Tak Takut Ancaman dan Penderitaan Tuntunan Ibadah Anak 16 Maret 2025

3 March 2025

Tahun Gerejawi: Pra Paskah II
Tema: Ditolak hingga disalib, Yesus tetap mencintai
Judul: Tak Takut Ancaman dan Penderitaan

Bacaan: Lukas 13:31-35
Ayat Hafalan: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesengsaraan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8:35)

Lagu Tema:

  1. Sayang-sayang Disayang
  2. Kasih Yesus Manis dan Indah

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Kota Yerusalem dianggap kota suci/kudus bagi orang Yahudi karena di sana berdiri bait suci (rumah Allah) dan kumpulan para tokoh rohani. Namun sayang, kota Yerusalem dipenuhi dengan orang-orang yang suka membunuh para nabi, keras hati, tidak mempan teguran.

Yesus berkeluh kesah tentang kota Yerusalem ini (ayat 34). Namun Ia punya kerinduan untuk mengumpulkan “anak-anak Yerusalem (umat Tuhan) walau mereka menolak-Nya (ayat 34). Di kota inilah, Ia mendapat ancaman akan dibunuh oleh Herodes. Beberapa orang Farisi mendatangi Yesus dan meminta-Nya untuk segera meninggalkan kota Yerusalem, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Lalu, bagaimana respon Yesus terhadap ancaman Herodes tersebut?

Yesus tidak gentar. Yesus tidak menghindari masalah yang ada. Yesus berani menyongsong derita yang akan dihadapi-Nya. Ia melawan Herodes dengan menyebutnya ‘serigala’ karena Herodes menghalalkan segala cara dalam tindakan politiknya. Yesus tetap melanjutkan pelayanan-Nya. Segala tantangan, penolakan, dan penderitaan tidak menggoyahkan tujuan atau misi Yesus bagi dunia ini, karena Yesus ingin dunia dapat hidup dalam damai sejahtera.

Refleksi Untuk Pamong

  1. Yesus tidak gentar dan tidak menghindari ancaman dari Herodes yang ingin membunuhnya. Ia tetap teguh pada tujuan atau misinya hadir ke dunia ini, yaitu menyelamatkan manusia berdosa agar dunia ini penuh damai sejahtera.
    Refleksi:
    Lalu bagaimana dengan kita? Biasanya, kita cenderung takut, menghindar, atau menyerah pada keadaan ketika menghadapi ancaman, tekanan, penolakan, atau persoalan hidup yang berat. Kita cenderung melihat persoalan atau masalah yang ada tersebut sebagai derita yang akan menghancurkan kehidupan kita atau mengambil kebahagian kita. Padahal ada rahmat dan pertolongan Tuhan ketika kita menghadapi persoalan atau pergumulan hidup. Itulah sebabnya kita mudah meninggalkan tujuan hidup kita atau tujuan pelayanan kita sebagai pamong, ketika kesulitan/masalah/tekanan/penolakan itu datang menghampiri hidup kita.
  2. Yesus rela berkorban bagi kita dan tulus dalam melaksanakan tujuan atau misinya datang ke dunia ini. Sekalipun kehadiran-Nya ditolak dan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan (bahkan diancam untuk dibunuh), Yesus siap menanggung konsekuensinya.
    Refleksi:
    Apa tujuan kita menjadi pelayan-Nya di gereja (sebagai pamong)? Tujuan yang mulia tidak serta
    merta meniadakan datangnya kesulitan, tantangan, atau penolakan. Dalam pelayanan, bisa jadi kita bertemu dengan “Herodes” – sang penguasa wilayah pelayanan kita. Apakah kita rela berkorban dan tulus melanjutkan karya pelayanan kita?

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak dapat mengatakan bahwa Yesus mencintai manusia

Alat Peraga:

Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan awal ini membutuhkan dua orang pamong. Seorang pamong sebagai news anchor dan seorang yang lain yang akan mengajak anak balita bernyanyi lagu “Sayang-sayang Disayang“. Pamong yang menjadi news anchor, bertugas untuk menyajikan berita kepada anak-anak balita sebagai audiensnya.

News anchor:
“Selamat pagi. Selamat bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kembali terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan di Kota Yerusalem (tunjukkan print out gambar Kota Yerusalem).
Kota Yerusalem memang dianggap sebagai kota suci/kudus bagi orang Yahudi karena di sana berdiri bait suci (rumah Allah) dan kumpulan para tokoh rohani. Namun sayang, kota Yerusalem dipenuhi dengan orang-orang yang suka membunuh para nabi, keras hati, tidak mempan teguran.
Hari ini telah terjadi ancaman pembunuhan terhadap Yesus. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Saksikan selengkapnya sesaat lagi”.

Pamong yang lain: mengajak anak balita bernyanyi lagu “Sayang-sayang Disayang

Peralatan yang diperlukan:

  1. Kardus bekas, dibuat menjadi mic.
  2. Print out gambar Kota Yerusalem (terlampir di sini)
  3. Instrumen pengantar berita (terlampir di sini) → jika memungkinkan (opsional)

Inti Penyampaian
Penyampaian firman Tuhan dilakukan dengan menggunakan metode broadcast. Broadcast adalah proses pengiriman informasi secara terus menerus agar semua orang menerima dan mengetahui informasi tersebut.

Pemeran yang diperlukan:

  1. Seorang pamong menjadi presenter berita TV
  2. Seorang pamong berperan menjadi Yesus
  3. Dua atau tiga orang pamong berperan sebagai orang-orang Farisi

Reporter:
“Selamat pagi para penonton yang setia.
Terima kasih telah kembali bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kini bersama saya telah hadir Yesus (pamong yang berperan sebagai Yesus melambaikan tangan) dan beberapa orang Farisi (pamong yang berperan sebagai orang Farisi melambaikan tangan).
Selamat pagi Yesus dan bapak-bapak Farisi, yang telah berkenan hadir dalam program kami, “Berita Pagi GKJW ………”

Reporter:
“Yesus, apakah Anda dapat menceritakan ulang kepada kami semua tentang ancaman pembunuhan yang Anda terima dari Herodes, sang raja wilayah?”

Yesus:
“Beberapa waktu lalu, saya didatangi oleh bapak-bapak Farisi ini. Mereka menyampaikan pesan penting untuk saya yaitu agar saya sesegera mungkin meninggalkan Kota Yerusalem ini karena Herodes akan membunuh saya”.

Reporter:
“Bapak-pak Farisi, apakah benar Herodes mengancam dan hendak membunuh Yesus?”

Farisi 1:
“Iya benar. Herodes hendak membunuh Yesus”.

Farisi 2:
“Makanya kami segera menemui Yesus untuk menyampaikan berita ancaman itu”.

Farisi 3:
“Benar…..kami berharap Yesus segera pergi ke kota lain. Jangan di Yerusalem ini sementara waktu. Sangat berbahaya bagi keselamatan Yesus”.

Reporter:
“Lalu, kapan rencananya Yesus akan meninggalkan kota Yerusalem ini?”

Yesus:
“Tidak! Apapun yang terjadi, saya tetap di Yerusalem. Saya tidak takut. Saya tidak gentar terhadap ancaman Herodes, penguasa wilayah. Sekalipun saya harus mati di Yerusalem, saya tidak takut”.

Farisi 1:
“Yesus benar-benar pemberani. Dia malah menyuruh kami untuk pergi menemui Herodes dan menyampaikan keberanian Yesus”.

Reporter:
“Mengapa Anda tidak takut terhadap ancaman pembunuhan dari Herodes, Yesus?”

Yesus:
“Saya sangat mengasihi umat Tuhan, khususnya di Yerusalem ini. Saya siap menderita bahkan mati untuk menyelamatkan manusia agar dunia ini penuh damai sejahtera”.

Reporter:
“Pemirsa, demikianlah berita hari ini tentang Yesus yang sangat mengasihi umat manusia. Ia mengasihi semua orang termasuk anak-anak. Sampai bertemu minggu depan. Bye, bye”.

Penerapan
Pamong menegaskan ulang tentang pesan firman Tuhan hari ini, yaitu bahwa Yesus berani menghadapi ancaman pembunuhan dari Herodes, sang penguasa wilayah. Yesus tidak takut menderita sebab Ia ingin menyelamatkan umat manusia. Yesus sangat mengasihi kita semua. Itulah sebabnya Yesus rela menderita bahkan mati di kayu salib.

Aktivitas
Menyusun dan menempel kata: “YESUS MENCINTAI SAYA” melalui gambar.
Yesus = gambar tanda salib
Mencintai = gambar berbentuk hati
Saya = gambar anak laki-laki atau perempuan

Peralatan yang diperlukan:

  1. Lem untuk beberapa kelompok kerja
  2. Kertas HVS (1 lembar untuk 2 orang balita)
  3. Gambar-gambar (tanda salib, pola hati, dan anak laki-laki/anak perempuan) → tersedia di sini, harap diprint.

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat mengatakan alasan Yesus tidak takut terhadap ancaman Herodes.

Alat Peraga:

Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan awal ini membutuhkan dua orang pamong. Seorang pamong sebagai news anchor dan seorang yang lain yang akan mengajak anak pratama bernyanyi lagu “Sayang-sayang Disayang“. Pamong yang menjadi news anchor, bertugas untuk menyajikan berita kepada anak-anak pratama sebagai audiensnya.

News anchor:
“Selamat pagi. Selamat bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kembali terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan di Kota Yerusalem (tunjukkan print out gambar Kota Yerusalem).
Kota Yerusalem memang dianggap sebagai kota suci/kudus bagi orang Yahudi karena di sana berdiri bait suci (rumah Allah) dan kumpulan para tokoh rohani. Namun sayang, kota Yerusalem dipenuhi dengan orang-orang yang suka membunuh para nabi, keras hati, tidak mempan teguran.
Hari ini telah terjadi ancaman pembunuhan terhadap Yesus. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Saksikan selengkapnya sesaat lagi”.

Pamong yang lain: mengajak anak balita bernyanyi lagu “ “Sayang-sayang Disayang“.

Peralatan yang diperlukan:

  1. Kardus bekas, dibuat menjadi mic.
  2. Print out gambar Kota Yerusalem (terlampir di sini)
  3. Instrumen pengantar berita (terlampir di sini) → jika memungkinkan (opsional)

Inti Penyampaian
Penyampaian firman Tuhan dilakukan dengan menggunakan metode broadcast. Broadcast adalah proses pengiriman informasi secara terus menerus agar semua orang menerima dan mengetahui informasi tersebut.

Pemeran yang diperlukan:

  1. Seorang pamong menjadi presenter berita TV
  2. Seorang pamong berperan menjadi Yesus
  3. Dua atau tiga orang pamong berperan sebagai orang-orang Farisi

Reporter:
“Selamat pagi para penonton yang setia.
Terima kasih telah kembali bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kini bersama saya telah hadir Yesus (pamong yang berperan sebagai Yesus melambaikan tangan) dan beberapa orang Farisi (pamong yang berperan sebagai orang Farisi melambaikan tangan).
Selamat pagi Yesus dan bapak-bapak Farisi, yang telah berkenan hadir dalam program kami, “Berita Pagi GKJW ………”

Reporter:
“Yesus, apakah Anda dapat menceritakan ulang kepada kami semua tentang ancaman pembunuhan yang Anda terima dari Herodes, sang raja wilayah?”

Yesus:
“Beberapa waktu lalu, saya didatangi oleh bapak-bapak Farisi ini. Mereka menyampaikan pesan penting untuk saya yaitu agar saya sesegera mungkin meninggalkan Kota Yerusalem ini karena Herodes akan membunuh saya”.

Reporter:
“Bapak-pak Farisi, apakah benar Herodes mengancam dan hendak membunuh Yesus?”

Farisi 1:
“Iya benar. Herodes hendak membunuh Yesus”.

Farisi 2:
“Makanya kami segera menemui Yesus untuk menyampaikan berita ancaman itu”.

Farisi 3:
“Benar…..Oleh sebab itu kami berharap Yesus segera pergi ke kota lain. Jangan di Yerusalem ini sementara waktu. Sangat berbahaya bagi keselamatan Yesus”.

Reporter:
“Lalu, kapan rencananya Yesus akan meninggalkan kota Yerusalem ini?”

Yesus:
“Tidak! Apapun yang terjadi, saya tetap di Yerusalem. Saya tidak takut. Saya tidak gentar terhadap ancaman Herodes, penguasa wilayah. Sekalipun saya harus mati di Yerusalem, saya tidak takut”.

Farisi 1:
“Yesus benar-benar pemberani. Dia malah menyuruh kami untuk pergi menemui Herodes dan menyampaikan keberanian Yesus”.

Reporter:
“Mengapa Anda tidak takut terhadap ancaman pembunuhan dari Herodes, Yesus?”

Yesus:
“Saya sangat mengasihi umat Tuhan, khususnya di Yerusalem ini. Saya siap menderita bahkan mati untuk menyelamatkan manusia agar dunia ini penuh damai sejahtera”.

Reporter:
“Pemirsa, demikianlah berita hari ini tentang Yesus yang sangat mengasihi umat manusia. Ia mengasihi semua orang termasuk anak-anak. Sampai bertemu minggu depan. Bye, bye”.

Penerapan
Pamong menegaskan ulang tentang pesan firman Tuhan hari ini, yaitu bahwa Yesus berani menghadapi ancaman pembunuhan dari Herodes, sang penguasa wilayah. Yesus tidak takut menderita sebab Ia ingin menyelamatkan umat manusia. Yesus sangat mengasihi kita semua. Itulah sebabnya Yesus rela menderita bahkan mati di kayu salib.

Aktivitas
Menyusun kalimat dari potongan-potongan kata menjadi kalimat:
“Yesus tidak gentar menghadapi ancaman dan penderitaan karena Yesus sangat mengasihi saya”.

Peralatan yang diperlukan:
Potongan-potongan kata → tersedia di sini

Cara bermain:

  1. Bagi anak pratama ke dalam beberapa kelompok
  2. Setiap kelompok mendapat sebuah amplop berisi potongan kata “Yesus tidak gentar menghadapi ancaman dan penderitaan karena Yesus sangat mengasihi saya”.
  3. Beri waktu untuk tiap kelompok untuk membaca potongan kata dan mendiskusikan kalimat yang tepat untuk merangkai semua potongan yang ada tanpa ada yang tersisa.
  4. Kelompok yang tercepat menyusun potongan kata dengan benar adalah pemenangnya.
  5. Siapkan hadiah sederhana untuk beberapa kelompok pemenang. Misalnya: kelompok tercepat, kelompok terkompak, dan kelompok pantang menyerah.

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak dapat mengatakan alasan Yesus tidak takut terhadap ancaman Herodes.

Alat Peraga:

Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan awal ini membutuhkan dua orang pamong. Seorang pamong sebagai news anchor dan seorang yang lain yang akan mengajak anak madya bernyanyi lagu “Sayang-sayang Disayang“. Pamong yang menjadi news anchor, bertugas untuk menyajikan berita kepada anak-anak madya sebagai audiensnya.

News anchor:
“Pemirsa, Selamat pagi. Selamat bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kembali terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan di Kota Yerusalem (tunjukkan print out gambar Kota Yerusalem).
Kota Yerusalem memang dianggap sebagai kota suci/kudus bagi orang Yahudi karena di sana berdiri bait suci (rumah Allah) dan kumpulan para tokoh rohani. Namun sayang, kota Yerusalem dipenuhi dengan orang-orang yang suka membunuh para nabi, keras hati, tidak mempan teguran.
Hari ini telah terjadi ancaman pembunuhan terhadap Yesus. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Saksikan selengkapnya sesaat lagi”.

Pamong yang lain: mengajak anak balita bernyanyi lagu “Sayang-sayang Disayang

Peralatan yang diperlukan:

  1. Kardus bekas, dibuat menjadi mic.
  2. Print out gambar Kota Yerusalem (terlampir di sini)
  3. Instrumen pengantar berita (terlampir di sini) → jika memungkinkan (opsional)

Inti Penyampaian
Penyampaian firman Tuhan dilakukan dengan menggunakan metode broadcast. Broadcast adalah proses pengiriman informasi secara terus menerus agar semua orang menerima dan mengetahui informasi tersebut.

Pemeran yang diperlukan:

  1. Seorang pamong menjadi presenter berita TV
  2. Seorang pamong berperan menjadi Yesus
  3. Dua atau tiga orang pamong berperan sebagai orang-orang Farisi

Reporter:
“Selamat pagi pemirsa.
Terima kasih telah kembali bergabung bersama kami di Berita Pagi GKJW ………
Kini bersama saya telah hadir Yesus (pamong yang berperan sebagai Yesus melambaikan tangan) dan beberapa orang Farisi (pamong yang berperan sebagai orang Farisi melambaikan tangan).
Selamat pagi Yesus dan bapak-bapak Farisi, yang telah berkenan hadir dalam program kami, “Berita Pagi GKJW ………”

Reporter:
“Yesus, apakah Anda dapat menceritakan ulang kepada kami semua tentang ancaman pembunuhan yang Anda terima dari Herodes, sang raja wilayah?”

Yesus:
“Beberapa waktu lalu, saya didatangi oleh bapak-bapak Farisi ini. Mereka menyampaikan pesan penting untuk saya yaitu agar saya sesegera mungkin meninggalkan Kota Yerusalem ini karena Herodes akan membunuh saya”.

Reporter:
“Bapak-pak Farisi, apakah benar Herodes mengancam dan hendak membunuh Yesus?”

Farisi 1:
“Iya benar. Herodes hendak membunuh Yesus”.

Farisi 2:
“Makanya kami segera menemui Yesus untuk menyampaikan berita ancaman itu”.

Farisi 3:
“Benar…..Oleh sebab itu kami berharap Yesus segera pergi ke kota lain. Jangan di Yerusalem ini sementara waktu. Sangat berbahaya bagi keselamatan Yesus”.

Reporter:
“Lalu, kapan rencananya Yesus akan meninggalkan kota Yerusalem ini?”

Yesus:
“Tidak! Apapun yang terjadi, saya tetap di Yerusalem. Saya tidak takut. Saya tidak gentar terhadap ancaman Herodes, penguasa wilayah. Sekalipun saya harus mati di Yerusalem, saya tidak takut”.

Farisi 1:
“Yesus benar-benar pemberani. Dia malah menyuruh kami untuk pergi menemui Herodes dan menyampaikan keberanian Yesus”.

Reporter:
“Mengapa Anda tidak takut terhadap ancaman pembunuhan dari Herodes, Yesus?”

Yesus:
“Saya sangat mengasihi umat Tuhan, khususnya di Yerusalem ini. Saya siap menderita bahkan mati untuk menyelamatkan manusia agar dunia ini penuh damai sejahtera”.

Reporter:
“Pemirsa, demikianlah berita hari ini tentang Yesus yang sangat mengasihi umat manusia. Ia mengasihi semua orang termasuk anak-anak. Sampai bertemu minggu depan. Bye, bye”.

Penerapan
Pamong menegaskan ulang tentang pesan firman Tuhan hari ini, yaitu bahwa Yesus berani menghadapi ancaman pembunuhan dari Herodes, sang penguasa wilayah. Yesus tidak takut menderita sebab Ia ingin menyelamatkan umat manusia. Yesus sangat mengasihi kita semua. Itulah sebabnya Yesus rela menderita bahkan mati di kayu salib.

Aktivitas
Menyusun kalimat dari potongan-potongan kata menjadi kalimat:
“Yesus tidak gentar menghadapi ancaman dan penderitaan karena Yesus sangat mengasihi saya”.

Peralatan yang diperlukan:
Potongan-potongan kata → tersedia di sini

Cara bermain:
1. Bagi anak madya ke dalam beberapa kelompok.
2. Setiap kelompok mendapat sebuah amplop berisi potongan kata “Yesus tidak gentar menghadapi ancaman dan penderitaan karena Yesus sangat mengasihi saya”.
3. Beri waktu untuk tiap kelompok untuk membaca potongan kata dan mendiskusikan kalimat yang tepat untuk merangkai semua potongan yang ada tanpa ada yang tersisa.
4. Kelompok yang tercepat menyusun potongan kata dengan benar adalah pemenangnya.
5. Siapkan hadiah sederhana untuk beberapa kelompok pemenang. Misalnya: kelompok tercepat, kelompok terkompak, dan kelompok pantang menyerah.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak