan orang lain sebab kita tidak bisa sendiri.

Demikian juga dalam berpelayanan. Kita tidak bisa bekerja sendiri karena kekurangan kita dilengkapi oleh orang lain dan kelebihan kita melengkapi orang lain. Ada orang-orang yang membutuhkan pundak kita untuk menumpahkan air mata karena beban yang berat.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah perjumpaan Maria dan Elisabet

Alat Peraga: Pamong dapat memperbesar gambar di bawah ini:

Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,

(Pamong menunjukkan gambar perjumpaan Maria dan Elisabet). Ini adalah gambar Maria dan Elisabet. Yang berpakaian biru adalah Maria sedangkan yang berpakaian merah adalah Elisabaet. Kedua perempuan itu telah hamil. Dan sekarang coba perhatikan dengan baik-baik wajah kedua perempuan itu. Apakah mereka kelihatan bersedih? (Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab). Yach…betul. Wajah mereka tidak kelihatan bersedih, tetapi gembira.

Inti Penyampaian

Tahukah kalian mengapa mereka bergembira? Karena Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki yang lama diharapkannya meskipun sudah tua. Sedangkan Maria bergembira karena akan melahirkan seorang anak laki-laki yang disebut Sang Juruselamat.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Siapakah orang yang memakai baju biru? (Biarkan anak-anak menjawab). Bagus. Sekarang siapa yang memakai baju merah? (Biarkan anak-anak menjawab). Wah…bagus sekali. Sekarang apakah wajah mereka bersedih ketika saling bertemu? (Biarkan anak-anak menjawab). Yach…betul. Wajah mereka tidak bersedih tetapi gembira.

Aktivitas

Pamong akan mengajak anak-anak membuat wayang Maria dan Elisabet (lihat contoh). Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :

  1. Pamong memperbanyak gambar hitam putih perjumpaan Maria dan Elisabet (Lihat di CD)
  2. Gunting
  3. Pensil warna atau crayon
  4. Lem
  5. Stick es krim atau tusuk sate


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah perjumpaan Maria dan Elisabet.

Alat Peraga: Pamong dapat menyiapkan gambar-gambar yang terdapat di Balita (lihat di CD)

Pembukaan/ Pengantar/ Persiapan:

Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Siapakah yang masih ingat cerita dua minggu yang lalu. Kira-kira berkisah tentang apa ya? (Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab). Yach….betul. Dua minggu lalu ceritanya berkisah tentang malaikat yang memberitahu bahwa istri Zakharia, yaitu Elisabet akan mengandung meskipun istrinya mandul. Dan nama anak itu adalah Yohanes.

Nah….sekarang. Siapakah yang massih ingat cerita minggu yang lalu? (Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab). Wao…betul sekali. Rupanya kalian masih ingat ya. Minggu lalu bercerita tentang malaikat memberi kabar bahwa Maria akan mengandung seorang anak dan diberi nama Yesus.

Inti Penyampaian:

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

(Pamong menunjukkan gambar perjumpaan Maria dan Elisabet). Ini adalah gambar Maria dan Elisabet. Yang berpakaian biru adalah Maria sedangkan yang berpakaian merah adalah Elisabaet. Rupanya Maria sedang berkunjung ke rumah Elisabet. Dan sekarang coba perhatikan dengan baik-baik wajah kedua perempuan itu. Apakah mereka kelihatan bersedih? (Beri kesempatan anak-anak untuk menjawab). Yach…betul. Wajah mereka tidak kelihatan bersedih, tetapi gembira.

Penerapan:

Tahukah kalian mengapa mereka bergembira? Karena Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki yang lama diharapkannya meskipun sudah tua. Sedangkan Maria bergembira karena akan melahirkan seorang anak laki-laki yang disebut Sang Juruselamat. Sungguh….mereka adalah dua perempuan yang sangat beruntung karena Tuhan telah membuat mereka bergembira.

Apakah Tuhan hanya membuat Maria dan Elisabet saja bergembira? (Beri kesempatan anak-anak menjawab). Jawabnya adalah Tidak. Tuhan juga membuat orang lain bergembira, tetapi kalian semua. Kita bergembira karena bisa bertemu dengan teman-teman lagi. Kita bergembira karena Tuhan telah memberi kita kesehatan. Dan masih banyak lagi karya Tuhan dalam hidup kita sehingga kita bergembira. Siapa yang dapat memberi contoh lagi apa saja yang telah membuatkan gembira. (Beri kesempatan anak-anak menjawab).  Ayo kita nyatakan rasa gembira kita dengan menyanyi : Kidung Ria 125 “I Love You Lord”

Aktivitas

Pamong akan mengajak anak-anak membuat wayang Maria dan Elisabet (lihat contoh). Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :

  1. Pamong memperbanyak gambar hitam putih perjumpaan Maria dan Elisabet (Lihat di CD)
  2. Gunting
  3. Pensil warna atau crayon
  4. Lem
  5. Stick es krim atau tusuk sate

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menjelaskan kebahagiaan Elisabet berjumpa dengan Maria
  2. Anak dapat menjelaskan perasaannya jika bertemu dengan saudaranya
  3. Anak dapat mencirikan sikap yang tepat kepada saudaranya

Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Apa kabar kalian hari ini? Saya mau  bertanya siapakah di sini punya kakak atau adik? Apa yang sering terjadi jika kalian main bersama dengan kakak atau adikmu? Apakah kalian suka bertengkar? Siapakah yang sering memulai pertengkaran? Jika sudah bertengkar apakah kalian saling memaafkan? Siapakah yang paling sering meminta maaf?

Anak-anak yang dikasihi Tuhan

Suka atau tidak suka, Tuhan telah memberi kalian kakak atau adik. Keadaan ini tidak bisa diubah. Kalian kita bisa menolak kehadirannya. Tentu Tuhan punya rencana dengan menghadirkan kakak atau adik dalam keluargamu

Inti Penyampaian

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Cerita kita hari ini tentang Maria yang mengunjungi Elisabet. Mereka masih bersaudara. Meskipun rumah mereka berjauhan, tetapi Maria mempunyai keinginan untuk mengunjungi Elisabet, saudaranya. Dan apa yang terjadi ketika mereka bertemu? Tentu mereka akan bercerita tentang pengalaman mereka ketika diberi tanggungjawab mengandung seorang anak. Wah….pasti asyik sekali. Meskipun cerita mereka belum tentu cerita yang semuanya tentang kebahagiaan. Pasti ada juga cerita sedih. Tetapi kesediaan Maria mendengarkan cerita Elisabat dan kesediaan Elisabet mendengar cerita Maria tentu akan saling menguatkan. Itulah gunanya saudara.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Kita tidak tahu apa rencana Tuhan memberi kalian saudara, entah itu kakak atau adik. Tetapi yang jelas Tuhan telah memberi kalian seorang teman untuk bermain atau teman untuk ngobrol. Jika selama ini hubungan kalian tidak rukun kalian bisa saling meminta maaf. Ayo…kita bisa belajar dari kisah hari ini tentang Maria dan Elisabet. Mereka mau saling menjadi teman. Mereka saling mendengarkan.

Aktivitas

Pamong dapat membagi anak-anak menjadi berpasang-pasangan. Minta anak-anak untuk berbagi cerita dengan temannya tentang apa saja yang mereka alami ketika hidup bersama dengan saudara.

Setelah bercerita minta mereka untuk saling mendoakan supaya mereka saling menguatkan sebagai teman atau sahabat.


Gambar: Sweetpubishing.com

Renungan Harian

Renungan Harian Anak