Bacaan : Kisah Para Rasul 16:19-25
Tahun Gerejawi : Bulan Budaya
Tema : Anak Kreatif: Tuhan memberi Talenta
Ayat Hafalan : “Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.” (Mazmur, 34:2a)
Lagu: Kidung Ria No. 73 : Hati Yang Gembira
Penjelasan Teks
Peristiwa yang dialami oleh Paulus dan rekan pelayanannya Silas, merupakan peristiwa yang terjadi dalam perjalanan pemberitaan injil Paulus yang kedua. Perjalanan Paulus yang kedua ini meliputi Asia Kecil, Yunani dan Roma. Cerita dalam perikop bacaan saat ini terjadi saat Paulus dan Silas sedang berada di Filipi. Di sana mereka menemukan sebuah tempat sembahyang Yahudi. Dalam perkumpulan itu Paulus berjumpa dengan seorang perempuan yang mempunyai roh tenung. Dalam bahasa Yunani, roh tenung disebut juga pneuma yang berarti “roh piton”. Menurut mitologi Yunani, ular piton menjaga tempat dan juga orang yang menerima petunjuk dewa-dewi. Ketika kekristenan mulai menyebar di seluruh kekaisaran Romawi, sebagian besar orang Romawi sudah memiliki kepercayaan bahwa ada banyak dewa dan dewi yang mengendalikan setiap segi kehidupan mereka dan alam semesta. Dari sini maka jelas bahwa perempuan yang memiliki roh tenung tadi merupakan perempuan yang dilindungi karena dia mendapat petunjuk dari dewa-dewi. Sehingga apa yang dilakukannya adalah untuk membuat para tuan-tuannya mendapat penghasilan yang besar. Beberapa waktu perempuan itu terus mengikuti Paulus (Kis 16:18) sambil menyatakan bahwa Paulus adalah hamba Allah yang Mahatinggi yang memberitakan jalan keselamatan.
Ketika Paulus merasa tidak tahan lagi dengan perbuatan perempuan tersebut, maka Paulus mengusir roh yang membantu perempuan itu dan seketika itu juga roh itu keluar. Saat Paulus mengusir roh dari perempuan itu tampaknya para tuan dari perempuan itu juga menyaksikan dan merasa bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan besar telah lenyap. Maka akibat dari tindakan Paulus ini adalah dia dan Silas ditangkap dan digiring menghadap pembesar-pembesar kota, dengan memberikan tuduhan bahwa kehadiran Paulus dan Silas ke kota itu adalah untuk membawa suatu ajaran baru. Ajaran baru yang dianggap akan membuat orang untuk pindah agama. Selanjutnya Paulus dan Silas didera dan dimasukan ke dalam penjara. Mereka ditempatkan dalam ruang penjara yang paling tengah dengan kaki yang dipasung dengan kuat. Hal menarik yang kemudian dilakukan oleh Paulus dan Silas saat tengah malam adalah bukan menangis dan meratap melainkan mereka justru berdoa dan memuji Tuhan. Tentu tidak dalam volume yang rendah atau sedang karena orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Ternyata doa dan puji-pujian mereka berdampak besar, bukan hanya bagi mereka melainkan bagi semua orang yang ada dalam tahanan tersebut. Malam itu juga terjadi gempa bumi yang hebat sehingga sendi-sendi penjara itu goyah dan terbukalah semua pintu penjara dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Melalui kisah Paulus dan Silas ini, pamong dan anak-anak diingatkan bahwa situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan atau yang paling berat sekalipun hendaknya tidak menghalangi untuk tetap memuji dan memuliakan nama Tuhan. Puji-pujian merupakan bentuk ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan dalam kehidupan umat-Nya. Dari kisah Paulus dan Silas dapat dilihat juga bahwa puji-pujian itu juga mempunyai daya atau kekuatan atas terjadinya suatu mukjizat yang Tuhan kerjakan bagi umat-Nya. Ini juga yang seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saat sakit, kemudian tetap memuji Tuhan, maka akan memberikan kekuatan bagi badan yang lemah karena menyadari bahwa Tuhan memberi kekuatan. Artinya puji-pujian yang dilantunkan senantiasa mengingatkan manusia akan karya Agung Tuhan atas kehidupannya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah Paulus dan Silas yang tetap memuji Tuhan meskipun dalam keadaan yang tidak menyenangkan.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD)
- Gambar 1 : Gambar Paulus dan Silas di dalam penjara
- Gambar 2 : Gambar Paulus dan Silas memuji Tuhan dalam posisi dibelenggu
- Gambar 3 : Gambar runtuhnya penjara
Pendahuluan
Selamat pagi Anak-anak..
