Menjalani dengan Setia Tuntunan Ibadah Anak 20 Maret 2022

7 March 2022

Tahun Gerejawi: Pra Paskah 3
Tema: Setia

Bacaan: Lukas 12:35-48
Ayat Hafalan: “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.” (Lukas 12:37a)

Lagu:

  • Kidung Ria 156 : Melayani Lebih Sungguh
  • Kidung Jemaat 146 : Setialah

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Lukas 12:35-48 masih dalam kesatuan perikop mengenai harta yang berharga. Harta yang berharga adalah harta yang dicari dalam Kerajaan Surga. Yesus sebenarnya mengatakan demikian untuk memperkuat poin penting perbedaan pengajaran Yesus dengan pengajaran lainnya. Pengajaran Yesus dan hal mengikut Yesus berorientasi pada Kerajaan Surga, namun bukan berarti hal ini tidak mengindahkan kehidupan dunia. Justru yang diinginkan Yesus adalah bagaimana hal Kerajaan Surga juga terwujud (dan bisa dirasakan) dalam kehidupan duniawi. Perumpamaan hamba yang setia berjaga demi tugas dan tanggung jawab dari Sang Tuan adalah jawabannya. Hamba yang setia berjaga dalam tugas dan tanggung jawab adalah jembatan bagaimana hal mencari Kerajaan Surga terwujud dalam tugas iman keseharian, dalam arti hamba yang setia berjaga. Yang patut menjadi catatan kunci Kerajaan Surga bukan berada dalam hamba, melainkan pada Sang Tuan. Sang Tuan yang berbahagia melihat hambanya begitu setia berjaga adalah kunci Kerajaan Surga. Oleh karena itu mari mewujudkan Kerajaan Surga dalam kehidupan sehari-hari dengan menjalankan kesetiaan imani sampai Sang Bapa berbahagia melihat apa yang dikerjakan oleh kita sebagai hamba. Konsentrasi kita bukan kebahagiaan Bapa karena kebahagiaan Bapa adalah hal mutlak milik Sang Bapa. Tugas kita ada dalam hamba yang tetap setia.

Refleksi Pamong:
Kisah hamba yang setia ini mengingatkan para pamong untuk juga melayani sebagai hamba yang setia. Hamba yang setia menjaga dengan baik apa yang dipercayakan tuannya kepadanya bahkan tetap siap sedia menunggu sampai tuannya datang. Anak-anak adalah harta dari Allah yang sangat berharga yang dipercayakan kepada para pamong. Oleh karena itu mencontoh hamba yang setia ini, para pamong diajak untuk selalu menjaga dan melayani anak-anak dengan baik sampai dengan kedatangan Tuhan kembali.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kisah kewaspadaan hamba menantikan kedatangan Tuannya.

Alat Peraga: Gambar tentara berjaga

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

(pamong menunjukkan gambar tentara yang sedang berjaga). Siapa yang tahu gambar apakah ini? Iya benar sekali ini adalah gambar tentara. Tentara ini sedang berjaga. Saat berjaga seperti itu seorang tentara tidak boleh mengantuk atau mengobrol sendiri. Mereka harus selalu siap jika sewaktu-waktu ada tamu yang datang atau ada siapapun yang datang.

Inti Penyampaian
Seperti seorang tentara yang berjaga, hari ini kita akan belajar tentang hamba yang berjaga. Anak-anak, tahukah kalian apakah hamba itu? Hamba yang ditulis di dalam Alkitab adalah orang-orang yang membantu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah. Kadang kan di rumah anak-anak juga ada yang membantu papa dan mama mengerjakan pekerjaan di rumah, ada yang membantu masak, bersih-bersih rumah dan ada yang membantu menjaga anak-anak. Mereka ini harus siap setiap saat untuk membantu tuannya atau si pemilik rumah itu. Mereka harus siap saat dimintai tolong, dimintai bantuan. Itulah yang dinamakan berjaga-jaga yaitu harus siap setiap saat dimintai pertolongan atau melakukan apa yang diperintahkan tuannya.

Saat tuannya pergi, hamba ini tidak boleh bersantai-santai saja di rumah. Dia harus menunggu tuannya datang. Menunggu jika sewaktu-waktu dimintai tolong membukakan pintu atau dimintai tolong yang lainnya seperti menyediakan makanan dan air untuk mencuci kaki. Kalau seumpama hamba itu ketiduran waktu tuannya datang, dipanggil-panggil untuk membukakan pintu tidak datang-datang. Bisa jadi tuannya akan menegur atau memarahinya karena dianggap dia tidak bertanggungjawab.

Penerapan
Anak-anak, seperti hamba yang setia dan berjaga menanti tuannya datang, kitapun sekarang juga menanti kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tentu anak-anak semua ingin bertemu Tuhan Yesus saat datang nanti, tidak ada satupun anak-anak yang ingin ketinggalan. Oleh karena itu anak-anak juga harus setia dan berjaga-jaga (menyiapkan diri) menanti kedatangan Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? Kalau hamba tadi menyiapkan diri jika setiap saat tuannya meminta pertolongannya, anak-anakpun demikian juga harus menyiapkan diri untuk selalu taat melakukan perintah Tuhan Yesus. Contohnya : rajin beribadah, rajin membaca Alkitab, rajin berdoa, rajin membantu orang lain, patuh kepada orang tua (pamong bisa menambahkan contoh yang lain). Supaya saat Tuhan Yesus datang, Tuhan Yesus akan senang karena melihat anak-anak telah siap dan setia menanti kedatangan-Nya.

Aktivitas
Pamong dapat memperbanyak gambar dibawah ini:


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kisah kewaspadaan hamba menantikan kedatangan Tuannya.
  2. Anak dapat menyebutkan arti setia.
  3. Anak dapat membiasakan diri bersikap setia dalam kehidupannya sehari-hari.

Alat Peraga: Alat Peraga sama dengan alat peraga jenjang Balita.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

(pamong menunjukkan gambar tentara yang sedang berjaga).

Siapa yang tahu gambar apakah ini? Iya benar sekali ini adalah gambar tentara. Tentara ini sedang berjaga. Saat berjaga seperti itu seorang tentara tidak boleh mengantuk atau mengobrol sendiri. Mereka harus selalu siap jika sewaktu-waktu ada tamu yang datang atau ada siapapun yang datang.

Inti Penyampaian
Seperti seorang tentara yang berjaga, hari ini kita akan belajar tentang hamba yang berjaga. Anak-anak, tahukah kalian apakah hamba itu? Hamba yang ditulis di dalam Alkitab adalah orang-orang yang membantu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah. Kadang kan di rumah anak-anak juga ada yang membantu papa dan mama mengerjakan pekerjaan di rumah, ada yang membantu masak, bersih-bersih rumah dan ada yang membantu menjaga anak-anak. Mereka ini harus siap setiap saat untuk membantu tuannya atau si pemilik rumah itu. Mereka harus siap saat dimintai tolong, dimintai bantuan. Itulah yang dinamakan berjaga-jaga yaitu harus siap setiap saat dimintai pertolongan atau melakukan apa yang diperintahkan tuannya.

Saat tuannya pergi, hamba ini tidak boleh bersantai-santai saja dirumah. Dia harus setia menunggu tuannya datang. Menunggu jika sewaktu-waktu dimintai tolong membukakan pintu atau dimintai tolong yang lainnya seperti menyediakan makanan. Kalau seumpama hamba itu ketiduran waktu tuannya datang, dipanggil-panggil untuk membukakan pintu tidak datang-datang, bisa jadi tuannya akan menegur atau memarahinya karena dianggap dia tidak setia dan tidak bertanggungjawab. Setia berarti patuh dan taat terhadap perintah yang diterimanya dan siap untuk melaksanakan dengan sukacita.

Penerapan
Anak-anak, seperti hamba yang setia dan berjaga menanti tuannya datang. Kitapun sekarang juga menanti kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tentu anak-anak semua ingin bertemu Tuhan Yesus saat datang nanti, tidak ada satupun anak-anak yang ingin ketinggalan. Oleh karena itu anak-anak juga harus setia dan berjaga-jaga (menyiapkan diri) menanti kedatangan Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? Kalau hamba tadi menyiapkan diri jika setiap saat tuannya meminta pertolongannya, anak-anakpun demikian juga harus menyiapkan diri untuk selalu taat melakukan perintah Tuhan Yesus. Contohnya : rajin beribadah, rajin membaca Alkitab, rajin berdoa, rajin membantu orang lain, patuh kepada orang tua (pamong bisa menambahkan contoh yang lain). Supaya saat Tuhan Yesus datang, Tuhan Yesus akan senang karena melihat anak-anak telah siap dan setia menanti kedatangan-Nya.

Aktivitas
Pamong dapat memperbanyak gambar di bawah ini untuk diwarnai.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kisah kewaspadaan hamba menantikan kedatangan Tuannya.
  2. Anak dapat menyebutkan arti setia.
  3. Anak dapat menunjukkan hambatan-hambatan untuk bersikap setia.
  4. Anak dapat menunjukkan contoh sikap setia yang melahirkan kebahagiaan.

Alat Peraga
Anak-anak diminta menyiapkan 2 lembar kertas untuk mendata :

  1. Tugas Asisten Rumah Tangga di rumah.
  2. Hambatan-hambatan untuk bersikap setia.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Siapa di rumahnya yang memiliki Asisten Rumah Tangga? (pamong menunggu jawaban anak-anak). Asisten Rumah Tangga adalah orang-orang yang ada di rumah untuk membantu mengerjakan tugas-tugas yang ada di rumah. Coba kalian tuliskan di kertas :

  1. Apa saja tugas Asisten Rumah Tangga?
  2. Mengapa Asisten Rumah Tangga harus melakukan tugas itu?
  3. Bagaimana mereka melakukan tugas-tugasnya?

(beri waktu anak-anak untuk menuliskan jawabannya dan kemudian mendiskusikannya).

Inti Penyampaian
Anak-anak, tadi kita belajar bahwa Asisten Rumah Tangga dibutuhkan untuk membantu tugas-tugas pekerjaan yang ada di dalam rumah. Mereka melakukan tugas itu dengan setia dan tentunya harus dengan bahagia agar tidak mudah mengeluh dan tidak mudah capek. Mereka mendapatkan upah untuk apa yang mereka kerjakan tersebut. Saat si pemilik rumah harus pergi entah karena bekerja atau urusan lainnya, seorang Asisten Rumah Tangga akan berjaga-jaga, tidak terlena dan tidak bersantai-santai. Jika pemilik rumah datang, maka mereka siap dimintai tolong apapun dan melakukan tugasnya itu dengan baik. Akan tetapi jika tidak berjaga-jaga atau terlena bisa jadi mereka akan mendapat teguran atau dimarahi oleh pemilik rumah karena tidak setia dan tidak bertanggungjawab. Tetapi jika dia setia dan melakukan tanggungjawabnya dengan bagus tentu pemilik rumah akan senang.

Seperti halnya Asisten Rumah Tangga tadi, demikian juga hamba dalam bacaan kita kali ini. Hamba adalah seorang budak yang dibeli seorang tuan dan bekerja kepada tuannya itu serta melakukan segala perintah tuannya tersebut. Seorang hamba harus setia kepada tuannya. Setia berarti patuh dan taat terhadap perintah yang diterimanya dan siap untuk melaksanakan dengan sukacita. Seorang hamba memakai ikat pinggang sebagai lambang bahwa dia siap melakukan tugas apapun yang diberikan oleh tuannya. Mereka harus siap melakukan tugas apapun yang diberikan oleh tuannya. Saat tuannya pergi sekalipun, mereka harus tetap setia (tidak boleh melarikan diri) dan berjaga-jaga (siap sedia menunggu kedatangan tuannya). Pinggang mereka harus tetap terikat sehingga saat sang tuan datang, mereka siap melakukan perintah dari tuannya.

Penerapan
Anak-anak, seperti hamba yang setia dan berjaga menanti tuannya datang. Kitapun sekarang juga menanti kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tentu anak-anak semua ingin bertemu Tuhan Yesus saat datang nanti, tidak ada satupun kita yang ingin ketinggalan. Oleh karena itu kita juga harus setia dan berjaga-jaga (menyiapkan diri) menanti kedatangan Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? Kalau hamba tadi menyiapkan diri jika setiap saat tuannya meminta pertolongannya, anak-anakpun demikian juga harus menyiapkan diri untuk selalu taat melakukan perintah Tuhan Yesus. Contohnya : rajin beribadah, rajin membaca Alkitab, rajin berdoa, rajin membantu orang lain, patuh kepada orang tua (pamong bisa menambahkan contoh yang lain). Supaya saat Tuhan Yesus datang, Tuhan Yesus akan senang karena melihat anak-anak telah siap dan setia menanti kedatangan-Nya.

Kadang juga ada rasa bosan dan capek untuk setia melakukan perintah Tuhan itu. Coba sekarang anak-anak tuliskan hambatan apa saja yang seringkali muncul saat anak-anak hendak melakukan Firman Tuhan dan bagaimana cara mengatasinya.

Hambatan Cara Mengatasi
 1.
 2.
 3.

Dengan mendata hambatan-hambatan yang seringkali muncul saat hendak melakukan Firman Tuhan, kita dapat belajar mengatasinya dan akhirnya terus setia dan siap sedia menanti kedatangan Tuhan Yesus.

Aktivitas
Pamong dapat memperbanyak gambar di bawah ini lalu dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan minta anak-anak untuk menyusunnya (seperti puzzle).

 

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak