Menjadi Pengikut Kristus Tuntunan Ibadah Anak 25 Februari 2024

12 February 2024

Judul: Menjadi Pengikut Kristus
Tahun Liturgi: Pra Paskah II
Tema: Berani Memikul Salib

Bacaan: Markus 8:31-38
Ayat Hafalan: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.” (Markus 8:34b)

Lagu: Saya Mau Ikut Yesus

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Pada sebuah kesempatan, Yesus pernah bertanya pada mereka tentang apa kata orang tentang diri-Nya, murid-murid menjawab, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” (ayat 28). Lalu Yesus bertanya tentang apa pendapat para murid. Petrus dengan mantap menjawab, “Engkau adalah Mesias”.

Lalu pada kesempatan yang lain, Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang penderitaan yang harus ditanggung-Nya demi menyelamatkan manusia. Ketika Yesus menyampaikan bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari, maka Petrus adalah murid yang pertama kali menyatakan keberatannya. Mungkin dalam angan-angannya, Yesus akan hadir menyatakan diri dalam kebesaran dan keagungan, serta dihormati banyak orang.

Mendengar itu, Yesus memarahi Petrus dan berkata, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”. Melalui peristiwa itu terlihat bahwa Yesus benar-benar tidak ingin ada sedikitpun celah agar iblis ataupun manusia berusaha menghalang-halangi rencana Allah yang besar, yaitu misi penyelamatan manusia melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus telah hidup taat pada rancangan dan kehendak Allah, maka Yesus menginginkan agar murid-murid-Nya hidup meneladani Dia.

Refleksi Untuk Pamong
Dalam perjalanan iman seorang Kristen, hal yang paling susah dilakukan adalah menyangkal diri. Padahal Yesus berkata bahwa salah satu syarat mengikuti Dia adalah menyangkal diri (ayat 34). Secara sederhana, menyangkal diri dapat diartikan sikap dan sifat yang mampu mengutamakan kehendak Tuhan dan mengenyampingkan kehendak atau hasrat manusiawi.

Tidak dipungkiri bahwa banyak sekali godaan yang muncul setiap hari dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Misalnya godaan untuk berbuat curang di sekolah agar mendapat nilai bagus, godaan untuk melampiaskan amarah pada teman dengan melakukan perundungan, godaan untuk menerima tawaran teman saat diajak menonton film porno. Kemampuan menyangkal diri harus sudah dibiasakan sejak kecil agar anak-anak terbiasa berpikir mendalam terhadap hal-hal apapun yang ditawarkan dunia kepadanya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak mengulang perkataan Yesus kepada para murid-Nya yang berbunyi, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan dua buah jubah.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Apa kabarnya hari ini? Kabar baik semua ya. Apakah Anak-anak sudah siap mendengar cerita Alkitab? Kalau sudah, ayo semua duduk yang baik lalu menyimak cerita berikut.

(Dua orang pamong memakai jubah dan bermain peran menjadi Yesus dan Petrus. Jika diperlukan, bisa ditambahkan aksesoris lain yang mendukung peran. Pamong terlebih dahulu memperkenalkan diri sebagai Yesus dan Petrus. Pamong memperagakan cerita dari Markus 8:27 – 9:34. Isi dialog menyesuaikan dengan yang ada pada bacaan)

Inti Penyampaian
Wah…beri tepuk tangan dulu. Itu tadi adalah cerita saat Yesus sedang mengajar murid-murid-Nya. Salah satu murid-Nya yang diajar adalah Petrus. Apa, sih, yang diajarkan Tuhan Yesus ke murid-murid-Nya? Ada yang ingat? Tuhan Yesus memberitahukan ke murid-murid-Nya bahwa Dia datang ke dunia untuk menanggung penderitaan. Lalu, Tuhan Yesus mengatakan sebuah kalimat penting kepada murid-murid-Nya, yaitu…? Siapa yang masih ingat? Coba ikuti pelan-pelan, ya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku”. (Pamong mengulang beberapa kali dan anak-anak mengikuti).

Penerapan
Siapa yang tahu artinya ‘menyangkal diri’? Menyangkal diri adalah tidak menuruti kemauan diri sendiri, tapi mengikuti kemauan Tuhan. Contoh menyangkal diri adalah mau berbagi makanan, tidak mudah marah-marah, tidak iri hati dan tidak suka mengolok-olok teman lainnya. Siapa yang begitu? Wah hebat kalau bisa seperti itu. Siapapun yang bisa hidup dengan menyangkal diri, dia adalah anak yang hebat karena dia telah melakukan Firman Tuhan.

Aktivitas

  • Pamong menyiapkan kertas HVS berwarna sejumlah anak, lem, potongan-potongan kertas berwarna untuk ditempel sebagai hiasan
  • Pamong membantu anak-anak membuat salib, panduannya dapat mengakses di sini.
  • Setelah salib sudah jadi, anak-anak menempel potongan-potongan kertas berwarna untuk menghias salib

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menjelaskan maksud perkataan Yesus kepada para murid-Nya yang berbunyi, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan dua buah jubah.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Apa kabarnya hari ini? Kabar baik semua ya. Apakah kalian sudah siap mendengar cerita Alkitab? Kalau sudah, ayo semua duduk yang baik lalu menyimak cerita berikut.

(Dua orang pamong memakai jubah dan bermain peran menjadi Yesus dan Petrus. Jika diperlukan, bisa ditambahkan aksesoris lain yang mendukung peran. Pamong terlebih dahulu memperkenalkan diri sebagai Yesus dan Petrus. Pamong memperagakan cerita dari Markus 8:27 – 9:34. Isi dialog menyesuaikan dengan yang ada pada bacaan)

Inti Penyampaian
Wah…beri tepuk tangan dulu. Itu tadi adalah cerita saat Yesus sedang mengajar murid-murid-Nya. Salah satu murid-Nya yang diajar adalah Petrus. Apa, sih, yang diajarkan Tuhan Yesus ke murid-murid-Nya? Ada yang ingat? Tuhan Yesus memberitahukan ke murid-murid-Nya bahwa Dia datang ke dunia untuk menanggung penderitaan. Lalu, Tuhan Yesus mengatakan sebuah kalimat penting kepada murid-murid-Nya, yaitu…? Siapa yang masih ingat? Coba ikuti saya ya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku”. (Pamong mengulang beberapa kali dan anak-anak mengikuti).

Penerapan
Siapa yang tahu artinya ‘menyangkal diri’? Menyangkal diri adalah tidak menuruti kemauan diri sendiri, tapi mengikuti kemauan Tuhan. Contoh menyangkal diri adalah mau berbagi makanan, tidak mudah marah-marah, tidak iri hati, tidak suka mengolok-olok teman, dan lainnya. Siapa yang begitu? Wah hebat kalau bisa seperti itu. Siapapun yang bisa hidup dengan menyangkal diri, dia adalah anak yang hebat karena dia telah melakukan Firman Tuhan.

Aktivitas

  • Pamong menyiapkan kertas HVS sejumlah anak, gunting, penggaris, pensil warna/spidol warna-warni.
  • Pamong membantu anak-anak membuat Buku Salib.
  • Langkah-langkahnya :
    1. Kertas HVS dilipat memanjang, dari atas ke bawah
    2. Kemudian dilipat melintang
    3. Dilipat lagi menjadi empat bagian
    4. Setelah sudah menjadi buku, bagian atas digambar salib
    5. Setelah itu digunting sesuai garisnya
    6. Jadilah empat salib
    7. Selanjutnya adalah tahap menghias semua bagian sesuai kreativitas dan menuliskan Markus 8:34b di dalamnya.
    8. Buku Salib sudah jadi.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:
Anak memberi contoh tindakan tentang menyangkal diri dan memikul salib.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan dua buah jubah.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Apa kabarnya hari ini? Kabar baik semua ya. Apakah kalian sudah siap mendengar cerita Alkitab? Kalau sudah, ayo semua duduk yang baik lalu menyimak cerita berikut.

(Dua orang pamong memakai jubah dan bermain peran menjadi Yesus dan Petrus. Jika diperlukan, bisa ditambahkan aksesoris lain yang mendukung peran. Pamong terlebih dahulu memperkenalkan diri sebagai Yesus dan Petrus. Pamong memperagakan cerita dari Markus 8:27 – 9:34. Isi dialog menyesuaikan dengan yang ada pada bacaan)

Inti Penyampaian
Wah…beri tepuk tangan dulu. Itu tadi adalah cerita saat Yesus sedang mengajar murid-murid-Nya. Salah satu murid-Nya yang diajar adalah Petrus. Apa, sih, yang diajarkan Tuhan Yesus ke murid-murid-Nya? Ada yang ingat? Tuhan Yesus memberitahukan ke murid-murid-Nya bahwa Dia datang ke dunia untuk menanggung penderitaan. Lalu, Tuhan Yesus mengatakan sebuah kalimat penting kepada murid-murid-Nya, yaitu…? Siapa yang masih ingat? Coba buka dan baca Markus 8: 31-38

(Setelah selesai membaca Alkitab Pamong mengajak anak-anak mengucapkan bersama-sama ayat hafalannya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku”).

Penerapan
Siapa yang tahu artinya ‘menyangkal diri’? Menyangkal diri adalah tidak menuruti kemauan diri sendiri, tapi mengikuti kemauan Tuhan. Contohnya begini, Gita (atau mengambil contoh nama salah satu anak) membawa bekal makan dengan lauk ayam goreng kesukaannya. Sedangkan Sari tidak membawa bekal. Gita ingin memakan semua bekalnya itu, tapi tiba-tiba dia ingat Firman Tuhan agar selalu berbagi. Jadi, akhirnya Gita berbagi makanan dengan Sari. Wah, Gita anak yang hebat, ya, karena mau berbagi. Siapa lagi yang tahu contoh sikap menyangkal diri? (Pamong mendorong anak-anak untuk berpendapat). Menahan diri untuk tidak mudah marah-marah, tidak suka iri, tidak suka mengolok-olok teman itu juga adalah contoh sikap yang mampu menyangkal diri. Siapapun yang bisa hidup dengan menyangkal diri, dia adalah anak yang hebat karena dia telah melakukan Firman Tuhan.

Aktivitas
Pamong dapat melihat pada Aktivitas Pratama


BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pendahuluan
Sugeng Enjing Anak-anak,

Piye kabare dina iki? Sehat kabeh ya? Apa Anak-anak wes siap ngrungoake carita Alkitab dino iki? Yen wis, ayo podo lenggah sing apik, terus nyimak caritaning Alkitab.

(Loro pamong nggawe jubah lan macak dadi Yesus karo Petrus. Yen perlu uga iso ditambah piranti liyane supaya luwih apik. Pamong luwih disik ngenalake awake dadi Yesus karo Petrus. Pamong meragakake carita ing Markus 8:27 – 9:34. Isining dialog dipadhakne karo ono ing Alkitab).

Inti Penyampaian
Wah… ayo, pamonge diparingi tepuk tangan. Apik tenan kuwi mau caritane ya. Dadi kuwi mau carita bab Gusti Yesus lagi mulang murid-murid. Salah siji muride jenenge Petrus. Sapa kang weruh, apa mau kang diwulangke Yesus marang murid-murid? Apa ana sing eling? Yesus ngendika yen Piyambake rawuh nang donya kuwi kanggo nanggung sangsara. Yesus uga dawuh ukara penting marang murid-murid, yaiku …? Sapa sing eling? Coba Anak-anak nirokke alon-alon, ya, “Saben wong kang arep ngetut-buri Aku, iku nyingkura marang awake dhewe, ngangkata salibe lan melua Aku.”(pamong mbaleni bola-bali lan bocah-bocah nirokake).

Penerapan
Sapa kang weruh tegese ‘menyangkal diri’utawa ‘nyingkur marang awake dewe’? Menyangkal diri kuwi tegese ora melu karepe dewe nanging nderek kersane Gusti Yesus. Umpamane, yen wayahe maem isih eling kancane, ora dimaem dewe nanging kancane uga diwenehi, ora gampang nesu, ora seneng meri karo kancane, ora seneng maido, lan liyane.

Sapa ing kene sing kaya ngono kuwi? Wah… hebat tenan yen Anak-anak bisa kaya ngono kuwi. Sapa wae kang isa urip ‘menyangkal diri’ kuwi bocah kang hebat.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pendahuluan
Sugeng Enjing Anak-anak,

Piye kabare dina iki? Sehat kabeh ya? Apa Anak-anak wes siap ngrungoake carita Alkitab dino iki? Yen wis, ayo podo lenggah sing apik, terus nyimak caritaning Alkitab.

(Loro pamong nggawe jubah lan macak dadi Yesus karo Petrus. Yen perlu uga iso ditambah piranti liyane supaya luwih apik. Pamong luwih disik ngenalake awake dadi Yesus karo Petrus. Pamong meragakake carita ing Markus 8:27 – 9:34. Isining dialog dipadhakne karo ono ing Alkitab).

Inti Penyampaian
Wah…ayo, pamonge diparingi tepuk tangan. Apik tenan kuwi mau caritane ya. Dadi kuwi mau carita bab Gusti Yesus lagi mulang murid-murid. Salah siji muride jenenge Petrus. Sapa kang weruh, apa mau kang diwulangke Yesus marang murid-murid? Apa ana sing eling? Yesus ngendika yen Piyambake rawuh nang donya kuwi kanggo nanggung sangsara. Yesus uga dawuh ukara penting marang murid-murid, yaiku …? Sapa sing eling? Coba Anak-anak nirokke alon-alon, ya, “Saben wong kang arep ngetut-buri Aku, iku nyingkura marang awake dhewe, ngangkata salibe lan melua Aku.” (pamong mbaleni bola-bali lan bocah-bocah nirokake).

Penerapan
Sapa kang weruh tegese ‘menyangkal diri’utawa ‘nyingkur marang awake dewe’? Menyangkal diri kuwi tegese ora melu karepe dewe nanging nderek kersane Gusti Yesus. Umpamane, yen wayahe maem isih eling kancane, ora dimaem dewe nanging kancane uga diwenehi, ora gampang nesu, ora seneng meri karo kancane, ora seneng maido, lan liyane.

Sapa ing kene sing kaya ngono kuwi? Wah… hebat tenan yen Anak-anak bisa kaya ngono kuwi. Sapa wae kang isa urip ‘menyangkal diri’ kuwi bocah kang hebat.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pendahuluan
Sugeng Enjing Anak-anak,

Piye kabare dina iki? Sehat kabeh ya? Apa Anak-anak wes siap ngrungoake carita Alkitab dino iki? Yen wis, ayo podo lenggah sing apik, terus nyimak caritaning Alkitab.

(Loro pamong nggawe jubah lan macak dadi Yesus karo Petrus. Yen perlu uga iso ditambah piranti liyane supaya luwih apik. Pamong luwih disik ngenalake awake dadi Yesus karo Petrus. Pamong meragakake carita ing Markus 8:27 – 9:34. Isining dialog dipadhakne karo ono ing Alkitab).

Inti Penyampaian
Wah…ayo, pamonge diparingi tepuk tangan. Apik tenan kuwi mau caritane ya. Dadi kuwi mau carita bab Gusti Yesus lagi mulang murid-murid. Salah siji muride jenenge Petrus. Sapa kang weruh, apa mau kang diwulangke Yesus marang murid-murid? Apa ana sing eling? Yesus ngendika yen Piyambake rawuh nang donya kuwi kanggo nanggung sangsara. Yesus uga dawuh ukara penting marang murid-murid, yaiku …? Sapa sing eling? Caba saiki dibuka lan diwaca Markus 8: 31-38.

(Pamong ngajak bocah-bocah ngucapake ayat hapalan, “Saben wong kang arep ngetut-buri Aku, iku nyingkura marang awake dhewe, ngangkata salibe lan melua Aku.”)

Penerapan
Sapa kang weruh tegese ‘menyangkal diri’utawa ‘nyingkur marang awake dewe’? Menyangkal diri kuwi tegese ora melu karepe dewe nanging nderek kersane Gusti Yesus. Umpamane ngene, Gita (utawa salah sijining bocah digawe conto) lagi maem ayam sing dadi kesenengane. Gita kepingin ngentekno maeme. Nanging ono Sari ing jejere sing ora duwe maem. Sak nalika Gita eling Firman Tuhan bab katresnan karo kanca. Banjur Gita ngajak Sari maem bareng. Wah … Gita bocah hebat, ya Anak-anak.

Conto liyane ‘menyangkal diri’ liyane kayata, ora gampang nesu, ora seneng meri karo kancane, ora seneng maido, lan liyane. Sapa ing kene sing kaya ngono kuwi? Wah… hebat tenan yen Anak-anak bisa kaya ngono kuwi. Sapa wae kang isa urip ‘menyangkal diri’ kuwi bocah kang hebat amarga deweke wis nglakoni dawuhe Gusti Yesus.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak