Judul: Roti Hidup Sumber Kehidupan
Tahun Liturgi: Pekan Pembangunan GKJW
Tema: Menghadirkan kehidupan bagi dunia
Bacaan Alkitab: Yohanes 6:41-51
Ayat Hafalan/ Nats: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yohanes 6: 51)
Lagu Tema: Roti Hidup & Terang Dunia
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Roti adalah makanan pokok bagi Bangsa Israel. Dengan roti, diperoleh kekuatan dan rasa kenyang. Melalui makanan ini diperoleh kekuatan jasmani. Yesus datang ke dunia ini tidak hanya memberi kekenyangan jasmani saja. Ia datang ke dunia sebagai roti hidup. Ia memberi kekenyangan rohani yang menuju hidup kekal.
Yesus adalah roti hidup, tidak seperti roti biasa yang hanya mengenyangkan sementara tetapi setelah itu akan lapar lagi. Yesus adalah roti hidup yang membuat orang yang datang dan percaya kepadaNya tidak lapar dan haus lagi. Barangsiapa yang makan daging dan minum darahNya akan memperoleh hidup kekal. Tentu bukan secara jasmani kita makan daging dan minum darah Yesus. Maksud dari semua itu adalah hidup di dalam Yesus. Yesus adalah sumber kehidupan orang yang percaya kepadaNya. Dengan hidup di dalam Yesus, maka orang yang percaya penuh kepadaNya memperoleh hidup kekal.
Refleksi Untuk Pamong
Panggilan orang percaya adalah makan roti hidup. Maknanya adalah hidup di dalam Yesus dengan sepenuh hati. Yesus adalah sumber kehidupan, itu berarti kita yang percaya kepadanya harus membawa kehidupan bagi dunia di sekitar kita. Yesus adalah kasih, itu berarti kita yang hidup di dalamNya harus membawa kasih bagi sesama di sekitar kita.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
- Anak menirukan penjelasan pamong tentang arti Roti Hidup
- Dengan permainan, pamong membagikan roti tawar dan mengajak anak-anak untuk menghias roti tersebut untuk dibawa pulang oleh anak-anak.
Alat Peraga
- Beberapa roti tawar yang sudah dipotong untuk dihias bersama.
- Siapkan juga mentega, selai, misis, dan lainnya yang dapat digunakan untuk menghias roti.
- Bila ada, bisa disiapkan pemotong/ cetakan kue dengan bentuk bermacam-macam untuk memotong roti menjadi bentuk yang lebih menarik.
- Siapkan beberapa piring plastik sebagai tempat roti pada saat dihias.
- Kotak kue untuk membungkus roti yang sudah dihias agar dapat dibawa pulang.
Pendahuluan
Apakah teman-teman sudah sarapan hari ini? Sarapan apa? Nasi, roti, kentang. Apakah setelah sarapan teman-teman merasa kenyang? (Ajak anak-anak untuk menceritakan tentang sarapannya). Apakah ada di antara teman-teman yang belum sarapan? Tidak apa-apa. Nanti setelah ini segera sarapan supaya memperoleh tenaga untuk beraktivitas hari ini ya.
Teman-teman, kita semua tentu membutuhkan makanan untuk tubuh jasmani kita. Kita memperoleh kekuatan dari makanan yang kita makan. Apabila kita tidak mau makan, tentu tubuh kita menjadi lemah dan kita menjadi sakit. Untuk dapat sembuh dari penyakit ya kita harus makan. Dengan makanan yang kita makan itu kita menjadi sehat, menjadi memiliki kekuatan, dan yang penting adalah kita bisa tetap hidup. Sehingga kita bisa belajar, bisa bermain, bisa ngobrol dengan teman dan lain-lain.
Inti Penyampaian
Nah, teman-teman. Ternyata yang membutuhkan makanan tidak hanya tubuh jasmani kita saja, tetapi juga rohani kita. Tubuh rohani kita ini tidak kelihatan seperti tubuh jasmani, tetapi tetap butuh makanan. Kalau tubuh jasmani makanannya adalah roti, nasi, tempe dan lain-lain, berbeda dengan makanan rohani. Kalau menurut Firman Tuhan, Tuhan Yesus adalah roti hidup yang turun dari sorga. Karena itu kita harus makan roti hidup itu untuk kehidupan tubuh rohani kita.
Caranya adalah dengan melakukan perintah Tuhan Yesus. Kita harus rajin berdoa, memuji nama Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan. Masih rajin membaca Pancaran Air Hidup Junior kan? Nah itulah cara makan roti hidup. Dengan roti hidup itu, rohani kita menjadi sehat. Kita dapat selalu melakukan kasih, berbuat baik kepada sesama. Kalau tubuh rohani kita sehat, kita tidak mudah jatuh ke dalam dosa. Yuk tetap makan roti hidup sehingga tubuh rohani kita selalu sehat ya.
Aktivitas
Ajak teman-teman untuk menghias roti tawar yang sudah disiapkan bersama-sama dengan pamong. Bila sudah selesai dihias dapat dimakan bersama atau dibawa pulang.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak mengulang penjelasan dari pamong tentang Yesus yang adalah roti hidup/ sumber kehidupan manusia.
- Anak memberi contoh tentang Yesus sebagai sumber kehidupan manusia.
Alat Peraga
Roti tawar yang sudah dipotong
Pendahuluan
Apakah teman-teman sudah sarapan hari ini? Sarapan apa? Nasi, roti, kentang. Apakah setelah sarapan teman-teman merasa kenyang? (Ajak anak-anak untuk menceritakan tentang sarapannya). Apakah ada di antara teman-teman yang belum sarapan? Tidak apa-apa. Nanti setelah ini segera sarapan supaya memperoleh tenaga untuk beraktivitas hari ini ya.
Teman-teman, kita semua tentu membutuhkan makanan untuk tubuh jasmani kita. Kita memperoleh kekuatan dari makanan yang kita makan. Apabila kita tidak mau makan, tentu tubuh kita menjadi lemah dan kita menjadi sakit. Untuk dapat sembuh dari penyakit ya kita harus makan. Dengan makanan yang kita makan itu kita menjadi sehat, menjadi memiliki kekuatan, dan yang penting adalah kita bisa tetap hidup. Sehingga kita bisa belajar, bisa bermain, bisa ngobrol dengan teman dan lain-lain.
Inti Penyampaian
Nah, teman-teman. Supaya sehat dan memiliki kekuatan ternyata tubuh jasmani kita membutuhkan makanan. Ternyata tidak hanya tubuh jasmani saja yang membutuhkan makanan. Tubuh rohani kita juga membutuhkan makanan agar dapat tetap hidup sehat. Firman kita hari ini mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah roti hidup yang telah turun dari sorga. Itu artinya Tuhan Yesus adalah makanan rohani kita. Ia adalah sumber kehidupan rohani kita. Karena Tuhan Yesus adalah roti hidup yang menjadi makanan rohani kita, maka kita harus memakannya setiap hari.
Caranya bagaimana? Tentu berbeda dengan makan makanan jasmani yang kita gigit, kita kunyah lalu kita telan. Cara makan roti hidup ini adalah dengan tinggal di dalam Tuhan Yesus. Dengan melakukan perintahNya, rajin berdoa, rajin mendengarkan Firman Tuhan, rajin memuji dan memuliakan nama Tuhan. Masih rajin membaca Pancaran Air Hidup Junior kan?
Nah, dengan makan roti hidup itu, tubuh rohani kita akan tetap hidup dan kita juga mempunyai kekuatan untuk selalu berbuat baik dan menyatakan kasih kepada saudara, orang tua, teman dan semua orang. Tuhan Yesus sebagai roti hidup inilah yang menjadi sumber kehidupan kita. Karena itu yuk kita selalu makan roti hidup, supaya tubuh rohani kita juga tetap sehat dan kuat.
Aktivitas
- Ajak anak-anak untuk bercerita tentang pengalamannya memperoleh kekuatan baru dari Tuhan Yesus untukmelakukan hal yang baik di dalam kehidupan kita. Contoh: Saat pagi hari kita berdoa kepada Tuhan sebelum memulai aktivitas hari itu. Maka kita memperoleh kekuatan untuk selalu berbauat baik kepada semua orang di sepanjang hari itu.
- Bagikan roti tawar kepada anak-anak. Mintalah anak-anak untuk memberikan roti tawar itu kepada orang tua mereka saat pulang, sambil menjelaskan kepada orang tua tentang Tuhan Yesus sebagai roti hidup dan sumber kehidupan.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak menyebutkan bagaimana supaya kehidupan umat manusia senantiasa dekat dengan sumber kehidupannya (Tuhan Yesus).
Pendahuluan
Apakah teman-teman sudah sarapan hari ini? Sarapan apa? Nasi, roti, kentang. Apakah setelah sarapan teman-teman merasa kenyang? (Ajak anak-anak untuk menceritakan tentang sarapannya). Apakah ada di antara teman-teman yang belum sarapan? Tidak apa-apa. Nanti setelah ini segera sarapan supaya memperoleh tenaga untuk beraktivitas hari ini ya.
Teman-teman, kita semua tentu membutuhkan makanan untuk tubuh jasmani kita. Kita memperoleh kekuatan dari makanan yang kita makan. Apabila kita tidak mau makan, tentu tubuh kita menjadi lemah dan kita menjadi sakit. Untuk dapat sembuh dari penyakit ya kita harus makan. Dengan makanan yang kita makan itu kita menjadi sehat, menjadi memiliki kekuatan, dan yang penting adalah kita bisa tetap hidup. Sehingga kita bisa belajar, bisa bermain, bisa ngobrol dengan teman dan lain-lain.
Inti Penyampaian
Nah teman-teman, kita tadi sudah bicara tentang makanan untuk tubuh jasmani kita, tubuh yang kelihatan. Ternyata tubuh rohani kita, yaitu tubuh kita yang tidak kelihatan, juga butuh makanan. Firman Tuhan hari ini menceritakan bahwa Tuhan Yesus adalah roti hidup. Tuhan Yesus adalah roti hidup yang telah turun dari sorga.
Lho… Tuhan Yesus kok roti? Berarti bisa dimakan dong? Iya, Tuhan Yesus adalah roti. Tetapi tentunya berbeda dengan roti tawar yang kita makan. Kalau roti tawar yang kita makan itu makanan untuk tubuh jasmani kita. Sedangkan Tuhan Yesus adalah roti untuk kebutuhan rohani kita. Ternyata tidak hanya jasmani saja yang membutuhkan makanan ya, tapi juga rohani kita. Dengan makan makanan rohani, maka tubuh rohani kita akan menjadi sehat.
Lalu bagaimana caranya kita bisa makan roti untuk kebutuhan rohani kita. Tuhan Yesus dikatakan sebagai roti hidup yang turun dari sorga, itulah makanan bagi tubuh rohani kita. Tentu tidak seperti makan roti tawar yang kita gigit lalu kita kunyah dan kita telan. Caranya makan roti hidup untuk tubuh rohani kita adalah dengan hidup di dalam Tuhan Yesus. Dengan cara rajin berdoa, rajin mendengarkan Firman Tuhan, rajin memuji nama Tuhan. Dengan cara ini kita makan roti hidup yang telah turun dari sorga itu. Dengan makan roti hidup itu, tubuh rohani kita akan tetap hidup dan kita juga mempunyai kekuatan untuk selalu berbuat baik dan menyatakan kasih kepada saudara, orang tua, teman dan semua orang. Tuhan Yesus sebagai roti hidup inilah yang menjadi sumber kehidupan kita. Karena itu yuk kita selalu makan roti hidup, supaya tubuh rohani kita juga tetap sehat dan kuat.
Aktivitas:
- Bagi anak-anak dalam kelompok kecil terdiri dari dua atau tiga orang.
- Ajak anak-anak mendiskusikan dalam kelompok kecil tentang apa saja yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan untuk makan roti hidup ini, sehingga dapat selalu dekat dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan Yesus.
- Tuliskan hasil diskusi ke dalam daftar dan mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi.