Bacaan Alkitab: Matius 26:6-13
Tahun Gerejawi : Pra Paskah 3
Tema : Setia
Ayat Hafalan : “Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, ..” (1 Raja-raja 2:3a)
Lagu: Kidung Ria No. 33:1-2
Penjelasan Teks:
Peristiwa Yesus diurapi oleh seorang perempuan dalam bacaan hari ini terjadi di tengah-tengah persiapan orang Yahudi memperingati Paskah. Paskah adalah perayaan Yahudi paling besar. Orang Yahudi melihat paskah sebagai bagian yang amat penting dalam kehidupan mereka, karena dalam paskah mereka mengenang dan merayakan kembali masa-masa nenek moyang mereka mengalami pembebasan dari perbudakan di Mesir. Dua hari menjelang paskah ada beberapa peristiwa penting yang dialami oleh Yesus dan salah satunya adalah peristiwa pengurapan yang dilakukan oleh seorang perempuan. Di tengah situasi yang genting, peristiwa yang mengharukan terjadi dan dilakukan oleh seorang perempuan. Kisah ini menceritakan tentang kebaikan hati yang sangat besar dari seorang perempuan terhadap Tuhan Yesus yakni dengan mengurapi kepala Yesus. Peristiwa ini terjadi di Betania, sebuah desa yang dekat sekali dengan Yerusalem, di rumah Simon si kusta. Dalam kehidupan sosial masyarakat pada masa itu pencurahan minyak pada seseorang dianggap sebagai perwujudan rasa hormat yang paling besar, sebab baunya sangat harum.
Atas tindakan perempuan ini para murid Yesus menjadi gusar dan kesal. Mereka kesal karena melihat minyak wangi itu dihambur-hamburkan begitu saja, karena mereka berpikir bahwa minyak tersebut bisa dipersembahkan dengan cara lain yang lebih baik. Respon ketidaksetujuan dari para murid ini, justru menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menggambarkan apa yang akan terjadi dan dialami oleh Yesus dalam waktu dekat yakni kematian. Yesus memuji tindakan perempuan yang menghormati, menghargai dan tahu siapa Yesus yang layak menerima hormat dan pujian. Apa yang dilakukan perempuan ini adalah yang termahal dan terbaik bagi Yesus yang ia muliakan. Minyak yang dicurahkan kepada Yesus bisa jadi menjadi harta yang paling berharga dan satu-satunya yang dimiliki oleh perempuan tersebut. Namun atas dasar kesetiannyalah, sehingga dia memberikannya kepada Yesus, sosok yang dianggapnya sangat istimewa dan terhormat. Dalam hal ini sikap dasar dari tindakan yang disebut setia adalah rela berkorban. Perempuan itulah yang berhasil mewujudkan kesetiannya kepada Tuhan Yesus. Bukan sekedar mengikuti Yesus dalam pelayanannya seperti para murid namun ada sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya yang ia persembahkan untuk Yesus. Sama seperti Yesus yang setia kepada manusia, bukan hanya bagi para murid-Nya melainkan juga kita semua. Pengurapan yang dilakukan oleh perempuan tersebut juga dihayati sebagai persiapan bagi Yesus untuk menghadapi kematian-Nya. Inilah tanda kesetiaan yang diajarkan Yesus bagi kita semua. Yesus yang setia adalah Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya bagi kita yang dikasihi-Nya.
Melalui bacaan pada hari ini ada dua tokoh teladan yang layak untuk dicontoh. Keteladanan itu baik yang secara langsung maupun tidak langsung dalam cerita perempuan mengurapi Yesus. Teladan secara langsung diberikan oleh perempuan yang menunjukkan kesetiannya kepada Yesus dengan rela berkorban memberikan minyak yang terbaik, termahal, terharum bagi Tuhan Yesus. Berikutnya, teladan yang secara tidak langsung atau belum secara langsung dalam cerita ini tersirat dari diri Tuhan Yesus sendiri. Pengurapan yang diterima-Nya adalah persiapan menuju masa sengsara hingga kematian-Nya. Yesus yang rela berkorban untuk sengsara bahkan mati adalah tanda kesetiaan-Nya kepada Allah Bapa dan juga kita manusia. Yesus setia kepada Bapa-Nya yang mengutus-Nya dengan mengikuti jalan sengsara yang harus dilalui-Nya. Yesus setia kepada kita umat manusia yang dikasihi-Nya. Jika demikian kita belajar tentang kesetiaan dari dua tokoh tersebut, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi pribadi-pribadi yang setia seperti perempuan yang mengurapi Yesus? Melalui tugas dan pelayanan kita sebagai pamong, apakah kita sudah setia melayani-Nya dengan sepenuh hati? Sudahkah yang terbaik, yang termahal (waktu, kesempatan, tenaga, finansial, talenta, pikiran dll) kita berikan untuk Tuhan Yesus? Bagaimana jawaban kita?
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus diurapi.
Alat Peraga
- Gambar 1 : Seorang perempuan membawa buli-buli minyak wangi.
- Perlangkapan bermain Peran
- Kain lebar untuk menutup kepala.
- Minyak wangi.
- Tempat duduk atau kursi.
- Saputangan atau kain ukuran kecil.
Pendahuluan
(Sebelum pertemuan dimulai, berikan minyak wangi pada saputangan atau sehelai kain ukuran kecil lalu masukan dalam kantong saku anda) Selamat pagi anak-anak… Apa kabar? Apakah anak-anak masih ingat renungan kita minggu lalu? Siapa tokoh Alkitab yang kita pelajari? Ya betul sekali dialah Yudas Iskariot.. Apa yang dia teladankan untuk kita? Tentang mengakui kesalahan.. Nah, pagi ini kita akan belajar dari seorang perempuan yang sangat baik hati.. (tunjukkan gambar 1) Ini dia perempuan itu.. selain perempuan yang paling depan ini (menunjuk gambar perempuan) ada siapa lagi di sana? Ada Tuhan Yesus.. (menunjuk gambar Tuhan Yesus) lalu ada siapa lagi? Ada para murid.. (menunjuk gambar para murid) Kira-kira apa ya yang diteladankan oleh si perempuan ini? Bagaiamana ceritanya?
Inti Penyampaian
Pada waktu itu Tuhan Yesus dan para murid berada di suatu tempat yang bernama Betania… Apa nama tempatnya? B-E-T-A-N-I-A… Tuhan Yesus sedang makan dan berbicara dengan para murid.. (pamong duduk dibangku yang telah disiapkan dan mengekspresikan orang yang sedang makan) Tiba-tiba.. datanglah seorang perempuan mendekati Yesus… (pamong berdiri kemudian dengan menggunakan kain penutup kepala menjadi sosok perempuan yang datang mendekati Yesus) perempuan itu mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Wah.. apa ya yang dia bawa? (pamong mengeluarkan minyak wangi dari sakunya) Ternyata yang dia bawa adalah minyak wangi.. Kemudian perempuan itu menuangkan minyak wangi yang sangat harum dan mahal itu ke kepala Yesus.. (ekspresikan seorang yang sedang mengoleskan minyak wangi ke atas kepala Yesus.) Peristiwa ini disebut dengan pengurapan.. Coba hirup wangi sekali bukan? (pamong mengeluarkan kain yang sudah diberi minyak wangi dan membiarkan anak-anak menghirup wanginya) Ya.. tentu minyak wangi perempuan itu lebih harum daripada ini… Perempuan itu sangat mengasihi Tuhan Yesus sehingga ia memberikan minyak wangi paling mahal dan harum. Baginya minyak wangi yang mahal ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kasih Tuhan Yesus kepadanya.
Penerapan
Anak-anak… inilah kisah Yesus yang diurapi minyak wangi oleh siapa tadi? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab) Ya, seorang perempuan. Kapan perempuan itu datang? Ia datang saat Tuhan Yesus sedang bersama dengan murid-murid-Nya. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dan para murid? Mereka sedang makan bersama. Lalu apa yang dibawa oleh perempuan yang datang saat Yesus dan para murid sedang makan? Ya, perempuan itu membawa minyak wangi. Apa yang ia lakukan dengan minyak wangi itu? Apakah untuk dirinya sendiri? Tentu bukan, tetapi untuk dioleskan ke atas kepala Tuhan Yesus.
Aktivitas
Cetak dan perbanyak gambar 1 sejumlah anak, kemudian ajak anak untuk memberikan minyak wangi pada gambar tersebut secara bergantian. Gambar yang sudah diberi minyak wangi bisa dibawa pulang, sebagai pengingat bagi anak-anak tentang cerita Yesus diurapi atau dioleskan minyak wangi yang mahal oleh seorang perempuan.
TUNTUNAN IBADSH ANAK PRATAMA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus diurapi.
- Anak dapat menyebutkan tindakannya untuk menunjukkan rasa setia pada Tuhan Yesus.
Alat Peraga
- Lihat Alat Peraga 15032020 (Gambar ada di CD)
- Perlangkapan Bermain Peran
- Kain lebar untuk menutup kepala.
- Minyak wangi.
- Tempat duduk atau kursi.
- Saputangan atau kain ukuran kecil.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak… sebelum memulai renungan kita pagi ini, kita akan melakukan sesuatu.. apakah itu? Mari kita membentuk kelompok (jumlah kelompok dan banyaknya anak dalam kelompok sesuai dengan jumlah anak dalam konteks jemaat masing-masing) Ini ada sebuah gambar yang terpotong-potong menjadi 9 bagian. Tugas anak-anak dalam kelompok adalah menata dan menyusun 9 bagian ini menjadi satu gambar yang utuh. Nanti kita akan tahu gambar apakah itu. (bagikan potongan gambar kepada masing-masing kelompok dan berikan durasi atau lama waktu mereka mengerjakannya) –JIKA SUDAH— Mari kita lihat gambar apakah ini? Ternyata gambar seorang perempuan yang sedang membawa sesuatu. Kemudian ada siapa lagi? Ada Tuhan Yesus dan para murid-Nya (menunjuk gambar Yesus dan para murid-Nya) Apa yang sedang terjadi ya? Apa yang dilakukan oleh perempuan ini?
Inti Penyampaian
Begini ceritanya… Pada waktu itu Tuhan Yesus dan para murid berada di suatu tempat yang bernama Betania… Tuhan Yesus sedang makan dan berbicara dengan para murid.. (pamong duduk dibangku yang telah disiapkan dan mengekspresikan orang yang sedang makan) Tiba-tiba.. datanglah seorang perempuan mendekati Yesus… (pamong berdiri kemudian dengan menggunakan kain penutup kepala menjadi sosok perempuan yang datang mendekati Yesus) Perempuan itu mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Wah.. apa ya yang dia bawa? (pamong mengeluarkan minyak wangi dari sakunya) Ternyata yang dia bawa adalah minyak wangi. Kemudian perempuan itu menuangkan minyak wangi yang sangat harum dan mahal itu ke kepala Yesus. (ekspresikan seorang yang sedang mengoleskan minyak wangi ke atas kepala Yesus.) Peristiwa ini disebut dengan pengurapan.. Coba hirup wangi sekali bukan? (pamong mengeluarkan kain yang sudah diberi minyak wangi dan membiarkan anak-anak menghirup wanginya) Ya.. tentu minyak wangi perempuan itu lebih harum daripada ini. Perempuan itu sangat mengasihi Tuhan Yesus sehingga ia memberikan minyak wangi paling mahal dan harum. Baginya minyak wangi yang mahal ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kasih Tuhan Yesus kepadanya.
Penerapan
Anak-anak.. Apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut menunjukkan kesetiannya pada Tuhan Yesus. Ditandai dengan kerelaan hatinya untuk memberikan yang terbaik yang dimilikinya bagi Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan Yesus? Apa yang terbaik yang kita miliki, yang kita berikan kepada Tuhan Yesus sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak yang setia?
Aktivitas : Lihat Aktivitas Pratama 15032020 ada pada CD.
Melalui aktivitas yang dilakukan jelaskan kepada anak, bahwa memberikan waktu kita untuk beribadah, berdoa, membaca Alkitab adalah cara kita untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak-Nya yang setia.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan
- Anak dapat menyebutkan cara Yesus diurapi.
- Anak dapat menunjukkan sikap para murid menyaksikan peristiwa Yesus diurapi.
- Anak dapat menyebutkan tindakannya untuk menunjukkan rasa setia pada Tuhan Yesus.
Alat Peraga
- Lihat Alat Peraga 15032020
- Perlengkapan Bermain Peran
- Kain lebar untuk menutup kepala.
- Minyak wangi.
- Tempat duduk atau kursi.
- Saputangan atau kain ukuran kecil.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak… sebelum memulai renungan kita pagi ini, kita akan melakukan sesuatu.. apakah itu? Mari kita membentuk kelompok (jumlah kelompok dan banyaknya anak dalam kelompok sesuai dengan jumlah anak dalam konteks jemaat masing-masing) Ini ada sebuah gambar yang terpotong-potong menjadi 9 bagian. Tugas teman-teman dalam kelompok adalah menata dan menyusun 9 bagian ini menjadi satu gambar yang utuh. Nanti kita akan tahu gambar apakah itu. (bagikan potongan gambar kepada masing-masing kelompok dan berikan durasi atau lama waktu mereka mengerjakannya) –JIKA SUDAH— Mari kita lihat gambar apakah ini? Ternyata gambar seorang perempuan yang sedang membawa sesuatu. Kemudian ada siapa lagi? Ada Tuhan Yesus dan para murid-Nya (menunjuk gambar Yesus dan para murid-Nya) Apa yang sedang terjadi ya? Apa yang dilakukan oleh perempuan ini?
Inti Penyampaian
Begini ceritanya… Pada waktu itu Tuhan Yesus dan para murid berada di suatu tempat yang bernama Betania… Tuhan Yesus sedang makan dan berbicara dengan para murid.. (pamong duduk dibangku yang telah disiapkan dan mengekspresikan orang yang sedang makan) Tiba-tiba.. datanglah seorang perempuan mendekati Yesus… (pamong berdiri kemudian dengan menggunakan kain penutup kepala menjadi sosok perempuan yang datang mendekati Yesus) Perempuan itu mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Wah.. apa ya yang dia bawa? (pamong mengeluarkan minyak wangi dari sakunya) Ternyata yang dia bawa adalah minyak wangi.. Kemudian perempuan itu menuangkan minyak wangi yang sangat harum dan mahal itu ke kepala Yesus.. (ekspresikan seorang yang sedang mengoleskan minyak wangi ke atas kepala Yesus.) Peristiwa ini disebut dengan pengurapan.. Coba hirup wangi sekali bukan? (pamong mengeluarkan kain yang sudah diberi minyak wangi dan membiarkan anak-anak menghirup wanginya) Ya.. tentu minyak wangi perempuan itu lebih harum daripada ini… Perempuan itu sangat mengasihi Tuhan Yesus sehingga ia memberikan minyak wangi paling mahal dan harum. Baginya minyak wangi yang mahal ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kasih Tuhan Yesus kepadanya. Para murid yang saat itu menyaksikan tindakan perempuan itu menjadi marah.. Coba bagaimana kira-kira ekspresi orang sedang marah? (ajak anak untuk mengekspresikan orang yang sedang marah) Kira-kira kenapa mereka menjadi marah? Mereka marah karena merasa sayang dengan minyak yang mahal dan harum harus dibuang begitu saja. Namun perempuan itu tidak merasa rugi, karena dia tahu itu semua tidak ada artinya dibandingkan dengan kasih Yesus yang besar baginya
Penerapan
Anak-anak.. Apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut menunjukkan kesetiannya pada Tuhan Yesus. Ditandai dengan kerelaan hatinya untuk memberikan yang terbaik yang dimilikinya bagi Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan Yesus? Apa yang terbaik yang kita miliki, yang kita berikan kepada Tuhan Yesus sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak yang setia?
Aktivitas
Lihat Aktivitas Madya 15032020 ada pada CD.
Melalui aktivitas yang dilakukan jelaskan kepada anak, bahwa memberikan waktu kita untuk beribadah, berdoa, membaca Alkitab adalah cara kita untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak-Nya yang setia.