Anak-anak, siapa yang pernah melihat pencuri yang dibawa ke kantor polisi, atau mungkin orang yang bersalah dan harus dimasukkan penjara? Anak-anak tahu tangan mereka diapakan supaya mereka tidak melarikan diri? Tangannya diberi borgol, wah bagaimana itu ya? Ayo siapa yang berani maju ke depan, kita akan coba bagaimana sih kalau tangan di borgol itu? (pamong memberikan kesempatan kepada anak untuk maju, jika sudah ada, maka pegang kedua tangan anak dan posisikan di belakang punggungnya. Tanyakan kepada anak yang maju, bagaimana rasanya saat tangan mereka diletakkan di bagian belakang dan hampir tidak bisa bergerak.) Kamu yang sudah mencoba, bagaimana rasanya saat tanganmu diletakkan di belakang dan dipegangi, sehingga kamu tidak bisa bergerak? Bagaimana rasanya? Apakah menyenangkan? Atau justru sebaliknya? Kira-kira anak-anak akan tetap tersenyum atau justru akan merasakan kesakitan dan akan menangis? (pamong memberikan kesempatan kepada anak untuk menjawab)
Inti Penyampaian
Anak-anak.. pagi ini kita akan mendengar cerita tentang dua orang yang juga dipenjara. Kira-kira siapakah mereka? Mereka adalah Paulus dan Silas. Siapa Anak-anak? (pamong mengajak untuk mengulangi nama Paulus dan Silas) Siapa yang pertama? P-A-U-L-U-S. Kemudian temannya Paulus siapa namanya? S-I-L-A-S. Apa ya yang kira-kira mereka alami?
Anak-anak, Paulus dan Silas ini adalah murid-murid Tuhan Yesus yang memberitakan kabar sukacita ke daerah-daerah. Suatu ketika mereka tiba di sebuah daerah yang bernama Filipi, Apa? F-I-L-I-P-I. Di sana mereka berdua menceritakan tentang Tuhan Yesus. Ternyata tidak semua orang suka dengan Paulus dan Silas. Ada sebagian orang yang tidak suka jika mereka di sana dan bercerita tentang Tuhan Yesus. Kemudian, orang-orang yang tidak suka ini, menangkap Paulus dan Silas kemudian memasukkan mereka ke dalam penjara (tunjukkan gambar I). Ini suasana dalam penjara tersebut. Apakah terlihat sangat menyenangkan? Tidak! Karna mereka juga diikat tangan dan kakinya sehingga mereka tidak bisa bergerak.
Bagaimana tadi rasanya kalau tangannya ditahan di belakang dan tidak bisa bergerak? (pamong mengajak anak-anak untuk meletakkan tanggannya di belakang beberapa saat) Kalau anak-anak mungkin akan merasakan kesakitan dan mungkin akan menangis. Berbeda dengan kedua murid Tuhan Yesus ini. Mereka justru memuji Tuhan, bahkan dengan suara yang nyaring (tunjukkan gambar II). Bagaimana kalau menyanyi dengan suara yang nyaring? (pamong mengajak anak-anak menyanyikan sebuah lagu dengan suara yang keras dan nyaring) Sekarang coba anak-anak meletakkan kembali tangannya di bagian belakang (pamong kembali mengajak anak-anak untuk menyanyi sambil tangannya ditahan di belakang). Apa tanda kalau Paulus dan Silas menyanyi dengan suara yang nyaring atau keras? Tandanya adalah orang-orang tahanan yang lainnya juga mendengar suara mereka. Saat mereka menyanyi, ada sesuatu yang terjadi. Apa ya kira-kira? Tiang-tiang penyangga penjara itu roboh (tunjukkan gambar III). Ternyata puji-pujian yang mereka nyanyikan didengar oleh Tuhan dan Tuhan memberikan pertolongan bagi mereka. Meskipun situasi yang sedang mereka alami tidak menyenangkan tapi mereka tetap memuji Tuhan. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita juga bisa tetap memuji Tuhan saat kita mengalamai situasi yang sulit dan tidak menyenangkan?
Penerapan
Anak-anak, dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin akan menghadapi situasi yang sulit dan tidak menyenangkan. Apa ya contohnya? Misalnya: Anak-anak tidak diajak orangtua pergi, kira-kira menyenangkan atau tidak? Senang apa sedih? Kemudian, anak-anak punya mainan yang paling disayang, tapi rusak atau hilang, kira-kira anak-anak senang atau sedih? merasa sedih ya… Tapi kita harus tetap memuji Tuhan. Sama seperti Paulus dan Silas yang mengalami situasi yang tidak menyenangkan tetapi mereka tetap memuji Tuhan. Sebab dengan memuji Tuhan kita mengingat kembali bahwa kita tidak sendirian dan Tuhan akan selalu menolong kita semua. Sama seperti Tuhan menolong Paulus dan Silas. Siapa di sini yang mau memuji Tuhan?
Aktivitas
Ayo sekarang anak-anak bisa memilih lagu apa yang mau dinyanyikan, boleh sendiri atau bersama-sama dengan teman. (pamong membantu masing-masing anak untuk menentukan lagu apa yang ingin mereka nyanyikan) Nanti anak-anak akan maju dan bernyanyi di depan ya.. Sebelumnya kita akan membaca ayat hafalan hari ini. (pamong membaca terlebih dahulu dan diikuti oleh anak-anak, lakukan berulang bila perlu 2-3 x) Begini bunyinya: Mazmur, 34:2a, “Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu.” (baca kata demi kata menyesuaikan kemampuan anak untuk mengingat). Seperti firman Tuhan katakan: “Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu”, sekarang mari kita lakukan, mari kita memuji Tuhan. Ayo siapa yang berani maju ke depan? (pamong mengajak dan mendampingi anak untuk berani menyanyi di depan).
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Paulus dan Silas yang tetap memuji Tuhan meskipun dalam keadaan yang tidak menyenangkan.
- Anak dapat menyatakan bahwa pujian mampu memberikan kekuatan di tengah-tengah ketidak-berdayaan.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD)
- Gambar 1 : Gambar Paulus dan Silas di dalam penjara
- Gambar 2 : Gambar Paulus dan Silas memuji Tuhan dalam posisi dibelenggu
- Gambar 3 : Gambar runtuhnya penjara
- Tali (raffia atau tali pramuka)
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…
Apa kabar hari ini? Semua pasti sehat, kuat dan baik yaaa…. Karena kalau tidak sehat tentu anak-anak tidak hadir hari ini. Anak-anak, coba lihat benda apakah ini? (pamong menujukkan tali yang dipegang kepada anak-anak) Apa fungsi dari tali? (berikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjawab) Fungsinya adalah untuk mengikat atau menarik benda. Sekarang siapa yang berani maju ke depan? (jika tidak ada yang bersedia karena malu atau lainnya, maka pamong bisa langsung menunjuk dan meminta tolong anak tertentu)
Anak-anak, salah satu fungsi tali tadi untuk apa? Mengikat, sekarang coba kita lakukan. (pamong mengikat tangan anak yang maju ke depan, dengan posisi tangan ada di belakang seperti ketika polisi menangkap penjahat. Usahakan ikatan tidak terlalu kuat sehingga anak tidak merasakan kesakitan.) Kalau sudah diikat seperti ini bagaimana perasaanmu? (pamong bertanya kepada anak yang tangannya diikat) Apa bedanya tadi sebelum diikat dengan sekarang setelah diikat? Tadi kamu masih bisa bergerak dengan bebas, tapi sekarang gerakmu menjadi terbatas. Coba dengan posisi tangan yang masih terikat ini kamu menyanyi (pamong mengajak anak untuk menyanyikan sebuah lagu) Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu merasa nyaman? Tentu tidak nyaman ya? Kira-kira ada apa ya kok kita melakukan ini? (pamong melepaskan ikatan tali dan memulai masuk ke dalam cerita)
Inti Penyampaian
Anak-anak.. pagi ini kita akan mendengar cerita tentang dua orang yang bernama Paulus dan Silas. Apa ya yang kira-kira mereka alami? Anak-anak, Paulus dan Silas ini adalah murid-murid Tuhan Yesus yang memberitakan kabar sukacita ke daerah-daerah. Suatu ketika mereka tiba di sebuah daerah yang bernama Filipi. Di sana mereka berdua menceritakan tentang Tuhan Yesus. Ternyata tidak semua orang suka dengan dengan Paulus dan Silas, terlebih dengan apa yang mereka lakukan. Di antara banyak orang itu, ada orang-orang yang tidak suka jika mereka ada di sana dan bercerita tentang Tuhan Yesus. Kemudian, orang-orang yang tidak suka ini, menangkap Paulus dan Silas serta memasukkan mereka ke dalam penjara (tunjukkan gambar I). Ini suasana dalam penjara tersebut. Apakah terlihat sangat menyenangkan? Tidak! Karna mereka juga diikat tangan dan kakinya sehingga mereka tidak bisa bergerak.
Bagaimana tadi rasanya kalau tangannya diikat di belakang dan tidak bisa bergerak? (pamong mengajak anak-anak untuk meletakkan tanggannya di belakang beberapa saat) Kalau anak-anak mungkin akan merasakan kesakitan dan mungkin akan menangis. Berbeda dengan kedua murid Tuhan Yesus ini. Mereka justru memuji Tuhan, bahkan dengan suara yang nyaring (tunjukkan gambar II). Bagaimana kalau menyanyi dengan suara yang nyaring? (pamong mengajak anak-anak menyanyikan sebuah lagu dengan suara yang keras dan nyaring) Sekarang coba anak-anak meletakkan kembali tangannya di bagian belakang (pamong kembali mengajak anak-anak untuk menyanyi sambil tangannya ditahan di belakang). Apa tanda kalau Paulus dan Silas menyanyi dengan suara yang nyaring atau keras? Tandanya adalah orang-orang tahanan yang lainnya juga mendengar suara mereka. Saat mereka menyanyi, ada sesuatu yang terjadi. Apa ya kira-kira? Tiang-tiang penyangga penjara itu roboh (tunjukkan gambar III). Ternyata puji-pujian yang mereka nyanyikan didengar oleh Tuhan dan Tuhan memberikan pertolongan bagi mereka. Meskipun situasi yang sedang mereka alami tidak menyenangkan tapi mereka tetap memuji Tuhan. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita juga bisa tetap memuji Tuhan saat kita mengalamai situasi yang sulit dan tidak menyenangkan?
Penerapan
Anak-anak, dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin akan menghadapi situasi yang sulit dan tidak menyenangkan. Apa ya contohnya? Misalnya: Anak-anak tidak diajak orangtua pergi, kira-kira menyenangkan atau tidak? Senang apa sedih? Kemudian, anak-anak punya mainan yang paling disayang, tapi rusak atau hilang, kira-kira anak-anak senang atau sedih? merasa sedih ya… Tapi kita harus tetap memuji Tuhan. Sama seperti Paulus dan Silas yang mengalami situasi yang tidak menyenangkan tetapi mereka tetap memuji Tuhan. Sebab dengan memuji Tuhan kita mengingat kembali bahwa kita tidak sendirian dan Tuhan akan selalu menolong kita semua, sama seperti Tuhan menolong Paulus dan Silas.
Anak-anak pasti tahu lagu: “Hati yang gembira adalah obat!” Mari kita menyanyikannya bersama-sama (pamong mengajak anak-anak untuk menyanyi bersama). Anak-anak lagu ini mengingatkan kita bahwa dengan memuji Tuhan, akan memberikan kekuatan dan kegembiraan yang bisa menyehatkan tubuh. Di situlah letak kekuatan dari sebuah pujian, ada kekuatan yang kita dapatkan setelah kita menyanyikannya.
Aktivitas : “Nyanyi dan Ceritakan!”
- Pamong memilih lagu-lagu yang biasa dinyanyikan saat kebaktian anak (bisa diambil dari Kidung Ria atau buku lagu lainnya).
- Tuliskan masing-masing judul lagu di kertas.
- Gulung kertas-kertas yang sudah berisi judul lagu tersebut.
- Masukkan ke dalam wadah dan acaklah.
- Mintalah anak untuk maju satu persatu dan mengambil gulungan tersebut.
- Mintalah anak untuk menyanyikan lagu yang ada dalam gulungan yang diambilnya.
- Mintalah anak untuk menceritakan isi lagu sesuai dengan pemahaman mereka.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menyatakan bahwa pujian mampu memberikan kekuatan di tengah-tengah ketidakberdayaan.
- Anak dapat menjelaskan bahwa puji-pujian adalah bagian penting dalam hidup orang Kristen.
- Anak terlibat dalam pelayanan puji-pujian di gereja.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD)
- Gambar 1 : Gambar Paulus dan Silas di dalam penjara
- Gambar 2 : Gambar Paulus dan Silas memuji Tuhan dalam posisi dibelenggu
- Gambar 3 : Gambar runtuhnya penjara
- Tali (raffia atau tali pramuka)
Alat-alat untuk permainan “Polisi dan Maling”
- Tali (raffia atau pramuka)
- Pistol mainan
Langkah Bermain
- Mintalah anak untuk mencari pasangan.
- Mintalah anak menentukan siapa yang akan berperan menjadi polisi dan siapa yang akan berperan sebagai maling.
Tugas Polisi adalah mengejar dan menangkap maling dengan membawa pistol mainan, setelah maling tertangkap maka tangannya akan diikat di bagian belakang (pamong menghimbau kepada anak-anak supaya ikatan tidak terlalu kuat sehingga temannya yang diikat tangannya tidak kesakitan). Ikatan tersebut hanya akan dibuka jika semua maling telah berhasil ditangkap oleh polisi.
Tugas Maling adalah menghindar dari kejaran polisi dan berusaha supaya tidak tertangkap. - Jika semua sudah siap, maka permainan bisa dimulai.
- Apabila semua maling telah ditangkap maka permainan putaran bisa dimulai, di mana anak-anak bertukar peran, yang tadinya menjadi maling kini menjadi polisi serta sebaliknya.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…
Bagaimana kabar kalian hari ini? Tentu semua dalam keadaan sehat ya, karna semua terlihat ceria dan bersukacita (menyesuaikan dengan keadaan di masing-masing jemaat). Sebelum kita mendengarkan cerita hari ini, kita akan terlebih dulu bermain. Waaah.. main apa ya? Kita akan bermain “Polisi dan Maling”. Seperti apa itu permainannya? (pamong bisa mengikuti urutan permainan yang ada dalam bagian alat peraga)—JIKA SUDAH— Bagaimana perasaan kalian setelah bermain “Polisi dan Maling”? Bagaimana perasaan kalian saat berperan sebagai polisi? Apakah menyenangkan? Sementara saat berperan sebagai maling, bagaimana perasaan kalian? Apakah tetap menyenangkan? Bagaimana perasaan kalian saat berperan jadi maling dan tangan kalian harus diikat? Apakah kalian masih tetap bisa bergerak bebas?
Inti Penyampaian
Anak-anak, kita anggap bahwa peran sebagai maling yang tertangkap adalah masa yang sulit. Tangan yang diikat tentu membuat kita sulit untuk bergerak. Hari ini kita akan mendengar cerita tentang para rasul yang juga mengalami masa yang sulit, bahkan lebih sulit daripada apa yang telah kita lakukan dan rasakan yakni sebagai maling yang tertangkap. Rasul adalah orang-orang utusan Tuhan yang bertugas untuk menceritakan kabar sukacita ke seluruh dunia. Di antaranya ada Paulus dan Silas. Kedua orang ini melakukan tugas mewartakan kabar sukacita ke daerah-daerah. Suatu ketika tibalah mereka disebuah daerah yang bernama Filipi. Di sana tidak semua orang suka dengan dengan Paulus dan Silas, terlebih dengan apa yang mereka lakukan. Di antara banyak orang itu, ada orang-orang yang tidak suka jika mereka ada di sana dan bercerita tentang Tuhan Yesus. Kemudian, orang-orang yang tidak suka ini, menangkap Paulus dan Silas serta memasukkan mereka ke dalam penjara (tunjukkan gambar I). Ini suasana dalam penjara tersebut. Apakah terlihat sangat menyenangkan? Tidak! Karna mereka juga diikat tangan dan kakinya sehingga mereka tidak bisa bergerak.
Bagaimana tadi rasanya kalau tangannya diikat di belakang dan tidak bisa bergerak? (pamong mengajak anak-anak untuk meletakkan tangannya di belakang beberapa saat) Kalau anak-anak mungkin akan merasakan kesakitan saja. Berbeda dengan kedua rasul ini. Meski merasa tidak nyaman, mereka justru memuji Tuhan, bahkan dengan suara yang nyaring (tunjukkan gambar II). Bagaimana kalau menyanyi dengan suara yang nyaring? (pamong mengajak anak-anak menyanyikan sebuah lagu dengan suara yang keras dan nyaring) Sekarang coba anak-anak meletakkan kembali tangannya di bagian belakang (pamong kembali mengajak anak-anak untuk menyanyi sambil tangannya ditahan di belakang, bisa juga dipegangi temannya secara bergantian). Apa tanda kalau Paulus dan Silas menyanyi dengan suara yang nyaring atau keras? Tandanya adalah orang-orang tahanan yang lainnya juga mendengar suara mereka. Saat mereka menyanyi, ada sesuatu yang terjadi. Apa ya kira-kira? Tiang-tiang penyangga penjara itu roboh (tunjukkan gambar III). Ternyata puji-pujian yang mereka nyanyikan didengar oleh Tuhan dan Tuhan memberikan pertolongan bagi mereka. Meskipun situasi yang sedang mereka alami tidak menyenangkan tapi mereka tetap memuji Tuhan. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita juga bisa tetap memuji Tuhan saat kita mengalamai situasi yang sulit dan tidak menyenangkan?
Penerapan
Anak-anak, dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin akan menghadapi situasi yang sulit dan tidak menyenangkan. Apa ya contohnya? Misalnya: Anak-anak ditinggal orangtua dan harus tinggal bersama nenek, kakek atau saudara yang lain, kira-kira menyangkan atau tidak? Senang apa sedih? Atau mungkin Anak-anak sedang sakit, kira-kira senang atau sedih? Tapi kita harus tetap memuji Tuhan. Sama seperti Paulus dan Silas yang mengalami situasi yang tidak menyenangkan tetapi mereka tetap memuji Tuhan. Sebab dengan memuji Tuhan kita mengingat kembali bahwa kita tidak sendirian dan Tuhan akan selalu menolong kita semua. Oleh sebab itu, lagu atau pujian merupakan bagian penting dalam kehidupan orang Kristen. Melalui puji-pujian setiap orang bisa bersyukur dan berterimakasih atas berkat-berkat Tuhan. Melalui puji-pujian orang juga bisa mendapat semangat dan kekuatan dari Tuhan.
Aktivitas
- Bersama dengan anak-anak membuat jadwal pemimpin pujian untuk satu bulan atau bisa lebih.
- Anak-anak yang sudah terjadwal disilakan untuk menyusun lagu-lagu yang akan dinyanyikan saat mereka memimpin (pamong bisa mendampingi anak dalam menentukan puji-pujian yang dipilih)
- Supaya dapat membantu anak mengingat daftar lagu yang telah mereka pilih maka isilah tabel di bawah ini.
Jadwal Pemimpin Pujian
Tugas untuk minggu depan! : Mintalah anak-anak untuk bertanya kepada keluarga. Apa saja budaya lokal yang masih ada di lingkungan rumah mereka masing-masing?