Berita Baik, Sabda Allah… Tuntunan Ibadah Remaja 8 Desember 2019

26 November 2019

Bacaan Alkitab: Zefanya 3: 16-20
Tahun Gerajawi : HUT GKJW / Adven 2
Tema : Tokoh GKJW (Coenraad Laurens Coolen)
Ayat Hafalan   : Roma 10: 15b: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
Lagu Tema :

  1. Kidung Pasamuan Jawi no. 448 “Pra Prajurite Gusti”
  2. Kidung Jemaat no. 426 “Kita Harus Membawa Berita”

Tujuan :

  1. Remaja dapat menceritakan kembali kisah tokoh GKJW bernama Coolen yang memberitakan kabar sukacita seperti Zefanya yang membawa berita sukacita untuk Israel.
  2. Remaja dapat menyebutkan faktor pendorong dan penghambat menjadi pewarta kabar baik dan pertobatan dalam hidup sehari-hari.
  3. Remaja dapat membiasakan diri menjadi pewarta kabar baik melalui sikap hidup masing-masing.

Penjelasan Teks

Kitab Zefanya adalah salah satu dari kitab nabi-nabi kecil. Bukan karena kecil badannya atau kecil manfaat dan posisinya tetapi sedikit dalam cerita sejarahnya, yang mana hanya ditulis dalam 3 pasal saja. Meskipun kisah Zefanya hanya dituliskan dalam sedikit pasal namun Zefanya membawa kabar yang menyukacitakan bagi Umat yang dikasihi Allah yakni Israel.

Zefanya bernubuat dan menulis untuk memperingatkan Yehuda dan Yerusalem mengenai datangnya hukuman Allah yang disebut “hari TUHAN” (bdk. pasal 1). Meski demikian Allah melalui Zefanya menyerukan pertobatan umat-Nya agar mereka terbebas dari hukuman yang akan datang. Hukuman yang  juga akan menimpa bangsa-bangsa lain (bdk. pasal 2).

Bacaan pada saat ini merupakan rangkaian akhir dari perikop “Janji keselamatan”, demikian judul perikop oleh TB LAI yang dimulai dari ayatnya yang ke 9. Di pasal yang ketiga ini sebelum ayatnya yang ke 9, hukuman akan menimpa Yerusalem untuk membersihkan seluruh umat-Nya dari dosa. Sesudah mendapatkan hukuman, generasi yang baru akan beribadah kepada Allah yang adalah Pahlawan yang memberi kemenangan. Mereka akan mendapatkan kegirangan dan pemulihan.

Selain memberitakan hukuman Allah atas umat-Nya, Zefanya juga menulis untuk membesarkan hati orang yang saleh bahwa Allah kelak akan memulihkan umat-Nya. Kabar baik itu akan nyata bila umat-Nya mau mendengar seruan pertobatan dan kembali hidup yang berkenan bagi Allah.

Pendahuluan

  1. Pamong membagikan lembar kisah Coenraad Laurens Coolen dibawah ini dan minta anak-anak membacanya!
  2. Setelah membaca kisah Coenraad Laurens Coolen minta Remaja membaca Zefanya 3: 16-20!

COENRAAD LAURENS COOLEN (1775–1873)*

Putra seorang Indo–Rusia dengan memperisteri keturunan Pangeran Kajoran Mataram. Setamat sekolah di Europeseesche Semarang masuk dinas ketentaraan, khusus di bidang menggambar peta–peta yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Jawa. Karena menyusun peta–peta inilah ia ber-kenalan dengan budaya Jawa khususnya Ngelmu Kejawen, yaitu rapal kesaktian atau kanoragan. Setelah menyelesaikan tugasnya di Semarang, ia pindah tugas ke wilayah Surabaya, dan menikah dengan perempuan Indo Belanda berputera lima orang. Selanjutnya dinas di Bos Opzichter (sinder Blandong) Wonosobo – Mojoagung. Menikah lagi dengan Sadiyah bekas pelayannya, dan berputera tiga orang, yang sulung perempuan, kedua Willem atau Sinyo Galih, ketiga Laurens atau Sinyo Damar. Atas ijin Wedana dari Wirosobo Coolen diijinkan untuk membuka dan mengusahakan hutan Ngoro seluas 1.420 ha selama 30 tahun, dengan surat Gouvernement tertanggal 3 Juli 1827. De-ngan menetap di pedesaan baru inilah puncak karir Coolen semakin menjadi daya tarik banyak orang untuk ikut mengerjakan sawahnya dengan upah bagi hasil. Atau untuk menjadi perlindungan bagi para para penjahat yang dikejar polisi. Bahkan menjadi pusat lumbung–lumbung beras di saat musim kemarau atau paceklik bagi daerah–daerah di sekitarnya atau yang jauh dari situ.

Ketenaran akan keunggulan mengatur perekonomian itulah yang menjadikan daya tarik, sehingga banyak orang dengan sukarela tinggal di wilayah Ngoro. Secara tidak langsung kehidupan para pekerja menjadi tergantung kepada kebijakan Coolen yang mirip seorang raja kecil di wilayah Ngoro. Ngelmu Jawanya diterapkan saat mengajari para buruhnya akan memulai bekerja di sawah, dengan merangkai ucapan salam berkat, yang kalimatnya diubah dengan jiwa rapal kejawen. Begitu pula diajarkan rapal untuk setiap orang yang akan menjadi Kristen, dengan wujud untaian kata–kata puitis yang merupakan gubahan dari Pengakuan Iman Rasuli dan Doa Bapa kami. Penyampaian wejangan ibarat seorang guru ngelmu kepada para pengikutnya dilakukan setiap hari minggu, dengan dilengkapi pagelaran wayang kulit atau golek, bahkan juga tarian topeng. Untuk keperluan pela-yanan pembinaan keagamaan mengangkat seorang Guru Jemaat dan dua orang penatua. Sedang-kan penghulunya Coolen sendiri. Coolen menentang Baptisan, dengan alasan agar orang Jawa tidak kehilangan Jawanya meniru gaya orang Belanda. Pujian dan tembang yang digubah Coolen mirip pujian yang dilakukan di dunia pesantren umat Islam, yaitu dzikir. Kedatangan para buruh, atau pekerja, atau yang mencari ngelmu ke Coolen, menambah jumlah orang–orang yang mengaku Kristen di Ngoro. Walaupun begitu besar pengaruh Coolen, tetapi ia tetap mengangkat seorang guru ngaji untuk mengurusi mereka yang tetap beragama Islam, namun semuanya memanggil “bapa“ kepada Coolen. Pada saat menjelang meninggalnya Coolen mengijinkan Pendeta Jellesma membaptis warganya di Ngoro, seiring dengan kewibawaannya yang semakin pudar di usia 96 tahun.

*DPT, Sayalah GKJW Materi Katekisasi Sidi Greja Kristen Jawi Wetan (Malang: GKJW, 2007), 19-20.

CERITA

Remaja sudah sungguh-sungguh membaca kisah 2 tokoh hari ini?

Siapakah? (Coenraad Laurens Coolen dan Zefanya)

Coenraad Laurens Coolen adalah tokoh babat alas GKJW sementara Zefanya adalah nabi di Israel. Coolen adalah orang yang menyebarkan kekristenan awal di Jawa Timur dengan membuka hutan di Ngoro (Jombang). Zefanya dalam bacaan kita hari adalah penyampai kabar sukacita tentang janji keselamatan Allah bagi Israel. Allah akan memulihkan Israel.

Coolen adalah bule yang mempelajari dan mengenal kebudayaan Jawa. Ia mengenalkan iman Kristen dengan cara Jawa yaitu dengan rapal Jawa. Mengajarkan Doa Bapa Kami dan Pengakuan Iman Rasuli kepada para pengikutnya. Dari rapalan Jawa yang didalamnya berisi ajaran kekristenan ia membuat banyak orang datang dan menjadi orang Kristen bahkan para pengikutnya menyebar ke berbagai daerah di seluruh Jawa Timur.

Zefanya disebut sebagai nabi kecil, bukan karena kecil orangnya atau manfaatnya, tetapi kitab Zefanya hanya terdiri dari 3 pasal. Meski hanya terdiri dari sedikit pasal, Zefanya membawa kabar besar bagi Israel. Membawa kabar keselamatan.

Dari Coolen dan Zefanya kita belajar bahwa dalam tindakan kecil, tindakan sederhana tetapi jika itu adalah kabar baik, kabar keselamatan dari Tuhan maka akan menjadi besar. Pergerakan kecil itu akan menjadi hal yang besar, akan berkembang dan membawa sukacita dan keselamatan ke banyak tempat.

Mari membiasakan diri menjadi pembawa kabar baik. Jangan membawa kabar buruk apalagi kabar bohong. Jika kabar baik yang kita bawa dan kita sebarkan maka kabar itu akan membawa kebaikan bagi orang lain dan diri kita. Jika kabar bohong kabar yang tidak benar, maka itu akan membawa keburukan bagi orang lain dan diri kita sendiri. Amin.

Aktivitas

  1. Minta Remaja menandai:
    1. Daerah Ngoro (Jombang) kemudian tulis tahun babat alas nya oleh Coolen
    2. Majelis Agung GKJW dan tahun pembentukannya (HUT GKJW)
    3. Jemaat masing-masing dan tahun pendewasaan jemaat (HUT Jemaat)
  2. Tarik garis dari ketiga tempat tersebut dan bandingkan tahun-tahun yang tertera antara: Babat alas Coolen – MA GKJW – Jemaat masing-masing!
  3. Beri Remaja kesimpulan:
    Pemberitaan kekristenan oleh Coolen dimulai di hutan Ngoro, kemudian bertumbuh dan berkembang ke berbagai daerah di seluruh Jawa Timur. Jemaat-jemaat itu kemudian menyatukan diri dalam 1 identitas sama yaitu GKJW. Dan jemaat-jemaat adalah bagian dari pemberitaan itu. Dari sesuatu yang kecil telah tumbuh berkembang ke seluruh Jawa Timur. Itulah GKJW.

Selamat Ulang Tahun ke-88 Greja Kristen Jawi Wetan

Tugas untuk minggu depan: Remaja diminta membaca Lukas 1: 5-25

Renungan Harian

Renungan Harian Anak