Tahun Gerejawi: Pra Paskah I
Tema: Setialah untuk bertahan
Bacaan: Lukas 4:1-13
Ayat Hafalan: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.“ (1 Korintus 10 : 13a)
Lagu Tema: Setia Setialah
Tujuan:
- Setelah membaca Lukas 4: 1-13, remaja dapat menyebutkan kembali tiga pencobaan yang dialami Tuhan Yesus setelah berpuasa selama 40 hari.
- Melalui diskusi kelompok, remaja dapat menceritakan cobaan-cobaan yang pernah dialaminya dan cara menghadapinya.
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Kisah ini menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus dengan begitu jelas. Yesus melakukan olah batin dengan berpuasa selama 40 hari. Hal ini juga dilakukan oleh tokoh besar lainnya seperti Musa dan Elia. Ketika Yesus menjadi lapar dan nampak sangat lemah, maka ia dicobai. Tetapi Yesus tetap setia dan Allah menjadi kekuatan satu-satuNya.
Tiga hal penting pada peristiwa ini adalah:
- Pada ayat 3 Yesus dicobai supaya menggunakan kekuasaanNya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Setelah 40 hari berpuasa, maka lapar dan urusan makanan menjadi jalan yang menggoda. Ia diminta untuk mengubah batu menjadi roti sehingga dapat menghilangkan rasa laparnya. Namun Tuhan Yesus tetap menolaknya. Tuhan Yesus menyadari bahwa menjadi Anak Allah, tidak bisa hanya menuruti kesenangan atau keinginan sendiri. Ketika dihadapkan pada pilihan untuk setia atau mementingkan keinginan, maka Tuhan Yesus memilih untuk tetap setia.
- Pada ayat 7, merupakan bujukan untuk bersahabat dengan iblis demi kekuasaan dan kepentingan tertentu. Tetapi Tuhan Yesus tetap tidak mau berkompromi. Tuhan Yesus meletakkan dasar-dasar iman Kristen yang tidak kenal kompromi dengan dunia dan menjadikanNya sama dengan dunia. Panggilan iman Kristen adalah menerangi dunia, bukan untuk memiliki segalanya. Panggilan ini yang akan dilakukan Tuhan Yesus sampai dengan disalib.
- Ayat 9, merupakan godaan bagi Tuhan Yesus untuk mengambil jalan pintas. Dengan membawa Tuhan Yesus ke bubungan Bait Allah dan memintaNya untuk menjatuhkan diri dari atas sana, Iblis menawarkan jalan pintas bagi Tuhan Yesus untuk mendapatkan popularitas. Dengan cara ini banyak orang akan mudah percaya kepada Tuhan Yesus. Bait Suci selalu penuh dengan banyak orang. Jika Tuhan Yesus menjatuhkan diriNya dan malaikat Allah menyelamatkanNya, maka akan ada banyak orang yang langsung percaya kepadaNya. Tetapi Tuhan Yesus tidak mau melakukan itu. Bukan jalan itu yang Ia pilih. Tuhan Yesus memilih untuk tetap setia dan menjalani jalan derita untuk menyatakan cintaNya.
Refleksi Untuk Pamong
Kita diajak untuk berefleksi dan menghayati perjalanan Sang Kristus yang tetap menemukan yang sejati, fokus pada Allah. Seperti Yesus, kita dipanggil untuk tetap setia. Allah menghendaki agar setiap orang percaya tetap kuat bertahan menghadapi segala godaan dan tantangan kehidupan. Namun mari kita renungkan, betapa sering kita jatuh bangun untuk tetap setia kepada jalan kebenaran. Jujur kita akui bahwa seringkali kita menyerah ketika godaan menerpa. Lalu kita bersembunyi dibalik dalih bahwa kita manusia biasa, wajar saja jika kita jatuh dalam pencobaan. Akibatnya, kita menjadi makin lemah dan tidak memiliki hasrat kuat untuk berjuang menegakkan nilai kebaikan. Atau sebaliknya, kita sesumbar sebagai orang yang pasti mampu melawan goda namun akhirnya jatuh juga karena hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Marilah kita bercermin dan melihat diri kita masing-masing, mengakui segala keterbatasan dan dosa kita serta memohon pengampunan dari Allah atas semua itu.
Pendahuluan
Ajak remaja terlibat dalam permainan dengan cara:
- Pilih salah satu remaja untuk ditutup matanya dengan sehelai kain sehingga tidak dapat melihat.
- Pilih teman lain sebagai pembimbing.
- Remaja yang lain berperan sebagai penggoda.
- Atur ruangan sebagai lintasan dengan beberapa rintangan yang harus dilewati seperti kursi, meja dan lain-lain.
- Untuk dapat melewati lintasan, remaja yang ditutup matanya harus mendengarkan suara pembimbingnya sebagai petunjuk. Petunjuk berupa suara seperti kiri, kanan, loncat, jongkok dan lain sebagainya.
- Sementara remaja yang berperan sebagai penggoda menirukan suara pembimbing dengan petunjuk yang salah, dengan tujuan remaja yang ditutup matanya tergoda dan tidak dapat sampai di tempat tujuan.
- Permainan ini dapat juga dilakukan dengan beberapa kelompok yang berjalan bersama. Yang tercepat mencapai tempat tujuan adalah pemenangnya.
Cerita
Setelah melakukan permainan tadi, ternyata sulit juga untuk mencapai tujuan jika banyak rintangan yang menyesatkan. Dibutuhkan konsentrasi untuk mendengar suara pembimbing. Kita harus setia dengan suara pembimbing dan harus dapat membedakan di antara banyak penggoda-penggoda.
Teman-teman, dari perikop bacaan Alkitab hari ini juga menceritakan tentang cobaan yang dialami oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus melakukan puasa 40 hari untuk mengolah batin agar Ia tetap setia kepada Allah dan melakukan tugasNya di dunia untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia. Tetapi setelah selesai berpuasa, ternyata Tuhan Yesus justru menerima godaan atau cobaan yang kuat dari iblis.
Tuhan Yesus dicobai sebanyak tiga kali. Yang pertama iblis meminta Tuhan Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Setelah berpuasa selama 40 hari, tentu akan terasa sangat lapar. Makanan akan menjadi godaan yang sangat berat. Dengan mengubah batu menjadi roti, berarti Tuhan Yesus takluk kepada Iblis. Tetapi Tuhan Yesus tetap setia kepada Allah dan tidak mau menuruti iblis. Yang kedua, jika menyembah iblis, diberi iming-iming upah besar yaitu kerajaan di dunia. Ini merupakan bujukan untuk bersahabat dengan iblis demi keuasaan dan kepentingan politik tertentu. Tetapi Tuhan Yesus juga tidak mau kompromi. Tuhan Yesus tetap pada panggilanNya untuk menjadi terang dunia, bukan untuk memiliki dunia. Panggilan ini yang akan dilakukan Tuhan Yesus sampai dengan disalib. Yang ketiga, adalah meminta Tuhan Yesus untuk menjatuhkan diri dari bubungan Bait Alllah. Ini merupakan godaan untuk mencari popularitas. Ketika Tuhan Yesus menjatuhkan diri, maka malaikat akan mengangkatNya dan akan banyak orang yang percaya karena kesaktian Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jika orang percaya karena melihat tanda yang spektakuler, maka itu bukan kepercayaan yang sejati. Tuhan Yesus memilih untuk tetap setia meskipun harus menjalani jalan derita.
Teman-teman, perikop yang kita baca hari ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus juga mengalami cobaan yang berat di dalam hidupNya. Tetapi Tuhan Yesus memilih untuk tidak jatuh dalam cobaan itu. Ia memilih untuk tetap setia kepada Allah. Tuhan Yesus menjadikan Allah satu-satunya kekuatan dalam menghadapi setiap cobaan sehingga akhirnya Ia berhasil mengalahkan cobaan-cobaan itu.
Setiap orang tentu pernah mengalami cobaan atau godaan. Terkadang tidak mudah untuk melewati semua itu. Tetapi ketika kita berserah kepada Allah dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya kekuatan kita, maka kita akan dapat menghadapi cobaan itu dengan penyertaan Tuhan.
Aktivitas
Bagi remaja dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 2 sampai 4 orang. Setelah itu mintalah remaja dalam kelompok kecil untuk berdiskusi tentang:
- Mengingat kembali tiga cobaan yang dialami oleh Tuhan Yesus setelah berpuasa 40 hari dan bagaimana Tuhan Yesus menghadapinya.
- Remaja diminta untuk menceritakan cobaan yang pernah dialaminya di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya godaan ketika menghadapi ujian di sekolah, ketika akan berangkat kebaktian, ketika akan menolong orang lain, dan sebagainya.
- Apa yang dilakukan ketika menghadapi cobaan-cobaan itu.