Perdamaian Bagi Semua Tuntunan Ibadah Remaja 30 Juni 2019

17 June 2019

Tahun Gerajawi : Bulan Keluarga
Tema : Tokoh Anak
Bacaan Alkitab : Kejadian 50 : 15 – 21
Ayat Hafalan  : … hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang” (Roma 12 : 18b)

Tujuan

  1. Anak dapat menjelaskan alasan menyayangi saudara.
  2. Anak dapat memberikan contoh sikap yang menghambat rasa sayang kepada saudara.
  3. Anak dapat memberikan contoh sikap yang mendukung rasa sayang kepada saudara.

 

Penjelasan Teks

Ketakutan para saudara mereka bisa dipahami demikian: mereka telah memperlakukan Yusuf dengan buruk di masa mudanya, sedangkan menurut mereka, ayah merekalah yang menjadi alasan Yusuf untuk menjaga hubungan baik dengan saudaranya. Tanpa sang ayah, bisa jadi yususf berbalik membanci saudara-saudaranya. Karena itu mereka memohon belas kasihan dari Yusuf dan rela menyembah seraya berkata,;”kami datang untuk menjadi budakmu”

Tetapi Yusuf tidak seperti perkiraan mereka. Ia mengampuni dan malah ka menenangkan hati mereka (21). Yusuf memahami betul rasanya ditindas dan mengalami sendiri proses yang berat di jual dan dijadikan budak. Yusuf tak ingin hal tersebut terjadi juga pada saudara-saudaranya. Dengan mengampuni ia turut memperbaiki keretakan hubungan keluarga tersebut.

Pengampunan merupakan kekutan terbesar dalam hubunga keluarga. Yusuf diemampukan tuhan untuk menangkan hati saudaranya dan mengambil sikap untuk memperbaiki keadaan keluarganya. Bagaimanpun juga ia adalah juga bagian dalam keluarga itu juga.

 

Pendahuluan
Langkah – langkah penyampaian

  1. Setelah berdoa, Pamong mengajak Remaja membaca bahan bacaan Alkitab hari ini secara bergiliran (jika memungkinkan – hingga semua anak berkesempatan membaca)
  2. Pamong mengajak remaja untuk menyanyikan Kidung Ria no 105 “Hari ini Kurasa Bahagia” lengkap dengan gerakannya.
  3. Pamong mengajak remaja berbagi tetang keberadaan saudara mereka, “Apakah mereka menyayangi saudara mereka?”
  4. Pamong mengajak remaja memperhatikan dan mengungkapkan pendapat mereka tentang apa yang terjadi pada saudara-saduara Yusuf. “Apa yang terjadi pada mereka? Apa penyebabnya?”
  5. Pamong menyampaikan ILUSTRASI dan CERITA (dapat diperkaya dengan penjelasan teks).
  6. Remaja membuat Pembatas Alkitab; (AKTIFITAS)
  7. Remaja diajak membaca bersama-sama ayat hafalan minggu ini.

 

Ilustrasi

“Ingat Bebek”

Joni, seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya di pertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam.

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu di kepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek di dalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, “Selly, cuci piring!”

Tetapi Sally berkata, “Nenek, Joni berkata bahwa dia ingin membantu di dapur, bukankah demikian Joni?” Dan Selly berbisik, “Ingat bebek?”

Jadi Joni mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Selly untuk membantu menyiapkan makanan.”

Tetapi Selly tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Joni memberitahu kalau ingin membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?”

Jadi Selly pergi memancing dan Joni tinggal di rumah.

Setelah beberapa hari Joni mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Selly, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek untuk mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri di jendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Selly memanfaatkanmu.”

[Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh ke mukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri di jendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan.”] (The Duck, Author unknown)

Cerita

Bagaimana rasanya jika kita memiliki kesalahan terhdap saudara atau siapapun di sekitar kita? Mungkin akan muncul perasaan malu dan khawatir tidak akan dijadikan teman atau bahkan dijauhi. Dengan demikian selalu ada keinginan untuk memperbaiki hubungan. Tidak jarang kita memberikan apa yang kita miliki sebagai tanda perdamaian. Tentu yang kita berikan adalah sesuatu yang berharga. Kita akan memberikan segalanya untuk mereka karena kita ingin hubungan menjadi lebih baik.

Pengalaman demikian yang diarasakan oleh para saudara Yusuf. Mereka merasa bersalah karena telah menjual Yusuf. Kini mereka ketakutan dan khawatir, sebab yusuf yang telah mereak jual, telah menjadi orang terpandang dan berkuasa. Menurut mereka, sebelum mereka ditindas, lebih baik menyerahkan diri, menjadi budak pun mereka rela.

Bagaimana jika menjadi Yusuf, apa yang kita lakukan? Mungkin kita memakai kesempatan itu untuk membalasakan dendam. Tetapi lain halnya dengan Yusuf yang memberi kesempatan para saudaranya untuk hidup di Mesir di bawah perlindungannya. Yusuf ingin membaikan berkat yang telah ia miliki bersama saudara-saudaranya.

Perjalanan berat Yusuf setelah dijual sebagai budak memampukannya menjadi sosok yang lebih baik, tegar dan penuh pengharapan. Ia yakin bahwa Tuhan sedang memperlengkapi dan menyiapkan dirinya menjadi jalan berkat bagi keluarga dan bangsanya.

Adanya sebuah kesalahan itu oleh karena minimnya pengetahuan akan masa depan dan tingginya ego. Sama seperti para saudara Yusuf dan Jhony,  kita juga pernah melakukan kesalahan. Namun di atas itu semua, sebuah pengampunan membawa dampak yang besar dalam sebuah hubungan. Sehingga tidak ada lagi kegaduhan saling menyalahkan yang lain.

Maka perlulah kita memberikan pengampunan bagi saudara kita – bahkan kepada siapapun yang bersalah kepada kita. jadilah sumber damai Dengan demikian kita semakin mandiri menjadi berkat. Amin.

 

Aktivitas

Membuat pembatas Alkitab

Alat dan Bahan

  • kertas berukuran 10cm x 4cm
  • alat tulis
  • spidol warna
  • kertas lipat
  • pita dan hiasan-hiasan lainnya

 

Petunjuk Kegiatan

  • Pamong membagikan kertas dan alat tulis
  • Ajak remaja membuat tulisan besar di atas kertas:
  • “ENGKAU TETAP SAUDARAKU”
  • Dibubuhkan  dengan ayat hafalan: Roma 12 : 18b
    “… hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang”
  • Sampaikan bahwa, “kita harus berdamai dengan saudara-saudara kita.”
  • Pembatas Alkitab ini dapat dibagikan kepada saudara-saudara lainnya.

 

Lagu Tema

  1. Kidung Ria 105 “Hari ini kurasa bahagia”
  2. Kidung Jemaat 249 “Serikat Persaudaraan”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak