Yesuslah Roti Hidup Tuntunan Ibadah Anak 4 Agustus 2024

22 July 2024

Judul: Yesuslah Roti Hidup
Tahun Liturgi: Pembukaan Bulan Pembangunan GKJW
Tema: Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan

Bacaan Alkitab: Yohanes 6:24-35
Ayat Hafalan: “Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6: 35)

Lagu Tema: Roti Hidup

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Orang banyak mengikut Yesus karena mereka mengalami mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ketika mereka mengikut Yesus dan lapar, Yesus memberi mereka makan. Orang banyak melihat Yesus memberi makan lima ribu orang. Orang banyak ini telah merasakan berkat Yesus berupa makanan jasmani. Mereka mencari Yesus dengan harapan mereka dapat dikenyangkan lagi oleh Yesus. Mereka mencari Yesus bukan kerena melihat tanda-tanda bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Karena itu Yesus menegur orang banyak itu dan meminta mereka untuk bekerja bukan hanya untuk makanan jasmani saja melainkan untuk makanan yang dapat mengenyangkan rohani mereka menuju hidup yang kekal. Pekerjaan itu adalah untuk percaya kepada Dia yang diutus Allah. Tetapi orang banyak hanya berharap akan makanan jasmani saja

Orang banyak menyampaikan kepada Yesus bahwa nenek moyang mereka memperoleh manna di padang gurun. Tuhan Yesus menjawab bahwa bukan Musa yang memberi mereka roti dari sorga, melainkan Bapa di Sorga. Roti dari Allah adalah roti yang turun dari sorga dan memberi hidup kepada dunia. Yesus adalah roti hidup itu.

Refleksi Untuk Pamong
Melalui perikop ini kita diingatkan untuk tidak hanya menikmati roti duniawi saja tetapi juga roti sorga. Artinya, kita diajak untuk tidak hanya mencari kepuasan duniawi saja tetapi juga berusaha untuk menerima roti hidup. Dengan percaya kepada Yesus maka kita dituntut juga untuk melakukan ajaran-ajaran Yesus yaitu hidup dalam kasih. Mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia. Karena itu panggilan bagi kita adalah untuk menerima roti hidup, yaitu percaya kepada Yesus sepenuh hati kita, melakukan ajaranNya di dalam hidup kita, dan menjadi berkat bagi sesama di sekitar kita.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak menghafal perkataan Yesus didalam ayat 35

Alat Peraga
Beberapa roti tawar yang sudah dipotong untuk dimakan bersama pamong dan murid balita. Bila perlu juga bawakan selai atau mentega untuk melengkapinya.

Pendahuluan
Teman-teman, kita semua tentu pernah merasa lapar. Apa yang teman-teman lakukan ketika lapar? Iya.. makan. Ini ada beberap potong roti. Yuk kita makan bersama. Siapa yang mau? (Pamong membagikan roti yang sudah disiapkan dan makan bersama. Ajak anak-anak untuk ngobrol apa saja tentang roti tersebut).

Kita tadi sudah makan roti.Kita makan sebebnarnya supaya apa ya? Tentu supaya kenyang. Nanti kalau lapar lagi? Ya makan lagi.. Teman-teman sehari makan berapa kali? Normalnya sih tiga kali, makan pagi, makan siang, makan malam. Setelah itu besoknya kita lapar lagi.

Inti Penyampaian
Nah, Cerita hari ini menceritakan tentang Tuhan Yesus yang bercakap-cakap dengan orang banyak yang mengikutNya di Kapernaum. Tuhan Yesus mengatakan kepada orang banyak bahwa Ia adalah roti hudup.

Lho, apa maksudnya roti hidup ya? Apakah sama dengan roti yang kita makan kalau perut kita lapar? Tentu yang dimaksud Tuhan Yesus bukan itu. Roti yang kita makan kalau perut lapar itu adalah roti untuk kebutuhan tubuh jasmani kita. Kita makan roti itu supaya tubuh kita sehat.

Sedangkan roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah roti untuk kebutuhan rohani kita. Yaitu roti yang membuat kita dekat dengan Tuhan. Jadi makan roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah dengan mendengarkan Firman Tuhan, berdoa, dan memuji Tuhan.

Nah, teman-teman. Yuk kita tidak hanya makan roti untuk perut kita yang lapar saja, tapi juga makan roti hidup untuk kebutuhan rohani kita ya. Yuk kita semua rajin berdoa, rajin mendengarkan Firman Tuhan, dan rajin memuji nama Tuhan. Supaya dengan semua itu kita dapat semakin mengasihi Tuhan dan sesama kita.

Aktivitas

  1. Pamong membacakan potongan kalilmat dari Yohanes 6: 35 “Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti hidup”. Ajak anak-anak untuk menirukan apa yang dibacakan oleh pamong beberapa kali.
  2. Ajak anak-anak mewarnai gambar di bawah ini


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak-anak menyusun kalimat perkataan Yesus dalam ayat 35 dengan benar.

Alat Peraga
Beberapa roti tawar yang sudah dipotong untuk dimakan bersama pamong dan murid pratama. Bila perlu juga bawakan selai atau mentega untuk melengkapinya.

Pendahuluan
Teman-teman, kita semua tentu pernah merasa lapar. Apa yang teman-teman lakukan ketika lapar? Tentu akan makan, karena itu menjadi kebutuhan kita. Makan apa saja sih yang menjadi favorit teman-teman? Ada nasi goreng, ayam goreng, roti, sate… Wah banyak ya. Ini ada beberapa potong roti. Yuk kita makan bersama. (Ajak anak-anak bersama pamong mempersiapkan roti untuk dimakan sambil ngobrol apa saja tentang roti itu).

Kita sudah makan roti bersama. Itu semua tentu membuat kita kenyang. Tetapi tidak selamanya kita kenyang bukan. Setelah beberapa saat kita akan lapar lagi dan membutuhkan makanan lagi. Maka kalau kita lapar, ya kita makan lagi.

Inti Penyampaian
Teman-teman, perikop bacaan kita kali ini menceritakan tentang Tuhan Yesus yang bercakap-cakap dengan para pengikut Yesus di Kapernaum. Orang-banyak itu mengikut Yesus dengan harapan mereka dibuat kenyang lagi oleh Tuhan Yesus, setelah Tuhan Yesus memberi makan mereka sebanyak lima ribu orang. Tetapi Yesus justru berbicara tentang roti hidup.

Siapakah roti hidup itu? Roti hidup adalah Tuhan Yesus sendiri? Lalu apa yang dimaksud dengan roti hidup? Tentu berbeda dengan roti yang membuat perut kita kenyang. Roti yang membuat perut kita kenyang adalah roti yang dibutuhkan oleh tubuh jasmani kita. Jika kita lapar, kita akan makan roti atau makanan lain, nasi goreng, ayam goreng, sate dan lainnya. Kita juga mendapatkan tenaga untuk melakukan aktivitas kita sehari-hari dari roti atau makanan jasmani itu. Tetapi tentu tidak seterusnya kita akan kenyang dengan roti dan makanan jasmani itu. Kita akan merasa lapar lagi dan kita akan makan lagi. Begitu seterusnya.

Berbeda dengan roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus. Roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah roti untuk kebutuha rohani kita. Roti yang membuat kita menjadi dekat dengan Tuhan. Lalu bagaimana kita bisa makan roti hidup itu? Tentu caranya dengan mengikut dan hidup di dalam Tuhan Yesus. Kita harus memperhatikan dan menjalankan apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan Yesus.

Aktivitas
Siapkan bahan aktivitas sebagai berikut:

  1. Beberapa lembar karton atau kardus bekas (yang luasnya cukup untuk memasang potongan kalimat dari Yohanes 6: 35)
  2. Alat untuk mewarnai atau menghias karton atau kardus.
  3. Beberapa amplop atau tempat untuk menyimpan potongan kalimat dari Yohanes 6: 35
  4. Tulislah ayat Yohanes 6: 35 kemudian potong dan bagi setiap kata-kata. Buatlah beberapa kalimat sesuai jumlah kelompok yang akan dibagi.
  5. Masukkan setiap potongan kata yang sudah dikelompokkan menjadi satu kalimat ke dalam masing-masing amplop atau tempat.

Bagilah anak-anak dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing  terdiri dari dua atau tiga orang. Kemudian bagikan amplop yang berisi potongan kalimat dari ayat Yohanes 6: 35 yang sudah disiapkan. Pada hitungan ketiga mintalah anak-anak membuka amplop dan menyusun kata-kata di dalamnya menjadi kalimat dari ayat Yohanes 6: 35 dan menempelkannya di selembar karton. Jika sudah selesai, anak-anak dapat menghias karton tersebut dan jika memungkinkan dapat memasangnya di dinding kelas.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menjelaskan bahwa yang dimaksud Roti Hidup bukanlah roti dalam bentuk makanan melainkan Roti Hidup berarti roti yang memberi kehidupan yakni didalam Tuhan Yesus Kristus

Alat Peraga
Beberapa roti tawar yang sudah dipotong untuk dimakan bersama pamong dan murid madya. Bila perlu juga bawakan selai atau mentega untuk melengkapinya.

Pendahuluan
Teman-teman, kita semua tentu pernah merasa lapar. Apa yang teman-teman lakukan ketika lapar? Tentu akan makan, karena itu menjadi kebutuhan kita. Makan apa saja sih yang menjadi favorit teman-teman? Ada nasi goreng, ayam goreng, roti, sate… Wah banyak ya. Ini ada beberapa potong roti. Yuk kita makan bersama. (Ajak anak-anak bersama pamong mempersiapkan roti untuk dimakan sambil ngobrol apa saja tentang roti itu).

Kita sudah makan roti bersama. Itu semua tentu membuat kita kenyang. Tetapi tidak selamanya kita kenyang bukan. Setelah beberapa saat kita akan lapar lagi dan membutuhkan makanan lagi. Maka kalau kita lapar, ya kita makan lagi.

Inti Penyampaian
Teman-teman, perikop bacaan kita kali ini menceritakan tentang Tuhan Yesus yang bercakap-cakap dengan para pengikut Yesus di Kapernaum. Orang-banyak itu mengikut Yesus dengan harapan mereka dibuat kenyang lagi oleh Tuhan Yesus, setelah Tuhan Yesus memberi makan mereka sebanyak lima ribu orang. Tetapi Yesus justru berbicara tentang roti hidup.

Siapakah roti hidup itu? Roti hidup adalah Tuhan Yesus sendiri? Lalu apa yang dimaksud dengan roti hidup? Tentu berbeda dengan roti yang membuat perut kita kenyang. Roti yang membuat perut kita kenyang adalah roti yang dibutuhkan oleh tubuh jasmani kita. Jika kita lapar, kita akan makan roti atau makanan lain, nasi goreng, ayam goreng, sate dan lainnya. Kita juga mendapatkan tenaga untuk melakukan aktivitas kita sehari-hari dari roti atau makanan jasmani itu. Tetapi tentu tidak seterusnya kita akan kenyang dengan roti dan makanan jasmani itu. Kita akan merasa lapar lagi dan kita akan makan lagi. Begitu seterusnya.

Berbeda dengan roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus. Roti hidup yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah roti untuk kebutuha rohani kita. Roti yang membuat kita menjadi dekat dengan Tuhan. Lalu bagaimana kita bisa makan roti hidup itu? Tentu caranya dengan mengikut dan hidup di dalam Tuhan Yesus. Kita harus memperhatikan dan menjalankan apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan Yesus.

Aktivitas
Ajak anak-anak untuk membuat daftar kegiatan yang dilakukan setiap hari yang dapat menggambarkan bahwa anak-anak sedang menerima roti hidup.

  1. (Contoh) Berdoa di pagi hari saat bangun tidur. Mengucap syukur atas hari baru yang Tuhan beri.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak