Tanah Adalah Rumah Tuntunan Ibadah Anak 19 Januari 2020

7 January 2020

Bacaan Alkitab: Yohanes 9 : 1-7
Tahun Gerejawi : Bulan Penciptaan
Tema : Darat/Tanah
Bacaan Alkitab: Yohanes 9 : 1-7
Ayat Hafalan : “Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita” (Mazmur 67:7)
Lagu Tema : KJ 69:3 “Pada Mulanya”

Penjelasan Teks

Bulan Penciptaan telah masuk di dalam kalender gerejawi GKJW setidaknya dalam 3 tahun terakhir. Warga jemaat diajak kembali untuk memperhatikan alam semesta dengan segala  isinya secara utuh dalam membangun kehidupan bersama. Tidak hanya berpijak pada keinginan dan kebutuhan manusia, tetapi juga kebutuhan hidup ciptaan yang lainnya.

Hal ini penting di tengah isu dan masalah lingkungan yang semakin marak terjadi saat ini. Alam semesta semakin rusak karena ulah dan kecerobohan manusia. Dengan keadaan saat ini, penghayatan teo-ekologi dalam bulan penciptaan sangatlah dibutuhkan, untuk menolong manusia mengambil sikap-sikap yang sungguh-sungguh berpihak pada pemulihan alam semesta.

Pada minggu pertama di bulan penciptaan ini, kita akan bersama menggumuli aspek tanah/darat. Tanah tempat kita hidup dan berpijak. Tanah yang menjadi sumber dari penghidupan yang Tuhan berikan kepada kita. Tanah adalah rumah.

Pada perikop hari ini pun, Tuhan Yesus memakai tanah dan air sebagai media penyembuh. Tuhan meludah pada tanah dan mengoleskannya pada mata orang yang buta sejak lahir. Lalu mengutus orang buta itu membasuh dirinya dengan air di kolam siloam. Pada perikop ini, Tuhan hendak menunjukkan bahwa tanah adalah bagian dari ciptaanNya yang penting, bahkan berguna bagi sumber hidup dan dipakai Tuhan untuk kesembuhan manusia. Sekaligus mengingatkan manusia supaya tidak berkutat mempermasalahkan tentang siapa yang berdosa, melainkan mau merendah dan mencari solusi dalam setiap permasalahan.

Dengan demikian, tanah dipakai Tuhan sebagai rekanNya untuk membawa kehidupan yang lebih baik bagi manusia, bahkan bagi ciptaan yang lain. Tanah sebagai dasar serta penopang kehidupan. Sayangnya, manusia terkadang lupa dengan hal ini. Kesombongan manusia yang merasa sebagai ciptaan paling baik dan sempurna, membuatnya gagal untuk menghormati ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain, bahkan tanah sekalipun yang telah menjadi rumah dan sumber penghidupan. Manusia tidak sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan tanah. Saat ini, ketika mulai banyak bagian tanah yang rusak dan terluka, manusia pun terkena dampaknya. Kehidupan manusia juga terasa semakin sulit.

Oleh sebab itu, bulan penciptaan ini diharapkan tidak hanya dilalui begitu saja tanpa memberi makna dan perubahan perilaku kita. Semoga tanah sungguh-sungguh dihormati sebagaimana seharusnya, disyukuri atas segala hasil yang diberikannya, serta dirawat sehingga seluruh alam semesta dapat menikmati kehidupan yang sungguh amat baik, seperti sebagaimana Tuhan menciptakan dunia.

Sebagai pamong, penting bagi kita untuk sadar bahwa kita adalah teladan. Maka, kita juga perlu memberi teladan bagaimana kita memperhatikan tanah yang kita pijak, tanah tempat kita hidup. Mari berjuang untuk merawat tanah, rumah kita bersama ini, sehingga kita bisa mengajak anak-anak yang kita layani ikut terlibat. Tidak hanya mengajar tetapi menjadi teladan hidup bagi anak-anak yang kita layani. Dengan demikian, kita telah sungguh-sungguh menyampaikan firman Tuhan yang sejati.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta dengan media tanah.

Alat Peraga

Untuk bercerita :

  1. Jika memungkinkan, pamong menyiapkan kostum, untuk bermain drama singkat.
  2. Pamong menyiapkan tanah.

Untuk aktivitas :

  1. Pamong menyiapkan gambar Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit buta (gambar tersedia dalam CD)
  2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu, dipotong kecil-kecil untuk membuat kolase.
  3. Pamong menyiapkan lem.

Pendahuluan

Selamat Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya hari ini? Ada yang tahu tidak, apakah ini? (sambil mengeluarkan tanah) Ini adalah tanah. Anak-anak pernah melihat tanah dimana saja?

Hari ini kita akan belajar tentang tanah yang dipakai Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang buta. Kakak-kakak pamong telah mempersiapkan drama. Siapa yang sudah siap menyaksikan dramanya??

Inti Penyampaian

(Untuk bermain drama, persiapkanlah narator serta para pemain yang akan menjadi Yesus, murid-murid, dan orang buta. Jika pamong kesulitan untuk menghafalkan dialog, maka persiapkan 4 orang untuk membacakan naskah, sehingga yang berperan tidak perlu bersuara, hanya berpantomim saja)

Narator : Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya:

Murid    : “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” 

Narator : Jawab Yesus: 

Yesus    : “Dia buta bukan karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya, tetapi supaya orang bisa melihat kuasa Allah bekerja dalam dirinya. Selama masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku. Malam akan tiba, dan seorang pun tak akan dapat bekerja. Selama Aku di dunia ini, Akulah terang dunia. 

Narator : Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah   ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: 

Yesus    : “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” 

Narator : Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, tadi diceritakan bahwa Tuhan Yesus dan murid-muridnya bertemu dengan siapa? (Orang buta) Orang buta itu orang yang bagaimana? (Orang yang tidak bisa melihat.) Tuhan Yesus tadi menyembuhkan dengan memakai apa? (Tanah)

Tanah yang sama seperti yang ada dalam kehidupan kita juga. Ada di halaman, ada di kebun, ada di bawah rumah kita. Tanah yang dipakai Tuhan sebagai sumber hidup.

(Anak-anak dapat meraba tanah, supaya kenal dengan teksturnya dan kemampuan motoric kasarnya terasah. Namun pamong harus memastikan bahwa tanah yang dipegang aman. Setelah itu, ajak anak-anak untuk menuci tangan)

Aktivitas: Membuat kolase “Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta”.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta dengan media tanah.
  2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan tanah.
  3. Anak dapat menjaga tanah sebagai tempat hidup berbagai makhluk ciptaan Tuhan.

Alat Peraga:

Untuk permainan: Pamong menyiapkan koran bekas.

Untuk bercerita :

  1. Jika memungkinkan, pamong mempersiapkan kostum, untuk bermain drama singkat.
  2. Pamong menyiapkan tanah

Untuk aktivitas :

  1. Pamong menyiapkan gambar “tanah sumber kehidupan” ( terdapat dalam CD, yang berisi gambar tanah, manusia, tumbuhan dan binatang)
  2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu, dipotong kecil-kecil untuk membuat kolase.
  3. Pamong menyiapkan lem.

Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak.. Hari ini kita akan bermain terlebih dahulu. Judul permainannya adalah “TANAH MENJADI JURANG”.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut:

  1. Pamong mempersiapkan beberapa koran bekas yang diletakkan di lantai (atau tanah jika memungkinkan bermain di luar ruangan)
  2. Pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi sambil berjalan dan bergerak di sekitar koran bekas.
  3. Di tengah-tengah lagu, pamong meneriakkan “TANAH MENJADI JURANG” dan anak-anak harus masuk ke dalam koran bekas. Tidak boleh ada kaki yang menginjak di luar koran bekas.

Bagaimana tadi permainannya? Seru?

Wah coba bayangkan jika permainan tadi sungguh-sungguh terjadi. Kalau tanah menjadi jurang, kita tidak lagi punya tempat tinggal. Malahan kita mungkin bisa mati karena jatuh ke jurang. Kita harus sungguh-sungguh bersyukur kepada Tuhan atas tanah dan daratan ini.

Inti Penyampaian

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan hari ini terambil dari Yohanes 9 : 1-7. Namun hari ini kita tidak akan membacanya, tetapi akan melihat dramanya. Siapa yang sudah siap?

(Untuk bermain drama, persiapkanlah narator serta para pemain yang akan menjadi Yesus, murid-murid, dan orang buta. Jika pamong kesulitan untuk menghafalkan dialog, maka persiapkan 4 orang untuk membacakan naskah, sehingga yang berperan tidak perlu bersuara, hanya berpantomim saja)

Narator : Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya:

Murid    : “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” 

Narator : Jawab Yesus: 

Yesus    : “Dia buta bukan karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya, tetapi supaya orang bisa melihat kuasa Allah bekerja dalam dirinya. Selama masih siang, kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku. Malam akan tiba, dan seorang pun tak akan dapat bekerja. Selama Aku di dunia ini, Akulah terang dunia. 

Narator : Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah   ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: 

Yesus    : “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” 

Narator : Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus tadi menyembuhkan seorang buta menggunakan tanah. Tanah sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Ada yang tahu, apa saja manfaat tanah? (tunggulah anak-anak untuk menjawab)

Tanah adalah rumah atau tempat tinggal   untuk berbagai makhluk. Siapa saja yang hidup di tanah? (Manusia, binatang dan tumbuhan).

Oleh sebab itu, kita harus menjaga tanah supaya tidak rusak. Sama seperti permainan kita tadi, jika tanah ini rusak maka kita manusia, binatang dan tumbuhan tidak bisa hidup lagi.

Apakah ada yang tahu cara menjaga tanah? (ajaklah anak-anak untuk berdiskusi) (Tidak membuang sampah sembarangan, menanaminya dengan tumbuhan, memberi pupuk kompos dengan teratur).

Jika kita mampu menjaga tanah dengan baik, maka hidup kitapun akan semakin baik. Karena Tuhan memakai tanah rumah, supaya kita bisa hidup dengan baik.

Aktivitas

Membuat kolase “Tanah sumber kehidupan” kemudian menuliskan ayat bacaan pada bagian bawah.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta dengan media tanah.
  2. Anak dapat menyebutkan jenis-jenis makhluk hidup yang membutuhkan tanah.
  3. Anak dapat membuat poster untuk mengkampanyekan menjaga tanah dan memberi ruang kehidupan bagi makhluk yang lain.

Alat Peraga

Untuk games : Pamong menyiapkan koran bekas

Untuk aktivitas :

  1. Pamong menyiapkan kertas manila besar
  2. Pamong menyiapkan kertas sisa dari aktivitas minggu-minggu yang lalu sebagai alat untuk menghias poster
  3. Pamong menyiapkan spidol/krayon/pensil warna

Pendahuluan

Selamat pagi anak-anak..

Sebelum membaca firman dan merenungkannya, kita akan bermain terlebih dahulu. Judul permainannya adalah “TANAH MENJADI JURANG”.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut

  1. Pamong mempersiapkan beberapa koran bekas yang diletakkan di lantai (atau tanah jika memungkinkan bermain di luar ruangan)
  2. Pamong mengajak anak-anak untuk bernyanyi sambil berjalan dan bergerak di sekitar koran bekas.
  3. Di tengah-tengah lagu, pamong meneriakkan “TANAH MENJADI JURANG” dan anak-anak harus masuk ke dalam koran bekas. Tidak boleh ada kaki yang menginjak di luar koran bekas.

Bagaimana tadi permainannya? Seru?

Seandainya permainan tadi sungguh-sungguh terjadi, bagaimana?

Kalau tanah menjadi jurang, kita tidak lagi punya tempat tinggal. Malahan kita mungkin bisa mati karena jatuh ke jurang. Kita harus sungguh-sungguh bersyukur kepada Tuhan atas tanah dan daratan ini.

Inti Penyampaian

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, mari kita membaca Yohanes 9: 1-7..

Dalam bacaan kita hari ini disebutkan bahwa tanah dipakai oleh Tuhan Yesus sebagai media, atau alat untuk menyembuhkan orang buta. Hal ini juga mengingatkan kepada kita bahwa tanah sangatlah penting di dalam kehidupan manusia. Tanah sebagai tempat kita melakukan semua aktifitas kehidupan kita. Tanah juga yang menyediakan segala sesuatu untuk kelangsungan hidup manusia. Tanah adalah rumah kita.

Namun, kita juga perlu menyadari bahwa tanah bukan hanya penting untuk kehidupan manusia saja, tetapi juga makhluk-makhluk lain. Apa saja contohnya? Siapa saja yang membutuhkan tanah? Apakah guna tanah bagi makhluk-makhluk tersebut? (biarkan anak-anak berpikir dan membagikan jawaban mereka)

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan, jika kita melilhat keadaan alam jaman sekarang. Kita sadar bahwa alam kita telah rusak. Kerusakan alam itu terjadi cenderung karena kecerobohan dan kesombongan manusia. Manusia hanya berpikir tenang kebutuhan dan keinginan pribadinya sendiri tanpa mau memperdulikan alam sekitar.

Apakah anak-anak tahu beberapa berita mengenai kerusakan alam sekarang? (bisa sharing bersama dengan anak-anak)

Jika kita ingin terus hidup di bumi ini, mau tidak mau kita harus merawat dan memulihkan alam, khususnya dalam hal ini tanah tempat kita berpijak. Hal ini bukanlah pilihan tetapi sudah menjadi keharusan kita. Sebab jika tanah rusak, hidup manusia dan makhluk lainpun akan menjadi rusak. Sebab tanah adalah dasar. Tanah adalah rumah.

Aktivitas

Ajaklah anak-anak untuk membuat poster tentang menjaga kesuburan tanah. Anak-anak dapat dibagi dalam kelompok, tergantung keadaan masing-masing jemaat. Terlebih dahulu anak-anak diajak diskusi mengenai apa saja yang harus dilakukan supaya tanah dapat kembali subur dan tidak menjadi rusak.

Poster yang sudah selesai dapat dimintakan ijin untuk dipasang di kawasan gereja, sehingga dapat dilihat dan dilakukan oleh seluruh warga jemaat.

CATATAN : Potongan-potongan kertas sisa tidak perlu dibuang. Dapat dikumpulkan untuk aktivitas tanggal 26 Januari 2020

CATATAN : Pamong mulai menanam kacang/kacang hijau yang hasilnya dibawa untuk alat peraga pada minggu, 9 Februari 2020

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak