Tidak Lelah Berbuat Baik Tuntunan Ibadah Anak 18 Februari 2024

5 February 2024

Judul: Tidak Lelah Berbuat Baik
Tahun Liturgi: Pra Paskah I
Tema: Menderita Karena Berbuat Baik

Bacaan: 1 Petrus 3:13-22
Ayat Hafalan: Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. (1 Petrus 3:14)

Lagu: Mata Tuhan Melihat

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Setelah peristiwa turunnya Roh Kudus (Pentakosta) jumlah pengikut Kristus bertambah kira-kira tiga ribu jiwa (Kisah Para Rasul 2:41). Petrus dan rasul lainnya setia mencurahkan Roh Kudus ke berbagai tempat. Mereka menyebarkan Injil, melakukan mukjizat dan membaptis banyak orang. Meskipun mereka mendapatkan penganiayaan, masuk penjara dan mengalami penderitaan, tetapi mereka tetap melakukan pekerjaan Yesus sampai akhir hayatnya.

Penganiayaan juga dialami oleh jemaat-jemaat di Asia Kecil yang baru bertobat dan dibaptis. Penyiksaan itu bukan hal yang mudah untuk dihadapi. Oleh karena itu Rasul Petrus merasa perlu untuk memberi penguatan iman pada mereka. Melalui suratnya, Rasul Petrus mengajak mereka untuk rela menanggung penderitaan tersebut; bahwa Injil Kristus yang mereka imani berisi janji keselamatan bagi orang-orang yang percaya : “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat” (ayat 17). Begitu juga Yesus yang rela mati demi kebaikan, yaitu untuk menebus dosa manusia. Petrus mengharapkan mereka menjadikan Yesus sebagai teladan dalam menghadapi penderitaan. Sejatinya, penderitaan itu mendatangkan kebaikan bagi diri mereka yaitu iman yang bertumbuh dan berakar kuat di dalam Kristus.

Refleksi Untuk Pamong
Iman perlu perjuangan. Tidak mudah untuk tetap tinggal dalam firman dan kehendak Kristus di tengah dinamika dunia yang semakin beragam. Konteks ‘penderitaan’ yang dialami pekabar Injil Kristus pada zaman Perjanjian Baru memang merujuk pada situasi yang sangat memprihatinkan, seperti dipenjara, disiksa dan dibunuh. Namun, pada zaman modern seperti sekarang ‘penderitaan’ yang dialami oleh orang Kristen dapat bermacam-macam bentuknya. Mempertahankan prinsip kekristenan akan membuat kita tampak berbeda dari yang lain dan tidak jarang itu memunculkan ejekan, sindiran atau bahkan perlakuan diskriminatif.

Anak-anak Tuhan memang harus ‘tampil beda’ atau tidak ikut arus dunia. Jika karenanya kita harus ‘menderita’ maka itu bukan alasan untuk menyerah dalam memperjuangkan iman Kristen. Justru ‘penderitaan’ itu adalah makanan bagi rohani kita agar bisa bertumbuh, berakar kuat dan berbuah lebat.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Melalui gambar, anak menunjukkan mana perbuatan yang baik dan mana yang bukan.

Alat Peraga

  • Pamong menyiapkan sebuah gulungan kertas yang dihias menyerupai sebuah surat kuno.
  • Di dalam gulungan kertas dituliskan sebagai berikut :

Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus.

Siapa yang pernah mendapatkan surat? Surat dari siapa? Lalu, siapa yang pernah berkirim surat? Apa isi dari surat itu? Nah, hari ini kita akan membaca sebuah surat yang sangat kuno atau surat yang ditulis pada zaman dulu. Yaitu, sebuah surat yang ditulis oleh Rasul Petrus untuk orang-orang yang baru dibaptis dan menjadi Kristen. Ayo, kita baca bersama-sama. (Pamong membacakan surat)

Inti Penyampaian
Ternyata surat dari Rasul Petrus itu berisi tentang nasihat. Nasihat apa? Nasihat untuk terus berbuat baik. Siapa yang pernah diberi nasihat oleh ayah dan ibu? Kalau diberi nasihat orang tua seharusnya nurut apa tidak? Wah, pintar kalau nurut. Tahukah kalian, surat Rasul Petrus tadi itu ada di dalam Alkitab, loh. Jadi nasihat dari Petrus itu adalah Firman Tuhan dan kita harus nurut pada nasihat itu.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus tetap melakukan perbuatan yang baik. Jadi, meskipun teman-teman lainnya berbuat tidak baik, kalian tidak boleh ikut-ikutan. Misalnya, ada teman yang mengejek teman yang lain, jangan ikut-ikutan mengejek. Malah kalian harus memberitahu temannya itu kalau mengejek itu tidak baik. Terus, kalau misalnya ada teman yang suka memukul teman yang lain, apakah kaliam jug ikut-ikutan memukul? Tidak usah, ya. Itu baru anak hebat.

Aktivitas

  • Pamong menyiapkan alat-alat : gunting, pensil warna atau crayon, double tip atau lem, stik es krim.
  • Pamong mencetak gambar di bawah ini sesuai dengan jumlah anak-anak.
  • Anak-anak diberi kebebasan untuk mewarna atau mengarsir gambar lalu menempelkannya pada stik es krim.
  • Pamong menayangkan video ilustrasi
  • Video berisi tentang contoh-contoh perbuatan baik dan tidak baik. Setiap kali narator di dalam video bertanya, “Apakah itu perbuatan baik atau tidak baik?” maka video harus di-pause untuk memberi kesempatan anak-anak menjawab. Anak-anak diminta mengangkat gambar ‘jempol ke atas’ jika itu adalah perbuatan baik dan gambar ‘jempol ke bawah’ jika itu adalah perbuatan tidak baik.
  • Begitu seterusnya sampai video berakhir.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak menunjukkan contoh-contoh perbuatan baik dan perbuatan jahat

Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga seperti pada kelas Balita.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus.

Siapa yang pernah mendapatkan surat? Surat dari siapa? Lalu, siapa yang pernah berkirim surat? Apa isi dari surat itu? Nah, hari ini kita akan membaca sebuah surat yang sangat kuno atau surat yang ditulis pada zaman dulu. Yaitu, sebuah surat yang ditulis oleh Rasul Petrus untuk orang-orang yang baru dibaptis dan menjadi Kristen. Ayo, kita baca bersama-sama.

(Pamong meminta anak yang sudah lancar membaca untuk membacakan surat)

Inti Penyampaian
Ternyata surat dari Rasul Petrus itu berisi tentang nasihat. Nasihat apa? Nasihat untuk terus berbuat baik dan benar. Siapa yang pernah diberi nasihat oleh ayah dan ibu? Lalu bagaimana sikapmu, taat pada nasihat itu apa tidak? Wah, pintar kalau taat. Tahukah kalian, surat Rasul Petrus tadi itu ada di dalam Alkitab, loh. Jadi nasihat dari Petrus itu adalah Firman Tuhan dan kita harus taat pada nasihat itu.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus tetap melakukan perbuatan yang baik dan benar. Jadi, meskipun teman-teman lainnya berbuat tidak baik, kalian tidak boleh ikut-ikutan. Misalnya, ada teman yang mengejek teman yang lain, apakah ikut mengejek juga? Tidak boleh, ya. Kalian harus berani mengatakan pada teman yang mengejek itu bahwa mengejek teman  bukan perbuatan baik. Dengan begitu, kamu sudah taat pada Firman Tuhan hari ini. (Pamong mencoba mengajak berdiskusi anak-anak menggunakan studi kasus).

Aktivitas

  • Pamong menyiapkan alat-alat : gunting, pensil warna atau crayon, double tip atau lem, stik es krim.
  • Pamong mencetak gambar yang ada di AKTIVITAS kelas Balita. Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anak.
  • Anak-anak dibantu untuk menggunting gambar, dan mewarna atau mengarsir gambar lalu menempelkannya pada stik es krim.
  • Pamong menayangkan video ilustrasi
  • Video berisi tentang contoh-contoh perbuatan baik dan tidak baik. Setiap kali narator di dalam video bertanya, “Apakah itu perbuatan baik atau tidak baik?” maka video harus di-pause untuk memberi kesempatan anak-anak menjawab. Anak-anak diminta mengangkat gambar ‘jempol ke atas’ jika itu adalah perbuatan baik, dan gambar ‘jempol ke bawah’ jika itu adalah perbuatan tidak baik.
  • Begitu seterusnya sampai video berakhir.

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak mengambil keputusan untuk melakukan kebaikan meskipun dijauhi teman

Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga seperti pada kelas Balita.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus.

Siapa yang pernah mendapatkan surat? Surat dari siapa? Lalu, siapa yang pernah berkirim surat? Apa isi dari surat itu? Nah, hari ini kita akan membaca sebuah surat yang sangat kuno atau surat yang ditulis pada zaman dulu. Yaitu, sebuah surat yang ditulis oleh Rasul Petrus untuk orang-orang yang baru dibaptis dan menjadi Kristen. Ayo, kita baca bersama-sama.

(Pamong meminta seorang anak untuk membacakan surat)

Inti Penyampaian
Ternyata surat dari Rasul Petrus itu berisi tentang nasihat, yaitu nasihat untuk terus berbuat baik dan benar. Untuk lebih jelasnya kita baca surat 1 Petrus 3 : 13-22.

Surat itu dibuat Petrus untuk jemaat-jemaat di Asia Kecil yang baru bertobat dan dibaptis. Mereka mengalami penyiksaan karena iman percayanya pada Kristus. Oleh karena itu Rasul Petrus merasa perlu untuk memberi penguatan iman pada mereka. Melalui suratnya, Rasul Petrus mengajak mereka untuk rela menanggung penderitaan tersebut dan tetap melakukan kebaikan.

Siapa yang pernah diberi nasihat oleh ayah dan ibu? Lalu bagaimana sikapmu Ketika mendapat nasihat dari mereka, apakah kamu taat pada nasihat itu apa tidak? Wah, hebat kalau mau taat. Surat Rasul Petrus tadi itu ada di dalam Alkitab. Jadi nasihat dari Petrus itu adalah Firman Tuhan dan kita harus taat pada nasihat itu.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus tetap melakukan perbuatan yang baik dan benar. Jadi, meskipun teman-teman lainnya berbuat tidak baik, kalian tidak boleh ikut-ikutan. Misalnya, ada teman yang mengejek teman yang lain, apakah ikut mengejek juga? Tidak boleh, ya. Kalian harus berani mengatakan pada teman yang mengejek itu bahwa mengejek teman  bukan perbuatan baik. Dengan begitu, Anak-anak sudah taat pada Firman Tuhan hari ini.

Aktivitas

  • Pamong menyiapkan bahan studi kasus dan menuliskannya pada selembar kertas.
    • Bayu sedang mengerjakan ulangan Matematika dan bisa menjawab semua soal. Tiba-tiba Doni berbisik dan minta diberi contekan. Bayu ingin menolak, tapi takut dibenci Doni. Tapi kalau memberi contekan, nanti bisa jadi ketahuan oleh guru. Kalau Anak-anak jadi Bayu, apa yang Anak-anak lakukan? Jelaskan!
    • Di sekitar tempat tinggal Sekar ada seorang pemulung yang setiap hari berkeliling mencari barang bekas untuk dijual. Penampilannya kotor dan baunya sangat tidak enak, mungkin karena jarang mandi dan tidak punya baju layak. Teman-teman Sekar selalu berlari menjauh jika melihat orang itu. Jika kamu jadi Sekar, bagaimana sikapmu ketika melihat pemulung itu? Jelaskan!
    • Teman-teman Indah banyak sekali yang suka berkata kotor. Biasanya mereka menyebutkan nama-nama binatang atau kata-kata kotor untuk mengumpat atau saat marah. Lama-lama hal itu menjadi kebiasaan. Meskipun dalam keadaan senang atau bercanda mereka juga berkata kotor. Jika kamu jadi Indah, apakah kamu juga akan ikut-ikutan seperti yang lain? Jelaskan!

(Pamong bisa menambahkan materi studi kasus jika dirasa perlu)

  • Kertas-kertas tersebut digulung lalu dimasukkan dalam kantong.
  • Anak-anak mengedarkan kantong berkeliling sambil diiringi lagu ‘Mata Tuhan Melihat’. Saat lagu berhenti, anak yang terakhir memegang kantong disilakan mengambil salah satu kertas. Anak membaca dan menjelaskan jawabannya di depan kelas.
  • Begitu seterusnya sampai dirasa cukup. Bisa jadi seorang anak mengambil kertas yang sama dengan teman sebelumnya. Yang terpenting adalah bagaimana sikap yang diambil oleh anak menanggapi kasus tersebut.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak