Tahun Gerejawi: Pra Paskah II
Tema: Ditolak hingga disalib, Yesus tetap mencintai
Bacaan: Lukas 13:31-35
Ayat Hafalan: “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4 : 19)
Lagu Tema: Yesus Disalib Karena Cinta Saya
Tujuan: Setelah membaca Lukas 13: 31-35, remaja dapat mendiskusikan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan kesetiaan dalam mengasihi semua orang seperti Yesus setia untuk mengasihi manusia
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Tuhan Yesus masih berada di wilayah Galilea dan menuju Yerusalem ketika orang-orang Farisi mengatakan kepada Tuhan Yesus untuk pergi, menyingkir dan menghindar. Mereka ingin Tuhan Yesus berhenti mewartakan kabar baik karena Herodes akan membunuhNya, sama seperti yang dilakukan Herodes kepada Yohanes Pembaptis. Sekilas, Orang-orang Farisi ini baik hati, memikirkan keselamatan Tuhan Yesus. Namun sebenarnya tidak demikian. Orang Farisi sedang menebarkan teror, supaya Tuhan Yesus takut dan berhenti berkarya, atau menyingkir dari Yerusalem.
Lalu apakah Tuhan Yesus takut pada teror, pergi menghindar dan menyelamatkan diri? Ternyata tidak. Identitas diriNya sebagai yang diperkenan oleh Tuhan dan menerima kemuliaan dalam transfigurasi di atas gunung, semakin ditegaskan. Tuhan Yesus menolak lari dan menghindar dari kesengsaraan. Tuhan Yesus menyatakan bahwa tujuan yang diembanNya justru terpenuhi ketika Ia mati di Yerusalem. Sang Mesias yang mulia justru harus menderita dan mati, sebab dengan merengkuh sengsara kematian, tujuan kedatanganNya yang diabdikan untuk menghidupkan dan menyelamatkan dunia dapat terpenuhi.
Jadi, apa yang membuat Tuhan Yesus tidak menghindar dan berani menghadapi kenyataan yang Ia sendiri mengerti bahwa itu sulit dan berat? Karena Ia tahu panggilan dan tujuan Ia ada di dunia ini. Keselamatan dan kehidupan manusia yang awalnya penuh dosa menjadi mulia. Ia juga menyadari bahwa jalan untuk itu berat dan tidak mudah. Jalan itu adalah kesengsaraan dan kematian.
Tuhan Yesus tahu betul jalan itu dan berkali-kali memberitakan hal itu. Tetapi Tuhan Yesus tidak menghindar dan mencari langkah aman, karena Tuhan Yesus juga tahu, bahwa kematian itu bukan akhir. KesetiaanNya menanggung derita yang tidak mudah dan murah itu adalah awal kehidupan. Kesetiaan Tuhan Yesus untuk mencintai manusia tidak berubah meskipun Ia harus menjalani jalan derita sampai mati di kayu salib.
Refleksi Untuk Pamong
Saat pilihan untuk melakukan hal yang baik dan benar justru tampak menyengsarakan diri kita, tetap bertekunlah dan jangan melarikan diri dari keadaan. Jika situasi yang baik tak kunjung terwujud dalam hidup, jangan lelah dan menghindar. Jangan kehilangan harapan. Mari mengingat siapa sebenarnya kita? Untuk tujuan apa kita ada? Pikirkan tujuan baiknya, lalu yakini bahwa demi tujuan baik itu kita tidak sendiri. Sang Kristus yang dulu pernah mengalami, tetap setia menemani dan menyertai. Maka kita akan dimampukan terus bergerak maju. Mari yakin, bahwa Tuhan Yesus yang bertahan dan setia dalam kesulitan, akan menemani dan bersama orang-orang yang tidak lari dan menghindar dari melakukan yang benar.
Pendahuluan
Ajak remaja untuk membuat pilihan. Ketika kita berada di suatu kantor dan harus mengantre panjang dan membutuhkan waktu yang lama, apa yang kita lakukan? Tetap setia mengantre meskipun harus menunggu lama atau membayar uang sogokan sehingga dapat melewati banyak antrean dan urusan bisa cepat selesai?
Cerita
Di dalam menjalani kehidupan ini tentu kita menghadapi banyak pilihan. Tidak hanya pilihan yang mudah, tetapi seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang sulit. Misalnya, memilih sekolah lanjutan, memilih teman untuk berbagi cerita, dan lain sebagainya. Tentu tidak ada di antara kita yang berharap hal buruk terjadi pada kita. Biasanya kita akan mengambil pilihan yang menguntungkan kita dan baik bagi semua. Tetapi setelah kita membaca perikop Alkitab hari ini, kita menjadi tahu bahwa Tuhan Yesus ternyata memilih jalan yang berat untuk dijalani. Tetapi meskipun Ia tahu bahwa jalan yang Ia jalani adalah jalan derita yang berat bahkan harus sampai mati, Tuhan Yesus tetap setia untuk memilih jalan itu.
Mengapa Tuhan Yesus tetap memilih jalan itu meskipun Ia tahu bahwa jalan itu sulit, berat dan tidak menguntungkanNya? Karena kesetiaan Tuhan untuk mencintai manusia jauh lebih besar daripada jalan derita yang harus Dia jalani. Orang-orang Farisi menebarkan teror kepada Tuhan Yesus supaya Tuhan Yesus takut, menghindar dan meninggalkan Yerusalem. Dengan demikian orang-orang Farisi akan memperoleh keuntungan yaitu Tuhan Yesus tidak mengabarkan kabar baik kepada orang-orang di Yerusalem. Namun yang terjadi tidak demikian. Tuhan Yesus menolak untuk pergi menghindar dari penderitaan. Tuhan Yesus menunjukkan bahwa tujuan yang harus diembanNya justru terpenuhi ketika ia mati di Yerusalem. Sang Mesias harus menderita dan mati, karena dengan merengkuh sengsara dan kematian, tujuanNya untuk mengasihi dan menyelamatkan dunia dapat terpenuhi.
Teman-teman, Tuhan Yesus telah menunjukkan kepada kita betapa besar kesetiaanNya untuk tetap mencintai manusia apapun yang akan terjadi kemudian. Tuhan Yesus tahu bahwa untuk mencintai dan menyelamatkan manusia hanyalah dengan cara menderita dan mati. Apapun resikonya, Tuhan Yesus memilih setia untuk menjalaninya. Tuhan Yesus tidak lari, pergi atau menghindari jalan itu.
Setelah kita mengerti apa yang dilakukan Tuhan Yesus kepada manusia, yuk kita juga meneladani Tuhan Yesus. Yang dapat kita lakukan untuk meneladan kepada Tuhan Yesus adalah dengan tetap setia melakukan kebaikan dan kebenaran. Meskipun kita tahu resiko yang besar ketika kita melakukan kebaikan dan kebenaran, kita diajak untuk tetap melakukannya. Seperti Tuhan Yesus yang tetap setia untuk mengasihi manusia, yuk kita juga tetap setia melakukan kebaikan dan kebenaran. Tetap setia melakukan kasih yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita. Tetap setia mengasihi semua orang.
Aktivitas
Bagi remaja dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 2 sampai 4 orang. Setelah itu mintalah remaja dalam kelompok kecil untuk berdiskusi tentang:
- Perbuatan baik dan benar apa saja yang menunjukkan kesetiaan kita meneladan kepada Tuhan Yesus?
- Apa saja kira-kira resiko yang akan kita hadapi ketika kita setia untuk melakukan perbuatan baik dan benar?
- Tuliskan di selembar kertas, janjimu untuk tetap setia meneladan kepada Tuhan Yesus dengan melakukan perbuatan baik dan benar. Kalimat janji boleh berbeda-beda antara remaja yang satu dengan yang lain, sesuai kreativitas masing-masing. Setelah itu janji dapat ditempel di papan kelas atau disimpan sebagai pembatas alkitab atau buku.