Tahun Gerajawi : Adven 3
Tema : Pemberitaan Kelahiran Yohanes
Bacaan Alkitab : Lukas 1: 5-25
Ayat Hafalan : “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” (Mazmur 37: 5)
Lagu Tema :
- “Firman-Mu p’lita bagi kakiku”
- “Hatiku percaya”
Tujuan :
- Remaja dapat menyebutkan faktor penghambat dan pendukung sikap percaya kepada Firman Tuhan.
- Remaja dapat membiasakan diri memiliki sikap percaya pada Firman Tuhan.
Penjelasan Teks
Teks saat ini menunjukkan tentang keraguan dari Zakharia ketika malaikat Tuhan memberitakan kepadanya tentang kelahiran Yohanes. Dan ketidak percayaan ini membuatnya menjadi bisu sampai anak itu lahir. Apa yang membuat Zakharia ragu dengan Firman Tuhan itu? Karena ia merasa bahwa dirinya dan istrinya sudah lanjut usia, yang tidak mungkin bagi pandangan manusia untuk mendapatkan dan melahirkan seorang anak. Akan tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Zakharia adalah salah satu imam yang bertugas di Bait Suci untuk menyampaikan korban ukupan kepada Allah. Diceritakan bahwa ia dan istrinya Elisabet adalah orang yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Allah (bdk. ayat 6). Namun keduanya sampai lanjut umur tidak memiliki anak sebab Elisabet mandul.
Ketika Zakharia sedang bertugas, malaikat Tuhan yakni Gabriel menampakkan diri dekat mezbah ukupan sehingga membuat ia terkejut dan takut. Namun malaikat Gabriel menyuruhnya untuk tidak takut sebab ia datang untuk memberitakan tentang kelahiran anak yang mereka minta dalam doa mereka. Anak itu haruslah diberi nama Yohanes. Ia akan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia akan hidup kudus, penuh dengan Roh Kudus sejak dalam kandungan dan akan membuat banyak orang Israel bertobat.
Agaknya berita yang sedemikian besar dan menggembirakan justru tidak mendapat percaya dari Zakharia karena ia melihat dari sisi manusianya. Tetapi Firman Tuhan melalui malaikat Gabriel benar adanya. Firman Tuhan adalah ya dan amin, percayalah maka akan menjadi nyata.
Pendahuluan
Pertama, Ajak seluruh remaja bermain peran sesuai bacaan hari ini! (Baik jika remaja dilatih terlebih dahulu)
Pamong sebagai Narator, 1 remaja putra memerankan diri sebagai Zakharia, 1 remaja putri memerankan diri sebagai Elisabet, 1 remaja putra memerankan diri sebagai malaikat Gabriel, remaja yang lain memerankan diri sebagai orang banyak yang sembahyang di luar Bait Suci.
Narasi oleh narator: (yang di dalam kurung tidak untuk dibaca tetapi diperankan)
Pada zaman Herodes, Raja Yudea. Ada seorang imam dari rombongan Abia yang bernama Zakharia dan istrinya Elisabet (Zakharia dan Elisabet masuk ke dalam ruangan).
Keduanya adalah orang yang benar, yang hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (Zakharian dan Elisabet duduk berdoa).
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah tua (Elisabet memegang perut sambil berdoa menengadah).
(Keduanya keluar ruangan)
Tiba saat Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan (Zakharia masuk membawa nampan).
Sementara orang banyak berkumpul di luar dan sembahyang (orang banyak duduk berdoa).
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri dekat mezbah ukupan (Malaikat masuk dan berdiri agak dekat dengan Zakharia)
Zakharia terkejut (Zakharia memegang dada dan mundur satu langkah).
(Percakapan Malaikat dan Zakharia)
“Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes” (Malaikat membaca Lukas 1: 13-17)
Zakharia: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya”
Malaikat :“Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari, dimana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.”
(Orang banyak yang duduk berdoa mulai ramai dan bertanya-tanya pada kiri-kanan mereka mengapa Zakharia sangat lama)(Malaikat ke luar ruangan)
Zakharia keluar dan tidak lagi dapat berkata-kata, maka mengertilah mereka ia telah mendapat penglihatan (Zakharia mendekat pada orang banyak dan memakai bahasa isyarat, setelah itu ia ke luar ruangan).
Beberapa lama kemudian Elisabet mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri (Elisabet masuk ke dalam ruangan dengan wajah bersukacita)
Elisabet: “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang”
Kedua, Ajak remaja merenung dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini!
• Apa yang kamu rasakan ketika berperan sebagai tokoh-tokoh di atas?
• Apakah kalian tahu mengapa Zakharia menjadi bisu?
Cerita
Zakharia adalah seorang imam, yang tugasnya memimpin doa dan membakar kurban ukupan bagi Allah di dalam Bait Suci. Zakharia menurut teks hari ini, ia dan istrinya adalah seorang yang benar di hadapan Allah, namun mereka tidak mempunyai anak, terlebih mereka juga sudah tua.
Apa yang kalian rasakan ketika menjadi Zakharia dan Elisabet yang tidak memiliki anak? Tentulah mereka sedih dan merasa malu, tetapi itu tidak membuat mereka meninggalkan Tuhan.
Mengapa Zakharia menjadi bisu? Ya, ia tidak percaya pada Firman Tuhan yang disampaikan melalui malaikat Gabriel. Mengapa ia tidak percaya? Karena ia merasa dirinya dan Elisabet sudah tua. Bagi ukuran manusia mereka sudah tidak mungkin bisa mempunyai anak.
Zakharia ragu tentang apa yang ia dengar, ia ragu pada Firman Tuhan yang dapat membuat segalanya mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!
Jika Zakharia tidak percaya pada Firman Tuhan karena ia merasa telah tua dan tidak mungkin memiliki anak. Itu faktor penghambat untuk percaya pada Firman Tuhan.
Apa faktor penghambat yang membuat remaja tidak percaya pada Firman Tuhan? (beri mereka kesempatan menjawab)
Belajar dari Zakharia, jangan ragu apalagi tidak percaya pada Firman Tuhan. Firman Tuhan pasti digenapi. Mau percaya?
Amin.
Aktivitas
Minta Remaja saling berbagi pengalaman tentang percaya dalam kehidupan mereka masing-masing!
Pamong bisa mengawali dengan cerita pengalaman Pamong sendiri.