Anak Tuhan, Anak Merdeka Tuntunan Ibadah Anak 24 Agustus 2025

11 August 2025

Tahun Liturgi: HUT RI
Tema: Merdeka dalam bertanggung jawab

Bacaan Alkitab: 1 Petrus 2 : 13 – 17
Ayat Hafalan/ Nats: “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.” (1 Petrus 2 : 16)

Lagu Tema:

  1. Kidung Siwi nomor 29 “Yang Diajarkan Tuhan”
  2. Aku Anak Indonesia

Penjelasan Teks
Masih dalam kemerdekaan, kita diajak untuk menampilkan diri sebagaimana seorang yang diberi kemerdekaan. Surat Petrus ditujukan kepada orang Kristen yang berada dalam konteks yang heterogen. Mereka adalah orang-orang yang tidak percaya Tuhan dan bahkan memusuhi orang percaya. Dalam situasi demikian, orang Kristen sebagai orang yang sudah dimerdekakan Kristus dari belenggu dosa dipanggil untuk meneladan Dia. Tetaplah menjadi seorang yang baik, yang hidup dalam terang bukan gelap. Hal itu diwujudkan melalui ketertundukan kepada para penguasa bahkan yang perilakunya tidak adil dan tidak baik. Itu semua adalah bentuk tunduknya seorang yang hormat pada Tuhan yang memberi perintah.

Orang Kristen mungkin berhadapan dengan fitnahan dan ancaman orang-orang yang tidak menyukai kehadirannya. Meskipun demikian, yang dikehendaki Tuhan bukanlah membalas perlakuan mereka, namun dengan tetap setia melakukan perbuatan baik. Seolah mau dikatakan bahwa cara terbaik membungkam mereka yang berkata buruk adalah dengan tetap berperilaku baik, apapun yang terjadi.

Nasehat itu diberikan supaya orang Kristen membuktikan bahwa mereka orang yang dimerdekakan dari kejahatan dan diangkat dari dosa untuk menjadi hamba Allah. Maka kemerdekaan itu adalah kesempatan baik untuk membaktikan hidup sebagai hamba kepada Allah. Oleh karena itu yang dilakukan adalah segala yang baik dan benar sebagaimana yang diteladankan Kristus, diantaranya menghormati semua orang, mengasihi saudara, takut akan Allah dan menghormati penguasa.

Refleksi Pamong
Sebagai Pamong jemaat kita dipanggil untuk melayani Tuhan melalui anak-anak dengan setia. Namun, seringkali kita juga berhadapan dengan keadaan yang menantang dan mungkin juga membuat lelah. Dalam keadaan yang demikian kita dipanggil untuk tidak melakukan hal buruk, namun tetap menjadi terang dan setia melakukan kebaikan. Menjadi pamong adalah jalan pengabdian kita kepada-Nya sebagai hamba Allah dengan tetap menghormati semua orang dan mengasihi orang lain. Hidup pamong adalah kesaksian bagi semua dan teladan bagi anak-anak.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak-anak dapat mendengar dan mengulang bahwa kemerdekaan adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga.

Alat Peraga: Video

  1. Video Animasi Kemerdekaan Republik Indonesia
  2. Lagu Aku Anak Indonesia

Pendahuluan
Anak-anak, siapa yang kemarin-kemarin mengikuti lomba? Atau pesta kemerdekaan? Apa saja yang dilakukan? (minta anak-anak untuk menceritakannya) bagaimana perasaan kalian? Mengapa sih kita merayakan kemerdekaan? Mari kita lihat video ini! (video 1). Pamong sebaiknya memberikan narasi tentang video perjuangan tersebut.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dibaik, Puji Tuhan ya, kita sekarang sudah merasakan kemerdekaan. Para pahlawan yang berjuang seperti pada video tadi luar biasa lho. Dulu sekali, kita tidak bisa bebas seperti sekarang ini. Tidak bebas bermain, bebas ke sekolah, termasuk bebas ke gereja. Mengapa demikian? Karena ada negara lain yang datang ke negara Indonesia kita dan menjajah. Menjajah itu membatasi apa yang dilakukan, memaksa melakukan pekerjaan yang berat, juga mengambil milik negara kita. Tapi, bersyukur karena waktu itu semua orang Indonesia memohon kepada Tuhan diberi kemerdekaan atau pembebasan. Bersyukur juga ada para pahlawan yang sangat berani melawan orang-orang yang datang menyerang bangsa Indonesia itu.

