Merdeka Karena Tuhan Tuntunan Ibadah Anak 17 Agustus 2025

4 August 2025

Tahun Liturgi: HUT RI
Tema: Yosua dan Kemerdekaan Indonesia

Bacaan Alkitab: Yosua 3: 1-17
Ayat Hafalan/ Nats: Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu 1 , e  sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan f  yang ajaib di antara kamu.” (Yosua 3: 5

Lagu Tema:

  1. Kidung Siwi 149 “Kutetapkan Tapak Langkahku”
  2. Lagu-lagu Nasional : 17 Agustus

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Perjalanan bangsa Israel mengembara dari Mesir menuju Kanaan selama 40 tahun diwarnai dengan banyak kisah menakjubkan. Kekuatiran dan perjuangan umat berhadapan dengan mujizat besar yang dilakukan oleh Allah di hadapan umat-Nya. Bacaan kita hari ini mengisahkan perjalanan bangsa Israel yang tinggal sedikit langkah lagi menuju tanah terjanji, yaitu Kanaan. Yosua, pemimpin perjalanan yang menggantikan Musa tampil menjadi seorang yang hanya taat kepada Allah dalam menempuh perjalanan misteri ini. Kepada bangsa Israel, ia mengajak mereka untuk taat hanya kepada Allah karena Dialah sejatinya pemimpin perjalanan yang sesungguhnya. Dia yang akan menunjukkan arah perjalanan menuju Kanaan. Namun, kembali mereka dihadang tantangan besar dengan meluapnya sungai Yordan.

Di hadapan bangsa Israel, Allah menunjukkan kuasaNya pada perkataan Yosua sebagaimana Allah pernah melakukannya pada Musa. Jika sebelumnya, bangsa Israel menyaksikan laut Teberau menjadi kering, kali ini mereka menyaksikan sungai Yordan juga mengering sehingga mereka bisa menyeberanginya. Yang menarik adalah cerita sebelum bangsa Israel menikmati karya besar Allah itu, Dia menguji iman mereka dengan meminta mereka melangkah lebih dulu ke dalam air yang mengalir deras. Setelah kaki para imam pengangkat Tabut menginjak air di tepi sungai, air sungai Yordan berhenti mengalir dan bangsa itu berjalan di tanah kering. Bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua telah ditunjukkan penggenapan janji Tuhan melalui iman yang aktif dan kesediaan untuk taat secara penuh. Pembebasan dan kemerdekaan yang mereka rasakan atas segala jerat sungguh-sungguh hanya karena kemurahan Allah saja.

Refleksi Untuk Pamong:
Panggilan sebagai pamong seringkali menjadi perjalanan yang penuh dengan lika liku seperti perjalanan bangsa Israel di padang gurun. Dalam konteks yang demikian dibutuhkan hati seperti Yosua dan bangsa Israel yang bersedia mendengar kehendak Allah dan menunjukkan kesetiaan untuk menampakkannya dalam iman yang aktif. Pengalaman-pengalaman iman yang merasakan mujizat pertolongan Tuhan menjadi kesaksian baik yang bisa dibagikan oleh pamong kepada anak-anak.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan

  1. Anak-anak dapat mendengar dan mengulang bahwa Tuhan menolong Yosua dan juga bangsa Indonesia.
  2. Anak-anak dapat memahami bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada umat-Nya, termasuk Indonesia.
  3. Anak-anak dapat menunjukkan sikap syukur dengan bernyanyi atau berdoa kepada Tuhan untuk bangsa Indonesia.

Alat Peraga

  • Gambar 1-3. Kain biru menggambarkan sungai dan kotak menggambarkan tabut perjanjian.
  • Video

Pendahuluan
Anak-anak yang baik, siapakah yang pernah melihat sungai? Siapakah yang pernah menyeberangi sungai? Bagaimanakah cara menyeberang sungai?
Hari ini, kita akan mendengar cerita tentang sungai, namanya sungai Yordan. Apa nama sungainya? Sungai Yordan.

Inti Penyampaian
Pada suatu hari, rombongan orang Israel yang akan pergi ke Kanaan tiba di tepi Sungai Yordan (gambar 1). “Wadhuh.. bagaimana ini? sungainya banjir, airnya meluap. Kita tidak bisa menyeberang dong, airnya mengalir sangat deras!” begitulah mereka berkata-kata satu dengan yang lainnya. Teman yang lain menjawab “iya nih, ke mana kita minta bantuan ya? Apa kita balik lagi mencari jalan lain yang ada jembatannya?”

“tidak mungkin, itu pasti jauh sekali. Sungai ini membentang sangat panjang. Kasihan pengangkat Tabut Perjanjian itu. (Tabut Perjanjian itu seperti peti suci yang dipercaya ada Tuhan di situ). Apa kita berkemah di sini saja ya, menunggu air sungainya surut” semua saling menyahut memberikan solusi.

“Lalu bagaimana caranya?” mereka bertanya bersamaan. Minta anak-anak menirukan kalimat itu “lalu bagaimana caranya?”

Yosua berkata begini (gambar 2) “Tenang, jangan panik. Tuhan minta kita percaya. Para imam pengangkat Tabut ini harus berjalan lebih dulu, kakinya menginjak air di tepi sungai. Mungkin kita berpikir : bagaimana kalau para imam terseret air yang deras ya?” Yuk kita bayangkan : airnya deras sekali dan mereka disuruh masuk lebih dulu.

Bagaimana menurut kalian, saat kaki para imam menginjak air yang deras, terseret nggak ya? Ternyata tidak sama sekali. Tuhan menyuruh orang Israel untuk percaya, kalau bersama Tuhan mereka akan baik-baik saja. Ya, mereka tetap percaya kepada Tuhan lalu melangkah dengan berani ke air.

Apa yang terjadi kemudian? Ini buktinya kalau mereka baik-baik saja. (gambar 3) Air sungainya itu terputus. Air berhenti mengalir dan tanahnya kering. “ayo.. kita menyeberang. Tuhan sudah menolong kita!” Ulangi cerita di atas dengan memeragakannya secara langsung. Bentangkan kain biru di depan untuk menggambarkan sungai Yordan yang airnya deras. Tawarkan siapa yang mau menjadi imam pengangkat Tabut (kotak), siapa menjadi Yosua, dan anak-anak lainnya menjadi rombongan orang Israel.

Penerapan
Sama seperti Tuhan menolong bangsa Israel, Tuhan juga sudah menolong bangsa Indonesia, negara kita. Kita dulu tidak bisa bebas melakukan apa saja. Tidak bebas ke sekolah, ke gereja dan jalan-jalan. Karena Indonesia sudah merdeka karena berkat Tuhan, kita senang bisa melakukan apa saja sekarang.

Aktivitas
Mahkota Doa untuk Indonesia. Siapkan kertas putih dan merah (atau putih saja, yang merah diwarnai). Buatlah bahan mahkota seperti pada video ini.

Sebelum membuat mahkota, berdoa. Setelah selesai dikenakan, juga berdoa.

Isi doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas kemerdekaan dari-Mu. Berkatilah selalu bangsaku, Indonesia. Amin.

Dengan memakai mahkota, anak-anak diambil Videonya dan mengatakan. “Dirgahayu Indonesiaku, Merdeka!”


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan

  1. Anak-anak dapat menceritakan bagaimana Tuhan menolong Yosua dan pejuang Indonesia.
  2. Anak-anak dapat menjelaskan bahwa kemenangan sejati datang dari Tuhan.
  3. Anak-anak dapat menunjukkan sikap cinta tanah air dengan menghormati bendera dan rajin berdoa bagi Indonesia.

Alat Peraga

  • Peraga seperti balita dan bendera merah putih diletakkan di sudut ruangan.
  • Gambar orang menyeberang sungai.
  • Video

Pendahuluan
Anak-anak yang baik, siapakah yang pernah melihat sungai? Dimanakah itu? Bagaimana sungainya? Airnya pelan atau deras? Ada yang pernah melihat sungai yang sedang banjir, yang airnya banyak banget sampai meluap-luap. Bagaimana perasaan kalian ketika melihatnya? Siapakah yang pernah menyeberangi sungai? Bagaimanakah cara menyeberang sungai? Tunjukkan gambar-gambar anak menyeberangi sungai.

Inti Penyampaian
Setelah membaca bacaan Alkitab hari ini, kita tahu kalau rombongan orang Israel yang akan pergi ke Kanaan itu berhadapan dengan sungai yang airnya sedang deras meluap. Sungai apa namanya? Iya, Sungai Yordan (gambar 1).

Jika kalian berdiri dalam rombongan banyak orang ini, kira-kira akan komentar seperti apa? Tunggu anak-anak menjawab, baru pamong bisa mengatakan komentar orang-orang waktu itu demikian : “Wadhuh.. bagaimana ini? sungainya banjir, airnya meluap. Kita tidak bisa menyeberang dong, airnya mengalir sangat deras!”

Atau mungkin juga mereka berkata-kata satu dengan yang lainnya. “Bagaimana ini, kemana kita minta bantuan ya? Apa kita balik lagi mencari jalan lain?”

Ini caranya. (gambar 2) Yosua berkata begini “Tenang, jangan panik. Tuhan minta kita percaya. Para imam pengangkat tabut perjanjian harus berjalan lebih dulu, kakinya menginjak air di tepi sungai. (tabut perjanjian itu seperti peti suci yang dipercaya ada Tuhan di situ). Nanti air sungai akan terputus dan berhenti, sehingga tanahnya kering dan bisa dilewati.” Mungkin kita berpikir : kok nggak dibuat kering dulu, baru para imam menuju tepi sungai. Bagaimana kalau para imam terseret air yang deras ya?” Yuk kita bayangkan : airnya deras sekali dan mereka disuruh masuk lebih dulu.

Bagaimana menurut kalian, apa kata bacaan kita, saat kaki para imam menginjak air yang deras, terseret nggak ya? Ternyata tidak sama sekali. Tuhan menyuruh orang Israel untuk percaya, kalau bersama Tuhan mereka akan baik-baik saja. Ya, mereka tetap percaya kepada Tuhan lalu melangkah dengan berani ke air.

Apa yang terjadi kemudian? Ini buktinya kalau mereka baik-baik saja. (gambar 3) Air sungainya itu terputus. Air berhenti mengalir dan tanahnya kering. “ayo.. kita menyeberang. Tuhan sudah menolong kita!”

Tuhan telah menolong Yosua dan bangsa Israel, Tuhan jugalah yang menolong para pejuang Indonesia dulu sehingga kita merdeka. Ada yang tahu tanggal berapakah Indonesia merdeka? Ya, tepat hari ini 80 tahun yang lalu. Ada banyak hal yang rasanya tidak mungkin, namun nyatanya Tuhan memampukan semua orang berjuang. Bendera merah putih itu adalah simbol kemerdekaan Indonesia yang dikibarkan pertama kali pada 17 Agustus 1945.

Penerapan
Karena itu, mari melangkah dengan iman sebagai anak Tuhan, dan sebagai anak Tuhan di Indonesia, mari mencintai Indonesia dengan sepenuh hati melalui doa dan hormat pada bendera. Mari menjadi anak-anak yang berani melakukan kebaikan dan kebenaran karena memiliki iman kepada Allah yang besar.

Aktivitas
Menuliskan doa untuk Indonesia. Anak-anak maju, hormat pada bendera merah putih, lalu membacakan doa yang sudah dibuatnya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan

  1. Anak-anak dapat menunjukkan sikap kepemimpinan kecil dalam keluarga, sekolah, dan gereja.
  2. Anak-anak dapat membandingkan perjuangan Yosua dengan perjuangan bangsa Indonesia.
  3. Anak-anak dapat mendiskusikan bagaimana mereka bisa menjadi berkat bagi bangsa seperti Yosua bagi Israel.

Alat Peraga

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Merdeka..merdeka..merdeka! (Pamong pekik merdeka dengan lantang sembari mengepalkan tangan dan meminta anak-anak untuk menjawab dengan menirukan kata merdeka juga). Mengapa kita meneriakkan merdeka? Ya, karena hari ini tanggal 17 Agustus. Siapa yang tahu, ada apakah di tanggal 17 Agustus? Apa saja yang terjadi? (Pamong mengajak anak-anak Madya berdiskusi tentang 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan. 80 tahun lalu Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bendera merah putih pertama kali dikibarkan, dsb)

Inti Penyampaian
Hari ini kita merayakan kemerdekaan Indonesia. Bacaan hari ini juga menceritakan perjuangan Yosua memimpin bangsa Israel menuju kemerdekaan. Tinggal sedikit lagi mereka akan tiba di tanah yang dijanjikan, yaitu Kanaan. Tapi masalah besar datang. Apa masalah mereka? (baca bersama ayat 15)  Air sungai Yordan meluap di sepanjang tepinya.

Mereka punya harapan : masuk segera ke tanah Kanaan. (gambar 1) Mereka juga punya masalah besar : tidak bisa menyeberang sungai Yordan. Bagaimana jalan keluarnya? Yosua sebagai pemimpin rombongan bangsa Israel adalah seorang yang mendengarkan Tuhan dan setia melakukan apa yang dikatakan Tuhan. Jalan keluar mengatasi masalah itu mungkin aneh, tapi Yosua mengatakan dan menyuruh mereka melakukannya.

Tuhan menyuruh para imam mengangkat tabut perjanjian (tabut perjanjian itu seperti peti suci yang dipercaya ada Tuhan di situ) lalu menginjakkan kaki mereka di air deras tepi sungai. Iya, mereka diminta masuk dulu ke sungai. Mungkin kita berpikir : wadhuh, kok nggak dibuat kering dulu, baru para imam menuju tepi sungai. Bagaimana kalau para imam terseret air yang deras ya?” Yuk kita bayangkan : airnya deras sekali dan mereka disuruh masuk lebih dulu.

Namun, apa yang terjadi kemudian? Apakah mereka aman? (gambar 2). Iya, ketika kaki mereka masuk ke sungai, air terputus dan tanahnya kering. Melalui Yosua, Tuhan menyuruh orang Israel untuk percaya, kalau bersama Tuhan mereka akan baik-baik saja, bahkan jika Tuhan berjalan di depan mereka, yang rasanya mustahil menjadi mungkin. Mereka diminta tetap percaya kepada Tuhan supaya berani melangkah di tengah masalah. Tuhan telah menolong Yosua dan bangsa Israel, Tuhan jugalah yang menolong para pejuang Indonesia dulu sehingga kita merdeka.

Penerapan
Karena itu, mari melangkah dengan iman sebagai anak Tuhan, dan sebagai anak Tuhan di Indonesia, mari menjadi anak-anak yang berani melakukan kebaikan. Nha, mari mengingat-ingat : masalah apa yang kadang membuat anak-anak malu, takut atau minder? Apakah itu malu memimpin doa, takut bicara atau tampil di depan orang ataukah takut gagal? Mari belajar percaya penuh kepada Tuhan bahwa Dia akan menolong kita dan taat melakukan kehendak-Nya agar kita merasakan Dia terus bersama kita.

Aktivitas

  1. Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok kecil
  2. Ajak anak-anak berdiskusi tentang menjadi berkat di rumah, gereja dan sekolah.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak