Katakanlah yang Sesungguhnya! Tuntunan Ibadah Anak 22 Maret 2020

9 March 2020

Bacaan Alkitab : Matius 26:69-75
Tahun Gerejawi : Pra Paskah 4
Tema : Kejujuran
Bacaan : Matius 26:69-75
Ayat Hafalan : “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.” (Matius 5:37a),
Lagu : Kidung Ria 168

Penjelasan Teks :

Petrus merupakan salah satu murid Yesus yang terkenal dengan penyangkalannya terhadap Gurunya di tengah-tengah situasi yang menyesakkan. Yesus sebagai tokoh sentral dalam cerita Injil telah mengetahui sifat murid-murid-Nya termasuk Petrus. Oleh sebab itu  sebelum peristiwa Yesus ditangkap, Yesus sendiri telah mengungkapkan bahwa Petrus akan menyangkal-Nya. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Matius 26:30-35. Saat itu setelah menyanyikan pujian, Yesus dan para murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun. Bukit Zaitun merupakan bukit yang memanjang sekitar 4 km dan termasuk rangkaian pegunungan yang ada di Palestina. Letaknya tepat di sebelah timur Bait Allah di Yerusalem. Dalam kisah tersebut Petrus sendiri mengatakan bahwa “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Namun pada malam yang sama, di hadapan pengadilan agama Yahudi, Petrus menyangkal bahkan bersumpah bahwa ia sama sekali tidak mengenal Yesus. Petrus memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri daripada menderita bersama Kristus.

Sikap Petrus yang demikian ini sangat bertolak belakang dengan sikap Yesus dalam menghadapi pencobaan. Yesus yang diberi banyak pertanyaan dengan intimidasi dan siksaan, dengan penuh wibawa dapat menjawab semua tuduhan palsu para imam. Sementara Petrus yang hanya ditanya oleh orang-orang biasa di sekelilingnya tentang hubungannya dengan Yesus, justru tidak menjawabnya dengan jujur. Petrus tidak mengakui atau menolak bahwa dia adalah bagian dari murid-murid Yesus. Karena logatnya, orang banyak menduga bahwa Petrus berasal dari Galilea. Berkokoknya ayam menjadi pengingat bagi Petrus bahwa dia telah menyangkal dan menolak menjadi bagian dari murid-murid Yesus. Setelah ayam berkokok Petrus pergi meninggalkan gerombolan orang dengan sedih hati. Peringatan Yesus tentang Petrus yang tidak mengakui-Nya kembali terngiang seiring dengan berkokoknya ayam.  Hal ini mengingatkan dan menegurnya, sehingga ia malu, kecewa dan sedih. Ia menyesal karena telah membalas cinta kasih Yesus dengan ketidakjujuran dan penyangkalan diri.

Kisah ini memberikan gambaran tentang bagaimana sikap kejujuran adalah hal utama yang perlu diperhatikan dalam hidup orang beriman. Dampak dari ketidakjujuran senantiasa adalah penyesalan. Oleh sebab itu, kisah Petrus mengajak setiap orang termasuk para pamong untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang jujur, mengakui segala sesuatu dengan apa adanya dan tidak melakukan penyangkalan-penyangkalan. Tidak melakukan penolakan atas segala sesuatu yang dilakukan, namun mengakuinya dengan penuh kejujuran. Jika masing-masing orang dapat melakukan tindakan kejujuran maka tidak akan ada Petrus-Petrus yang kedua. Maka, perenungan bagi kita semua para pelayan, beranikah kita selalu jujur baik di hadapan Tuhan juga di hadapan sesama dan anak-anak yang kita layani?


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali Petrus menyangkal Yesus.

Alat Peraga :

  • Gambar 1        : Petrus Berjanji tidak akan menyangkal Tuhan Yesus.
  • Gambar 2        : Tuhan Yesus mengingatkan bahwa saat ayam berkokok maka Petrus telah tiga kali menyangkal-Nya.
  • Gambar 3        : Petrus di pelataran Mahkamah Agama.
  • Gambar 4        : Pertama kali Petrus tidak mengakui sebagai bagian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 5        : Kedua kali Petrus tidak mengakui sebagai bagaian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 6        : Ketiga kalinya Petrus meyangkal dan ayam berkokok.
  • Gambar 7        : Petrus menyesali tindakannya.

Pendahuluan :

Selamat pagi anak-anak…

Coba semua mengulangi kata JUJUR (pamong mengajak anak-anak untuk mengulang kata jujur beberapa kali) Sekarang coba katakan BUBUR (pamong mengajak anak-anak untuk mengulang kata bubur) BUBUR-JUJUR-BUBUR-JUJUR (pamong mengulang kata jujur dan bubur secara acak secara terus menerus. Ini dilakukan untuk menguji konsentrasi anak)

Anak-anak, apakah JUJUR sama dengan BUBUR? Memang terdengar sama antara JUJUR dan BUBUR tapi sebenarnya keduanya sangat berbeda. Bubur itu adalah makanan yang biasa anak-anak makan setiap hari. Kenapa makan bubur? Karena anak-anak masih belum mempunyai gigi yang kuat untuk mengunyah makanan (pamong bisa mencontohkan atau memperagakan kegiatan mengunyah kemudian mengajak anak-anak untuk menirukannya.)

Kalau JUJUR adalah mengatakan apa adanya. Misalnya kalau anak-anak sedang ingin buang air kecil atau pipis, anak-anak harus mengatakannya kepada orang tua sehingga tidak ditahan-tahan dan mengompol. Misalnya lagi kalau anak-anak sedang merasa lapar dan ingin makan, ya anak-anak harus mengatakan kepada orang tua supaya segera dibuatkan makanan, sehingga anak-anak bukan hanya menangis dan orang tua tidak mengerti apa yang anak-anak mau.

Inti Penyampaian :

Pagi ini kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab yang tidak jujur, tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Tokoh tersebut adalah Petrus. Anak-anak, Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus yang terus mengikuti Tuhan Yesus. Suatu saat Petrus mengatakan dan berjanji bahwa Petrus akan setia dan terus mengikut Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 1). Namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa saat ada suara ayam yang berkokok, bagaimana suara ayam yang berkokok? (ajak anak untuk menirukan suara ayam yang berkokok) maka Petrus sudah tiga kali tidak mengakui bahwa dia adalah salah satu murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 2). Coba tirukan bagaimana tangannya untuk menunjukkan angka 3? (ajak anak untuk menunjukkan tiga jari untuk menunjuk angka 3). Setelah beberapa waktu kemudian Yesus ditangkap dan Petrus mengikuti-Nya dari jauh. Petrus berada dipelataran pengadilan agama bersama dengan banyak orang lainnya. (tunjukkan gambar 3).

Ada salah seorang perempuan mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus. Tapi untuk pertama kalinya Petrus mengatakan tidak (tunjukkan gambar 4). Kemudian untuk kedua kalinya ada orang lain yang juga mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus, tapi Petrus tetap tidak mengakuinya (tunjukkan gambar 5). Sampai yang ketiga kalinya orang-orang mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus dan ketiga kalinya juga Petrus menolak (tunjukkan gambar 6). Seperti yang Tuhan Yesus katakan bahwa… apa yang akan terjadi Anak-anak saat tiga kali Petrus tidak mengakui bahwa dia adalah salah satu dari murid Yesus? Maka ayam akan berkokok, bagaimana suara ayam yang berkokok tadi? (ajak anak untuk kembali menirukan suara ayam yang berkokok) Setelah itu Petrus mengingat apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dan dia menjadi sangat sedih (tunjukkan gambar 7)

Penerapan

Anak-anak.. Siapa tokoh yang baru saja diceritakan? Siapa namanya? (berikan kesempatan kepada anak untuk mengingat dan menjawab) Ya namanya adalah Petrus. Siapakah Petrus itu Anak-anak? Apakah dia murid Tuhan Yesus atau bukan? (berikan waktu kepada anak untuk menjawab) Ya dia adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus. Saat ada orang yang mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus, apa jawaban Petrus? Ya Petrus tidak mau mengakui dan mengatakan yang sebenarnya bahwa dia adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus, tandanya bahwa Petrus adalah orang yang tidak JUJUR atau tidak BUBUR? Tentu tidak jujur. Apa yang terjadi saat Petrus tidak jujur? Apakah dia senang atau sedih? Lalu bagaimana dengan Anak-anak apakah Anak-anak mau menjadi anak-anak yang jujur atau tidak jujur?

Aktivitas: Membuat JUJUR 3 Dimensi

Alat dan Bahan

  1. Kertas karton atau kertas yang tebal
  2. Double tape
  3. Stereofoam atau sandal jepit bekas yang telah di cuci bersih. Potong kecil-kecil ukuran 2 x 3 atau menyesuaikan tulisan yang akan ditempelkan.

Langkah-langkah

  1. Cetak dan perbanyak gambar 1 sebanyak dua lembar untuk masing-masing anak.
    Gambar 1:
  2. Tempelkan gambar 1 kedua-duanya pada kertas karton atau kertas yang tebal.
  3. Gunting salah satu gambar 1 yang telah ditempel sesuai dengan bentuk huruf.
  4. Minta anak untuk memberikan warna pada gambar 1 yang telah digunting sesuai bentuk huruf.
  5. Berikan double tape pada stereofoam atau sandal jepit bekas yang telah dipotong pada kedua sisinya.
  6. Tempelkan salah satu sisi stereofoam atau sandal jepit bekas yang telah dipotong pada gambar 1 yang tidak dipotong.
  7. Buka double tape sisi satunya dan tempelkan potongan gambar 1 yang telah diwarnai sesuai pada bentuk huruf di gambar 1 yang tidak dipotong.
  8. JUJUR 3 Dimensi telah selesai.

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan

  1. Anak dapat menyebutkan kisah Petrus yang menyangkal Yesus.
  2. Anak dapat menyadari bahwa penyesalan selalu datang terlambat.
  3. Anak dapat membiasakan diri untuk bersikap jujur.

Alat Peraga

  • Gambar 1        : Petrus Berjanji tidak akan menyangkal Tuhan Yesus
  • Gambar 2        : Tuhan Yesus mengingatkan bahwa saat ayam berkokok maka Petrus telah tiga kali menyangkal-Nya
  • Gambar 3        : Petrus di pelataran Mahkamah Agama
  • Gambar 4        : Pertama kali Petrus tidak mengakui sebagai bagian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 5        : Kedua kali Petrus tidak mengakui sebagai bagaian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 6        : Ketiga kalinya Petrus meyangkal dan ayam berkokok.
  • Gambar 7        : Petrus menyesali tindakannya.

Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak..

Sebelum masuk dalam renungan firman Tuhan, kita akan bermain sebuah permainan yakni “Cublak-cublak Suweng”. Adakah yang pernah memainkannya bersama dengan teman-teman? Mari kita mainkan.

Persiapan:

  1. Ajak anak untuk membentuk kelompok, masing-masing 3-5 anak per kelompok
  2. Siapkan satu buah biji-bijian atau batu kerikil perkelompok (biji-bijian atau batu yang bisa digenggam)

Cara bermain:

  1. Masing-masing kelompok melakukan gambreng dan yang kalah akan menjadi Pak Empo.
  2. Pak Empo berbaring telungkup di tengah sementara anak-anak yang lain duduk mengelilinginya.
  3. Anak-anak membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empo.
  4. Salah satu anak memegang biji-bijian atau kerikil dan memindahkannya dari telapak tangan yang satu ke telapak yang lain diiringi lagu “cublak-cublak suweng
  5. Di akhir lagu biji atau kerikil digenggam oleh salah seorang anak yang duduk serta semua anak menggenggam dan menggerak-gerakkan tangannya.
  6. Tugas Pak Empo adalah menebak dan menemukan siapakah yang sesungguhnya menggenggam biji atau kerikilnya.
  7. Jika tebakan Pak Empo benar maka anak yang menggenggam biji atau kerikil tersebut akan menggantikan posisi Pak Empo. Jika Pak Empo salah maka dia akan tetap menjadi Pak Empo sampai dia berhasil menebak dengan benar.
  8. Jika kurang jelas bisa menyaksikan dalam tayangan di: https://www.youtube.com/watch?v=WfsNDRXWP7o

Nilai dari permainan ini:

Bagi anak yang menyembunyikan biji atau kerikil pastilah tidak mudah untuk tetap diam dan tidak tersenyum supaya tidak mudah ditebak. Maka dia harus pandai-pandai menata diri dan pandai berbohong supaya tidak tertebak. Namun lama-lama pastilah akan ditemukan dan dia akan menjadi Pak Empo yang berganti menebak. Kebohongan memang bisa dilakukan dengan mudah namun jika sudah saatnya ketahuan makan pasti akan ada akibat atau konsekuensi yang harus ditanggungnya.

Jika Sudah

Anak-anak setelah bermain permainan ini bagaimana perasaan kalian? Saat menjadi Pak Empo, apa yang kalian rasakan? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab) Saat menjadi peserta yang harus menyembunyikan biji atau kerikil bagaimana perasaan kalian? Tentu tidak mudah untuk menahan senyum supaya tidak ketahuan. Tapi apa yang kita lakukan saat menjadi anak-anak yang tidak menyimpan? Harus pura-pura tersenyum supaya seakan-akan kita yang menyimpan. Jika sudah ketahuan atau tertebak maka kita akan bergantian menjadi Pak Empo yang menebak.

Dari permainan ini kita belajar bahwa sekalipun kita bisa berbohong, lama-kelamaan akan ketahuan dan jika sudah ketahuan tentu akan ada sesuatu yang harus dilakukan sebagai akibat dari berbohong. Anak-anak tahu kan apa lawan kata dari berbohong? (berikan waktu kepada anak untuk menjawab) Ya!! Lawan katanya adalah JUJUR. Apa itu jujur? Jujur adalah suatu tindakan yang berusaha untuk mengatakan apa adanya sesuai dengan fakta atau kenyataan yang terjadi. Dalam permainan tadi saat kalian mendapat giliran untuk menyembunyikan biji atau kerikil kira-kira mana yang kalian pilih? Berbohong atau jujur? Anak-anak pagi ini kita akan belajar dari salah tokoh Alkitab yang berlaku tidak jujur. Siapakah dia? Bagaimanakah ceritanya?

Inti Penyampaian

Tokoh tersebut adalah Petrus. Anak-anak.. Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus yang terus mengikuti Tuhan Yesus. Suatu saat Petrus mengatakan dan berjanji bahwa Petrus akan setia dan terus mengikut Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 1). Namun Tuhan Yesus mengatakan bahwa saat ada suara ayam yang berkokok, maka Petrus sudah tiga kali tidak mengakui sebagai murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 2). Setelah beberapa waktu kemudian Yesus ditangkap dan Petrus mengikuti-Nya dari jauh. Petrus berada dipelataran pengadilan agama bersama dengan banyak orang lainnya. (tunjukkan gambar 3). Lalu datanglah seorang perempuan dan mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 4). Ini adalah pertama kalinya Petrus tidak mengakuinya, dia menolak bahwa dia adalah salah satu murid Tuhan Yesus. Lalu dia pergi menuju pintu gerbang dan seorang hamba lain mengatakan hal yang sama kepada banyak orang (tunjukkan gambar 5).

Tapi untuk kedua kalinya Petrus mengatakan bahwa dia tidak mengenal siapa Tuhan Yesus. Lalu orang banyak yang ada di situ mengatakan bahwa dengan mendengar gaya bahasa Petrus seperti gaya Bahasa Tuhan Yesus dan murid-murid yang lain maka mereka mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus. Untuk ketiga kalinya Petrus menyangkal atau tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 6). Setelah itu terdengarlah suara ayam yang sedang berkokok. Mendengar suara ayam yang berkokok itu Petrus menjadi sedih dan teringat kembali bahwa Yesus pernah menegurnya sebelum kejadian itu. Petrus begitu menyesal dengan tindakan yang dilakukannya (tunjukkan gambar 7). Tapi penyesalannya tidaklah berarti apa-apa karena ibarat nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan selalu datang di akhir dan tidak bisa diulang kembali.

Penerapan :

Anak-anak, melalui kisah Petrus ini, menurut kalian apa yang bisa kita pelajari? (berikan waktu kepada anak untuk menjawab) Menurut kalian apakah Petrus adalah orang yang Jujur? Tentu Petrus bukan orang yang jujur, karena orang yang jujur adalah orang yang mau mengatakan yang sesungguhnya terjadi dan apa adanya. Petrus justru tidak demikian. Meskipun dia tahu dia adalah murid Tuhan Yesus namun dia tidak mau mengakuinya. Lalu setelah dia tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus apakah dia merasa senang atau sedih? Dia bangga atau justru menyesal? Ya! Anak-anak.. mari belajar untuk menjadi anak-anak Tuhan Yesus yang jujur. Anak-anak yang mau mengatakan yang sesungguhnya terjadi dan apa adanya kepada Tuhan, kepada orang tua, guru di sekolah, pamong dan siapa saja. Selain itu, kita harus memikirkan sungguh-sungguh sebelum kita mengatakan dan melakukan segala sesuatu, supaya kita tidak menyesal di kemudian hari.

AktivitasLihat Aktivitas Pratama 22032020


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menjelaskan tindakan Petrus yang menyangkal Yesus.
  2. Anak dapat menyadari bahwa penyesalan selalu datang terlambat.
  3. Anak dapat membiasakan diri untuk bersikap jujur.

Alat Peraga :

  • Gambar 3        : Petrus di pelataran Mahkamah Agama
  • Gambar 4        : Pertama kali Petrus tidak mengakui sebagai bagian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 5        : Kedua kali Petrus tidak mengakui sebagai bagaian dari murid Tuhan Yesus.
  • Gambar 6        : Ketiga kalinya Petrus meyangkal dan ayam berkokok.
  • Gambar 7        : Petrus menyesali tindakannya.

Pendahuluan

Selamat pagi Anak-anak…

Pagi ini mengawali renungan kita, kita akan “Bermain Peran” (ajak anak untuk menentukan peranannya dan ajak anak untuk bermain peran sesuai dengan naskah yang telah disiapkan)

Peran yang dibutuhkan:

  1. Narator
  2. Perempuan
  3. Petrus
  4. Seorang hamba
  5. Orang banyak
  6. Ayam

Narator            : Pada suatu hari adalah seorang yang bernama Petrus, dia sedang berada di sebuah halaman.

Petrus              : (masuk dan duduk di tengah-tengah ruangan)

Narator            : Saat dia sedang duduk, datanglah seorang perempuan dan berkata kepadanya…

Perempuan       : Bukankah engkau adalah salah seorang yang selalu mengikuti Yesus?

Petrus              : Aku tidak tahu apa yang kamu maksud.

Narator            : Setelah itu Petrus pergi meninggalkan perempuan itu menuju pintu gerbang.

Petrus              : (menjauhi perempuan yang bertanya padanya)

Narator            : Seorang hamba yang lain berbicara kepada orang banyak tentang Petrus.

Hamba lain      : Orang ini selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.

Orang banyak  : (tidak berkata-kata tetapi hanya mengangguk tanda setuju)

Petrus              : Aku tidak kenal orang itu. (kemudian pergi)

Narator            : Tidak lama kemudian orang banyak datang kepada Petrus.

Orang banyak  : Dari bahasamu yang sama dengan mereka tentu, kamu adalah salah satu dari murid Yesus.

Petrus              : Aku tidak kenal orang itu.

Ayam              : (berkokok)

Petrus              : (dengan sedih hati) Ya Tuhan aku minta maaf.

Narator            : Petrus menjadi sedih. Dia mengingat akan perkataan Tuhan Yesus bahwa sebelum ayam berkokok Petrus telah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Demikian kisah Petrus yang tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus.

Jika Sudah

Bagaimana perasaan kalian saat bermain peran? Susah atau mudah? Siapa saja peran yang ada dalam cerita yang kita mainkan? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab dan menyebutkan) Ya, antara lain ada Petrus, seorang perempuan, seorang hamba, orang banyak dan ayam. Kalau begitu kisah siapakah ini di dalam Alkitab? Tentu semua sudah tahu ya? Ini adalah kisah Petrus yang tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus. Tapi kisah ini hanya sebagian saja. Bagaimana selengkapnya?

Inti Penyampaian

Begini ceritanya… Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang dekat dengan Tuhan Yesus. Pada suatu hari dia berkata bahwa dia akan selalu mengikuti Tuhan Yesus dan tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus. Mendengar perkataan Petrus yang demikian ini, Tuhan Yesus mengingatkannya bahwa sebelum ayam berkokok maka Petrus telah menyangkal atau menolak sebagai murid Yesus. Ternyata benar sekali, tidak lama kemudian, saat Tuhan Yesus ditangkap dan dijatuhi hukuman, Petrus menyangkal bahwa dia adalah murid Yesus. Persis seperti yang baru saja kita mainkan. Waktu itu Petrus sedang berada di luar pengadilan agama Yahudi bersama dengan banyak orang (tunjukkan gambar 3) Lalu datanglah seorang perempuan dan mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 4). Ini adalah pertama kalinya Petrus tidak mengakuinya, dia menolak bahwa dia adalah salah satu murid Tuhan Yesus. Lalu dia pergi menuju pintu gerbang dan seorang hamba lain mengatakan hal yang sama kepada banyak orang (tunjukkan gambar 5).

Tapi untuk kedua kalinya Petrus mengatakan bahwa dia tidak mengenal siapa Tuhan Yesus. Lalu orang banyak yang ada di situ mengatakan bahwa dengan mendengar gaya Bahasa Petrus seperti gaya Bahasa Tuhan Yesus dan murid-murid yang lain maka mereka mengatakan bahwa Petrus adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus. Untuk ketiga kalinya Petrus menyangkal atau tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus (tunjukkan gambar 6). Setelah itu terdengarlah suara ayam yang sedang berkokok. Mendengar suara ayam yang berkokok itu Petrus menjadi sedih dan teringat kembali bahwa Yesus pernah menegurnya sebelumnya. Petrus begitu menyesal dengan tindakan yang dilakukannya. Tapi penyesalannya tidaklah berarti apa-apa karena ibarat nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan selalu datang di akhir dan tidak bisa diulang kembali.

Penerapan

Anak-anak, melalui kisah Petrus ini, menurut kalian apa yang bisa kita pelajari? (berikan waktu kepada anak untuk menjawab) Menurut kalian apakah Petrus adalah orang yang Jujur? Tentu Petrus bukan orang yang jujur, karena orang yang jujur adalah orang yang mau mengatakan yang sesungguhnya terjadi dan apa adanya. Petrus justru tidak demikian. Meskipun dia tahu dia adalah murid Tuhan Yesus namun dia tidak mau mengakuinya. Lalu setelah dia tidak mengakui bahwa dia adalah murid Tuhan Yesus apakah dia merasa senang atau sedih? Dia bangga atau justru menyesal? Ya! Anak-anak.. mari belajar untuk menjadi anak-anak Tuhan Yesus yang jujur. Anak-anak yang mau mengatakan yang sesungguhnya terjadi dan apa adanya kepada Tuhan, kepada orang tua, guru di sekolah, pamong dan siapa saja. Selain itu, kita harus memikirkan sungguh-sungguh sebelum kita mengatakan dan melakukan segala sesuatu, supaya kita tidak menyesal di kemudian hari.

Aktivitas : Lihat Aktivitas Madya 22032020 (Ada di CD)

Mana yang AKU pilih?

Orangtuaku memintaku untuk membeli gula di toko. Ternyata masih ada uang kembalian dari uang yang diberikan orangtuaku kepadaku.

Apa yang harus aku lakukan?

Tanpa menceritakan kepada orangtuaku aku pakai uang kembalian itu untuk membeli snack yang aku suka Menceritakan kepada orangtuaku dan aku meminta ijin menggunakan uang kembalian itu untuk membeli snack yang aku suka.
Hari ini guru-guru disekolahku sedang ada rapat, jadi murid-murid pulang lebih awal.

Apa yang harus aku lakukan?

Aku langsung pulang ke rumah, ganti baju lalu makan dan berpamitan untuk pergi bermain dengan teman-temanku. Aku akan pergi ke rumah temanku dan bermain di sana sampai siang seperti jam pulang sekolah dan tidak menceritakan kepada orangtuaku bahwa hari ini murid-murid pulang lebih awal.
Tadi di sekolah guruku memberikan pekerjaan rumah untuk diselesaikan di rumah. Tapi karena aku terlalu capek bermain maka yang mengerjakan pekerjaan rumahku adalah kakakku.

Apa yang harus aku lakukan?

Aku diam saja dan tidak perlu menceritakannya kepada guruku supaya aku tidak dimarahi. Menceritakannya kepada guruku dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. JIka ada pekerjaan rumah, maka aku akan mengerjakannya sendiri.
Hari ini hari minggu, orangtuaku memberikan banyak uang kepadaku untuk persembahan. Tapi di gereja kulihat ada banyak penjual makanan dan mainan.

Apa yang harus aku lakukan?

Melakukan sesuai dengan pesan orangtuaku dengan memasukan semua uangku ke dalam kantong persembahan tanpa tergoda untuk membeli makanan ataupun mainan. Tanpa diketahui oleh orangtuaku aku sisihkan sebagian saja untuk persembahan sementara yang lain aku gunakan untuk membeli makanan atau mainan.

Dengan belajar dari kasus-kasus ini, akum au berusaha untuk menjadi anak yang jujur baik kepada Tuhan, orangtua, guru disekolah maupun pamong di gereja.

Doa:

Ya Tuhan, maafkan aku jika selama ini aku sudah tidak jujur dan menyakiti hati Tuhan Yesus. Mulai pagi hari ini ajari aku untuk selalu berusaha menjadi anak yang jujur, anak yang mau mengatakan yang sesungguhnya dan apa adanya.

 

 

Aku ………………………………………
(tuliskan namamu!)

Renungan Harian

Renungan Harian Anak