Jadi, Tuhanlah yang memberikan kemerdekaan ini kepada kita, yang harus kita jaga. Tuhan itu sangat mengasihi kita sebagai anak-anaknya. Kita ini juga harusnya juga sudah merdeka dan bebas dari sikap buruk, karena kita anak-anak Tuhan yang baik. Maka kita juga harus menjaga diri kita.

Bagaimana cara menjaga Indonesia yang merdeka? Dengan menjadi anak-anak yang rajin ke sekolah dan gereja, dengan bersikap baik kepada teman dan juga taat pada aturan. Itu juga menjadi cara kita menjaga diri sebagai anak-anak Tuhan yang sudah merdeka. Sekarang kita tes semangat merdekanya.

Bangga jadi anak Tuhan? Yes-Yes-Yes
Bangga jadi anak Indonesia? Yes-Yes-Merdeka

Sebagai wujud sukacita kita jadi anak Indonesia, yuk, kita  ucapkan kata “merdeka” tiga kali. Merdeka! Merdeka! Merdeka. Lalu kita nyanyi bersama “Aku Anak Indonesia” (Video 2)

Aktivitas
Gambar Puzzle dapat diunduh di sini. Gambar diprint dan dipotong-potong. 1 rangkaian puzzle disusun oleh 2 -3 anak. Setelah selesai, mereka diajak foto dengan pesan “Mari kita jaga Indonesia bersama-sama” dan anak-anak diminta menirukan “akan kujaga Indonesia bersama-sama”


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak-anak dapat menjelaskan bahwa kemerdekaan bukan berarti boleh berbuat sesuka hati, tetapi harus bertanggung jawab.
  2. Anak-anak dapat menunjukkan sikap tanggung jawab dengan disiplin dalam tugas di rumah dan sekolah.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan tali rafia dan selotif.
Permainan : Lantai dipasang garis dari rafia yang diselotif. Garisnya dibuat beragam, lurus dan berkelok-kelok. Bagi anak-anak menjadi beberapa kelompok yang terdiri 5-10 anak. Pertama anak-anak diminta untuk berjalan mengikuti garis. Kedua, berjalan dengan mengikuti garis dengan mengangkat barang (tempeh, kardus, buku di kepala, dsb).

Pendahuluan
Ajak anak-anak untuk melakukan permainan. Sesudah itu, ajak anak berdiskusi. Bagaimana perasaan kalian setelah bermain? Apa perbedaan permainan yang pertama dan kedua? Mudah mana, yang pertama atau yang kedua?

Anak-anak Tuhan yang baik, Minggu lalu bangsa Indonesia merayakan apa? Iya, kemerdekaan. Menurut kalian, kemerdekaan ini mudah didapat atau tidak? Tentu tidak ya, kemerdekaan itu perjuangan yang berat dan butuh banyak pengorbanan. Jadi, kalau kemudian bangsa Indonesia ini merasakan kemerdekaan, itu semua karena siapa? Pastinya karena Tuhan. Tuhanlah yang memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia melalui perjuangan semua orang pada jaman dulu.

Sekarang, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang menerima kemerdekaan? Apakah merdeka dan bebas berbuat saja? Tidak! Seperti permainan tadi, ada garis yang sudah dipasang untuk dilewati. Walaupun kita tidak senang dengan garis itu, kita tidak bisa berjalan lurus kalau garisnya belok. Atau sebaliknya, kita jalan belok saat garisnya lurus. Atau walaupun agak kesulitan kita berjalan mengikuti garis, kita tetap tidak bisa membuat aturan berjalan sendiri. Itu namanya kita belajar bertanggung jawab.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang baik, menjadi anak yang bertanggung jawab itulah pesan Alkitab yang kita baca hari ini. Menurut rasul Petrus, orang Kristen adalah orang merdeka. Merdeka dari apa? Merdeka dari dosa dan perbuatan jahat menuju keselamatan dan kebaikan. Keadaan waktu itu sulit, banyak orang Kristen yang dijahati oleh orang-orang di sekitarnya. Kalian pernah nggak dijahati teman? Terus apa yang harus dilakukan kalau pernah? Secara manusia pasti pengin membalas ya? Mungkin itu juga yang dirasakan orang-orang Kristen waktu itu. Namun, Petrus mengingatkan supaya kita jadi orang yang benar-benar merdeka, ya merdeka dari segala kejahatan dengan tetap menjadi seorang yang baik. Mengasihi sesama dan hormat pada Tuhan.

Penerapan
Sekarang, mari jadi anak-anak Tuhan yang merdeka, bukan merdeka melakukan apa saja yang disukai, tapi merdeka di dalam Tuhan itu melakukan apa yang baik dan benar. Baik ketika di rumah, di sekolah atau di gereja, kita harus belajar hormat kepada orang tua, guru, pamong dalam kasih. Bersama-sama kita saling menjaga, menjaga diri, teman, lingkungan dan menjaga Indonesia yan sudah diberikan Tuhan bagi kita.

Aktivitas
Menuliskan contoh menjadi “Anak Tuhan, anak merdeka” dengan mendaftar perbuatan baik yang mereka lakukan. Contoh daftar dapat diunduh di sini.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak-anak dapat mengidentifikasi tindakan yang mencerminkan tanggung jawab sebagai anak Tuhan dan warga negara.
  2. Anak-anak dapat menyadari bahwa kemerdekaan harus digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk menyakiti orang lain.
  3. Anak-anak dapat membuat doa atau puisi tentang menjadi anak Tuhan yang bertanggung jawab dalam kemerdekaan.

Alat Peraga
Lembar Aktivitas

Anak-anak menerima kertas dengan berbagai tulisan, diantaranya :  menyeberang pada zebra cross, buang sampah pada tempatnya, buang sampah sembarangan, parkir di trotoar, menjaga taman, membolos, rajin belajar, menolong orang, mengambil barang tanpa ijin. (pamong dapat menambahkan sesuai konteks setempat)

Pendahuluan
Setiap anak menerima 1 kertas. Minta anak-anak untuk memilih mana tempat yang sesuai. BAIK atau BURUK. Setelah berada di tempat itu, minta anak-anak untuk membacakan kertas yang mereka terima dan mengapa mereka memilih berada di tempat itu. (arahkan jawaban mereka bahwa hal buruk yang mereka baca itu merupakan sikap yang tidak bertanggung jawab)

Inti Penyampaian
Di antara perilaku yang tadi kalian terima, adakah yang pernah kalian lakukan? Mungkin sekali, sesekali atau mungkin seringkali? Mengapa itu dilakukan? Apakah karena bebas tidak ada pengawasan? atau mungkin karena kurangnya hukuman atas pelanggaran?

Anak-anak Tuhan yang baik, Minggu ini kita masih dalam suasana perayaan kemerdekaan Indonesia. Sudah 80 tahun Tuhan memberikan kemerdekaan melalui para pejuang yang telah berkorban. Pertanyaannya, apa yang sudah kita lakukan dalam menjaga kemerdekaan? Apakah cukup dengan upacara dan lomba-lomba saja? Tidak! Apakah kemerdekaan justru kesempatan untuk bebas berbuat saja? Tidak juga! Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan supaya semakin banyak kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan dengan bertanggung jawab.

Menjadi anak yang bertanggung jawab itulah pesan Alkitab yang kita baca hari ini. Menurut rasul Petrus, orang Kristen adalah orang merdeka. Merdeka dari apa? Merdeka dari dosa dan perbuatan jahat menuju keselamatan dan kebaikan. Keadaan waktu itu sulit, banyak orang Kristen yang dijahati oleh orang-orang di sekitarnya. Kalian pernah nggak dijahati teman? Terus apa yang harus dilakukan kalau pernah? Secara manusia pasti pengin membalas ya? Mungkin itu juga yang dirasakan orang-orang Kristen waktu itu. Namun, Petrus mengingatkan supaya kita jadi orang yang benar-benar merdeka, ya merdeka dari segala kejahatan dengan tetap menjadi seorang yang baik. Mengasihi sesama dan hormat pada Tuhan.

Orang Kristen mungkin berhadapan dengan fitnahan dan ancaman orang-orang yang tidak menyukai kehadirannya. Meskipun demikian, yang dikehendaki Tuhan bukanlah membalas perlakuan mereka, namun dengan tetap setia melakukan perbuatan baik. Seolah mau dikatakan bahwa cara terbaik membungkam mereka yang berkata buruk adalah dengan tetap berperilaku baik, apapun yang terjadi. Karena itu juga yang diteladankan oleh Kristus.

Penerapan
Seperti permainan di depan, ada banyak perbuatan yang baik dan buruk yang setiap hari menjadi pilihan kita. Maka, mari menjadi anak-anak Tuhan yang merdeka, bukan merdeka melakukan apa saja yang disukai, tapi merdeka di dalam Tuhan itu melakukan apa yang baik dan benar. Baik ketika di rumah, di sekolah atau di gereja, kita harus belajar hormat kepada orang tua, guru, pamong dalam kasih. Bersama-sama kita saling menjaga, menjaga diri, teman, lingkungan dan menjaga Indonesia yan sudah diberikan Tuhan bagi kita.

Aktivitas
Membuat doa atau puisi menjadi anak Tuhan yang bertanggung jawab dalam kemerdekaan pada kertas terlampir, dapat diunduh di sini.


BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pambuka
Anak-anak, sapa sing minggu kepungkur melu lomba? Utawa melu pesta kamardikan? Kegiatan opo wae sing kok lakoni? (Ajak anak-anak crita kegiatane dhewe-dhewe) Kepriye rasane? Seneng ora? Ngapa kok kita ngrayakake kamardikan? Ayo bareng-bareng ndeleng video iki! (video 1) Pamong bisa menehi narasi utawa crita sing sederhana bab perjuangan ing jaman mbiyen, supaya anak-anak luwih ngerti lan bisa ngrasakake perjuangan para pahlawan.

Carita
Anak-anak, puji syukur ya, saiki kita bisa ngrasakake kamardikan. Para pahlawan sing wis berjuang, kaya ing video mau, kuwi pancen luar biasa. Mbiyen banget, kita durung bisa bebas kaya saiki. Ora bebas dolanan, ora bebas sekolah, apamaneh menyang greja. Ngapa kok bisa kaya ngono? Amarga negara liya teka lan njajah negara Indonesia. Njajah kuwi tegese mbatesi apa wae sing bisa ditindakake, dipeksa kerja abot, lan njupuk banda lan raja branane negara kita. Nanging, kita kudu ngucap syukur, merga wektu kuwi wong-wong Indonesia padha ndonga nyuwun marang Gusti Allah supaya diwenehi kamardikan utawa kabebasan.

Syukur uga ana para pahlawan sing wani nglawan wong-wong sing ngrebut tanah kelairan kita. Dadi, Gusti Allah sing maringi kamardikan iki kanggo kita, lan saiki kita kudu njaga. Gusti tresna banget karo kita, anak-anaké. Kita iki uga wis mardika saka tumindak ala, merga kita iki para putrane Gusti Allah sing becik.
Mulane, kita kudu sinau njaga awake dhewe.

Kepiye carane njaga Indonesia sing wis mardika? Payo dadi anak sing rajin sekolah lan rajin menyang greja, tumindak kang becik karo kanca, lan nurut marang aturan.
Kuwi uga salah siji cara kanggo njaga awak dhewe dadi putrane Gusti sing wis mardika. Saiki, ayo dites semangaté kamardikané!

Bangga dadi putrane Gusti? Yes! Yes! Yes!
Bangga dadi anak Indonesia? Yes! Yes! Merdeka!

Minangka wujud bungah kita dadi anak Indonesia, ayo padha podo ngucap: MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!  Banjur nyanyi bareng “Aku Anak Indonesia” (Video 2).


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pambuka
Anak-anak diajak dolanan dhisik. Sakwise kuwi, diajak padha rembugan bareng.
Kepriye rasane? Ana bedane ora, dolanan sing kapisan karo sing kaping loro? Luwih gampang sing endi, sing kapisan apa sing kaping loro? Anak-anak, minggu kepungkur bangsa Indonesia padha ngrayakake apa? Ya bener, kemerdekaan. Miturut anak-anak, awake dhewe mardika iku gampang apa angel? Mesthi wae angel ya, merga kamardikan kuwi asil saka perjuangan sing abot lan akeh pengorbanan. Dadi nek saiki bangsa Indonesia bisa ngrasakake kamardikan, kuwi merga sapa? Ya, merga Gusti Allah. Gusti Allah sing maringi kamardikan kanggo bangsa Indonesia, liwat perjuangan para pahlawan jaman mbiyen.

Saiki, apa sing kudu ditindakake wong-wong sing wis nampa kamardikan?
Apa kuwi ateges mardika lan bebas nglakoni opo wae? Ora! Kaya dolanan mau, ana garis sing kudu dilewati. Senajan garis kuwi ora disenengi, tetep kudu mlaku manut garis kuwi. Yen garis kuwi menggok, ya awake dhewe uga kudu menggok. Yen garis kuwi lurus, ya kita kudu mlaku lurus. Sanajan angel, kita tetep kudu nyoba manut aturan kuwi. Kuwi jenenge sinau tanggung jawab.

Carita
Anak-anak, dadi anak sing gelem tanggung jawab kuwi sing dikersakake Gusti lumantar Alkitab sing dina iki kita waca. Miturut rasul Petrus, wong Kristen kuwi wong sing wis mardika. Saka apa? Mardika saka dosa lan tumindak ala, banjur mlaku menyang kabecikan lan kawilujengan. Jaman semana kahanan angel, akeh wong Kristen sing diapusi lan disiksa dening wong-wong sakupenge. Anak-anak tau ora diapusi kanca? Yen tau, piye rasane atimu? Yen manut atine manungsa, mesthi kepengin mbales ya? Mbok menawa kuwi uga sing dirasakake wong Kristen jaman semana. Nanging, rasul Petrus ngelingake: Yen pengin bener-bener mardika, ya mardika saka tumindak ala. Ora mbales, tetep dadi wong sing apik. Tresna marang kanca lan ngajeni marang Gusti Allah.

Saiki, ayo padha dadi putrane Gusti Allah sing mardika. Nanging dudu mardika nindakake apa wae sing disenengi, nanging mardika ing Gusti kuwi tegese nindakake apa sing apik lan bener. Apik nalika ana ing omah, ing sekolah, utawa ing greja, kita kudu sinau ngajeni wong tuwa, guru, lan pamong kanthi katresnan. Bebarengan, ayo padha saling ngreksa: ngreksa awake dhewe, kanca-kanca, lingkungan, lan uga njaga Indonesia
sing wis diparingake Gusti Allah kanggo kita kabeh.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pambuka
Saben anak entuk sak lembar kertas. Payo padha milih panggonan sing cocok karo isiné kertasmu: Apik (BAIK) utawa Ala (BURUK). Sakwise padha milih panggonan,
kertas iku mau diwacakake lan dicritakake kenapa kok milih ing panggonan kuwi. (Pamong bisa nuntun jawaban anak-anak supaya ngerti yen sikap sing ala kuwi tegese ora tanggung jawab lan ora cocog dadi anak-anaké Gusti Allah.)

Carita
Saka tumindak-tumindak iku mau, apa ana sing tau kok lakoni? Mbokmenawa tau sakpisan, arang kadhang utawa malah kerep? Ngapa kok nganti tumindak ngono? Apa merga ngrasakake bebas lan ora ana sing ngawasi? Utawa merga ora ana ukuman yen nglanggar? Para putrane Gusti Allah sing becik, minggu iki kita isih ngrasakake swasana perayaan kamardikan Indonesia.

Wis 80 taun Gusti Allah paring kamardikan liwat para pahlawan sing wis wani berkorban. Saiki aku takon, apa sing wis kok lakoni kanggo njaga kamardikan kuwi? Apa mung cukup upacara lan lomba-lomba wae? Ora!
Apa kamardikan kuwi dadi kesempatan kanggo bebas nindakake apa wae? Uga ora!
Kamardikan kuwi kanugrahan saka Gusti Allah, supaya kita nduweni luwih akeh kesempatan nindakake kabecikan kanthi tanggung jawab. Dadi anak sing tanggung jawab kuwi pesene Alkitab kang kita waca dina iki.

Miturut Rasul Petrus, wong Kristen kuwi wong sing mardika. Mardika saka apa? Jaman semana kahanan angel, akeh wong Kristen sing diapusi lan disiksa dening wong-wong sakupenge. Anak-anak tau ora diapusi kanca? Yen tau, piye rasane atimu? Yen manut atine manungsa, mesthi kepengin mbales ya? Mbok menawa kuwi uga sing dirasakake wong Kristen jaman semana. Nanging, rasul Petrus ngelingake: Yen pengin bener-bener mardika, ya mardika saka tumindak ala. Ora mbales, tetep dadi wong sing apik. Tresna marang kanca lan ngajeni marang Gusti Allah.

Wong Kristen bisa wae ketemu karo fitnah lan ancaman saka wong-wong sing  ora seneng.Nanging Gusti ora ngersakake kita mbales kanthi tumindak ala, nanging tetep setya nindakake kabecikan. Kaya sing katuladhaake déning Yesus Kristus, yen bab paling becik ben wong sing ngomong ala kuwi meneng yaiku tetep nindakake sing apik, senajan ing kahanan sing angel.

Kaya dolanan iku mau, saben dina kita nduweni pilihan: arep nindakake tumindak sing apik utawa sing ala. Mula saka kuwi, ayo padha dadi putrane Gusti Allah sing bener-bener mardika. Mardika kuwi dudu bebas nindakake apa wae sing disenengi,
nanging mardika ing Gusti tegese gelem nindakake sing becik lan bener.

Apik nalika ana ing omah, ing sekolah, utawa ing greja, kita kabeh kudu sinau ngajeni wong tuwa, guru, lan pamong kanthi katresnan. Bebarengan, ayo padha saling ngreksa: ngreksa awake dhewe, kanca-kanca, lingkungan, lan uga njaga Indonesia
sing wis diparingake Gusti Allah kanggo kita kabeh.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak