Dengarkanlah Yesus, Dia Anak Allah! Tuntunan Ibadah Anak 2 Maret 2025

17 February 2025

Tahun Gerejawi: Minggu Transfigurasi
Tema: Allah Bapa menyatakan kemuliaan dan kemahakuasaan Yesus
Judul: Dengarkanlah Yesus, Dia Anak Allah!

Bacaan: Lukas 9:28-36
Ayat Hafalan: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia” (Lukas 9:35b)

Lagu Tema: Hatiku Penuh Nyanyian

Penjelasan Teks (Hanya untuk pamong)
Minggu transfigurasi dilaksanakan sebelum masa Prapaskah yang dimulai dengan Rabu Abu. Kata “transfigurasi” berasal dari bahasa Latin “trānsfigūrātiō” yang terdiri dari dua kata, yaitu “trāns” dan “figūrā”. Kata “trāns” berarti perubahan dan “figūrā” berarti karakter atau wujud. Oleh sebab itu transfigurasi bermakna sebagai perubahan karakter atau perubahan wujud.

Bacaan hari ini (Lukas 9:28-36) merupakan penjelasan tentang peristiwa transfigurasi, yaitu tentang pengungkapan jati diri Yesus sebagai Anak Allah. Penjelasan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia. Demi misi penyelamatan, Dia harus menanggung banyak penderitaan dan mati, namun bangkit pada hari ketiga.

Dalam peristiwa transfigurasi, Musa dan Elia menampakkan diri dalam kemuliaan dan bercakap-cakap dengan Yesus saat Yesus berdoa di atas gunung. Tema percakapannya adalah tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Apa tujuan dan alasan Yesus pergi ke Yerusalem? Dalam Lukas 9:22, Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”.

Para murid yang diwakili oleh Petrus, Yohanes, dan Yakobus, melihat peristiwa transfigurasi Yesus. Tujuannya adalah agar murid-murid-Nya mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang siapa Yesus sesungguhnya. Sebab sebelumnya, mereka hanya mengenal Yesus dalam tubuh manusia-Nya. Kini mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya sebagai Anak Allah dan Juruselamat. Sebagai murid Yesus, mereka diminta untuk mendengarkan firman/perintah-Nya.

Refleksi Untuk Pamong

  1. 1. Petrus, Yohanes, dan Yakobus merasakan kuasa keilahian Yesus sehingga mereka makin memuliakan-Nya. Peristiwa transfigurasi ini menunjukkan hal-hal supranatural yang sungguh-sungguh membuat para murid takjub. Petrus berkata dalam ayat 33, “betapa bahagianya kami berada di tempat ini”. Sebab para murid melihat rupa wajah Yesus yang berubah, pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan, ada Musa dan Elia yang berbincang-bincang dengan Yesus, ada awan yang menaungi wilayah gunung tersebut, juga ada suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”.
    Refleksi:
    Apakah fokus kebahagiaan kita hanya karena mengalami hal-hal spektakuler dari keilahian Yesus? Jika iya, maka kita akan mudah mengabaikan kuasa Allah dalam pengalaman hidup sehari-hari yang mungkin sederhana menurut kita.
  2. Petrus, Yohanes, dan Yakobus mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang siapa Yesus melalui peristiwa transfigurasi. Dulu mereka memahami Yesus dalam tubuh manusia-Nya (kemanusiaan Yesus). Kini mereka mengerti bahwa Yesus juga Anak Allah dan Sang Juruselamat, yang akan menderita, mati, namun bangkit dari kematian. Mereka semakin mengerti bahwa mereka harus taat pada perintah/firman/ajaran-Nya sebab Dia adalah Tuhan.
    Refleksi:
    Apakah pemahaman kita tentang Yesus juga semakin dalam melalui setiap peristiwa kehidupan kita? Yesus adalah Anak Allah. Dia Juruselamat bagi hidup kita. Dia rela menderita bahkan mati untuk kita, manusia yang berdosa. Dia berkuasa atas kehidupan dan kematian. Dia hidup, Dia selalu ada untuk selama-lamanya. Pemahaman yang benar tentang siapa Yesus buat kita, akan membawa kita pada perubahan karakter yang nyata. Juga akan membawa kita pada ketaatan terhadap perkataan dan perintah-perintah-Nya.

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat mengatakan perbuatan-perbuatan baik yang merupakan perintah Tuhan

Alat Peraga
Gambar Yesus dimuliakan di atas gunung (terlampir, namun perlu diwarnai terlebih dahulu)

Pendahuluan
Siapkan beberapa lagu ceria untuk mengiringi permainan. Beri instruksi kepada anak balita agar mereka mendengarkan perintah dengan baik dan melakukannya. Ketika bernyanyi pamong berkata, “Dengarkan perintah ini!” Lagu berhenti dinyanyikan/dimainkan. Lalu pamong menyampaikan sebuah perintah. Misalnya, “peganglah pundak seorang teman”. Kemudian kembali bernyanyi, lalu pamong berkata “Dengarkan perintah ini!”, musik/lagu berhenti, kemudian pamong menyampaikan sebuah perintah, dan seterusnya.

Beberapa perintah untuk disampaikan ke anak balita adalah:

  1. Pegang hidungmu
  2. Angkat tangan kananmu
  3. Melompat
  4. Teriak “Horey”
  5. Tepuk tangan
  6. Gandeng tangan teman

Inti Penyampaian
Tunjukkan gambar peraga kepada anak balita.

Yesus mengajak murid-Nya yang bernama Petrus, Yohanes, dan Yakobus ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Yesus berdoa, para murid tertidur. Dan ketika mereka terbangun, mereka melihat penampilan Yesus yang berbeda dari biasanya. Yesus tampak tidak seperti manusia biasa yang selama ini mereka kenal sebagai gurunya.

Sejak menjadi murid Yesus, Petrus, Yohanes, dan Yakobus mengenali Yesus sebagai guru yang sering berkeliling dari kota yang satu ke kota yang lain untuk mengajar, menyembuhkan orang-orang yang yang memerlukan penyembuhan, dan memberi makan ribuan orang melalui lima roti dan dua ikan. Namun kini di atas gunung, mereka melihat ada yang berubah dari Yesus. Rupa wajah Yesus berubah dan pakaian yang dikenakan Yesus menjadi putih berkilau-kilauan. Mereka juga melihat bahwa Yesus ditemani Musa dan Elia, yang sedang berbicara tentang kematian Yesus yang akan segera berlangsung.

Para murid sangat bahagia melihat kemuliaan Yesus. Petrus berkata kepada Yesus, “betapa bahagianya kami berada di tempat ini” (ayat 33). Lalu datanglah awan menaungi mereka, dan terdengar suara dari dalam awan itu, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Tak lama kemudian, Musa dan Elia sudah tidak ada lagi. Kini Yesus tinggal seorang diri bersama para murid-Nya. Lewat peristiwa di atas gunung itu, para murid semakin paham bahwa Yesus tidak hanya seorang guru (seorang manusia yang suka mengajar dan menolong) namun Dia juga adalah Tuhan dan Juruselamat yang menyelamatkan manusia berdosa. Oleh sebab itu, mereka harus mendengarkan perkataan dan perintah Yesus.

Penerapan
Petrus, Yohanes, dan Yakobus bahagia bisa mengetahui bahwa Yesus tidak hanya seorang guru yang suka mengajar dan menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tapi juga Anak Allah dan Juruselamat bagi manusia berdosa. Mereka mau mendengarkan perkataan dan perintah Yesus.

Anak-anak balita juga bahagia karena Yesus adalah Juruselamat kita. Anak-anak balita bahagia karena Yesus mau menderita dan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Anak-anak balita bahagia karena Yesus bangkit dari kematian karena Yesus memiliki kuasa yang sangat hebat. Anak-anak balita bahagia karena Yesus hidup selama-lamanya untuk menemani kita dimanapun kita berada.

Hari ini Tuhan Yesus meminta anak-anak balita untuk mau mendengarkan perkataan dan perintah-Nya, yaitu menjadi anak Tuhan yang mengasihi Tuhan dan sesama. Perkataan dan perintah Tuhan Yesus itu dapat kita temui saat kita mendengarkan firman Tuhan dan beribadah, atau saat orang tua, guru, dan kakak pamong memberikan nasehat atau teguran.

Aktivitas
Peralatan yang diperlukan:

  1. Gambar-gambar perbuatan yang baik dan buruk. Gambar-gambar ini akan digunakan juga untuk aktivitas minggu depan (9 Maret 2025)
  2. Meja kecil untuk meletakkan gambar-gambar perbuatan baik dan buruk
  3. Dua kotak yang diberi tulisan “PERINTAH TUHAN” dan “PERINTAH IBLIS”

Cara bermain:
Letakkan semua gambar di atas meja. Lalu minta anak balita berbaris dan secara bergantian maju untuk memilih satu gambar dan memasukkannya ke dalam kotak yang benar. Pamong perlu membantu anak balita ketika ia memilih gambar tersebut untuk memastikan bahwa ia memahami arti/makna dari gambar. Apa perintah Tuhan dari gambar tersebut? Apakah itu perintah Tuhan atau bukan?

Contoh gambar aktivitas:


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat mendengarkan perintah Tuhan melalui perintah atau arahan orang dewasa di lingkungannya
  2. Anak dapat mengatakan hambatan yang membuat seseorang tidak dapat mendengarkan perintah atau arahan dengan baik.

Pendahuluan
Pamong mengenakan masker, topi, dan kacamata hitam berdiri di hadapan anak-anak dan menyapa mereka. Jika memungkinkan melakukan tos dua tangan ke beberapa anak secara acak (barisan depan, tengah, dan belakang). Lalu secara bertahap sambil menyapa anak, pamong membuka masker, topi, dan kacamata agar anak bisa melihat diri kita secara utuh. Jelaskan ke anak pratama bahwa masker, topi, dan kacamata yang dikenakan pamong tadi, sedikit banyak mengubah penampilan. Anak-anak hanya melihat sebagian wajah kita. Bahkan mungkin tidak mendengar suara kita dengan jelas karena kita menggunakan masker. Benda-benda itu bisa membuat penampilan kita sedikit berbeda sehingga beberapa anak mungkin tidak mengenali kita dengan baik, atau ada yang ragu-ragu untuk memastikan siapa kita.

Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan Yesus saat Ia berdoa di atas gunung. Para murid yang ikut dengan-Nya menjadi kagum. Apa yang berbeda dengan penampilan Yesus?

Inti Penyampaian
Kurang lebih delapan hari yang lalu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus menjalani banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para pemimpin Yahudi, imam kepala dan guru Taurat, lalu dibunuh. Tetapi pada hari ketiga, Ia akan bangkit lagi (Lukas 9:22). Hari ini Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas gunung untuk berdoa.

Yesus pun berdoa, namun Petrus, Yohanes dan Yakobus malah tertidur. Dan ketika mereka terbangun, mereka melihat penampilan Yesus yang berbeda dari biasanya. Wajah-Nya berubah dan pakaian yang dikenakan Yesus menjadi putih berkilau-kilauan. Mereka juga melihat bahwa Yesus ditemani Musa dan Elia, yang sedang berbicara tentang kematian-Nya yang akan segera berlangsung. Lalu datanglah awan menaungi mereka, dan terdengar suara dari dalam awan itu, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Kini Yesus tinggal seorang diri sebab Musa dan Elia sudah tidak ada lagi.

Selama ini Petrus, Yohanes, dan Yakobus hanya mengenal Yesus sebagai manusia (guru) namun mampu melakukan banyak hal ajaib yang sulit dilakukan oleh manusia biasa. Beberapa waktu lalu mereka menyaksikan sendiri bagaimana Yesus menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan dan memberi makan ribuan orang melalui lima roti dan dua ikan (Lukas 9:10-17). Dan kini mereka melihat kemuliaan Yesus dari perubahan penampilan Yesus itu. Selain itu, mereka juga mendengar sendiri ada suara yang berkata bahwa Yesus adalah anak Allah, dan mereka harus mendengarkan (taat) pada apa yang disampaikan/diajarkan Yesus.

Peristiwa itu membuat Petrus, Yohanes, dan Yakobus semakin paham tentang keilahian Kristus yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan yang mulia namun harus mengalami penderitaan demi penyelamatan umat manusia. Kini mereka mendapat tugas sebagai murid Yesus yakni mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan. Mendengar dengan sepenuh hati akan membuat murid-murid Yesus memahami apa saja yang harus mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang murid.

Penerapan
Petrus, Yohanes, dan Yakobus mendapat pesan saat menemani Yesus berdoa di atas gunung, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Kita juga adalah murid Yesus. Oleh sebab itu, kita juga harus mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan. Apakah kamu bersedia? Bagus! Jika begitu, mari belajar dengan sungguh-sungguh sebab ada banyak tantangan yang membuat kita sulit untuk mendengar perkataan dan perintah Tuhan dengan baik. Apakah kamu bisa menyebutkannya? Ya benar. Malas, sibuk dengan kegiatan rutin (les, sekolah, mengerjakan tugas/PR), keasyikan bermain gadget atau game online, kurang sungguh-sungguh mendengarkan (gak fokus), kurang percaya pada kuasa Tuhan, semuanya itu bisa menjadi penghambat kita untuk mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan.

Aktivitas
Kalimat berantai.
Usulan kalimat berantai:

  1. Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa dan Juruselamat buat kita.
  2. Tuhan Yesus ingin saya mendengarkan perintah-Nya dengan sungguh-sungguh.
  3. Saya murid Yesus, saya mau mendengarkan perintah-Nya dengan sungguh-sungguh

Petunjuk permainan:

  1. Aktivitas ini dilakukan dalam kelompok kecil. Pamong menyiapkan 2 atau 3 kalimat untuk disampaikan kepada orang pertama dari tiap kelompok. Selanjutnya orang pertama tersebut menyampaikan kalimat yang sama kepada orang kedua, dst
  2. Orang terakhir di dalam kelompok, menyampaikan ulang kalimat yang diterimanya kepada pamong.
  3. Sebaiknya permainan dilakukan secara bergantian. Kelompok yang tidak bermain menjadi pengamat untuk memperhatikan proses permainan dari awal sampai akhir agar dapat menyampaikan hambatan-hambatan yang muncul dalam kelompok yang tidak berhasil menjalankan tugas dalam permainan ini.
  4. Lakukan diskusi bersama setelah semua kelompok bermain.

 


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menjelaskan hambatan-hambatan ketika mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan Yesus.
  2. Anak dapat membuat mind mapping tentang hambatan-hambatan ketika mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan Yesus.

Pendahuluan
Pamong mengenakan masker, topi, dan kacamata hitam berdiri di hadapan anak-anak dan menyapa mereka. Jika memungkinkan melakukan tos dua tangan ke beberapa anak secara acak (barisan depan, tengah, dan belakang). Lalu secara bertahap sambil menyapa anak, pamong membuka masker, topi, dan kacamata agar anak bisa melihat diri kita secara utuh. Jelaskan ke anak madya bahwa masker, topi, dan kacamata yang dikenakan pamong tadi, sedikit banyak mengubah penampilan. Anak-anak hanya melihat sebagian wajah kita. Bahkan mungkin tidak mendengar suara kita dengan jelas karena kita menggunakan masker. Benda-benda itu bisa membuat penampilan kita sedikit berbeda sehingga beberapa anak mungkin tidak mengenali kita dengan baik, atau ada yang ragu-ragu untuk memastikan siapa kita.

Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan Yesus saat Ia berdoa di atas gunung. Para murid yang ikut dengan-Nya menjadi kagum. Apa yang berbeda dengan penampilan Yesus?

Inti Penyampaian
Kurang lebih delapan hari yang lalu, Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa Ia harus menjalani banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para pemimpin Yahudi, imam kepala dan guru Taurat, lalu dibunuh. Tetapi pada hari ketiga, Ia akan bangkit lagi (Lukas 9:22). Hari ini Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas gunung untuk berdoa. Yesus pun berdoa, namun Petrus, Yohanes dan Yakobus malah tertidur. Dan ketika mereka terbangun, mereka melihat penampilan Yesus yang berbeda dari biasanya. Wajah-Nya berubah dan pakaian yang dikenakan Yesus menjadi putih berkilau-kilauan. Mereka juga melihat bahwa Yesus ditemani Musa dan Elia, yang sedang berbicara tentang kematian-Nya yang akan segera berlangsung. Lalu datanglah awan menaungi mereka, dan terdengar suara dari dalam awan itu, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Kini Yesus tinggal seorang diri sebab Musa dan Elia sudah tidak ada lagi.

Selama ini Petrus, Yohanes, dan Yakobus hanya mengenal Yesus sebagai manusia (guru) namun mampu melakukan banyak hal ajaib yang sulit dilakukan oleh manusia biasa. Beberapa waktu lalu mereka menyaksikan sendiri bagaimana Yesus menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan dan memberi makan ribuan orang melalui lima roti dan dua ikan (Lukas 9:10-17). Dan kini mereka melihat kemuliaan Yesus dari perubahan penampilan Yesus itu. Selain itu, mereka juga mendengar sendiri ada suara yang berkata bahwa Yesus adalah anak Allah, dan mereka harus mendengarkan (taat) pada apa yang disampaikan/diajarkan Yesus. Peristiwa itu membuat Petrus, Yohanes, dan Yakobus semakin paham tentang keilahian Kristus yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan yang mulia namun harus mengalami penderitaan demi penyelamatan umat manusia. Kini mereka mendapat tugas sebagai murid Yesus yakni mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan. Mendengar dengan sepenuh hati akan membuat murid-murid Yesus memahami apa saja yang harus mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang murid.

Penerapan
Petrus, Yohanes, dan Yakobus mendapat pesan saat menemani Yesus berdoa di atas gunung, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”. Kita juga adalah murid Yesus.

Oleh sebab itu, kita juga harus mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan. Apakah kamu bersedia? Bagus! Jika begitu, mari belajar dengan sungguh-sungguh sebab ada banyak tantangan yang membuat kita sulit untuk mendengar perkataan dan perintah Tuhan dengan baik. Apakah kamu bisa menyebutkannya? Ya benar. Malas, sibuk dengan kegiatan rutin (les, sekolah, mengerjakan tugas/PR), keasyikan bermain gadget atau game online, kurang sungguh-sungguh mendengarkan (gak fokus), kurang percaya pada kuasa Tuhan, semuanya itu bisa menjadi penghambat kita untuk mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan.

Aktivitas
Membuat mind mapping “Hambatan mendengarkan perkataan dan perintah Tuhan” dalam kelompok kecil. Setelah selesai, beri kesempatan kepada anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan mind mappingnya. Pamong memandu diskusi bersama.

Peralatan yang diperlukan:

  1. Kertas bufallo warna cerah untuk sejumlah kelompok (1 lembar kertas untuk tiap kelompok)
  2. Spidol warna/krayon/pensil warna
  3. Alat tulis

 

Beberapa contoh mind mapping

Renungan Harian

Renungan Harian Anak