Tahun Liturgi: Penutupan Bulan Penciptaan Transfigurasi
Tema: Kemuliaan Yesus
Judul: Muliakanlah Dia!
Bacaan: Markus 9 : 2 – 9
Ayat Hafalan: “…supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.” (2 Korintus 4:6c)
Lagu: Allah Ditinggikan
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Bacaan Alkitab saat ini menceritakan tentang peristiwa di mana Petrus, Yohanes dan Yakobus menyaksikan Tuhan Yesus berubah rupa dan menyatakan kemuliaan-Nya. Digambarkan bahwa Tuhan Yesus memakai pakaian yang sangat putih berkilat dan berbincang-bincang dengan Elia dan Musa. Di dalam Alkitab diceritakan bahwa Elia dan Musa sama-sama mengalami perjumpaan dengan Allah saat di gunung. Elia adalah nabi yang tidak pernah mengalami kematian karena diangkat ke surga oleh Allah (2 Raja-raja 2:11). Musa mengalami kematian, tetapi Allah menguburkannya sendiri dan makamnya tidak pernah ditemukan (Ulangan 34:5-6). Lalu turunlah awan sebagai simbol kehadiran Allah dan terdengar suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.
Peristiwa di atas gunung tersebut dikenal dengan istilah Transfigurasi Yesus. Melalui peristiwa itu, Yesus menyatakan pada murid-murid-Nya bahwa Dia bukan hanya seorang guru atau manusia biasa, tetapi Mesias, Anak Allah. Kedatangan-Nya merupakan penggenapan atas apa yang diserukan para nabi.
Yesus hanya mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Petrus merespon peristiwa tersebut dengan menawarkan mendirikan tiga kemah untuk Yesus, Elia dan Musa. Ada yang berpendapat pernyataan ini merujuk pada konteks ‘kemah’ sebagai tempat berkomunikasi antara Allah dan manusia. Ada pula yang menghubungkannya dengan sebuah kenyamanan. Petrus membayangkan kebersamaan yang indah bersama Yesus terus menerus. Petrus lupa bahwa Yesus datang ke dunia untuk menderita dan mati demi menyelamatkan umat manusia.
Refleksi Untuk Pamong
Anak-anak Tuhan harus mampu merespon dengan sungguh-sungguh kemuliaan Yesus yang telah dinyatakan-Nya. Bukan hanya memuliakan ke-Mesias-an Yesus di bibir saja, melainkan melalui perbuatan nyata. Apakah perilaku kita sudah memuliakan Kristus? Apakah kita telah hidup dalam pertobatan dan menjadi manusia baru?
Respon bahagia seperti Petrus adalah hal yang manusiawi, tetapi jangan sampai kita bersiteguh untuk mempertahankan kebahagiaan versi diri kita sendiri. Merespon kemuliaan Yesus adalah dengan hidup taat pada rancangan dan kehendak-Nya, bukan kehendak manusiawi kita sendiri.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak menceritakan kembali kisah Yesus dimuliakan melalui gambar.
Alat Peraga
- Pamong membuat gambar Yesus yang bercahaya, Petrus, Yakobus, Yohanes, Elia, Musa, awan. Kemah, gunung seperti cerita di dalam Markus 9:2-9. Gambar dibuat dengan ukuran agak besar. Contoh gambar seperti berikut :
- Pamong memotong gambar tersebut dan menempelkannya pada stik bambu.
Pendahuluan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hari ini saya ingin bercerita tentang Tuhan Yesus yang pergi ke atas gunung dan memakai pakaian serba putih. Tapi pakaian putih yang dipakai Yesus itu sangat mengkilat sampai membuat mata silau. Wah, kok bisa ya? Penasaran, kan? Yuk, simak ceritanya.
(Pamong menceritakan isi dari Markus 9:2-9 menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan)
Inti Penyampaian
Nah, itu tadi adalah cerita tentang Yesus yang dimuliakan di atas gunung. Cerita tentang apa? (anak-anak mengulangi kata-kata pamong). Siapa yang masih ingat, siapa saja nama murid Yesus yang diajak ke atas gunung? (Pamong menuntun anak-anak menyebutkan Petrus, Yohanes dan Yakobus). Setelah itu, Yesus tampak berpakaian serba putih dan mengkilat seperti cahaya.
Tiba-tiba tampaklah dua orang lain yang berbicara dengan Yesus. Siapa saja dua orang itu? Iya, Elia dan Musa (Pamong meminta anak-anak maju dan mengambil gambar Elia dan Musa). Lalu setelah itu apa yang terjadi? Ada awan turun (pamong meminta anak-anak mengambil gambar awan). Kemudian terdengar suara, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkanlah Dia.” Tahukah Anak-anak, suara siapa itu? Iya benar, suara Allah.
Penerapan
Yesus adalah Anak Allah yang Mulia. Siapa yang tahu mulia itu artinya apa? Mulia itu tinggi atau berharga. Kalau Allah saja memuliakan Yesus, maka kita sebagai anak-anak-Nya juga harus memuliakan Yesus. Bagaimana caranya? Ada yang tahu? Caranya adalah dengan menjadi anak yang penurut pada orang tua, menjadi anak yang suka menolong teman dan menjadi anak yang rajin belajar
Aktivitas
- Pamong mencetak gambar di bawah ini dan menyiapkan pensil.
- Pamong lebih dulu menjelaskan tentang tokoh yang bersama Yesus. Yang membawa dua loh batu adalah Musa, sedangkan satunya lagi adalah Elia.
- Anak-anak diajak untuk menghubungkan titik-titik yang ada agar gambar tokoh itu menjadi jelas.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak menggabungkan potongan gambar tentang Yesus dimuliakan menjadi satu cerita yang sesuai dengan Markus 9: 2-9
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga seperti pada kelas Balita.
Pendahuluan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hari ini saya ingin bercerita tentang Tuhan Yesus yang pergi ke atas gunung dan memakai pakaian serba putih. Tapi pakaian putih yang dipakai Yesus itu sangat mengkilat sampai menyilaukan mata. Wah, kok bisa ya? Penasaran, kan? Dengarkan baik-baik saya bercerita, ya. Nanti bergantian anak-anak bercerita di depan, ya.
(Pamong menceritakan isi dari Markus 9:2-9 menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan)
Inti Penyampaian
Nah, itu tadi adalah cerita tentang Yesus yang dimuliakan di atas gunung. Cerita tentang apa? (anak-anak mengulangi kata-kata pamong). Semua masih ingat ceritanya, ya? Sekarang, gantian anak-anak yang bercerita di depan tentang kisah Yesus dimuliakan di atas gunung menggunakan gambar-gambar ini.
(Pamong meminta tiga orang maju ke depan untuk bercerita isi dari Markus 9:2-9 secara estafet. Pamong membantu dengan mengarahkan jalannya cerita)
Penerapan
Yesus adalah Anak Allah yang Mulia. Siapa yang tahu mulia itu artinya apa? Mulia itu tinggi atau berharga. Kalau Allah saja memuliakan Yesus, maka kita sebagai anak-anak-Nya juga harus memuliakan Yesus. Bagaimana caranya? Ada yang tahu? Caranya adalah dengan menjadi anak yang penurut pada orang tua, menjadi anak yang suka menolong teman dan menjadi anak yang rajin belajar
Aktivitas
- Pamong mencetak gambar yang ada pada AKTIVITAS di kelas Balita dan menyiapkan pensil warna.
- Anak-anak menghubungkan titik-titik yang ada untuk menyempurnakan gambar.
- Setelah sudah selesai, Pamong menjelaskan tentang tokoh yang bersama Yesus. Yang membawa dua loh batu adalah Musa, sedangkan satunya lagi adalah Elia.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak memperagakan kisah Yesus dimuliakan sesuai dengan Markus 9:2-9
Alat Peraga
Pamong memakai pakaian serba putih.
Pendahuluan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hari ini saya berpakaian putih seperti ini karena ingin mengajak anak-anak bermain peran menjadi Tuhan Yesus. Pada waktu itu Tuhan Yesus pergi ke atas gunung dan memakai pakaian serba putih. Tapi pakaian putih yang dipakai Yesus itu sangat mengkilat sampai menyilaukan mata. Wah, kok bisa ya? Penasaran, kan? Kalau begitu langsung saja kita baca ceritanya dari Markus 9:2-9 (Pamong meminta anak-anak membaca secara bergantian setiap satu ayat).
Inti Penyampaian
Nah, itu tadi adalah cerita tentang Yesus yang dimuliakan di atas gunung atau juga disebut dengan istilah Tranfigurasi Yesus. Cerita tentang apa? (anak-anak mengulangi apa yang disampaikan pamong). Melalui peristiwa itu, Yesus menyatakan pada murid-murid-Nya bahwa Dia bukan hanya seorang guru atau manusia biasa, tetapi Mesias, Anak Allah. Tapi murid-murid yang diajak ke atas gunung hanya tiga orang. Siapa yang masih ingat siapa saja mereka? Iya betul, Petrus, Yohanes dan Yakobus.
Pada waktu Yesus tampak bercahaya, murid-murid melihat ada dua orang yang bercakap-cakap dengan Yesus. Siapa saja mereka? Iya betul, Elia dan Musa. Tahukah kalian bahwa Elia adalah nabi yang tidak pernah mengalami kematian karena diangkat ke surga oleh Allah? Kalau Musa, dia mengalami kematian, tetapi Allah menguburkannya sendiri dan makamnya tidak pernah ditemukan. Setelah itu, turunlah awan dan terdengar suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”. Suara siapakah itu? Iya betul, itu adalah suara Allah.
Penerapan
Yesus adalah Anak Allah yang Mulia. Siapa yang tahu mulia itu artinya apa? Mulia itu tinggi atau berharga. Kalau Allah saja memuliakan Yesus, maka kita sebagai anak-anak-Nya juga harus memuliakan Yesus. Bagaimana caranya? Ada yang tahu? Caranya adalah dengan menjadi anak yang penurut pada orang tua, menjadi anak yang suka menolong teman, menjadi anak yang rajin belajar, lalu apa lagi? (Pamong mendorong anak-anak untuk menjawab).
Aktivitas
- Anak-anak diajak untuk bermain peran tentang kisah dalam Markus 9:2-9.
- Pamong menyiapkan properti untuk bermain peran, misalnya pakaian putih, kardus bekas, beberapa lembar kain, alat-alat warna, gunting, lem, isolasi, kertas, dll.
- Pamong membantu memilih anak yang akan berperan sebagai Yesus, Petrus, Yohanes, Yakobus, Elia, Musa dan Suara Allah. Anak-anak yang lain berbagi tugas untuk menyiapkan properti dari perlengkapan yang sudah disediakan, sesuai kreativitas masing-masing.
- Jika semua sudah selesai, anak-anak dipersiapkan untuk memulai bermain peran