Menghargai Orang Lain Tuntunan Ibadah Anak 18 Oktober 2020

5 October 2020

Tahun Gerejawi : Bulan Ekumene
Tema : Ekumene : Antar Agama
Bacaan Alkitab : I Korintus 10 : 22- 33
Ayat Hafalan :“…dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.Filipi 2 : 4
Lagu Tema : Yesus cinta sgala bangsa ( Kidung Ria No. 25 )

Penjelasan Teks
Dalam bacaan minggu yang lalu (I Korintus 8), adalah awal nasehat Paulus tentang bagaimana sikap jemaat terhadap makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Nah, untuk bacaan kita saat ini (1Korintus 10), Paulus mengakhiri pembahasannya mengenai makanan yang dipersembahkan  kepada berhala dengan nasihat dan penerapan.

  1. Paulus mengingatkan agar kita tidak menyalahgunakan kebebasan dalam hal-hal yang diperbolehkan. Hal-hal yang diperbolehkan belum tentu berguna dan membangun. Orang Kristen jangan hanya mempertimbangkan yang diperbolehkan, tetapi juga yang berguna dan membawa perbaikan. Orang Kristen memikirkan hal ini dalam tindak tanduk pribadinya. Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri. Dia harus memperhatikan supaya tidak menyakiti orang lain.
  2. Paulus berkata bahwa mereka boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Artinya bahwa mereka tidak perlu terlampau berhati-hati dan menanyakan dengan teliti apakah daging yang dijual tersebut telah dipersembahkan kepada berhala atau tidak. Daging itu dijual sebagai makanan biasa, serta boleh dibeli dan digunakan. Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa ( 1 Timotius 4 : 4 – 5)
  3. Paulus menambahkan bahwa jika mereka diundang oleh orang yang tidak percaya, mereka boleh makan apa saja yang dihidangkan, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Sopan santun juga patut diberikan pada mereka yang tidak percaya. Kekristenan tidak memperbolehkan kita berlaku tidak sopan kepada sesama kita, betapapun berbedanya mereka dengan kita dalam hal pandangan atau kegiatan-kegiatan agama.
  4. Seandainya ada yang mengatakan bahwa makanan itu telah dipersembakan kepada berhala dan mereka tidak boleh memakannya, maka Paulus menasehatkan ,” Jangan engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.” Artinya, meskipun seluruh bumi dan isinya ini milik Tuhan, jangan makan apapun yang dapat menjadi batu sandungan bagi orang lain.
  5. Melalui pembicaraan ini, Rasul Paulus menggunakan kesempatan untuk menerapkan perilaku orang Kristen, dan menerapkannya pada perkara ini, yakni bahwa dalam kegiatan makan dan minum, serta dalam segala sesuatu yang kita lakukan, kita harus bertujuan memuliakan Allah. Oleh karena itu janganlah kita melakukan apapun yang menyinggung siapapun, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah (ay.32).
  6. Paulus menekankan semua nasihatnya itu dengan memberikan teladan sendiri: Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang (atau berusaha keras melakukannya)dalam segala hal (yang boleh kulakukan), bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat (ay.33).
    Sangat mungkin ia akan mampu menanamkan semangat mendahulukan kepentingan umum di dalam diri orang lain apabila ia membuktikan diri mampu melakukan hal itu juga. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki semangat atau roh yang sesuai dengan pekerjaannya. Pekerjaan itu adalah untuk orang banyak dan tidak akan pernah dapat dilaksanakan oleh orang yang berpikiran sempit dan memiliki sifat mementingkan diri sendiri.

Refleksi untuk Pamong :
Jadi dalam segala hal, termasuk jika kita akan memakan atau tidak memakan sesuatu, pertimbangkanlah bahwa yang kita lakukan adalah untuk kebaikan bersama / sesama.

Sebelum kita mengajar anak-anak, apakah kita telah bersedia menghormati orang lain dengan mengurangi ego kita demi menciptakan kedamaian dengan sesama manusia tanpa terbatas agama atau kelompok tertentu?

 


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat mengenal simbol/tempat ibadah agama lain melalui gambar.

Alat Peraga: Gambar berbagai tempat ibadah (silakan pamong menyiapkan sesuai kreativitas dari berbagai sumber)

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak, hari ini kita bertemu lagi. Hari ini hari apa?  Ya…hari Minggu. Semuanya merasa senang ? (Ajak anak-anak menyanyikan lagu “mari kita bersukaria”)

Inti Penyampaian:
Setiap hari Minggu, kita berkumpul di gereja untuk berdoa, memuji Tuhan dan mendengarkan Firman Tuhan. Kita beribadah di gereja karena kita orang Kristen. (Tunjukkan gambar gereja).

Teman kita yang beragama Katolik juga beribadah di gereja (tunjukkan gambar gereja Katolik).

Kalau ini (tunjukkan gambar Masjid) tempat berdoa teman-teman kita yang beragama Islam.

Nah sekarang ini yang namanya Pura (Tunjukkan gambar Pura). Tempat sembahyang teman-teman yang beragama Hindu.

Kalau yang beragama Budha, sembahyangnya di Vihara (tunjukkan gambar Vihara).

Ada juga teman kita yang beragama Konghucu. Sembahyangnya di Klenteng (tunjukkan gambar Klenteng)

Penerapan:
Ternyata banyak ya tempat-tempat sembahyang. Tapi jangan lupa, kita anak-anak Kristen, anak Tuhan Yesus, berdoanya di Gereja.

Aktivitas: Menempelkan fotonya di gambar gereja dengan tulisan ……….( nama anak ) beribadah di Gereja.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat mengenal simbol/tempat ibadah agama lain melalui gambar.
  2. Anak dapat menceritakan bahwa Tuhan mengajarkan untuk menghargai orang yang mempunyai kebiasaan berbeda.

Alat Peraga: Gambar berbagai tempat ibadah (silakan pamong menyiapkan sesuai kreativitas dari berbagai sumber)

Pendahuluan: Ajak anak-anak mengisi tabel:

Inti Penyampaian:
Jadi sekarang kita tahu, ada banyak agama. Ada banyak perbedaan. Beda tempat ibadahnya, beda pantangan makannya, beda nama pemimpin agamanya, beda perayaan hari besarnya. Meskipun berbeda-beda, kita harus menghormati dan menghargai mereka.

Coba kita baca lagi I Korintus 10: 33. Paulus mengajarkan pada kita untuk menghargai orang lain.

Penerapan:
Jangan menganggap kebiasaan orang lain itu jelek dan kebiasaan kita lebih baik. Kita harus tetap berteman dan bersahabat dengan siapapun meskipun kita punya perbedaan.

Aktivitas:
Anak-anak diajak untuk mengenal tempat ibadah agama lain. Jika di sekitar gereja ada tempat ibadah agama lain (jika tahun lalu sudah pernah mengadakan kunjungan ke suatu tempat ibadah, kali ini mengunjungi tempat ibadah yang lain) ajak anak-anak berkunjung ke tempat tersebut. (pamong bisa terlebih dahulu menghubungi pengurus tempat ibadah tersebut)

Persiapan aktivitas minggu depan :
Minggu depan, anak-anak belajar untuk melayani (mencontoh Onesimus) sekaligus untuk bisa bekerja sama dengan siapapun dalam pelayanan. Oleh karena itu semua anak diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam pelayanan/ibadah. Jika jumlah anak cukup banyak, pembagian tugas bisa dimulai dari bagian menata ruang, petugas ibadah, dan bagian membersihkan ruangan setelah ibadah selesai.

(Kegiatan ini bisa dipersiapkan/tugas anak-anak diumumkan pada minggu ke-3/hari ini)


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat mengenal simbol/tempat ibadah agama lain melalui gambar.
  2. Anak dapat menceritakan bahwa Tuhan mengajarkan untuk menghargai orang yang mempunyai kebiasaan berbeda.
  3. Anak dapat mengetahui cara beribadah agama yang lain.

Alat Peraga: Gambar berbagai tempat ibadah (silakan pamong menyiapkan sesuai kreativitas dari berbagai sumber)

Pendahuluan: Ajak anak-anak mengisi tabel:

Inti Penyampaian
Jadi sekarang kita tahu, ada banyak agama. Ada banyak perbedaan. Beda tempat ibadahnya, beda pantangan makannya, beda nama pemimpin agamanya, beda perayaan hari besarnya. Meskipun berbeda-beda, kita harus menghormati dan menghargai mereka.

Coba kita baca lagi I Korintus 10: 33. Paulus mengajarkan pada kita untuk menghargai orang lain.

Penerapan
Jangan menganggap kebiasaan orang lain itu jelek dan kebiasaan kita lebih baik. Kita harus tetap berteman dan bersahabat dengan siapapun meskipun kita punya perbedaan.

Aktivitas
Anak-anak diajak untuk mengenal tempat ibadah agama lain. Jika di sekitar gereja ada tempat ibadah agama lain (jika tahun lalu sudah pernah mengadakan kunjungan ke suatu tempat ibadah, kali ini mengunjungi tempat ibadah yang lain) ajak anak-anak berkunjung ke tempat tersebut. (pamong bisa terlebih dahulu menghubungi pengurus tempat ibadah tersebut)

Persiapan aktivitas minggu depan :
Minggu depan, anak-anak belajar untuk melayani (mencontoh Onesimus) sekaligus untuk bisa bekerja sama dengan siapapun dalam pelayanan. Oleh karena itu semua anak diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam pelayanan/ibadah. Jika jumlah anak cukup banyak, pembagian tugas bisa dimulai dari bagian menata ruang, petugas ibadah, dan bagian membersihkan ruangan setelah ibadah selesai.

(Kegiatan ini bisa dipersiapkan/tugas anak-anak diumumkan pada minggu ke-3/hari ini).

 

 

 

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak